Share

183. Bagian 10

last update Last Updated: 2023-03-14 01:01:01

Bintang, Bayu dan Arya tersurut sampai tiga langkah. ”Ternyata benar apa yang dikatakan Jin Mustofa! Dia Jin Tangan Seribu” Bisik Arya pada keduanya.

Didahului suara tawa bergelak, sosok menyeramkan kakek di atas batu kembali berubah seperti semula. Mukanya kembali rata dan tangannya kembali hanya dua. Bintang berpura-pura memberanikan diri berkata. “Kami sudah lihat keadaan dirimu. Sungguh luar biasa. Cuma kalau tanganmu delapan seharusnya kakimu juga kau rubah delapan, tidak cuma dua!”

Bayu tertawa cekikikan. Arya senyum-senyum tak berani tertawa keras-keras. Wajah rata si orang tua tampak hitam mengelam. Dadanya bergoncang tanda dia menahan perasaan tidak enak akibat ucapan Bintang yang memperolokkannya tadi.

 “Orang tua, sekali lagi kami meminta. Harap terangkan siapa dirimu adanya!” Bayu kini yang bicara.

 “Hai! kalian bertiga. Ketahuilah sejak lahir tidak pernah diriku diberi nama. Orang-orang mema

Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

  • Ksatria Pengembara Season 2   183. Bagian 11

    “Wussss!”Pukulan Gelombang Paruh Rajawali berkiblat. Segelombang cahaya biru panas menyambar.“Bummm!”Tanah di tempat itu bergetar keras. Pepohonan berderak-derak. Batu besar hancur berkeping-keping, mengepulkan asap seolah berubah menjadi bara. Di sebelah sana Jin Tangan Seribu tetap tak terusik dari tempatnya semula. Duduk bersila mengapung di atas batu yang telah hancur. Tiga tangan memegang pusaka, lima lainnya bergerak kian kemari menggulung cahaya biru pukulan Gelombang Paruh Rajawali yang masih bersisa. Begitu lima tangan dihantamkan ke depan maka buntalan cahaya Gelombang Paruh Rajawali menderu menyambar ke arah pemiliknya sendiri, Bayu!Bayu dan Arya berteriak kaget dan cepat jatuhkan tubuh selamatkan diri. Sementara Bintang hanya tampak menundukkan sedikit tubuhnya kesamping kanan. Cahaya biru panas menderu di atasnya. Cahaya yang berasal dari pukulan Gelombang Paruh Rajawali yang sec

    Last Updated : 2023-03-14
  • Ksatria Pengembara Season 2   183. Bagian 12

    “Bukkk!”Bintang mengeluh tinggi ketika lengan kanannya beradu keras dengan salah satu tangan lawan. Pedang Pilar Bumi terlepas mental. Belum sempat dia imbangi diri tiba-tiba rambutnya telah dijambak orang. Ada hawa aneh mengalir ke dalam tubuhnya lewat rambut yang dijambak. Hawa aneh ini laksana puluhan jarum menusuk kulit kepalanya hingga Bintang mengeluh kesakitan. Namun dari dalam tubuh Bintang saat itu juga ada aliran sakti yang berusaha mencegat hawa aneh itu. Begitu saling bentrokan Bintang merasa kepalanya seperti ditindih batu besar. Sebaliknya Jin Tangan Seribu berteriak kaget karena mendadak tangannya yang menjambak terasa panas! Serta merta dia sentakkan rambut Bintang dan lemparkan pemuda ini sampai setinggi tiga tombak ke udara!Melayang jatuh Bintang cepat memasang kuda-kuda. Dari atas tiba-tiba melesat kaki kanan Jin Tangan Seribu. Menghunjam ke arah perutnya!“Sudah lama aku tidak melihat isi perut manusia! Jebol peru

    Last Updated : 2023-03-14
  • Ksatria Pengembara Season 2   183. Bagian 13

    Apa yang terjadi kemudian dan sempat disaksikan Bayu sungguh luar biasa. Hantaman pukulan Tapak Guntur dan sambaran Pedang Pilar Bumi bukan saja tidak sanggup membakar dan melukai Jin Tangan Seribu, malah sambil tertawa bergelak. Sementara Bintang melayang. Jin Tangan Seribu malah melayang dengan enam tangan terkembang. Dari mulutnya mengumbar tawa bergelak. Sesaat lagi tubuh Bintang dan tubuh Jin Tangan Seribu siap untuk bertabrakan. Tapi anehnya sosok Bintang seolah melewati bayang-bayang. Seperti menembus makhluk yang terbuat dari asap. Dia lewat begitu saja!“Aneh atau gila ini namanya! Jelas-jelas aku tadi mau tabrakan dengan mahluk jin itu! Mengapa aku seolah hanya melewati angin?!” Kuduk Bintang jadi dingin dan bulu kuduknya merinding. “Benar-benar bangsa jin …” desis Bintang.Di bawah pohon Bayu juga terkejut besar melihat apa yang terjadi. Selagi dia tertegun bengong tahu-tahu sosok Jin Tangan Seribu melayang le

    Last Updated : 2023-03-15
  • Ksatria Pengembara Season 2   183. Bagian 14

    Dalam kagetnya Jin Tangan Seribu juga marah sekali. Dia melompat mengejar. Enam tangannya kembali berkelebat. Saat itu Bayu tetap tegak di tempatnya. Namun tangannya dengan cepat membuka pakaian di bagian dada. Begitu tubuhnya tersingkap di dada Bayu kelihatan terpampang gambar rajawali berwarna kuning keemasan. Bayu usap dadanya yang bergambar sosok rajawali itu.Lompatan Jin Tangan Seribu mendadak sontak jadi tertahan. Dua matanya yang memberojol seolah mau keluar dari rongganya menatap tak berkesip. Ada getaran aneh masuk ke dalam tubuhnya lewat sepasang mata. Jin Tangan Seribu mundur satu langkah. Lalu mundur lagi dua langkah ketika dilihatnya bagaimana gambar rajawali di dada Bayu seolah berubah hidup, membesar lalu bergerak keluar dari rongga dada Bayu dengan kedua cakar yang siap mencengkram!Bintang yang menyaksikan kejadian itu tersentak kaget. Untuk beberapa lamanya dia tegak tertegun tak bergerak seolah terkena sirap. Arya yang masih terhantar di tanah dalam

    Last Updated : 2023-03-15
  • Ksatria Pengembara Season 2   183. Bagian 15

    “Aku menaruh curiga batu itu sesuatu yang sangat berharga bagi Jin Tangan Seribu. Katanya Maharaja Thathamghi Yam Yal menugaskan dirinya untuk mencari batu tersebut… Aku jadi ingin melihatnya.” Bayu ulurkan tangan. Bintang serahkan cincin tersebut kepadanya. Lama Bayu memperhatikan batu itu. Dielus dan dibolak balik berulang kali. “Bentuknya hampir tidak beda dengan batu cincin biasa”“Mungkin di dalam cincin ini ada sesuatu petunjuk. Peta harta karun atau…. Bagaimana kalau kita pecahkan saja?!” kata Arya tiba-tiba saja.“Sembarangan!” teriak Bintang seraya mengambil kembali cincinnya dari tangan Bayu.“Lalu apa yang harus lakukan sekarang ?” Tanya Bayu, tapi Bintang dan Arya tak mampu menjawabnya, ketiganya kini hanya saling pandang satu sama lain dengan tatapan bingung.“Lemparkan cincin itu kedalam sumur yang menjadi tempat Jin Tangan Seribu tadi berada!” Tiba-tiba sa

    Last Updated : 2023-03-15
  • Ksatria Pengembara Season 2   183. Bagian 16

    Lingkaran cahaya hijau berbentuk tabung besar laksana sambaran kilat menukik ke bawah menghunjam ke bumi. Sejarak seratus tombak dari permukaan tanah daya jatuhnya berubah menjadi perlahan. Akhirnya bagian bawah lingkaran cahaya menyentuh tanah. Bersamaan dengan itu lingkaran warna hijau lenyap. Maka kelihatanlah tiga sosok tegak saling tertegun yakni Bintang, Bayu dan Arya.Untuk beberapa lamanya mereka kelihatan seperti berada dalam sirapan. Tidak bergerak, tidak bersuara. Bintang masih memegang Pedang Pilar Bumi di tangan kanan. Arya masih memegang Cincin berbatu hijau. Sedang Bayu tegak terbungkuk.Sesaat kemudian, seolah terbangun dari tidur ketiga orang itu sama-sama tersadar.“Eh, kita berada dimana saat ini?” Bintang yang pertama sekali membuka mulut lalu memandang berkeliling. Begitu memandang begitu sang pendekar jatuh terduduk dan berseru kaget.Arya berteriak. “Apa yang terjadi denganmu Bintang?! Apa yang terjadi den

    Last Updated : 2023-03-16
  • Ksatria Pengembara Season 2   183. Bagian 17

    “Gempa… Pasti gempa!” menyahuti Bayu. Lalu dia berpaling pada Bintang. “Bintang bukankah kau memiliki ilmu kesaktian bernama ‘Mata Dewa’. Kau bisa melihat di mana kita berada. Kau bisa mengetahui apa saja yang ada di sekitar kita!”“Betul! Kita harus segera cari selamat!” kata Arya.Bintang mengangguk lalu kerahkan tenaga dalamnya ke kepala. Sepasang matanya melihat ke arah kejauhan, menembus rerumputan tinggi yang menghalang di sekitarnya. Sementara itu suara hentakan keras tadi semakin dahsyat. Sebelum tubuhnya terbanting ke tanah ini masih sempat melihat sesuatu di kejauhan yang membuatnya berteriak ketakutan.“Apa yang kau lihat!” tanya Bayu sambil menjatuhkan diri di samping Bintang. Arya segera pula mendekati kedua orang itu.“Binatang raksasa aneh. Tubuhnya setinggi bukit! Bentuknya menyerupai kuda. Tapi memiliki tanduk dan berkaki enam. Tiga di kiri tiga di kanan&hel

    Last Updated : 2023-03-16
  • Ksatria Pengembara Season 2   183. Bagian 18

    “Ada tiga makhluk aneh di sela rerumputan!” seru makhluk raksasa yang suaranya bagi Bintang dan dua kawan seolah gelegar guntur. Merasa senasib seketakutan ketiganya saling berangkulan. Pada saat itulah makhluk raksasa ulurkan tangannya menyambar tubuh ketiga orang itu.“Mati kita semua!” jerit Bayu.“Pecah kepalaku!” teriak Arya.Bintang tak bisa berteriak karena salah satu jari tangan raksasa tepat menekan mukanya. Kepalanya serasa remuk. Makhluk raksasa perlahan-lahan duduk kembali di tanah. Tangan kanannya yang menggenggam dibuka. Bintang, Bayu dan Arya bergeletakan di atas telapak tangannya.“Tiga makhluk aneh cebol! Ha ha ha...!” Suara tawa makhluk raksasa membuat ketiga orang yang ada di atas telapak tangan bergulingan. Arya malah sempat jatuh, tapi lekas di sambut kembali oleh makhluk raksasa itu. Untuk beberapa lamanya ketiganya tertelentang di atas telapak tangan, tak bergerak dan telinga masing-ma

    Last Updated : 2023-03-16

Latest chapter

  • Ksatria Pengembara Season 2   218. Bagian 17

    Setelah melihat Jejaka Emas memahami maksud perkataannya, Bintang segera melangkah ke arah Maharaja Jin Thathamghi Yam Yal.Berjarak 3 tombak dari Maharaja Jin Thathamghi Yam Yal, Bintang menghentikan langkahnya.“Tidak ada yang kalah juga tidak ada yang menang dalam sebuah peperangan. Lebih baik kita berdamai dan hidup berdampingan Ayah Mertua” ucap Bintang dengan menyebut Maharaja Jin Thathamghi Yam Yal sebagai ayah mertuanya. Tentu saja kenyataan itu tak bisa Bintang pungkiri. Walau bagaimana, Maharaja Jin Thathamghi Yam Yal adalah ayah mertua baginya.Tatapan Maharaja Jin Thathamghi Yam Yal masih terlihat dingin kearahnya, dan terdengar suara beratnya. “Kenapa kau menolak untuk menjadi penguasa dunia, Bintang? Bukankah itu keinginan semua laki-laki didunia ini! Tahta dan Kekuasaan?!”Bintang menggeleng, lalu berkata, “Aku lebih suka kedamaian. Buat apa meraih kekuasaan, kalau hidup selalu tidak tenang” Maharaja Jin Thathamghi Yam Yal terdiam saat mendengar kata-kata Bintang.Binta

  • Ksatria Pengembara Season 2   218. Bagian 16

    Semua terdiam!Sunyi!Tak ada satu suarapun yang terdengar, kecuali desau angin!Sementara itu, keadaan semua orang yang tadinya terpaku, kini sudah bisa bergerak, masing-masing saling menatap satu sama lain, lalu mengedarkan pandangan mereka ke arah sekitar. Apa yang baru saja terjadi, berasa seperti mimpi.Sementara itu, Maharaja Jin Thathamghi Yam Yal pun masih terpaku berdiri ditempatnya, memandangi jari manis tangan kanannya yang sudah kosong, tidak ada lagi Cincin Sulaiman yang biasa terpatri.Di pihak Jejaka Emas, Bintang lebih dulu tersadar dengan keadaan yang terjadi. Masih terlihat keringat dingin di sekujur tubuh Bintang. Rasa sakit yang baru saja dialami oleh Bintang bukan sekedar dalam angan-angan, tapi Bintang benar-benar dapat merasakan bagaimana tubuhnya terhempas dengan keras ke sebuah alam, dimana di alam itu, berbagai macam orang dengan segala macam siksaannya. Bintang benar-benar merasakan kesakitan yang amat sangat yang membuat tubuhnya seperti ditusuk oleh ribuan

  • Ksatria Pengembara Season 2   218. Bagian 15

    “Bangunlah kalian berdua!” kembali suara lembut tapi tegas itu terdengar menyapa keduanya, hampir bersamaan Bintang dan Jejaka Emas memalingkan wajah mereka kearah depan. Wajah keduanya berubah. Berjarak hanya beberapa tombak dihadapan mereka, terlihat sosok seorang laki-laki tua berwajah agung dan teduh. Mengenakan pakaian putih disekujur tubuhnya. Senyumnya terlihat begitu agung dan teduh. Bintang dan Jejaka Emas terkejut, karena tadi, tidak ada seorangpun yang ada ditempat itu selain mereka berdua.Lelaki tua berparas agung itu terlihat duduk diatas sebuah batu putih yang bila diperhatikan dengan seksama. Batu itu tidaklah menyentuh tanah, alias mengapung diudara.“Kemari!” Terdengar suara lembut dan tegas kembali menyapa Bintang dan Jejaka Emas. Walau keduanya tak melihat bibir lelaki tua itu bergerak, tapi Bintang dan Jejaka Emas yakin, kalau lelaki tua itulah yang menyuruh mereka.Lagi-lagi Bintang dan Jejaka Emas diliputi keheranan, karena tubuh mereka tiba-tiba saja bangkit be

  • Ksatria Pengembara Season 2   218. Bagian 14

    Maharaja Jin Thathamghi Yam Yal terlihat geram saat melihat tak satupun dari pihak lawan yang mau bersikap setia kepadanya. “Kalian semua rupanya benar-benar ingin mati, jangan katakan kalau aku tidak memberikan kalian kesempatan...” ucap Maharaja Jin Thathamghi Yam Yal. Lalu Maharaja Jin Thathamghi Yam Yal berpaling kearah seluruh pasukannya yang ada dibelakangnya.“Bunuh mereka semua!”Satu perintah Maharaja Jin Thathamghi Yam Yal sudah cukup untuk membuat pasukannya bergerak kedepan dengan senjata terhunus. Siap untuk membunuh lawan-lawan mereka yang sudah tak berdaya ditempatnya.Mendengar perintah Maharaja Jin Thathamghi Yam Yal, membuat pucat wajah-wajah dari pihak lawannya. Sebagian mengeluarkan keringat dingin membayangkan kematian yang akan segera mendatangi mereka, sementara sebagian lagi tampak mampu bersikap tenang dan sudah siap menerima nasib, karena memang sejak awal pertempuran, mereka sudah siap untuk mati. Ada satu hal yang setidaknya membuat mereka mati dengan tenan

  • Ksatria Pengembara Season 2   218. Bagian 13

    Sementara itu dipihak Maharaja Jin Thathamghi Yam Yal juga ikut bingung melihat kejadian itu, Bintang yang kini tampak tengah diperebutkan oleh ke-4 wanita cantik. Di benak mereka terbersit pikiran, ‘Apa mereka tidak menyadari kalau saat ini tengah berperang’. Hal ini membuat semua orang geleng-geleng kepala melihatnya.Sementara itu, Maharaja Jin Thathamghi Yam Yal terlihat menatap ke arah Bintang dengan tatapan dingin. Lalu Maharaja Jin Thathamghi Yam Yal maju beberapa langkah kedepan. Seketika keadaan riuh ditempat itu langsung berhenti. Hening. Bahkan keributan kecil diantara Bintang dengan ke-4 gadisnya juga ikut terhenti dan kini mereka ikut menatap kearah Maharaja Jin Thathamghi Yam Yal.Tak ada yang bersuara, semua perhatian tertuju langsung ke arah Maharaja Jin Thathamghi Yam Yal.Tiba-tiba saja dari pihak seberang, sesosok tubuh melangkah kehadapan Maharaja Jin Thathamghi Yam Yal. Dia adalah Jejaka Emas. Jejaka Emas memang sangat kesal melihat keberuntungan Bintang yang dike

  • Ksatria Pengembara Season 2   218. Bagian 12

    “Hai! Utusan Dewa. Kami akan menghentikan peperangan ini bila Maharaja Jin Thathamghi Yam Yal sudah terkalahkan, tapi bila tidak. Bahkan Sang Hyang Guru Dewa sendiripun tak akan bisa berbuat apa-apa!” Raja Munaliq Dari Timur memberikan jawaban diiringi anggukan oleh kedua raja jin lainnya, juga para prajurit yang berada dibawah kendali mereka.Apa yang dikatakan oleh Raja Munaliq Dari Timur memang tidak salah. Selama Maharaja Jin Thathamghi Yam Yal tidak bisa dikalahkan, maka kemenangan akan selalu menjadi milik mereka. Bahkan Sang Hyang Guru Dewa sendiripun tak akan bisa berbuat apa-apa.Kini balik Una Lyn yang terlihat terdiam ditempatnya. Jejaka Emas yang melihat hal itu, segera beranjak maju untuk memberikan tanggapannya.Bleegaarrr!Sebuah suara keras ledakan terdengar keras membahana di tempat itu, begitu kerasnya sampai membuat tempat itu bergetar laksana digoncang gempa skala sedang. Ada yang jatuh terduduk karena tak kuat menahan getaran yang terjadi, tapi masih banyak pula y

  • Ksatria Pengembara Season 2   218. Bagian 11

    Una Lyn sendiri terlihat melakukan salto beberapa kali diudara hingga akhirnya berhasil mendarat dengan mulus ditanah, sedangkan Ifrit juga mampu mendaratkan kedua kakinya ditanah, setelah terseret cukup jauh kebelakang. Darah terlihat merembes dimulut keduanya, sebagai tanda luka dalam yang mereka derita.Seakan tak ingin membuat waktu percuma, Una Lyn terlihat langsung mengangkat tangannya yang tengah memegang pedang naga emas keatas.Wusshh..!Bayangan seekor naga emas melesat keluar dari hulu pedang ditangan Una Lyn. Sementara itu di ujung sana, Ifrit pun terlihat tak ingin tinggla diam.Dugghh!Tongkat ditangannya dihentakkan ke tanah.Wusshh..! Wusshh..! Wusshh..!Banyak sosok bayangan hitam yang keluar dari kepala tongkat dan sosok-sosok bayangan hitam itu tampak membentuk wujud-wujud jin yang tak terhitung jumlahnya yang hampir memenuhi langit. Di tempatnya, Una Lyn cukup terkejut melihat pamer kesaktian yang diperlihatkan oleh Ifrit. Ternyata Ifrit mampu mengeluarkan banyak j

  • Ksatria Pengembara Season 2   218. Bagian 10

    Dughh! Seiring dengan itu Ifrit menghentakkan tongkat ditangannya ke bawah.Werrrr...! gelombang energi terpancar keluar dari tubuh Ifrit yang langsung menyapu seluruh tempat itu. Terjadi keanehan! Pemandangan mencengangkan terjadi. Waktu seolah berhenti, bangsa jin yang tengah bertempur satu sama lain, terdiam seperti patung. Semuanya berhenti bergerak, bukan saja yang ada di tanah, tapi juga yang ada diudara ikut berhenti bergerak.Baik bangsa manusia, bangsa jin, maupun para dewa-dewi, bahkan Jejaka Emas pun ikut berdiri mematung ditempatnya berada. Terlihat perubahan diwajah semua orang, termasuk Jejaka Emas yang berusaha sekuat tenaga untuk melepaskan dirinya agar bisa kembali bergerak, tapi sejauh ini hanya gerakan yang sangat lamban yang terlihat. Tak ada yang mampu menggerakan tubuh mereka. Sementara itu, di pihak Ifrit, mereka semua tahu, kalau ini adalah salah satu kemampuan Ifrit yang bisa menghentikan waktu.Di depan sana, terlihat Ifrit tersenyum sinis melihat ke arah Jej

  • Ksatria Pengembara Season 2   218. Bagian 9

    Jejaka Emas tak memberi kesempatan sedikitpun bagi Ifrit untuk menghela nafas. Serangan gelang dewanya terus menghantam sosok Ifrit.Sosok Ifrit yang melayang diatas tanah, terus terdesak mundur. Entah sudah belasan ataupun berpuluh-puluh kali serangan gelang dewa menghantam sosoknya, tapi walaupun terdesak. Ifrit sedikitpun tidak terlihat terluka.Jejaka Emas yang melihat hal itu, harus mengakui kekuatan dan kekebalan tubuh Ifrit, tapi anehnya seraya terus melesatkan serangan gelang-gelang dewanya, Jejaka Emas justru tertawa-tawa. Hal ini dikarenakan sosok Ifrit yang terkena serangan beruntun gelang dewanya dari berbagai arah, membuat tubuh Ifrit yang melayang diudara itu tampak terdorong ke kanan, ke kiri, ke belakang dan kedepan, Ifrit seperti tengah berjoget atau bergoyang dangdut. Hal ini pula yang membuat Jejaka Emas kemudian tertawa tergelak-gelak. Bangsa Jin yang ada ditempat itupun bingung dan heran, kenapa Jejaka Emas bertarung sambil tergelak-gelak sendiri.Ifrit terus dig

DMCA.com Protection Status