Wuuttt! Wuuttt! Wuuttt!
Kali ini serangan cahaya berpedar biru jauh lebih banyak dilepaskan oleh Aryasuta, Bintang yang hanya bergerak menggeoskan kepalanya, juga terkadang menggeser tubuhnya ke kanan dan ke kiri untuk menghindari serangan beruntun cahaya berpedar biru milik Aryasuta.
Dhuar! Dhuar! Dhuar!
Aryasuta terus melepaskan pukulan beruntun dewanya tanpa henti, hingga cahaya berpedar biru terus melesat keluar dari tinjunya kearah Bintang.
Plakk...! Plakk...! Plakk...!
Sesekali terlihat Bintang terpaksa mengibaskan tangannya untuk mementalkan cahaya berpedar biru yang mengarah kearahnya, hebatnya.. cahaya berpedar biru yang dikibas Bintang langsung terpental jauh.
Dhuar! Dhuar! Dhuar!
Cahaya berpedar biru langsung meledak begitu menghantam tanah, batang pohon ataupun tempat kosong, sungguh luar biasa kemampuan yang Bintang perlihatkan saat ini, bukan saja menghindar dengan mudah, tapi Bintang juga mampu menepis cahaya berpedar b
Saat sinar panas maha dasyat kebiruan itu sampai dihadapan Bintang, Bintang tiba-tiba saja menggerakkan tangannya seperti orang yang menangkap sesuatu, hal ini membuat kedua mata Aryasuta membesar, bukan hanya Aryasuta, tapi semua yang ada ditempat itu berubah parasnya saat melihat bagaimana Bintang bukannya menghindar, tapi justru menangkap Sinar panas maha dasyat kebiruan itu dengan tangannya.Sinar panas maha dasyat kebiruan yang ditangkap oleh Bintang, tiba-tiba saja menjadi bulatan semacam bola yang menyala-nyala diatas telapak tangan Bintang. Kemudian, Bintang melemparkan bulatan biru tersebut ke arah atas.Wuttt...! Duarr...!Bola energi merah itu meledak dengan cukup kuat. Lalu, Bintang palingkan pandang ke arah Aryasuta sambil sunggingkan senyum yang menggeramkan hati Aryasuta."Gila! Tenaga dalamku bisa ditangkapnya?!" gumam hati Aryasuta terheran-heran. Keterkejutan Aryasuta juga dialami oleh Gadys, Tania dan Adipati Sutapati.“Cuk
Malam itu, ditempat kediaman Adipati Sutapati, Adipati Sutapati mengumpulkan semua orang yang memiliki kepentingan, diantaranya Gadys, Aryasuta, Bayusuta, Tania, Mpu Bajil dan Nini Rampah ikut hadir di aula pertemuan itu. Dan yang paling ditunggu tentunya adalah pendekar kita, si Ksatria Pengembara.Adipati Sutapati berusaha menengahi permasalahan diantara Bintang dengan kedua keponakannya, dan saat ini Adipati Sutapati terus memaparkan pemikirannya untuk mencari jalan tengah dari permasalahan tersebut. Adipati Sutapati juga menceritakan bagaimana jasa Bintang dalam menyelamatkan Aryasuta.“Ku harap, masalah ini bisa selesai cukup sampai disini saja..” ucap Adipati Sutapati menghentikan ucapannya setelah menyampaikan pikirannya. Sejenak Adipati Sutapati tampak memperhatikan kearah Aryasuta dan Gadys yang tampak tertunduk diam.Aryasuta tiba-tiba saja bangkit berdiri dan tanpa banyak kata, pergi meninggalkan tempat itu. Sikap yang diperlihatk
Lalu Adipati Sutapati mengalihkan pandangannya kearah Bintang.“Nah Gusti Prabu.. Gusti Prabu dengar sendirikan, hamba harap Gusti Prabu tidak menaruh dendam pada keponakan-keponakan hamba ini. Masalah ini cukup sampai disini” ucap Adipati Sutapati kepada Bintang. Bintang dengan cepat mengangguk tersenyum.“Sejak awal, saya memang tidak memiliki sedikitpun rasa dendam kepada keponakan gusti adipati, saya sangat senang dan gembira sekali bila nona Gadys menganggap masalah ini tak perlu berlarut-larut lagi” ucap Bintang seraya menoleh kearah Gadys, Gadys yang saat itu masih tertunduk tampak mengangkat sedikit wajahnya dan melemparkan pandangannya kearah Bintang. Bintang terlihat tersenyum kearahnya.“Baguslah kalau begitu” ucap Adipati Sutapati tersenyum puas.Malam itu, suasana di kadipaten gelagah ireng kembali seperti biasanya, kesunyian dan kelengangan terlihat begitu kentara, hanya beberapa prajurit yang ter
“Ksatria Pengembara terlalu tangguh kakang.. Kita berdua bukan tandingannya” ucap Gadys hingga Aryasuta terdiam, dengan menahan amarah, Aryasuta kembali duduk dikursi yang ada dihadapannya. “Padahal nenek bilang, ilmu ‘dewa dewi’ takkan ada tandingannya” ucap Gadys lagi tak habis pikir dengan hal itu.“Lalu apa kita biarkan saja kematian bopo tanpa balas dendam?” tanya Aryasuta hingga kali ini Gadys yang balik terdiam. “Hanya ada satu cara!” ucap Aryasuta tiba-tiba hingga membuat Gadys menatapnya dengan penuh tanda tanya.“Hanya kau yang bisa membunuhnya Gadys” ucap Aryasuta lagi hingga semakin membuat kening Gadys berkerut. “Dulu kau pernah bilang, ada seorang begal rampok yang tewas setelah mencoba memperkosamu” ucap Aryasuta lagi hingga membuat wajah Gadys tampak berubah, sepertinya Gadys sudah dapat menebak kemana arah ucapan Aryasuta.“Tidak.. Tidak k
“Mau kang, Tania mau..” ucap Tania cepat.“Kalau begitu mulai besok akan kakang ajarkan”“Apa cukup waktunya 1 sampai 2 hari kang, bukannya belajar jurus kanuragan itu membutuhkan waktu lama?”“Tenang saja, kakang memiliki metode latihan yang akan membuat Tania bisa menguasainya dengan cepat” ucap Bintang dengan mantap hingga membuat wajah Tania langsung berbinar.“Bisa begitu kang?” tanya Tania hampir-hampir tak percaya.“Bisa dong sayang” ucap Bintang tersenyum dengan mencubit lembut hidung bangir indah Tania.Tania tersenyum dan tanpa basa basi, langsung menundukkan wajahnya kearah wajah Bintang, dengan lembut Tania mengecup lembut bibir Bintang, Bintangpun membalasnya tak kalah lembut, kini keduanya sudah saling melumat satu sama lain. Tapi hal itu tak lama, karena tiba-tiba saja Tania menarik dirinya dari atas tubuh Bintang, Tania bangkit seraya ikut menarik tangan
“Sejak keluar dari tempat kediaman gusti adipati, kakang tau Gadys terus mengikuti kakang” ucap Bintang tersenyum kearah Gadys yang terlihat menjadi salah tingkah sendiri karena ternyata keberadaan dirinya yang telah mengikuti Bintang secara diam-diam telah diketahui sejak awal. “Apa Gadys masih ingin membalas dendam sama kakang?” sambung Bintang lagi bertanya.“Tidak! tidak kang!” jawab Gadys dengan cepat seraya mengangkat wajahnya menatap kearah Bintang. “Gadys ingin ikut kakang ke Setyo Kencana?”“Untuk apa?”“Gadys ingin meminta maaf pada istri-istri kakang karena beberapa waktu yang lalu Gadys tengah melukai mereka dalam pertarungan” jelas Gadys hingga membuat Bintang terdiam.“Baiklah” ucap Bintang akhirnya dengan tersenyum. Mendengar hal itu Gadyspun ikut tersenyum.“Ayo kita berangkat sekarang.. perjalanan kita masih jauh” ucap Bintang d
Sesungguhnya saat ini dalam hati Gadys tengah bergejolak perang batin, disatu sisi ucapan kakangnya, Aryasuta untuk membunuh Ksatria Pengembara dengan kecantikannya terus terngiang dibenaknya, tapi di satu sisi, benih-benih asmara telah bersemanyam dihati Gadys terhadap Bintang. Bintang satu-satunya laki-laki yang mampu membuat hatinya berdebar-debar bila berdekatan, Bintang pula satu-satunya lelaki yang bisa mengisi relung hatinya yang selama ini belum pernah terbersitpun tentang menariknya seorang laki-laki. Hal inilah yang membuat Gadys galau dengan keadaannya saat ini.Keadaan ini pula yang tanpa Gadys sadari membuat dirinya akhirnya tenggelam juga dalam alam tidurnya yang lelap. Gadys baru menyadari kalau dirinya terlelap saat kicau burung dipagi hari telah membangunkannya. Gadys terbangun dari alam tidurnya, dan hal pertama yang mengejutkan Gadys adalah melihat dirinya yang tidur dengan selimut jubah biru yang menutupi sekujur tubuhnya, dan tentu Gadys mengenal
Bintang kemudian melanjutkan langkahnya mendekati Gadys yang masih menatapnya dengan tatapan penuh arti, hingga akhirnya Bintang tiba juga dihadapannya.“Hei! kok bengong sih, sana cuci muka dulu, ada sumber mata air tak jauh disana” ucap Bintang menyadarkan Gadys, seakan baru tersadar akan keadaannya, Gadys hanya tersenyum kecut seraya bangkit berdiri dan menyerahkan jubah yang ada ditangannya, lalu segera berlalu menuju kearah sumber mata air yang tadi ditunjuk Bintang.Sementara Bintang mempersiapkan bungkusan nasi yang dibawanya, cukup lama Gadys baru akhirnya kembali.Kini terlihat sosok Gadys yang begitu segar dengan rambut yang tergerai basah tengah menghampiri Bintang, rupanya Gadys sekalian mandi tadi hingga kembalinya cukup lama. Bintang sendiri yang melihat sosok Gadys yang begitu segar dengan paras cantiknya tampak terpesona.Berkali-kali Bintang menatap sosok Gadys dari ujung kepala hingga ujung kaki, bahkan hal ini Bintang lakuka