Share

162. Bagian 22

Subuh menjelang pagi. Terlihat sosok Bintang yang tengah duduk bersila dengan kedua telapak tangan yang menempel dipunggung seorang laki-laki yang tak lain adalah Bayan Sangkuri. Terlihat wajah Bayan Sangkuri yang pucat seakan tanpa dialiri darah dan darah yang mengering dibibirnya. Sementara itu disekeliling Bintang tampak pemuda-pemuda desa dan para prajurit Setyo Kencana yang terlihat langsung membuat perimeter penjagaan atas perintah Senopati Yudho.

Perlahan tapi pasti, wajah Bayan Sangkuri mulai kembali memerah, tidak terlihat lagi ringisan diwajah Bayan Sangkuri. Bintangpun segera mengakhiri pengobatannya setelah merasakan keadaan Bayan Sangkuri mulai pulih.

“Terima kasih Gusti Prabu” ucap Bayan Sangkuri setelah berbalik kearah Bintang.

“Katakan padaku, apa yang telah terjadi Bayan Sangkuri?” tanya Bintang dengan cepat tak sabar.

“Kami dihadang oleh Datuk Tuak, Gusti Prabu” ucap Bayan Sangkuri lagi hingga

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status