Share

178. Bagian 10

last update Terakhir Diperbarui: 2023-02-14 01:02:48

“Oh ya, namaku Bintang” ucap sosok itu memperkenalkan dirinya yang ternyata adalah Bintang.

“Aku Dewa Panah” ucap sang ketua memperkenalkan diri, rupanya mereka berasal dari rombongan Perguruan Panah Dewa.

“Aku Veninur…” ucap gadis yang ada disebelah Dewa Panah memperkenalkan diri. Hal ini membuat Dewa Panah tampak melototkan kedua matanya kearah Veninur yang merupakan putri tunggalnya.

“Kapan daging rusa ini matang tuan, sudah lapar banget nih…” bukannya menghiraukan tatapan melotot ayahnya, dengan polosnya Veninur mengungkapkan rasa laparnya.

“Veninur, jaga sikap!” ucap Dewa Panah memperingatkan putrinya.

“Sebentar lagi nona, tunggu ya”

“Kita harus berhati-hati ketua” bisik salah seorang anggota rombongan itu lagi kepada Dewa Panah, Dewa Panah yang diam dan menganggukkan kepalanya saja mendengar hal itu.

“Maaf tuan, bila melihat p

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

  • Ksatria Pengembara Season 2   178. Bagian 11

    Pandangan Veninur terlihat berhenti pada sosok yang baru saja dikenalnya beberapa saat yang lalu, siapa lagi kalau Bintang, sampai disini Veninur tampak menatap sosok Bintang yang juga tenggelam dialam semedinya. Veninur memang kurang perhatian sama orang yang telah memberi makan dirinya, karena bagi Veninur sendiri, bergaul dan bersenda gurau dengan laki-laki sudah terbiasa baginya, karena hampir semua murid Perguruan Panah Dewa adalah laki-laki.Setelah cukup berpuas diri menatap sosok Bintang, Veninur pun memutuskan untuk tidur melepas lelah setelah seharian menunggang kuda.“Nona…!” baru saja memejamkan mata, tiba-tiba saja ditelinganya, Veninur mendengar sebuah suara, kontan seketika saja Veninur membuka kedua matanya. Masih dalam keadaan berbaring, Veninur mengedarkan pandangannya, tak ada yang aneh. Veninur mulai ragu dengan apa yang didengarnya barusan, berusaha menenangkan hati dan pikirannya, Veninur kembali memejamkan matanya.&ldqu

    Terakhir Diperbarui : 2023-02-14
  • Ksatria Pengembara Season 2   178. Bagian 12

    “Kalian berdua satu kuda ya, tuan Bintang akan ikut bersama kita” ucap Veninur hingga membuat kedua pemuda ini saling pandang satu sama lain.“Kenapa harus kami den ayu?”“Karena kalian berdua yang paling banyak makan tadi malam” ucap Veninur lagi tersenyum mengejek, ucapan Veninur dengan serta merta disambut tawa oleh para murid yang lain. Bahkan Dewa Panah sendiri sampai geleng-geleng kepala melihat hal itu. “Sudah seharusnya kalian berkorban sebagai balas terima kasih kalian kepada tuan Bintang” sambung Veninur lagi.“Tidak perlu repot nona! biarkan saya mengikuti dari belakang saja” ucap Bintang tiba“Nah, itu baru benar” ucap jarot dengan wajah gembira. Tapi senyum diwajah jarot langsung hilang saat melihat Veninur melotot kearahnya.-o0o-Perjalanan itu akhirnya dilanjutkan, rombongan berkuda Perguruan Panah Dewa terlihat menjalankan kuda mereka denga

    Terakhir Diperbarui : 2023-02-15
  • Ksatria Pengembara Season 2   178. Bagian 13

    “Apa apa?” Tanya murid tertua Mahaguru Ummi Ayu yang bernama Ayu Rhenata.“Diluar ada ketua Dewa Tombak ingin bertemu Mahaguru” ucap murid penjaga pintu itu lagi.“Baik! persilahkan masuk” ucap Mahaguru Ummi Ayu seraya menyuruh murid-muridnya pergi meninggalkan tempat itu, kecuali Limo Ayu.Murid penjaga pintu segera menjura hormat dan berlalu pergi. Tak lama kemudian dia sudah kembali bersama si Dewa Tombak dan kedua murid yang menemaninya. Dihadapan Mahaguru Ummi Ayu, Dewa Tombak dan kedua muridnya segera menjura hormat. Sekilas tampak Dewa Tombak menatap kearah Ayu Mayrissa yang sudah mengenakan cadar merahnya.“Maaf kalau kedatanganku telah menganggu kesibukan mahaguru” ucap Dewa Tombak membuka pembicaraan.“Tidak apa-apa Dewa Tombak, aku tidak merasa terganggu” ucap Mahaguru Ummi Ayu lembut. “Apa ada yang ingin dibicarakan berdua?” sambung Mahaguru Ummi Ayu lagi.

    Terakhir Diperbarui : 2023-02-15
  • Ksatria Pengembara Season 2   178. Bagian 14

    Ayu Rhenata sendiri segera kembali kepada Mahaguru Ummi Ayu yang saat itu juga tengah menunggu kabar darinya.“Perguruan Panah Dewa telah tiba mahaguru” lapor Ayu Rhenata lagi. Mahaguru Ummi Ayu tampak mengangguk mantap mendengar laporan itu, lalu kembali mengalihkan pandangan kearah Dewa Tombak.“Ketua Dewa Tombak, masalah ini akan kita bicarakan lagi nanti setelah Jiwo Satrio datang”“Baik Mahaguru”“Sekarang, mari kita sambut kedatangan Perguruan Panah Dewa”“Baik”-o0o-Rombongan berkuda Perguruan Panah Dewa akhirnya tiba di Bukit Ayu tempat berdirinya Padepokan Dharma Semesta, tapi sayang saat tiba disana, tidak terlihat lagi Bintang mengikuti dibelakang mereka. Yang paling kehilangan, tentunya adalah Veninur, kalau saja tidak dilarang ayahnya, mungkin Veninur sudah mencari-cari keberadaan Bintang.Rombongan Perguruan Panah Dewa akhirnya tiba dipuncak

    Terakhir Diperbarui : 2023-02-15
  • Ksatria Pengembara Season 2   178. Bagian 15

    “Ada apa?!” Tanya sosok gadis berpakaian dan bercadar biru yang tak lain adalah Ayu Hanny tersebut.Murid penjaga pintu gerbang itu segera menjura hormat dihadapan Ayu Hanny. “Ada serombongan tamu yang tidak memiliki undangan datang kak” ucapnya.“Siapa?!”“Katanya mereka dari Padepokan Raja dari pulau batu raja di wilayah timur” ucap murid penjaga pintu gerbang itu lagi.“Baik, tunggu disini!” perintah ayu hanny kepadanya. Ayu hanny sendiri segera mendekati Mahaguru Ummi Ayu dan terlihat membisikkan sesuatu. Seketika saja paras dibalik cadar yang dikenakan oleh Mahaguru Ummi Ayu terlihat berubah.Mahaguru Ummi Ayu tampak bangkit berdiri.“Para ketua semua, saya mohon diri sejenak, karena ada tamu lagi yang datang” ucap Mahaguru Ummi Ayu menjura hormat pada semua yang ada ditempat itu. Setelah mendapat balasan juraan hormat, Mahaguru Ummi Ayu segera berlalu perg

    Terakhir Diperbarui : 2023-02-16
  • Ksatria Pengembara Season 2   178. Bagian 16

    “Barat dan timur memiliki aturannya masing-masing, ada modal apa mahaguru Jari Malaikat ingin mengajak kami semua bergabung?”“Benar, kami tujuh dewa dari barat tidak semudah itu tunduk pada orang dari timur?!” sambung Dewa Rantai ikut bangkit berdiri.Satu demi satu Tujuh dewa dari barat bangkit berdiri mengungkapkan apa alasan mahaguru Jari Malaikat mengajak mereka untuk bergabung.Jaya Sampoerna sendiri kemudian tampak memberikan kode kepada para murid-murid Padepokan Raja yang ada dibelakangnya, dua orang murid yang memegang kotak panjang bersegi empat tampak maju kehadapan dan berdiri disebelah Jaya Sampoerna. Semua kini tampak memperhatikan kearah kotak panjang bersegi empat tersebut.“Padepokan Raja memiliki sebuah pusaka yang tak akan tertandingi didunia, dan inilah yang akan menjadi modal dasar Padepokan Raja untuk menjadi nomor satu didunia persilatan” ucap Jaya Sampoerna lagi.

    Terakhir Diperbarui : 2023-02-16
  • Ksatria Pengembara Season 2   178. Bagian 17

    “Sepertinya orang yang paling ditunggu-tunggu oleh Padepokan Dharma Semesta telah datang!” ucap Mahaguru Ummi Ayu dengan lantang. Hal ini semakin memancing perhatian semua orang.“Siapa mahaguru?!” tanya Dewa Golok cepat“Nanti semuanya juga akan tahu, sekarang mari kita sambut tamu agung itu bersama-sama” ucap Mahaguru Ummi Ayu melangkah bersama para murid-muridnya. Hal ini menimbulkan rasa penasaran semua orang yang ada ditempat itu hingga merekapun akhirnya mengikuti langkah Mahaguru Ummi Ayu. Bahkan Jaya Sampoerna dan rombongannya juga ikut melangkah keluar untuk melihat siapa tamu agung yang dikatakan oleh Mahaguru Ummi Ayu.-o0o-KEADAAN diluar Padepokan Dharma Semesta tak kalah heboh dibanding keadaan didalam yang menegangkan. Terdengar kasak kusuk yang begitu riuh disana sini, karena memang semua murid Padepokan Dharma Semesta adalah wanita, jadi tak heran suasana yang tadi sepi, kini berubah menja

    Terakhir Diperbarui : 2023-02-16
  • Ksatria Pengembara Season 2   178. Bagian 18

    Dengan serentak ke-Tujuh dewa dari barat ini langsung mengambil sikap tegak lurus dengan kedua tangan yang merapat didepan dada.“Dewa Pedang memberi hormat kepada tuan”“Dewa Cambuk memberi hormat kepada tuan”“Dewa Rantai memberi hormat kepada tuan”“Dewa Golok memberi hormat kepada tuan”“Dewa Tombak memberi hormat kepada tuan”“Tangan Dewa memberi hormat kepada tuan”“Dewa Panah memberi hormat kepada tuan”Bahkan rombongan Padepokan Rajapun tampak langsung menjura hormat kepada Bintang tanpa ucapan. Bintang dengan cepat membalas semua juraan hormat itu, pada sosok Dewa Panah Bintang tampak tersenyum, sejenak Bintang tampak mengalihkan pandangannya kearah Veninur yang saat itu juga tengah menatapnya dengan tatapan penuh arti. Bintang melepaskan senyum simpulnya kearah Veninur.Senyum diwajah Bintang tiba-tiba saja menghilang,

    Terakhir Diperbarui : 2023-02-17

Bab terbaru

  • Ksatria Pengembara Season 2   218. Bagian 17

    Setelah melihat Jejaka Emas memahami maksud perkataannya, Bintang segera melangkah ke arah Maharaja Jin Thathamghi Yam Yal.Berjarak 3 tombak dari Maharaja Jin Thathamghi Yam Yal, Bintang menghentikan langkahnya.“Tidak ada yang kalah juga tidak ada yang menang dalam sebuah peperangan. Lebih baik kita berdamai dan hidup berdampingan Ayah Mertua” ucap Bintang dengan menyebut Maharaja Jin Thathamghi Yam Yal sebagai ayah mertuanya. Tentu saja kenyataan itu tak bisa Bintang pungkiri. Walau bagaimana, Maharaja Jin Thathamghi Yam Yal adalah ayah mertua baginya.Tatapan Maharaja Jin Thathamghi Yam Yal masih terlihat dingin kearahnya, dan terdengar suara beratnya. “Kenapa kau menolak untuk menjadi penguasa dunia, Bintang? Bukankah itu keinginan semua laki-laki didunia ini! Tahta dan Kekuasaan?!”Bintang menggeleng, lalu berkata, “Aku lebih suka kedamaian. Buat apa meraih kekuasaan, kalau hidup selalu tidak tenang” Maharaja Jin Thathamghi Yam Yal terdiam saat mendengar kata-kata Bintang.Binta

  • Ksatria Pengembara Season 2   218. Bagian 16

    Semua terdiam!Sunyi!Tak ada satu suarapun yang terdengar, kecuali desau angin!Sementara itu, keadaan semua orang yang tadinya terpaku, kini sudah bisa bergerak, masing-masing saling menatap satu sama lain, lalu mengedarkan pandangan mereka ke arah sekitar. Apa yang baru saja terjadi, berasa seperti mimpi.Sementara itu, Maharaja Jin Thathamghi Yam Yal pun masih terpaku berdiri ditempatnya, memandangi jari manis tangan kanannya yang sudah kosong, tidak ada lagi Cincin Sulaiman yang biasa terpatri.Di pihak Jejaka Emas, Bintang lebih dulu tersadar dengan keadaan yang terjadi. Masih terlihat keringat dingin di sekujur tubuh Bintang. Rasa sakit yang baru saja dialami oleh Bintang bukan sekedar dalam angan-angan, tapi Bintang benar-benar dapat merasakan bagaimana tubuhnya terhempas dengan keras ke sebuah alam, dimana di alam itu, berbagai macam orang dengan segala macam siksaannya. Bintang benar-benar merasakan kesakitan yang amat sangat yang membuat tubuhnya seperti ditusuk oleh ribuan

  • Ksatria Pengembara Season 2   218. Bagian 15

    “Bangunlah kalian berdua!” kembali suara lembut tapi tegas itu terdengar menyapa keduanya, hampir bersamaan Bintang dan Jejaka Emas memalingkan wajah mereka kearah depan. Wajah keduanya berubah. Berjarak hanya beberapa tombak dihadapan mereka, terlihat sosok seorang laki-laki tua berwajah agung dan teduh. Mengenakan pakaian putih disekujur tubuhnya. Senyumnya terlihat begitu agung dan teduh. Bintang dan Jejaka Emas terkejut, karena tadi, tidak ada seorangpun yang ada ditempat itu selain mereka berdua.Lelaki tua berparas agung itu terlihat duduk diatas sebuah batu putih yang bila diperhatikan dengan seksama. Batu itu tidaklah menyentuh tanah, alias mengapung diudara.“Kemari!” Terdengar suara lembut dan tegas kembali menyapa Bintang dan Jejaka Emas. Walau keduanya tak melihat bibir lelaki tua itu bergerak, tapi Bintang dan Jejaka Emas yakin, kalau lelaki tua itulah yang menyuruh mereka.Lagi-lagi Bintang dan Jejaka Emas diliputi keheranan, karena tubuh mereka tiba-tiba saja bangkit be

  • Ksatria Pengembara Season 2   218. Bagian 14

    Maharaja Jin Thathamghi Yam Yal terlihat geram saat melihat tak satupun dari pihak lawan yang mau bersikap setia kepadanya. “Kalian semua rupanya benar-benar ingin mati, jangan katakan kalau aku tidak memberikan kalian kesempatan...” ucap Maharaja Jin Thathamghi Yam Yal. Lalu Maharaja Jin Thathamghi Yam Yal berpaling kearah seluruh pasukannya yang ada dibelakangnya.“Bunuh mereka semua!”Satu perintah Maharaja Jin Thathamghi Yam Yal sudah cukup untuk membuat pasukannya bergerak kedepan dengan senjata terhunus. Siap untuk membunuh lawan-lawan mereka yang sudah tak berdaya ditempatnya.Mendengar perintah Maharaja Jin Thathamghi Yam Yal, membuat pucat wajah-wajah dari pihak lawannya. Sebagian mengeluarkan keringat dingin membayangkan kematian yang akan segera mendatangi mereka, sementara sebagian lagi tampak mampu bersikap tenang dan sudah siap menerima nasib, karena memang sejak awal pertempuran, mereka sudah siap untuk mati. Ada satu hal yang setidaknya membuat mereka mati dengan tenan

  • Ksatria Pengembara Season 2   218. Bagian 13

    Sementara itu dipihak Maharaja Jin Thathamghi Yam Yal juga ikut bingung melihat kejadian itu, Bintang yang kini tampak tengah diperebutkan oleh ke-4 wanita cantik. Di benak mereka terbersit pikiran, ‘Apa mereka tidak menyadari kalau saat ini tengah berperang’. Hal ini membuat semua orang geleng-geleng kepala melihatnya.Sementara itu, Maharaja Jin Thathamghi Yam Yal terlihat menatap ke arah Bintang dengan tatapan dingin. Lalu Maharaja Jin Thathamghi Yam Yal maju beberapa langkah kedepan. Seketika keadaan riuh ditempat itu langsung berhenti. Hening. Bahkan keributan kecil diantara Bintang dengan ke-4 gadisnya juga ikut terhenti dan kini mereka ikut menatap kearah Maharaja Jin Thathamghi Yam Yal.Tak ada yang bersuara, semua perhatian tertuju langsung ke arah Maharaja Jin Thathamghi Yam Yal.Tiba-tiba saja dari pihak seberang, sesosok tubuh melangkah kehadapan Maharaja Jin Thathamghi Yam Yal. Dia adalah Jejaka Emas. Jejaka Emas memang sangat kesal melihat keberuntungan Bintang yang dike

  • Ksatria Pengembara Season 2   218. Bagian 12

    “Hai! Utusan Dewa. Kami akan menghentikan peperangan ini bila Maharaja Jin Thathamghi Yam Yal sudah terkalahkan, tapi bila tidak. Bahkan Sang Hyang Guru Dewa sendiripun tak akan bisa berbuat apa-apa!” Raja Munaliq Dari Timur memberikan jawaban diiringi anggukan oleh kedua raja jin lainnya, juga para prajurit yang berada dibawah kendali mereka.Apa yang dikatakan oleh Raja Munaliq Dari Timur memang tidak salah. Selama Maharaja Jin Thathamghi Yam Yal tidak bisa dikalahkan, maka kemenangan akan selalu menjadi milik mereka. Bahkan Sang Hyang Guru Dewa sendiripun tak akan bisa berbuat apa-apa.Kini balik Una Lyn yang terlihat terdiam ditempatnya. Jejaka Emas yang melihat hal itu, segera beranjak maju untuk memberikan tanggapannya.Bleegaarrr!Sebuah suara keras ledakan terdengar keras membahana di tempat itu, begitu kerasnya sampai membuat tempat itu bergetar laksana digoncang gempa skala sedang. Ada yang jatuh terduduk karena tak kuat menahan getaran yang terjadi, tapi masih banyak pula y

  • Ksatria Pengembara Season 2   218. Bagian 11

    Una Lyn sendiri terlihat melakukan salto beberapa kali diudara hingga akhirnya berhasil mendarat dengan mulus ditanah, sedangkan Ifrit juga mampu mendaratkan kedua kakinya ditanah, setelah terseret cukup jauh kebelakang. Darah terlihat merembes dimulut keduanya, sebagai tanda luka dalam yang mereka derita.Seakan tak ingin membuat waktu percuma, Una Lyn terlihat langsung mengangkat tangannya yang tengah memegang pedang naga emas keatas.Wusshh..!Bayangan seekor naga emas melesat keluar dari hulu pedang ditangan Una Lyn. Sementara itu di ujung sana, Ifrit pun terlihat tak ingin tinggla diam.Dugghh!Tongkat ditangannya dihentakkan ke tanah.Wusshh..! Wusshh..! Wusshh..!Banyak sosok bayangan hitam yang keluar dari kepala tongkat dan sosok-sosok bayangan hitam itu tampak membentuk wujud-wujud jin yang tak terhitung jumlahnya yang hampir memenuhi langit. Di tempatnya, Una Lyn cukup terkejut melihat pamer kesaktian yang diperlihatkan oleh Ifrit. Ternyata Ifrit mampu mengeluarkan banyak j

  • Ksatria Pengembara Season 2   218. Bagian 10

    Dughh! Seiring dengan itu Ifrit menghentakkan tongkat ditangannya ke bawah.Werrrr...! gelombang energi terpancar keluar dari tubuh Ifrit yang langsung menyapu seluruh tempat itu. Terjadi keanehan! Pemandangan mencengangkan terjadi. Waktu seolah berhenti, bangsa jin yang tengah bertempur satu sama lain, terdiam seperti patung. Semuanya berhenti bergerak, bukan saja yang ada di tanah, tapi juga yang ada diudara ikut berhenti bergerak.Baik bangsa manusia, bangsa jin, maupun para dewa-dewi, bahkan Jejaka Emas pun ikut berdiri mematung ditempatnya berada. Terlihat perubahan diwajah semua orang, termasuk Jejaka Emas yang berusaha sekuat tenaga untuk melepaskan dirinya agar bisa kembali bergerak, tapi sejauh ini hanya gerakan yang sangat lamban yang terlihat. Tak ada yang mampu menggerakan tubuh mereka. Sementara itu, di pihak Ifrit, mereka semua tahu, kalau ini adalah salah satu kemampuan Ifrit yang bisa menghentikan waktu.Di depan sana, terlihat Ifrit tersenyum sinis melihat ke arah Jej

  • Ksatria Pengembara Season 2   218. Bagian 9

    Jejaka Emas tak memberi kesempatan sedikitpun bagi Ifrit untuk menghela nafas. Serangan gelang dewanya terus menghantam sosok Ifrit.Sosok Ifrit yang melayang diatas tanah, terus terdesak mundur. Entah sudah belasan ataupun berpuluh-puluh kali serangan gelang dewa menghantam sosoknya, tapi walaupun terdesak. Ifrit sedikitpun tidak terlihat terluka.Jejaka Emas yang melihat hal itu, harus mengakui kekuatan dan kekebalan tubuh Ifrit, tapi anehnya seraya terus melesatkan serangan gelang-gelang dewanya, Jejaka Emas justru tertawa-tawa. Hal ini dikarenakan sosok Ifrit yang terkena serangan beruntun gelang dewanya dari berbagai arah, membuat tubuh Ifrit yang melayang diudara itu tampak terdorong ke kanan, ke kiri, ke belakang dan kedepan, Ifrit seperti tengah berjoget atau bergoyang dangdut. Hal ini pula yang membuat Jejaka Emas kemudian tertawa tergelak-gelak. Bangsa Jin yang ada ditempat itupun bingung dan heran, kenapa Jejaka Emas bertarung sambil tergelak-gelak sendiri.Ifrit terus dig

DMCA.com Protection Status