Empat langkah di hadapan mereka tegak satu sosok tubuh tinggi besar memiliki sepasang mata angker. Bola matanya tidak berbentuk bundar melain-kan berupa segitiga memancarkan warna hijau. Yang luar biasanya orang ini mempunyai kepala dengan dua wajah. Wajah di sebelah depan berupa wajah seorang lelaki separuh baya berwarna putih. Sedang di wajah sebelah belakang berwarna hitam keling.
"Jin Muka Seribu!” seru Ruhkemboja.
"Dia yang mencuri tongkat biru kita!" teriak Ruhkenanga.
Orang bermuka dua yang memang adalah Jin Muka Seribu tertawa bergelak ”Gadis-gadis cantik! Aku sudah lama mengincar kalian! Malam ini bakal merupakan malam bahagia bagi kita bertiga!"
"Makhluk muka dua! Apa maksudmu?!" sentak Ruhkemboja.
"Kembalikan tongkat itu pada kami!" teriak Ruhkenanga.
Jin Muka Seribu kembali tertawa ”Aku tidak mungkin mengembalikan tongkat batu ini. Benda ini sudah ditakdirkan menjadi milikku! Tapi jika kalian memang menginginkan
Suara kaki-kaki yang berlari terdengar makin keras ”Mereka mulai mendekat," kata Jin Sejuta Tanya Sejuta Jawab. Tak selang berapa lama kakek ini melihat satu pemandangan aneh dihadapannya.Enam orang lelaki bertubuh besar bertelanjang dada mengusung sebuah tandu yang ditutupi sehelai tikar tipis terbuat dari jerami kering berwarna hitam. Mereka berlari berputar-putar mengelilingi Jin Sejuta Tanya Sejuta Jawab yang tengah duduk di satu pedataran tinggi menghadap ke laut Setelah memperhatikan sesaat dan enam pengusung tandu seperti tidak mau hentikan larinya, hilanglah kesabaran si kakek. Dia pukulkan telapak tangan kanannya ke tanah.Bukit pasir di tepi laut itu bergoncang seperti di landa gempa. Debu dan pasir membubung sampai setinggi tiga tombak. Enam pengusung tandu ter-huyung-huyung. Jika mereka tidak segera jatuhkan diri berlutut niscaya ke enamnya akan jatuh berserabutan di tanah."Enam lelaki sinting kesasar! Pertunjukkan arak-arakan gil
Lelaki di samping tandu sebelah kiri menjawab ”Menurut Bintang, dua cucumu telah mencuri tongkat batu berwarna biru. Bintang berusaha mendapatkannya kembali dan menghadang dua gadis itu di satu tempat. Dia mendapatkan tongkat sakti kembali tapi ternyata palsu. Bintang lalu menghajar dan memperkosa dua gadis ini. Menurut Bintang dua gadis ini punya kelainan menebar aib dan kekejian dimana-mana. Jadi pantas menerima hukuman berat dan diperlakukan secara keji pula! Lalu kami disuruhnya mengantarkan sosok-sosok mereka padamu!""Dimana pemuda asing itu sekarang?!" tanya si kakek dengan sekujur tubuh bergeletar."Kami tidak tahu! Dia membunuh dua sahabat kami. Lalu sehabis memberi Perintah yang disertai ancaman dia kabur entah kemana.""Kalian lekas angkat kaki dari sini sebelum kubunuh semua!" Menghardik Jin Sejuta Tanya Sejuta Jawab.Empat lelaki bertubuh besar serta merta berdiri lalu tinggalkan tempat itu dengan cepat.Si kakek segera menyambar
"Bunda Dewi," Bintang berucap ”Cinta kasih itu adalah sesuatu yang suci dan sangat pribadi. Penuh rahasia. Dan ada kebahagiaan dalam kerahasiaan itu. Jika seorang lelaki mencintai seorang gadis atau sebaliknya atau seorang gadis mencintai seorang pemuda, apakah dia akan begitu saja mengatakan, menceritakan kepada setiap orang, pada siapa saja yang menanyakannya karena rasa ingin tahu yang sulit diduga alasannya? Bunda Dewi, jika aku mencintai seseorang, aku tidak akan mengatakan pada orang lain tapi akan mengatakan sendiri pada orang yang aku cintai itu. Akan kubisikkan ketelinganya. Jadi yang tahu hanya kami berdua. Buat apa orang lain yang tak ada urusannya perlu mengetahui isi hati kami berdua?"Suasana di bukit batu itu untuk beberapa lamanya dicekam kesunyian. Ada ketidakenakan seolah menggantung di udara, menyusup ke lubuk hati orang-orang yang ada di tempat itu.Bunda Dewi terdiam lalu menghela nafas berulang kali. Agaknya dia kehabisan akal dan cara untuk
"Ikut aku Bintang,"' bisik Bunda Dewi sambil memegang jari-jari tangan Ksatria Pengembara.Ruhcinta merasakan degupan jantungnya mengeras ”Peran apa sebenarnya yang tengah dilakukan Bunda Dewi," dia membatin ”Puri Kebahagiaan. Baru sekali ini aku mendengar nama itu. Jangan-jangan ada sangkut pautnya dengan Istana Surga Dunia milik Jin Muka Seribu?"Ditempat lain Dewi Awan Putih merasakan tubuhnya seperti terbakar ”Bunda Dewi! Sekarang aku tahu apa yang ada dihatimu! Kau Dewi penghianat culas! Kau memainkan pisau bermata dua! Hai!""Puri Kebahagiaan yang kau sebutkan itu Bunda Dewi, tempat apakah itu?" Bintang terdengar bertanya."Puri Kebahagiaan!" kata Dewi Awan Putih dalam hati ”Para Dewi di Negeri Atas Langit telah lama mendengar dan mencurigai keberadaan puri tersebut. Namun sulit untuk mengetahui dimana beradanya. Karena setiap hendak diselidiki ada satu hawa aneh mengambang di udara, membendung penglihatan! Kini aku men
SEMUA orang yang ada di bukit batu sama terkejut. Bintang segera bangkit berdiri. Bunda Dewi serta merta melompat bangun. ”Hai, jadi ini sebabnya kau datang ke bukit batu aneh ini, Bintang. Rupanya kau telah membuat perjanjian dengan Ruhjelita...! Aku tidak cemburu. Tapi akan lebih baik kalau kita berdua segera tinggalkan bukit ini, pergi ke Puri Bahagia! Tak ada yang bisa mengikuti kita sampai di sana”"Tidak mungkin saya ikut bersamamu Bunda Dewi. Ada urusan yang harus diperjelas dengan gadis itu.""Membuat urusan dengan Ruhjelita tidak akan memperjelas masalah. Malah akan memperburuk dan memperuncing suasana! Ikuti aku Bintang. Lekas tinggalkan tempat ini!" Bunda Dewi ulurkan tangan menarik lengan Bintang. Tapi Ksatria Pengembara ini segera mengelak.Tiba-tiba ada cahaya merah melewati bulan purnama. Lalu satu sosok gemuk luar biasa, berpakaian serba merah, menjela panjang sampai ke tanah tahu-tahu kelihatan tegak di tiang batu runcing sebelah ten
Ratu Dewi yang merasa tersinggung mendengar kata-kata Ruhjelita itu sunggingkan senyum mengejek lalu menjawab ”Ruhjelita, gadis perayu lelaki! Kau rupanya! Apakah pertemuanmu dengan pemuda itu menyangkut urusan rayu merayu, urusan cinta murah? Atau kau hendak melanjutkan perbuatan aib yang kau lakukan bersamanya di dalam goa dulu?""Dewi lancang mulut! Tidak kukira mulutmu sekotor itu! Kau berserikat dalam tuduhan! Aku ke bukit batu ini justru untuk membuktikan bahwa kalian bangsa Dewi bukanlah makhluk suci dan baik!""Hai, apa maksudmu gadis perayu?" tanya Ratu Dewi."Aku akan membuktikan bahwa salah seorang Dewimu yakni yang bernama Dewi Awan Putih adalah Dewi jahat yang bermaksud hendak membunuh pemuda asing itu dengan sekuntum mawar beracun! Tapi kenyataan diputar balik. Tuduhan diacungkan ke arahku! Sungguh keji dan busuk!"Muka bulat gemuk dan keringatan Ratu Dewi kelihatan berkerut ”Kau menuduh Dewi Awan Putih selagi dia tidak berada di
"Jin Sinting, jika tidak bermaksud menolong pemuda itu, lalu apa yang dilakukan Ruhjelita?" ber-tanya Ratu Dewi."Aku tidak tahu. Yang jelas ketika aku mendatangi dia lantas kabur. Aku kemudian menolong pemuda yang keracunan itu. Aku mengetuk pusarnya dengan gagang gayung hingga racun yang ada dalam tubuhnya larut ke bagian tubuh sebelah bawah, tidak memasuki jantung”"Jin Sinting berapa kau dibayar Ruhjelita untuk memberi kesaksian palsu itu?" tanya Ratu Dewi sambil sunggingkan senyum mengejek di mukanya yang gembrot keringatan."Aku tidak dibayar dan kesaksianku tidak palsu!" jawab Jin Sinting lalu goyang rebananya beberapa kali. Kakinya bergerak-gerak menari dan dari mulutnya keluar suara nyanyi na... na... na... ni... ni...ni!"Kalau kau tidak dibayar pasti kau sudah larut dalam peluk rayunya!" Yang berkata adalah Bunda Dewi.Ruhjelita delikkan mata dan mendamprat ”Dewi baju biru! Mukamu cantik tapi mulutmu kotor. Tubuh dan pakaianm
Sementara Bunda Dewi sendiri tidak melakukan sesuatu seolah pasrah dirinya hendak dibantai orang! Terpaksa tiga orang itu bertindak cepat. Bintang, Ruhjelita dan Dewi Awan Putih sama-sama gerakkan tangan kanan, menghantam ke atas.Selarik sinar Jingga menderu dahsyat keluar dari telapak tangan Ruhjelita. Selain menebar hawa panas pukulan ini sanggup membuat lawan menjadi lemas tak berdaya.Dari tangan kanan Dewi Awan Putih melesat satu sinar putih. Inilah pukulan sakti yang disebut Membalik Langit Menggulung Bumi. Pukulan ini sanggup membuat setiap serangan lawan berbalik menghantam pemiliknya sendiri!Sinar ke tiga yang mencuat laksana perak menyala menyilaukan mata dan menebar panas luar biasa adalah pukulan Matahari Terik yang dilepaskan Ksatria Pengembara."Bummm!""Bummm!""Blaarrr!"Tiga dentuman dahsyat menggelegar di malam bulan purnama itu. Bukit batu laksana dilanda geluduk dihantam gempa. Batu-batu besar bergelundung