Share

198. Bagian 4

"Bintang, kau sudah bangun...?" Lalu ada satu benda lembut, hangat dan basah menjilati daun telinganya, membuat Ksatria Pengembara jadi merinding menggeliat.

"Ruhtinti?" Bintang menyebut nama gadis itu karena suara yang barusan didengar dan dikenalinya adalah suara Ruhtinti. Cepat-cepat Bintang bangkit dan duduk. Karena si gadis tidak mau melepaskan rangkulannya, sosoknya jadi ikut bangkit dan kini terduduk diatas pangkuan Bintang.

"Bintang, ada sesuatu yang ingin kukatakan padamu. Aku lupa memberi tahu sebelumnya '!

"Aku... Ruhtinti aku..."

"Aku ingat satu cara yang bisa membuat kita keluar dari dalam rimba Alas Diam Salawasan ini "

"Katakanlah" jawab Bintang ketika Ruhtinti hentikan ucapannya. "Tapi harap kau duduk di lantai. Kalau kau duduk di pangkuanku rasanya aku tak bisa bernafas!" Ruhtinti tertawa. Dengan manja dia turun dari pangkuan Bintang, lepaskan rangkulannya dan duduk di lantai. Walau keadaan di dalam goa itu redup dan agak gelap namun Bintang masih bisa melihat
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status