Share

182. Bagian 13

“Aku Penghulu Buaya Buntung, kemari bukan karena utusan Raja Siluman Buaya, tapi ada dasar keinginanku sendiri”

“Penghulu Buaya Buntung...” batin Bintang dengan kening berkerut. Bintang merasa pernah mendengar nama itu, tapi dimana dan kapan, Bintang sendiri lupa.

“Ksatria Pengembara! Kukira sudah saatnya kita bertarung. Aku tak ingin kita buang-buang waktu lagi!” kata Penghulu Buaya Buntung mengejutkan.

“Eh...! Apa tadi kau bilang, Orang Tua? Kita bertarung? Katakan dulu apa maksudmu mengajakku bertarung malam-malam begini?” Tukas Bintang tak dapat menahan rasa perasaan herannya.

“Terserah kau mau omong apa, Ksatria Pengembara! Pokoknya, aku harus menantangmu bertarung!” Tandas Penghulu Buaya Buntung.

“Kenapa harus?”

“Karena aku...” hampir saja Penghulu Buaya Buntung kelepasan bicara. Untung ia segera teringat akal bulusnya. “Karena... karena memang ak

Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status