Gadys langsung bergerak kehadapan Adipati Sutapati yang telah pucat wajahnya melihat gelombang ledakan yang bergerak cepat kearahnya. Dengan ilmu ‘dewa dewi’nya, Gadys membentuk sebuah perisai yang meringkupi dirinya dan Adipati Sutapati, sehingga gelombang ledakan itu hanya melewati sosok keduanya yang telah berada didalam sebuah perisai pelindung. Seketika saja tempat itu ditutupi dengan kepulan debu yang sangat tebal.
Wusshh!!!
Gadys mengibaskan tangannya, segelombang angin dahsyat langsung menyapu debu tebal yang menutupi tempat itu. Diujung pandangan Gadys dan Adipati Sutapati terlihat sosok Bintang dan Aryasuta masih bertarung dengan sengit dengan jurus pamungkas masing-masing.
Dhuar! Dhuar! Dhuar!
Ledakan dahsyat dan beruntun terus terjadi disekitar pertarungan keduanya, kalau dalam pertarungan sebelumnya, Aryasuta terlihat lebih unggul, tapi kali ini Bintang mampu melayaninya, bahkan beberapa kali Aryasuta terlihat kewalahan m
Aryasuta akhirnya menghentikan serangannya, seiring dengan itu, Bintangpun menghentikan pengerahan jurus ‘golok emas’ nya, tapi tiba-tiba saja sosok Bintang melompat tinggi keudara, diudara.. Bintang mendorong kedua telapak tangannya kearah Aryasuta yang saat itu masih memperhatikan saja.Wungngng...!!! Wungngng...!!!Angin kencang menyerupai badai datang menghantam kearah Aryasuta, dibawah Aryasuta cukup terperanjat kaget merasakan hawa serangan panas dan dingin yang begitu menyengat menerpa tubuhnya, jurus ‘Rembulan Jatuh Matahari Luruh’ yang dikerahkan oleh Bintang benar-benar dahsyat, mampu mengeluarkan kekuatan yang sangat dahsyat melancarkan serangan mematikan dengan gemuruh badai panas membakar dan dinginnya angin beku.“Heaaah...!"Aryasuta langsung mengerahkan tenaga inti ilmu ‘dewa dewi’nya untuk membentuk perisai disekujur tubuhnya, melindungi dirinya dari serangan gemur
Tiga sosok digjaya yang memiliki kecepatan cahaya bertarung dengan sangat cepat, Adipati Sutapati sendiri yang ada ditempat itu sampai tak dapat mengikuti lagi jalannya pertarungan.“Pukulan beruntun dewa, Hiaaa..!” Aryasuta kembali melepaskan pukulan cahaya beruntun yang keluar dari tinju kedua tangannya. Cahaya berpedar berwarna biru itu melesat cepat kearah Bintang.Wutttt.. wuttt.. wuttt...!“Pukulan beruntun dewi, Heaa..!” Gadys ikut melepaskan pukulan cahaya beruntun yang keluar dari kedua telapak tangannya. Cahaya berpedar berwarna biru itu juga melesat cepat kearah Bintang.Wutttt.. wuttt.. wuttt...!Bintang yang melihat hal itu, langsung memasang jurus dengan putaran kedua tangannya, hawa kabut merah keemasan tampak mengikuti putaran kedua tangan Bintang.Werrr....!!!Debb! Debb! Debb!Hebatnya, cahaya berpedar berwarna biru terang yang keluar dari tinju dan telapak tangan Arya
Apa yang dilihat oleh Gadys dan Aryasuta tentu saja mengejutkan keduanya, keduanya sungguh tak menyangka kalau lawan merekapun mampu menciptakan bola energi cahaya yang hampir menyamai besarnya energi cahaya mereka. Kini keduanya sadar kalau lawan yang mereka hadapi saat ini benar-benar bukan lawan sembarangan, karena keduanya mengira ilmu dewa dewi tingkat puncak yang saat ini mereka kerahkan takkan ada yang menyamainya, tapi kenyataan yang terjadi didepan mata mereka benar-benar sulit mereka percayai. Bintang benar-benar telah membuka mata keduanya.“Gusti adipati, cepat tinggalkan tempat ini!” disaat konsentrasinya penuh, Bintang masih sempat memperingatkan Adipati Sutapati yang masih berdiri terpaku ditempatnya melihat apa yang terjadi, seumur hidupnya baru kali ini Adipati Sutapati melihat hal seperti itu. Tapi teriakan keras Bintang menyadarkannya. Maka tanpa disuruh untuk yang kedua kalinya, Adipati Sutapati segera bergegas meninggalkan goa itu, Ad
“Segel Dewa Tanah, Monochrome Dimension!!!”Weeessshhhh....!!!Tiba-tiba saja bayangan besar berwarna perak itu pecah dan menimbulkan gelombang energi yang dahsyat yang langsung menyapu seluruh tempat itu. Jurus segel sembilan dewa dikerahkan oleh Bintang untuk menghindari kerusakan dan hal-hal yang tidak diinginkan akibat pertarungan mereka. Sebuah dimensi yang berbeda tapi tempat yang sama, keadaanpun sama. Saat ini Bintang, Gadys dan Aryasuta seperti berada didunia cermin dengan keadaan dan tempat yang sama. Hanya saja di dimensi tempat yang Bintang, Gadys dan Aryasuta berada saat ini warnanya buram seperti monochrome atau tanpa warna. Inilah salah satu kehebatan Segel Dewa Tanah, Monochrome Dimension.Kedua mata Gadys dan Aryasuta terbelalak membesar melihat hal itu.DAAAASSSSSTTTT….!!!BLEEEGARRRR!Benturan maha dahsyat tercipta diiringi gemuruh yang menerbangkan benda apapun dalam
Di luar goa, terlihat Adipati Sutapati bersama Tania yang sudah berdiri memandang pucat kearah pintu goa. Rupanya diluar pintu goa memang tengah menunggu Tania, hingga saat Adipati Sutapati melesat keluar goa, langsung bertemu dengan putri kesayangannya itu, sebelum Adipati Sutapati bertanya lebih lanjut, ledakan keras terdengar dari dalam goa, disusul dengan gelombang energi ledakan yang meluncur dengan cepat kearah luar, hal inilah yang membuat wajah Adipati Sutapati dan Tania pucat pasi, melihat betapa dahsyatnya gelombang energi ledakan itu meluncur kearah mereka. Bayangan kematian melintas dihadapan mereka.Bleepp!Satu sosok tubuh tiba-tiba saja berdiri didepan pintu goa, sosok yang tak lain adalah Bintang. Bintang dengan cepat menggerakkan kedua tangannya tangan kirinya membentuk mudra.“Segel Dewa Tanah, Monochrome Dimension!!!” teriak Bintang dengan keras. Seiring dengan itu, bayangan dewa berwarna perak muncul diatas kepal
WESSHHH...!Sesosok gadis jelita muncul disebelah Aryasuta, sosok itu tak lain adalah Gadys, Aryasuta menghentikan niatnya yang tadi ingin melancarkan serangannya kembali. Kedua-duanya lalu menatap kearah sosok Bintang yang masih diselimuti kabut asap. Aryasuta yakin kalau serangannya tadi sudah melukai lawannya. Sementara Gadys tampak menatap kearah depan dengan tatapan kosong.Sebagaimana diceritakan pada chapter sebelumnya (chapter 168 : Asmara Di Ujung Pedang), Bintang yang sedang melindungi Tania dan Adipati Sutapati dari dahsyatnya gelombang ledakan dengan mengerahkan Segel Dewa Tanah, Monochrome Dimension, diserang secara mendadak oleh Aryasuta dari belakang, sehingga sosok Bintang menjadi bulan-bulanan Aryasuta dengan serangan energi cahayanya.Sementara itu tak jauh dari Aryasuta dan Gadys berdiri, terlihat pula sosok Tania dan Adipati Sutapati yang juga tengah menatap kearah sosok Bintang yang masih ditutupi
Sosok Bintang mulai terlihat hingga akhirnya kabut asap tebal itu sirna tak berbekas, dan terlihatlah sosok Bintang yang berdiri dengan darah yang merembes dimulut. Tapi wajah Bintang justru menyunggingkan senyum. Kini sosok Bintang tidak lagi dalam wujud jurus Cermin Agung Matahari Rembulannya.“Kakang..!” terdengar sebuah suara keras memanggil Bintang, Bintang segera menoleh kearah asal suara yang rupanya berasal dari Tania yang terlihat sangat cemas melihat keadaannya. Lagi-lagi Bintang hanya melempar senyumnya kepada Tania untuk memberitahukan bahwa keadaannya saat ini tidak apa-apa. Bintang kembali menoleh kearah Aryasuta dan Gadys yang saat itu masih menatap kearahnya.Bintang terlihat memejamkan kedua matanya dan secara perlahan terlihat telapak tangan kanan Bintang terangkat kearah langit.Plasshhh..!!!Apa yang terjadi berikutnya sungguh sangat mengejutkan sekali, tiba-tiba saja dari arah langit, seberkas sinar putih melesat
“Luar biasa.. banyak sekali kesaktian yang dimiliki oleh Gusti Prabu Bintang” batin Adipati Sutapati geleng-geleng kepala.“Ayo!” ucap Bintang mengadahkan telapak tangan kanannya kearah Gadys dan Aryasuta, meminta Aryasuta dan Gadys memulai kembali pertarungan mereka. Hal ini membuat Aryasuta dan Gadys terlihat saling pandang satu sama lain.“Ayo adik, kita serang bersama-sama” ucap Aryasuta yang masih sangat bersemangat. Gadys hanya terdiam untuk sejenak tapi kemudian mengangguk, maka keduanyapun segera bersiap dengan kuda-kuda masing-masing.Hiaaa...! Hiaaah...!Wuussshhh...!!! Wuussshhh...!!!Hampir bersamaan, sosok Aryasuta dan Gadys melesat kedepan dengan sangat cepat, seperti kilat yang menyambar. Aryasuta lebih dahulu tiba dihadapan Bintang langsung melancarkan serangan beruntunnya, tapi wajah Aryasuta tiba-tiba saja berubah, karena serangan cepatnya ternyata hanya mengenai tempat kosong.Serangan b