Share

178. Bagian 9

“Sepertinya malam ini kita harus menginap disini ketua” ucap salah seorang diantara mereka. Sosok yang disebut ketua itu hanya tampak mengangguk penuh wibawa saja sebagai jawaban.

Sejenak semuanya tampak memperhatikan keadaan bangunan tua yang menjadi tempat persinggahan mereka itu. Cukup menggidikkan bulu kuduk juga melihat bangunan tanpa cahaya dan sangat berantakan dimana-mana.

Hujan semakin lebat seiring dengan senja yang datang menghampar, hawa dingin begitu terasa menusuk tulang. Semua rombongan itu terlihat harus merangkulkan kedua tangan mereka ketubuh mereka masing-masing untuk menahan rasa dingin, ditambah lagi rasa lapar yang mulai menyerang, tapi mau bagaimana lagi, hujan lebat terpaksa membuat mereka hanya bisa diam menunggu.

Di saat semua terdiam membisu, tiba-tiba saja tercium harum sesuatu yang sangat familiar dipenciuman.

“Ini harum sesuatu yang dipanggang” ucap salah seorang diantara mereka, semua segera mencari-c

Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status