Home / Pendekar / Ksatria Pengembara Season 2 / 163. Ksatria Dari Setyo Kencana

Share

163. Ksatria Dari Setyo Kencana

last update Last Updated: 2022-10-25 01:35:54

Angin semilir berhembus kencang, menerbangkan apa saja yang bisa diterbangkan, mengibarkan apa saja yang bisa dikibarkan dan saat ini pakaian yang dikenakan oleh dua sosok digdaya yang saling berhadapan terlihat berkibar-kibar dengan keras tertiup angin.

“Kita bertemu lagi Ksatria Dari Setyo Kencana” ucap Laki-laki tua bertubuh kurus dan perut buncit yang tak lain adalah Datuk Tuak. “Kali ini aku takkan main-main lagi” sambung Datuk Tuak dengan wajah serius, sikap uring-uringan dan acuh tak acuh yang biasanya diperlihatkan oleh Datuk Tuak kini tak terlihat lagi, sepertinya Datuk Tuak benar-benar tak main-main lagi untuk menghadapi lawannya yang tak lain adalah Bintang. Pendekar kita yang sampai saat ini masih menjadi pendekar tanpa tanding didunia persilatan, sayang Datuk Tuak tidak menyadari dan mengetahui dengan siapa dirinya saat ini berhadapan, jika tahu, mungkin Datuk Tuak akan berfikir 2x untuk berhadapan dengan sosok Ksatria Pengembara.

Gluk..Gluk..Gluk!

Terlihat Datuk Tuak beb
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

  • Ksatria Pengembara Season 2   163. Bagian 2

    Terlihat sosok Datuk Tuak sudah bermandi keringat. Nafas memburu masih terdengar jelas. “Hhmm.. kenapa tenagaku terasa terkuras lebih cepat.. ini benar-benar aneh” batin Datuk Tuak menyadari kalau tenaganya telah terkuras banyak. “Atau jangan-jangan ini karena jurus menghindarnya” sambung batin Datuk Tuak lagi seraya menatap tajam kearah Bintang. “Tak ada gunanya lagi setengah-setengah”Semestinya menghunus senjata menjadi urutan selanjutnya dalam duel, namun saling takar kekuatan yang mereka lakukan akhirnya keduanya memilih untuk langsung melakukan adu ajian kanuragan.Serangkum ajian kanuragan sempurna dikerahkan oleh Datuk Tuak.. Kini larik nafas, kuda-kuda dan rapal mantra Ajian ‘Komara Geni’ telah dimulai.Aji ‘Komara Geni’ merupakan aji pamungkas. Komara Geni bisa juga digunakan untuk membakar bangsa jin. kegunaan Aji ‘Komara Geni’ selain untuk pukulan kontak membakar jin, juga mampu membakar manusia. Hawa panas menjalar cepat. Pusaran angin tercipta dari sekeliling tubuh Datuk

    Last Updated : 2022-10-25
  • Ksatria Pengembara Season 2   163. Bagian 3

    Datuk Tuak sendiri heran kenapa lawannya tidak menggunakan ajian pamungkasnya, tapi justru melawan ajian dahsyatnya dengan tangan kosong tanpa kekuatan ajian, walaupun sebenarnya Datuk Tuak tidak mengetahui kalau saat ini Bintang tengah mengerahkan salah satu pukulan pamungkasnya, yaitu ‘Tapak Guntur’, sebuah pukulan yang mengeluarkan gelombang tenaga dalam inti petir yang tidak mempunyai wujud ataupun warna, namun gelombang tenaga dalam yang dikeluarkan sangat tinggi hingga mampu menghancurkan benda.Sebuah teriakan dahsyat yang tak ubahnya sebuah raungan mengawali benturan, itu suara Datuk Tuak!DAAAASSSSSTTTT….!Blegaaar..!Benturan maha dahsyat tercipta diiringi gemuruh yang menerbangkan benda apapun dalam radius depa. Sungguh maha dahsyat dampak yang terjadi disekitar tempat itu, kekuatan gempuran keduanya membuat tempat itu menjadi luluh lantah.Bahkan seluruh centeng-centeng yang tersisa yang masih berada ditempat itu dibuat terlempar bagaikan sehelai daun yang dihempaskan bada

    Last Updated : 2022-10-25
  • Ksatria Pengembara Season 2   163. Bagian 4

    “Duer!!” Guntur menggelegar secara tiba-tiba dilangit, hingga mengejutkan semua orang, tidak ada hujan tidak ada awan gelap, tapi tiba-tiba saja guntur menyalak dengan keras, semua orang terlihat menatap kearah langit, termasuk Datuk Tuak sendiri, semua heran, karena hari masih terlihat terang.Plasshhhhh!Kembali semua orang dikejutkan, karena tiba-tiba keris ditangan Bintang mengeluarkan sinar lidah petir merambat keatas hingga mencapai ujung keris, kini ditangan Bintang, keris kyai guntur memancarkan aura petir yang sinarnya menerangi tempat itu. Semua memandang takjub kearah keris yang mengeluarkan sinar lidah petir yang ada ditangan Bintang.Datuk Tuak tiba-tiba saja menekan satu lubang hidungnya seraya menghembus.Wungngng..!Angin kencang menyerupai badai yang sangat dahsyat keluar dari hembusan nafas satu hidung Datuk Tuak, melesat dengan sangat cepat kearah Bintang. Hempasan badai dahsyat itu terlihat langsung menghancurkan apa saja yang dilewatinya, sungguh sangat dahsyat se

    Last Updated : 2022-10-25
  • Ksatria Pengembara Season 2   163. Bagian 5

    Wungngng..! Wungngng..!Angin badai yang sangat dahsyat keluar dari hembusan nafas hidung Datuk Tuak, jauh lebih besar dan lebih dahsyat dari sebelumnya, melesat dengan sangat cepat kearah Bintang. Hempasan badai dahsyat itu terlihat sampai menerbangkan apa saja yang dilewatinya, sungguh sangat dahsyat sekali, bergerak melesat dengan cepat kearah Bintang.Tapi lagi-lagi Bintang masih tetap berdiri dengan tenang ditempatnya, keris kyai guntur yang masih diliputi lidah petir masih berada didepan tubuhnya.Wungngng..! Wungngng..!Dalam sekejap saja sosok Bintang sudah tenggelam dalam angin badai yang dahsyat yang kini menyelimuti sekujur tubuh Bintang. Badai angin dahsyat itu terus berputar-putar dahsyat ditempat dimana tadi Bintang berdiri.Saat Badai angin itu sirna, kembali hal yang sama terjadi, sosok Bintang tetap berdiri gagah ditempatnya. Hal ini tentu saja kembali mengejutkan semua orang termasuk Datuk Tuak.Datuk Tuak kemudian maju beberapa tindak kedepan, berhadapan langsung de

    Last Updated : 2022-10-25
  • Ksatria Pengembara Season 2   163. Bagian 6

    Zzgggghhh..! Akhirnya sosok Bintangpun tersambar kilatan lidah petir itu yang langsung membuat sosok Bintang diliputi oleh petir-petir disekujur tubuhnya, mengeluarkan cahaya terang benderang yang membuat orang-orang yang ada ditempat itu harus menutupi pandangan mereka karena silaunya.Zzgggghhh..!.Secara tiba-tiba saja, lidah petir yang menyelimuti tubuh Bintang merambat kembali ke cambuk, lebih cepat dari rambatannya yang pertama dan rambatannya itu langsung menuju kearah Juragan Suta.Arrrggkhhhh!Terdengar teriakan keras Juragan Suta saat dirinya tersambar lidah petir yang justru berbalik kearahnya, spontan Juragan Suta melepaskan genggaman gagang cambuk ditangannya dan terlihat sosok Juragan Suta langsung terjerembab kebelakang, berguling-guling dengan keras seraya berteriak menyayat hati karena sekujur tubuhnya diliputi kilatan petir.Semua anak buah Juragan Suta sangat terkejut melihat hal itu, tapi tidak ada yang berani untuk menolong Jur

    Last Updated : 2022-10-26
  • Ksatria Pengembara Season 2   163. Bagian 7

    Lembah Bambu.Bintang membawa Sekarwangi yang terluka kembali ke Lembah Bambu, untunglah hanya luka luar yang diderita oleh Sekarwangi, sedangkan luka dalam tidak terlalu parah. Hari ini sudah beberapa hari Bintang berada di Lembah Bambu untuk menemani Sekarwangi dalam proses penyembuhannya.Malam itu, Bintang dan Sekarwangi menghadap Sigila Tuak, ayah Sekarwangi untuk berpamitan.“Jadi gusti prabu akan menuju kemana?” tanya Sigila Tuak setelah mendengar Bintang ingin segera pamit dari Lembah Bambu.“Aku akan kembali ke desa Jati Wangi guru, saat ini mungkin desa Jati Wangi berada dalam bahaya?” ucap Bintang. Sigila Tuak sepertinya mengerti apa yang dimaksud Bintang.“Ya, aku mengerti maksud gusti prabu, kematian lurah Gelagah Ireng itu tentu akan memancing amarah Adipati Sutapati, karena Adipati Sutapati merupakan kakak dari Juragan Suta.” jela

    Last Updated : 2022-10-26
  • Ksatria Pengembara Season 2   163. Bagian 8

    “Sehebat itukah dia” batin Dewi Mawar Hitam, tapi sesaat kemudian wajah Dewi Mawar Hitam sudah terlihat tersenyum.“Apa kau lupa datuk, aku memiliki senjata yang tak dapat ditolak oleh semua pria didunia ini”“Kecantikan maksudmu?” ucap Datuk Tuak. Dewi Mawar Hitam tersenyum dan mengangguk seraya berkata ; “Akan kubuat dia jatuh dan terlena dalam pelukanku, setelah itu.. akan kubunuh dia!!” ucap Dewi Mawar Hitam lagi dengan penuh semangat.“Terserahmulah Destywuni, aku cuma memperingatkanmu saja” ucap Datuk Tuak menarik nafas panjang seraya kembali menengak tuak dibumbung yang ada ditangannya.-o0o-KADIPATEN GELAGAH IRENG, adalah sebuah kadipaten yang berada dibawah kekuasaan Kerajaan Blambang Sewu, berbatasan langsung dengan desa Jati Wangi yang merupakan wilayah kekuasaan Setyo Kencana.Sebuah bangunan besar dan mega

    Last Updated : 2022-10-26
  • Ksatria Pengembara Season 2   163. Bagian 9

    Plok! Plok! Plok!Terdengar tepuk tangan menggema ditempat itu sehingga membuat ke-4nya menatap kearah asal suara yang rupanya berasal dari sosok lelaki yang sejak tadi terus mengawasi pertarungan mereka. Ke-4nya lalu segera melangkah mendekatinya.“Ayah..!” sosok pemuda dan sosok gadis muda itu terlihat langsung mendekatinya dengan menyebutnya dengan panggilan ayah.“Bayu.. Tania..!” ucap lelaki itu lagi menyebut nama keduanya.Sementara itu lelaki tua bertubuh pendek bulat dan menggenggam sebuah tongkat ditangannya juga wanita tua berpakaian merah yang tadi menggunakan angkin merah sebagai senjatanya kini sudah berada dihadapannya.“Gusti Adipati” ucap keduanya menyebut lelaki penuh wibawa yang ada dihadapannya dengan sebutan Gusti Adipati. Tak salah, karena memang lelaki berpenampilan penuh wibawa itu adalah Adipati Sutapati, Adipati Gelagah Ireng.“Mpu Bajil, Nini Rampah” ucap Adip

    Last Updated : 2022-10-26

Latest chapter

  • Ksatria Pengembara Season 2   218. Bagian 17

    Setelah melihat Jejaka Emas memahami maksud perkataannya, Bintang segera melangkah ke arah Maharaja Jin Thathamghi Yam Yal.Berjarak 3 tombak dari Maharaja Jin Thathamghi Yam Yal, Bintang menghentikan langkahnya.“Tidak ada yang kalah juga tidak ada yang menang dalam sebuah peperangan. Lebih baik kita berdamai dan hidup berdampingan Ayah Mertua” ucap Bintang dengan menyebut Maharaja Jin Thathamghi Yam Yal sebagai ayah mertuanya. Tentu saja kenyataan itu tak bisa Bintang pungkiri. Walau bagaimana, Maharaja Jin Thathamghi Yam Yal adalah ayah mertua baginya.Tatapan Maharaja Jin Thathamghi Yam Yal masih terlihat dingin kearahnya, dan terdengar suara beratnya. “Kenapa kau menolak untuk menjadi penguasa dunia, Bintang? Bukankah itu keinginan semua laki-laki didunia ini! Tahta dan Kekuasaan?!”Bintang menggeleng, lalu berkata, “Aku lebih suka kedamaian. Buat apa meraih kekuasaan, kalau hidup selalu tidak tenang” Maharaja Jin Thathamghi Yam Yal terdiam saat mendengar kata-kata Bintang.Binta

  • Ksatria Pengembara Season 2   218. Bagian 16

    Semua terdiam!Sunyi!Tak ada satu suarapun yang terdengar, kecuali desau angin!Sementara itu, keadaan semua orang yang tadinya terpaku, kini sudah bisa bergerak, masing-masing saling menatap satu sama lain, lalu mengedarkan pandangan mereka ke arah sekitar. Apa yang baru saja terjadi, berasa seperti mimpi.Sementara itu, Maharaja Jin Thathamghi Yam Yal pun masih terpaku berdiri ditempatnya, memandangi jari manis tangan kanannya yang sudah kosong, tidak ada lagi Cincin Sulaiman yang biasa terpatri.Di pihak Jejaka Emas, Bintang lebih dulu tersadar dengan keadaan yang terjadi. Masih terlihat keringat dingin di sekujur tubuh Bintang. Rasa sakit yang baru saja dialami oleh Bintang bukan sekedar dalam angan-angan, tapi Bintang benar-benar dapat merasakan bagaimana tubuhnya terhempas dengan keras ke sebuah alam, dimana di alam itu, berbagai macam orang dengan segala macam siksaannya. Bintang benar-benar merasakan kesakitan yang amat sangat yang membuat tubuhnya seperti ditusuk oleh ribuan

  • Ksatria Pengembara Season 2   218. Bagian 15

    “Bangunlah kalian berdua!” kembali suara lembut tapi tegas itu terdengar menyapa keduanya, hampir bersamaan Bintang dan Jejaka Emas memalingkan wajah mereka kearah depan. Wajah keduanya berubah. Berjarak hanya beberapa tombak dihadapan mereka, terlihat sosok seorang laki-laki tua berwajah agung dan teduh. Mengenakan pakaian putih disekujur tubuhnya. Senyumnya terlihat begitu agung dan teduh. Bintang dan Jejaka Emas terkejut, karena tadi, tidak ada seorangpun yang ada ditempat itu selain mereka berdua.Lelaki tua berparas agung itu terlihat duduk diatas sebuah batu putih yang bila diperhatikan dengan seksama. Batu itu tidaklah menyentuh tanah, alias mengapung diudara.“Kemari!” Terdengar suara lembut dan tegas kembali menyapa Bintang dan Jejaka Emas. Walau keduanya tak melihat bibir lelaki tua itu bergerak, tapi Bintang dan Jejaka Emas yakin, kalau lelaki tua itulah yang menyuruh mereka.Lagi-lagi Bintang dan Jejaka Emas diliputi keheranan, karena tubuh mereka tiba-tiba saja bangkit be

  • Ksatria Pengembara Season 2   218. Bagian 14

    Maharaja Jin Thathamghi Yam Yal terlihat geram saat melihat tak satupun dari pihak lawan yang mau bersikap setia kepadanya. “Kalian semua rupanya benar-benar ingin mati, jangan katakan kalau aku tidak memberikan kalian kesempatan...” ucap Maharaja Jin Thathamghi Yam Yal. Lalu Maharaja Jin Thathamghi Yam Yal berpaling kearah seluruh pasukannya yang ada dibelakangnya.“Bunuh mereka semua!”Satu perintah Maharaja Jin Thathamghi Yam Yal sudah cukup untuk membuat pasukannya bergerak kedepan dengan senjata terhunus. Siap untuk membunuh lawan-lawan mereka yang sudah tak berdaya ditempatnya.Mendengar perintah Maharaja Jin Thathamghi Yam Yal, membuat pucat wajah-wajah dari pihak lawannya. Sebagian mengeluarkan keringat dingin membayangkan kematian yang akan segera mendatangi mereka, sementara sebagian lagi tampak mampu bersikap tenang dan sudah siap menerima nasib, karena memang sejak awal pertempuran, mereka sudah siap untuk mati. Ada satu hal yang setidaknya membuat mereka mati dengan tenan

  • Ksatria Pengembara Season 2   218. Bagian 13

    Sementara itu dipihak Maharaja Jin Thathamghi Yam Yal juga ikut bingung melihat kejadian itu, Bintang yang kini tampak tengah diperebutkan oleh ke-4 wanita cantik. Di benak mereka terbersit pikiran, ‘Apa mereka tidak menyadari kalau saat ini tengah berperang’. Hal ini membuat semua orang geleng-geleng kepala melihatnya.Sementara itu, Maharaja Jin Thathamghi Yam Yal terlihat menatap ke arah Bintang dengan tatapan dingin. Lalu Maharaja Jin Thathamghi Yam Yal maju beberapa langkah kedepan. Seketika keadaan riuh ditempat itu langsung berhenti. Hening. Bahkan keributan kecil diantara Bintang dengan ke-4 gadisnya juga ikut terhenti dan kini mereka ikut menatap kearah Maharaja Jin Thathamghi Yam Yal.Tak ada yang bersuara, semua perhatian tertuju langsung ke arah Maharaja Jin Thathamghi Yam Yal.Tiba-tiba saja dari pihak seberang, sesosok tubuh melangkah kehadapan Maharaja Jin Thathamghi Yam Yal. Dia adalah Jejaka Emas. Jejaka Emas memang sangat kesal melihat keberuntungan Bintang yang dike

  • Ksatria Pengembara Season 2   218. Bagian 12

    “Hai! Utusan Dewa. Kami akan menghentikan peperangan ini bila Maharaja Jin Thathamghi Yam Yal sudah terkalahkan, tapi bila tidak. Bahkan Sang Hyang Guru Dewa sendiripun tak akan bisa berbuat apa-apa!” Raja Munaliq Dari Timur memberikan jawaban diiringi anggukan oleh kedua raja jin lainnya, juga para prajurit yang berada dibawah kendali mereka.Apa yang dikatakan oleh Raja Munaliq Dari Timur memang tidak salah. Selama Maharaja Jin Thathamghi Yam Yal tidak bisa dikalahkan, maka kemenangan akan selalu menjadi milik mereka. Bahkan Sang Hyang Guru Dewa sendiripun tak akan bisa berbuat apa-apa.Kini balik Una Lyn yang terlihat terdiam ditempatnya. Jejaka Emas yang melihat hal itu, segera beranjak maju untuk memberikan tanggapannya.Bleegaarrr!Sebuah suara keras ledakan terdengar keras membahana di tempat itu, begitu kerasnya sampai membuat tempat itu bergetar laksana digoncang gempa skala sedang. Ada yang jatuh terduduk karena tak kuat menahan getaran yang terjadi, tapi masih banyak pula y

  • Ksatria Pengembara Season 2   218. Bagian 11

    Una Lyn sendiri terlihat melakukan salto beberapa kali diudara hingga akhirnya berhasil mendarat dengan mulus ditanah, sedangkan Ifrit juga mampu mendaratkan kedua kakinya ditanah, setelah terseret cukup jauh kebelakang. Darah terlihat merembes dimulut keduanya, sebagai tanda luka dalam yang mereka derita.Seakan tak ingin membuat waktu percuma, Una Lyn terlihat langsung mengangkat tangannya yang tengah memegang pedang naga emas keatas.Wusshh..!Bayangan seekor naga emas melesat keluar dari hulu pedang ditangan Una Lyn. Sementara itu di ujung sana, Ifrit pun terlihat tak ingin tinggla diam.Dugghh!Tongkat ditangannya dihentakkan ke tanah.Wusshh..! Wusshh..! Wusshh..!Banyak sosok bayangan hitam yang keluar dari kepala tongkat dan sosok-sosok bayangan hitam itu tampak membentuk wujud-wujud jin yang tak terhitung jumlahnya yang hampir memenuhi langit. Di tempatnya, Una Lyn cukup terkejut melihat pamer kesaktian yang diperlihatkan oleh Ifrit. Ternyata Ifrit mampu mengeluarkan banyak j

  • Ksatria Pengembara Season 2   218. Bagian 10

    Dughh! Seiring dengan itu Ifrit menghentakkan tongkat ditangannya ke bawah.Werrrr...! gelombang energi terpancar keluar dari tubuh Ifrit yang langsung menyapu seluruh tempat itu. Terjadi keanehan! Pemandangan mencengangkan terjadi. Waktu seolah berhenti, bangsa jin yang tengah bertempur satu sama lain, terdiam seperti patung. Semuanya berhenti bergerak, bukan saja yang ada di tanah, tapi juga yang ada diudara ikut berhenti bergerak.Baik bangsa manusia, bangsa jin, maupun para dewa-dewi, bahkan Jejaka Emas pun ikut berdiri mematung ditempatnya berada. Terlihat perubahan diwajah semua orang, termasuk Jejaka Emas yang berusaha sekuat tenaga untuk melepaskan dirinya agar bisa kembali bergerak, tapi sejauh ini hanya gerakan yang sangat lamban yang terlihat. Tak ada yang mampu menggerakan tubuh mereka. Sementara itu, di pihak Ifrit, mereka semua tahu, kalau ini adalah salah satu kemampuan Ifrit yang bisa menghentikan waktu.Di depan sana, terlihat Ifrit tersenyum sinis melihat ke arah Jej

  • Ksatria Pengembara Season 2   218. Bagian 9

    Jejaka Emas tak memberi kesempatan sedikitpun bagi Ifrit untuk menghela nafas. Serangan gelang dewanya terus menghantam sosok Ifrit.Sosok Ifrit yang melayang diatas tanah, terus terdesak mundur. Entah sudah belasan ataupun berpuluh-puluh kali serangan gelang dewa menghantam sosoknya, tapi walaupun terdesak. Ifrit sedikitpun tidak terlihat terluka.Jejaka Emas yang melihat hal itu, harus mengakui kekuatan dan kekebalan tubuh Ifrit, tapi anehnya seraya terus melesatkan serangan gelang-gelang dewanya, Jejaka Emas justru tertawa-tawa. Hal ini dikarenakan sosok Ifrit yang terkena serangan beruntun gelang dewanya dari berbagai arah, membuat tubuh Ifrit yang melayang diudara itu tampak terdorong ke kanan, ke kiri, ke belakang dan kedepan, Ifrit seperti tengah berjoget atau bergoyang dangdut. Hal ini pula yang membuat Jejaka Emas kemudian tertawa tergelak-gelak. Bangsa Jin yang ada ditempat itupun bingung dan heran, kenapa Jejaka Emas bertarung sambil tergelak-gelak sendiri.Ifrit terus dig

DMCA.com Protection Status