Share

197. Bagian 3

last update Terakhir Diperbarui: 2023-06-21 01:01:28

"Jin Sinting, jika tidak bermaksud menolong pemuda itu, lalu apa yang dilakukan Ruhjelita?" ber-tanya Ratu Dewi.

"Aku tidak tahu. Yang jelas ketika aku mendatangi dia lantas kabur. Aku kemudian menolong pemuda yang keracunan itu. Aku mengetuk pusarnya dengan gagang gayung hingga racun yang ada dalam tubuhnya larut ke bagian tubuh sebelah bawah, tidak memasuki jantung”

"Jin Sinting berapa kau dibayar Ruhjelita untuk memberi kesaksian palsu itu?" tanya Ratu Dewi sambil sunggingkan senyum mengejek di mukanya yang gembrot keringatan.

"Aku tidak dibayar dan kesaksianku tidak palsu!" jawab Jin Sinting lalu goyang rebananya beberapa kali. Kakinya bergerak-gerak menari dan dari mulutnya keluar suara nyanyi na... na... na... ni... ni...ni!

"Kalau kau tidak dibayar pasti kau sudah larut dalam peluk rayunya!" Yang berkata adalah Bunda Dewi.

Ruhjelita delikkan mata dan mendamprat ”Dewi baju biru! Mukamu cantik tapi mulutmu kotor. Tubuh dan pakaianm

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

  • Ksatria Pengembara Season 2   197. Bagian 4

    Sementara Bunda Dewi sendiri tidak melakukan sesuatu seolah pasrah dirinya hendak dibantai orang! Terpaksa tiga orang itu bertindak cepat. Bintang, Ruhjelita dan Dewi Awan Putih sama-sama gerakkan tangan kanan, menghantam ke atas.Selarik sinar Jingga menderu dahsyat keluar dari telapak tangan Ruhjelita. Selain menebar hawa panas pukulan ini sanggup membuat lawan menjadi lemas tak berdaya.Dari tangan kanan Dewi Awan Putih melesat satu sinar putih. Inilah pukulan sakti yang disebut Membalik Langit Menggulung Bumi. Pukulan ini sanggup membuat setiap serangan lawan berbalik menghantam pemiliknya sendiri!Sinar ke tiga yang mencuat laksana perak menyala menyilaukan mata dan menebar panas luar biasa adalah pukulan Matahari Terik yang dilepaskan Ksatria Pengembara."Bummm!""Bummm!""Blaarrr!"Tiga dentuman dahsyat menggelegar di malam bulan purnama itu. Bukit batu laksana dilanda geluduk dihantam gempa. Batu-batu besar bergelundung

    Terakhir Diperbarui : 2023-06-21
  • Ksatria Pengembara Season 2   197. Bagian 5

    Ratu Dewi usap wajahnya yang basah oleh air mata dan keringat lalu mengangguk “Walau kami saling merahasiakan, tetapi kami sama tahu bahwa kami bertiga sama-sama sangat mencintaimu! Cuma sayang, dalam keterbatasan diriku aku menempuh jalan salah. Aku ingin menyingkirkanmu. Aku berpikir, jika aku tidak bisa mendapatkan dirimu maka dua Dewi itu juga tidak boleh mendapatkan dirimu!" Ratu Dewi kembali menutup wajahnya dengan dua tangan lalu terisak-isak menahan tangis. Dia lalu memandang pada Dewi Awan Putih dan Bunda Dewi. Kemudian menatap kembali pada pemuda di hadapannya."Dosaku besar nian. Bukan saja terhadapmu Bintang. Tapi juga pada dua kerabatku Dewi Awan Putih dan Bunda Dewi. Juga pada gadis bernama Ruhjelita itu. Perbuatanku sempat menyengsarakan dirinya hinga dia terkena tuduhan jahat. Bintang, juga kalian semua. Aku siap menerima hukuman. Kalian bunuhpun saat ini aku ikhlas menerima”Ksatria Pengembara pandangi wajah Ratu Dewi beberapa lamanya. Ada

    Terakhir Diperbarui : 2023-06-21
  • Ksatria Pengembara Season 2   197. Bagian 6

    LANGlT malam bertambah gelap ketika bulan sabit tertutup lenyap dibalik awan hitam. Di kejauhan terdengar suara auman binatang buas dari arah rimba belantara Alas Diam Salawasan (Hutan Tinggal Abadi). Suara tiupan angin berdesir dingin. Tiba-tiba ada suara sayap menggelepar di udara. Lalu tampak dua titik merah bercahaya melayang dari jurusan Gunung Patinggimeru.Dua titik merah ini ternyata adalah sepasang mata seekor kelelawar besar yang terbang menuju puncak sebuah bukit batu berbentuk kerucut tumpul. Di atas bukit batu ini tampak mendekam duduk satu sosok tubuh kurus kering memiliki wajah seperti seekor burung gagak hitam. Mulut dan hidungnya jadi satu membentuk paruh. Sepasang matanya kecil tanpa alis. Tubuhnya mengenakan sehelai pakaian dari jerami kering warna hitam.Dari sikapnya duduk makhluk ini seperti tengah bersemadi. Tapi anehnya sementara dua tangannya diletakkan di atas batu, dua kakinya dinaikkan ke atas disilangkan di atas bahu kiri kanan. Or

    Terakhir Diperbarui : 2023-06-21
  • Ksatria Pengembara Season 2   197. Bagian 7

    SI NENEK bermuka burung gagak hitam bersujud di batu. Begitu bangkit dia langsung berkata."Hai Junjungan, itulah kisah bagaimana aku telah mencelakai Maithatarun. Aku berhasil melakukannya sesuai dengan permintaan Zalanbur, musuh besar Maithatarun. Junjungan, bukankah aku juga telah memberi tahu padamu sebelum aku menyantet Maithatarun melalui roh istrinya hingga dua kakinya tenggelam dalam dua buah batu. Namun seperti kataku tadi, secara tidak terduga muncul satu makhluk dari negeri manusia. Walau sosoknya hanya sejari kelingking tapi dia mampu menolong Maithatarun. "Makhluk yang dipanggil dengan sebutan Junjungan menyeringai buruk lalu rangkapkan dua tangan jerangkongnya."Jin Santet Laknat aku tahu sebetulnya kau lebih banyak dipengaruhi oleh Zalanbur hingga menempuh cara keliru dalam menyantet Maithatarun. Sebenarnya kau bisa membunuh orang itu dengan ilmu Lintah Penyedot Jantung! Dalam waktu sepenanakan nasi saja Maithatarun pasti sudah menemui ajal! Meng

    Terakhir Diperbarui : 2023-06-22
  • Ksatria Pengembara Season 2   197. Bagian 8

    "Aku mengerti apa yang kau katakan itu Junjungan. Tapi yang belum jelas, apa yang harus aku lakukan terhadap pemuda bernama Bintang itu?" tanya Jin Santet Laknat pula."Kau harus menjebaknya agar dia tidak bisa kembali pulang ke negerinya! Aku tahu kau punya otak cerdik dan akal panjang! Kau harus menjebak pemuda Itu masuk ke dalam Rimba Alas Diam Salawasan. Buat dia tak bisa keluar lagi. Buat dia mendekam seumur hidupnya dalam rimba belantara itu. Dengan demikian segala apa yang kau lakukan tidak akan mendapat gangguan"Jin Santet Laknat mengangguk-angguk. "Kalau begitu petunjukmu akan aku lakukan ""Tapi! Seperti ucapanku tadi!" berkata sang Junjungan."Jika kau menghadapi perlawanan dan kau tidak sanggup melawannya, kau harus menjalankan rencana kedua. Kau harus merangkul musuh berbahaya itu! Kau harus memperlakukannya sebagai suami! Kau harus mengawininya!"Sosok si nenek Jin Santet Laknat tersentak saking kagetnya mendengar u

    Terakhir Diperbarui : 2023-06-22
  • Ksatria Pengembara Season 2   197. Bagian 9

    "Kalau Jin Muka Seribu bisa dipercaya seperti itu berarti memang benar kabar yang aku dengar bahwa Jin Sejuta Tanya Sejuta Jawab adalah makhluk paling tinggi kepandaiannya di Negeri Jin. Hai, kau harus memutar otak, mempergunakan kelicikan untuk menyingkirkan Jin Sejuta Tanya Sejuta Jawab. Tapi buat dulu dia menderita tersiksa batin sebelum kau habisi ""Caranya bagaimana Hai Junjungan?" tanya Jin Santet Laknat."Kudengar dia punya dua orang cucu yang cantik-cantik. Bernama Ruhkemboja dan Ruhkenanga. Mungkin kau bisa melakukan sesuatu atas diri mereka. Biar Jin Sejuta Tanya Jin Sejuta Jawab tahu rasa! Sekarang apa kau tahu dimana beradanya Sendok Pemasung Nasib itu?""Aku memang tengah menyelidik dan menyirap kabar. Aku akan berusaha mendapatkannya. ""Sendok emas sakti itu harus kau dapatkan. Tapi yang penting bagimu saat ini adalah mencari pemuda asing bernama Bintang itu!""Aku akan segera melakukannya Hai Junjungan," kata Jin Santet Lakna

    Terakhir Diperbarui : 2023-06-22
  • Ksatria Pengembara Season 2   197. Bagian 10

    "Jin Kaki Batu jahanam!" merutuk orang yang barusan melompat dari punggung walet hitam dan berhasil selamatkan diri dari serangan larikan sinar hitam. Rahangnya menggembung. "llmu Kutuk Api dari Langit yang dimilikinya benar-benar berbahaya!”“Dia harus bayar mahal apa yang telah dilakukannya! Dia telah melukai walet tungganganku!" Orang yang tegak di hadapan Maithatarun itu bertubuh tinggi besar tapi tidak sekekar Maithatarun.Berdirinya agak terbungkuk seolah ada sesuatu yang berat di bawah perutnya. Gerakannya walau kelihatan hebat, tapi mata orang pandai akan melihat bahwa sebenarnya dia bergerak lamban. Rambutnya panjang acak-acakan. Pipi kirinya ada cacat besar bekas luka. Tangan kirinya sebatas siku ke bawah disambung dengan sejenis logam biru yang dipenuhi tonjolan tonjolan runcing. Yang hebat dan juga aneh ialah keadaan bagian tubuhnya di sebelah dada sampai ke perut. Seolah ada api di sebelah dalam, bagian tubuhnya itu meancarkan cahaya kemerah-me

    Terakhir Diperbarui : 2023-06-22
  • Ksatria Pengembara Season 2   197. Bagian 11

    "Celaka! Aku tak bisa membebaskan diriku! Aku akan terpanggang hancur dalam jaring api ini!" Di hadapan Maithatarun. Jin Bara Neraka berkacak pinggang dan tertawa bergelak. Sekali dia meniup maka api biru yang membersit dari tonjolan tonjolan runcing di tangan kirinya pun padam. Tapi jaring api biru masih tetap membungkus sosok Maithatarun dan semakin panas hingga Maithatarun merasa tubuhnya seolah mulai meleleh!"Bara Neraka keparat! Apa hubunganmu dengan Jin Santet Laknat?!" Berteriak Laksipo."Ha ha ha...! Jadi kau rupanya mengenali ilmu kesaktian yang kini menjaring sekujur tubuhmu! Ha ... ha ... ha! Dengar baik- baik Hai makhluk malang! Aku adalah murid si nenek sakti berjuluk Jin Santet Laknat yang kau tanyakan itu! Ha ... ha ... ha!"Dalam sakitnya Maithatarun terkejut bukan main. Lebih-lebih ketika mendengar Jin Bara Neraka meneruskan ucapannya."Dendam kesumatku terhadapmu hari ini terbalas sudah! Sekaligus aku berhasil pula melaksanakan tugas da

    Terakhir Diperbarui : 2023-06-23

Bab terbaru

  • Ksatria Pengembara Season 2   218. Bagian 17

    Setelah melihat Jejaka Emas memahami maksud perkataannya, Bintang segera melangkah ke arah Maharaja Jin Thathamghi Yam Yal.Berjarak 3 tombak dari Maharaja Jin Thathamghi Yam Yal, Bintang menghentikan langkahnya.“Tidak ada yang kalah juga tidak ada yang menang dalam sebuah peperangan. Lebih baik kita berdamai dan hidup berdampingan Ayah Mertua” ucap Bintang dengan menyebut Maharaja Jin Thathamghi Yam Yal sebagai ayah mertuanya. Tentu saja kenyataan itu tak bisa Bintang pungkiri. Walau bagaimana, Maharaja Jin Thathamghi Yam Yal adalah ayah mertua baginya.Tatapan Maharaja Jin Thathamghi Yam Yal masih terlihat dingin kearahnya, dan terdengar suara beratnya. “Kenapa kau menolak untuk menjadi penguasa dunia, Bintang? Bukankah itu keinginan semua laki-laki didunia ini! Tahta dan Kekuasaan?!”Bintang menggeleng, lalu berkata, “Aku lebih suka kedamaian. Buat apa meraih kekuasaan, kalau hidup selalu tidak tenang” Maharaja Jin Thathamghi Yam Yal terdiam saat mendengar kata-kata Bintang.Binta

  • Ksatria Pengembara Season 2   218. Bagian 16

    Semua terdiam!Sunyi!Tak ada satu suarapun yang terdengar, kecuali desau angin!Sementara itu, keadaan semua orang yang tadinya terpaku, kini sudah bisa bergerak, masing-masing saling menatap satu sama lain, lalu mengedarkan pandangan mereka ke arah sekitar. Apa yang baru saja terjadi, berasa seperti mimpi.Sementara itu, Maharaja Jin Thathamghi Yam Yal pun masih terpaku berdiri ditempatnya, memandangi jari manis tangan kanannya yang sudah kosong, tidak ada lagi Cincin Sulaiman yang biasa terpatri.Di pihak Jejaka Emas, Bintang lebih dulu tersadar dengan keadaan yang terjadi. Masih terlihat keringat dingin di sekujur tubuh Bintang. Rasa sakit yang baru saja dialami oleh Bintang bukan sekedar dalam angan-angan, tapi Bintang benar-benar dapat merasakan bagaimana tubuhnya terhempas dengan keras ke sebuah alam, dimana di alam itu, berbagai macam orang dengan segala macam siksaannya. Bintang benar-benar merasakan kesakitan yang amat sangat yang membuat tubuhnya seperti ditusuk oleh ribuan

  • Ksatria Pengembara Season 2   218. Bagian 15

    “Bangunlah kalian berdua!” kembali suara lembut tapi tegas itu terdengar menyapa keduanya, hampir bersamaan Bintang dan Jejaka Emas memalingkan wajah mereka kearah depan. Wajah keduanya berubah. Berjarak hanya beberapa tombak dihadapan mereka, terlihat sosok seorang laki-laki tua berwajah agung dan teduh. Mengenakan pakaian putih disekujur tubuhnya. Senyumnya terlihat begitu agung dan teduh. Bintang dan Jejaka Emas terkejut, karena tadi, tidak ada seorangpun yang ada ditempat itu selain mereka berdua.Lelaki tua berparas agung itu terlihat duduk diatas sebuah batu putih yang bila diperhatikan dengan seksama. Batu itu tidaklah menyentuh tanah, alias mengapung diudara.“Kemari!” Terdengar suara lembut dan tegas kembali menyapa Bintang dan Jejaka Emas. Walau keduanya tak melihat bibir lelaki tua itu bergerak, tapi Bintang dan Jejaka Emas yakin, kalau lelaki tua itulah yang menyuruh mereka.Lagi-lagi Bintang dan Jejaka Emas diliputi keheranan, karena tubuh mereka tiba-tiba saja bangkit be

  • Ksatria Pengembara Season 2   218. Bagian 14

    Maharaja Jin Thathamghi Yam Yal terlihat geram saat melihat tak satupun dari pihak lawan yang mau bersikap setia kepadanya. “Kalian semua rupanya benar-benar ingin mati, jangan katakan kalau aku tidak memberikan kalian kesempatan...” ucap Maharaja Jin Thathamghi Yam Yal. Lalu Maharaja Jin Thathamghi Yam Yal berpaling kearah seluruh pasukannya yang ada dibelakangnya.“Bunuh mereka semua!”Satu perintah Maharaja Jin Thathamghi Yam Yal sudah cukup untuk membuat pasukannya bergerak kedepan dengan senjata terhunus. Siap untuk membunuh lawan-lawan mereka yang sudah tak berdaya ditempatnya.Mendengar perintah Maharaja Jin Thathamghi Yam Yal, membuat pucat wajah-wajah dari pihak lawannya. Sebagian mengeluarkan keringat dingin membayangkan kematian yang akan segera mendatangi mereka, sementara sebagian lagi tampak mampu bersikap tenang dan sudah siap menerima nasib, karena memang sejak awal pertempuran, mereka sudah siap untuk mati. Ada satu hal yang setidaknya membuat mereka mati dengan tenan

  • Ksatria Pengembara Season 2   218. Bagian 13

    Sementara itu dipihak Maharaja Jin Thathamghi Yam Yal juga ikut bingung melihat kejadian itu, Bintang yang kini tampak tengah diperebutkan oleh ke-4 wanita cantik. Di benak mereka terbersit pikiran, ‘Apa mereka tidak menyadari kalau saat ini tengah berperang’. Hal ini membuat semua orang geleng-geleng kepala melihatnya.Sementara itu, Maharaja Jin Thathamghi Yam Yal terlihat menatap ke arah Bintang dengan tatapan dingin. Lalu Maharaja Jin Thathamghi Yam Yal maju beberapa langkah kedepan. Seketika keadaan riuh ditempat itu langsung berhenti. Hening. Bahkan keributan kecil diantara Bintang dengan ke-4 gadisnya juga ikut terhenti dan kini mereka ikut menatap kearah Maharaja Jin Thathamghi Yam Yal.Tak ada yang bersuara, semua perhatian tertuju langsung ke arah Maharaja Jin Thathamghi Yam Yal.Tiba-tiba saja dari pihak seberang, sesosok tubuh melangkah kehadapan Maharaja Jin Thathamghi Yam Yal. Dia adalah Jejaka Emas. Jejaka Emas memang sangat kesal melihat keberuntungan Bintang yang dike

  • Ksatria Pengembara Season 2   218. Bagian 12

    “Hai! Utusan Dewa. Kami akan menghentikan peperangan ini bila Maharaja Jin Thathamghi Yam Yal sudah terkalahkan, tapi bila tidak. Bahkan Sang Hyang Guru Dewa sendiripun tak akan bisa berbuat apa-apa!” Raja Munaliq Dari Timur memberikan jawaban diiringi anggukan oleh kedua raja jin lainnya, juga para prajurit yang berada dibawah kendali mereka.Apa yang dikatakan oleh Raja Munaliq Dari Timur memang tidak salah. Selama Maharaja Jin Thathamghi Yam Yal tidak bisa dikalahkan, maka kemenangan akan selalu menjadi milik mereka. Bahkan Sang Hyang Guru Dewa sendiripun tak akan bisa berbuat apa-apa.Kini balik Una Lyn yang terlihat terdiam ditempatnya. Jejaka Emas yang melihat hal itu, segera beranjak maju untuk memberikan tanggapannya.Bleegaarrr!Sebuah suara keras ledakan terdengar keras membahana di tempat itu, begitu kerasnya sampai membuat tempat itu bergetar laksana digoncang gempa skala sedang. Ada yang jatuh terduduk karena tak kuat menahan getaran yang terjadi, tapi masih banyak pula y

  • Ksatria Pengembara Season 2   218. Bagian 11

    Una Lyn sendiri terlihat melakukan salto beberapa kali diudara hingga akhirnya berhasil mendarat dengan mulus ditanah, sedangkan Ifrit juga mampu mendaratkan kedua kakinya ditanah, setelah terseret cukup jauh kebelakang. Darah terlihat merembes dimulut keduanya, sebagai tanda luka dalam yang mereka derita.Seakan tak ingin membuat waktu percuma, Una Lyn terlihat langsung mengangkat tangannya yang tengah memegang pedang naga emas keatas.Wusshh..!Bayangan seekor naga emas melesat keluar dari hulu pedang ditangan Una Lyn. Sementara itu di ujung sana, Ifrit pun terlihat tak ingin tinggla diam.Dugghh!Tongkat ditangannya dihentakkan ke tanah.Wusshh..! Wusshh..! Wusshh..!Banyak sosok bayangan hitam yang keluar dari kepala tongkat dan sosok-sosok bayangan hitam itu tampak membentuk wujud-wujud jin yang tak terhitung jumlahnya yang hampir memenuhi langit. Di tempatnya, Una Lyn cukup terkejut melihat pamer kesaktian yang diperlihatkan oleh Ifrit. Ternyata Ifrit mampu mengeluarkan banyak j

  • Ksatria Pengembara Season 2   218. Bagian 10

    Dughh! Seiring dengan itu Ifrit menghentakkan tongkat ditangannya ke bawah.Werrrr...! gelombang energi terpancar keluar dari tubuh Ifrit yang langsung menyapu seluruh tempat itu. Terjadi keanehan! Pemandangan mencengangkan terjadi. Waktu seolah berhenti, bangsa jin yang tengah bertempur satu sama lain, terdiam seperti patung. Semuanya berhenti bergerak, bukan saja yang ada di tanah, tapi juga yang ada diudara ikut berhenti bergerak.Baik bangsa manusia, bangsa jin, maupun para dewa-dewi, bahkan Jejaka Emas pun ikut berdiri mematung ditempatnya berada. Terlihat perubahan diwajah semua orang, termasuk Jejaka Emas yang berusaha sekuat tenaga untuk melepaskan dirinya agar bisa kembali bergerak, tapi sejauh ini hanya gerakan yang sangat lamban yang terlihat. Tak ada yang mampu menggerakan tubuh mereka. Sementara itu, di pihak Ifrit, mereka semua tahu, kalau ini adalah salah satu kemampuan Ifrit yang bisa menghentikan waktu.Di depan sana, terlihat Ifrit tersenyum sinis melihat ke arah Jej

  • Ksatria Pengembara Season 2   218. Bagian 9

    Jejaka Emas tak memberi kesempatan sedikitpun bagi Ifrit untuk menghela nafas. Serangan gelang dewanya terus menghantam sosok Ifrit.Sosok Ifrit yang melayang diatas tanah, terus terdesak mundur. Entah sudah belasan ataupun berpuluh-puluh kali serangan gelang dewa menghantam sosoknya, tapi walaupun terdesak. Ifrit sedikitpun tidak terlihat terluka.Jejaka Emas yang melihat hal itu, harus mengakui kekuatan dan kekebalan tubuh Ifrit, tapi anehnya seraya terus melesatkan serangan gelang-gelang dewanya, Jejaka Emas justru tertawa-tawa. Hal ini dikarenakan sosok Ifrit yang terkena serangan beruntun gelang dewanya dari berbagai arah, membuat tubuh Ifrit yang melayang diudara itu tampak terdorong ke kanan, ke kiri, ke belakang dan kedepan, Ifrit seperti tengah berjoget atau bergoyang dangdut. Hal ini pula yang membuat Jejaka Emas kemudian tertawa tergelak-gelak. Bangsa Jin yang ada ditempat itupun bingung dan heran, kenapa Jejaka Emas bertarung sambil tergelak-gelak sendiri.Ifrit terus dig

DMCA.com Protection Status