Bintang lumayan sulit membedakan antara yang satu dengan yang lain, karena semua cantik-cantik dan montok-montok. Hanya warna gaun tembus pandang, penutup dada dan CD mungil saja yang bisa membedakan mereka. Tanpa sadar, Bintang membiarkan saja gadis-gadis cantik itu masuk kedalam kamarnya. Hal ini membuat area bawah Bintang menggeliat bangun karena melihat pemandangan yang memang sanggup membuatnya area bawahnya bangun tanpa dipaksa.
“Ss...siapa kalian..?” ucap Bintang dengan suara bergetar. Gadis bergaun emas tipis berjalan kedepan mendekati Bintang. Sangat dekat sekali, hingga dengus nafasnyapun terasa menampar-nampar wajah Bintang.
“Kami adalah dayang Putri Hayatallami, Putri Hayatallami memerintahkan salah satu dari kami untuk menemani tuan malam ini. Tuan boleh memilih salah satu dari kami” ucap salah satu gadis itu.
”Apakah.. aku boleh memilih kalian semua?” goda Bintang tersenyum nakal.
Gadis-gadis berg
KEESOKAN harinya, istana Kesultanan Berar gempar, mata-mata Wijayanagara yang ditahan dipenjara bawah tanah kabur, melalui lubang tanah yang digalinya. Hal ini langsung menggegerkan istana Kesultanan Berar. Sultan Fathullah dengan cepat menuju ke penjara bawah tanah bersama kedua pengawal pribadinya, Bintang tidak terlihat karena masih tertidur dikamarnya setelah bertempur semalaman dengan ke-6 dayang dikirimkan oleh Putri Hayatallami.Sultan Fathullah tiba didepan pintu penjara dimana sebelumnya tahanan mata-mata Wijayanagara ditahan, Sultan Fathullah melangkah masuk dan dapat melihat sebuah lubang seukuran tubuh manusia yang terbentuk disudut ruangan, Sultan Fathullah terlihat mencoba melihat kedalamnya, tapi hanya kegelapan yang berarti lubang itu cukup dalam.“Perwira!”“Saya, tuan Sultan”“Sejak kapan lubang ini digalinya?” tanya Sultan Fathullah.“Semalam saya periksa, lubang ini bel
Sementara itu di aula pertemuan, terlihat Bintang baru saja datang menghadap Sultan Fathullah bersama para pejabat istana yang sudah menunggunya sejak tadi. Tuan Sharma ada dibelakangnya.Bintang segera menjura hormat dihadapan Sultan Fathullah. Perhatian semua yang ada diruangan itu yang tertuju kearah Bintang dengan tatapan curiga, tiba-tiba saja teralihkan kearah satu sosok yang tiba-tiba saja muncul ditempat itu bersama para dayang-dayangnya, dia tak lain adalah Putri Hayatallami.Putri Hayatallami sendiri terlihat menjura hormat dihadapan Sultan Fathullah dan langsung ikut duduk disebelah Sultan Fathullah.“Apa yang terjadi ayah?” tanya Putri Hayatallami.“Dengarkan saja putriku” ucap Sultan Fathullah lagi.“Tuan Bobou, apakah kau tau kenapa aku memintamu menghadap pagi ini?”“Saya belum tau, tuan Sultan” ucap Bintang.“Malam tadi, tuan ada dimana?” tanya Sultan Fathulla
Sementara itu dikamarnya Bintang berada, Bintang saat ini tengah memikirkan ucapan Sultan Fathullah tentang utusan Kesultanan Ahmadnagar. Kecurigaan Bintang terhadap Kesultanan Ahmadnagar semakin besar, karena disetiap kesultanan yang Bintang singgahi, selalu ada utusan Kesultanan Ahmadnagar yang sepertinya berusaha mengadu domba dengan Wijayanagara.Tok..! Tok..! Tok..!Sebuah suara ketukan terdengar pelan didepan pintu kamarnya. Lamunan Bintang buyar, Bintang langsung menduga kalau yang mengetuk pintu kamarnya adalah ke-6 dayang Putri Hayatallami yang malam sebelumnya telah menemaninya, tapi Bintang heran saat mendeteksi detak jantung dan nafas sosok yang berada didepan pintunya hanya satu orang saja. Penasaran, Bintang segera bangkit menuju pintu kamarnya.Kreeetttssss...!Pintu terbuka, sosok yang amat Bintang kenali tengah berdiri didepan pintu kamarnya.“Dayang emas” ucap Bintang mengenali sosok dayang yang mengenakan pak
Perlahan tangan Bintang terangkat, dengan satu tangannya, Bintang melepaskan cadar yang menutupi wajah Putri Hayatallami. Dan terlihatlah seraut wajah yang cukup memukau pandangan, bahkan Bintang sampai terpana melihat wajah cantik jelita Putri Hayatallami. Sementara Putri Hayatallami sendiri terlihat tersenyum melihat Bintang yang terpana dengan kecantikannya.“Kenapa diam saja Tuan?” tanya Putri Hayatallami menyadarkan keterpanaan Bintang, Putri Hayatallami terlihat memejamkan kedua matanya dan merekahkan bibir indahnya, seakan sangat menantikan Bintang untuk segera mengecupnya, maka tanpa menunggu waktu lagi Bintang segera menundukkan wajahnya dan melumat bibir sensual dan indah milik Putri Hayatallami. Putri Hayatallamipun tak tinggal diam, dibalasnya lumatan Bintang dengan tak kalah hangat. Bahkan dengan berani Putri Hayatallami memainkan lidahnya didalam mulut Bintang, Bintang pun membalasnya. Putri Hayatallami terlihat mengangkat kedua tangannya, merengkuh
“Bisakah putri menceritakan tentang utusan Kesultanan Ahmadnagar yang pernah datang kemari itu?” tanya Bintang lagi. Wajah Putri Hayatallami terlihat berubah mendengar hal itu, tapi kemudian tersenyum. Putri Hayatallami akhirnya menceritakan secara panjang lebar tentang maksud dan tujuan utusan Kesultanan Ahmadnagar datang ke Kesultanan Berar. Bintang mendengarkannya dengan penuh seksama.Lumayan lama keduanya berbaring dan berbicara. Tak lama Putri Hayatallami bangun dan menuju meja riasnya terus membuka lemari bajunya, Bintang hanya memperhatikan saja punggungnya yang sedang berjalan, tidak melihat apa yang Putri Hayatallami lakukan, tak lama Putri Hayatallami kembali, di tangannya dia membawa minyak oil dan selimut kain yang panjang, belum paham Bintang maunya, lalu ia berdiri di pinggir ranjang dan tersenyum dengan amat nakalnya dan berkata… “Kita masih ada waktu banyak, ronde berikutnya bisa segera dimulai?” ucap Putri Hayatallami tersenyum
BINTANG melanjutkan pengembaraannya, sebenarnya Bintang ingin langsung menuju ke Kesultanan Ahmadnagar, agar teka teki ini dapat segera terpecahkan. Tapi karena kebetulan Bintang akan melewati Kesultanan Golkonda terlebih dahulu, Bintang berfikir mungkin tidak ada salahnya menyilidik sebentar kesana. Dengan berjalan kaki, Bintang menuju kearah Kesultanan Golkonda.India tak hanya tentang sungai Gangga dan kuil dengan deretan patung Dewa. Di Kota Hyderabad yang berada di selatan India terdapat Istana yang dibangun oleh Dinasti Quth Shah. Istana berarsitektur megah membentuk terasiring membungkus sebuah bukit ini tak hanya berdiri kokoh diatas pondasi batu alami berukuran jumbo serta dikelilingi puluhan kilometer benteng kokoh tapi juga sebagai tempat penambangan batu permata legenda dunia. Pintu gerbang pertahanan menjulang tinggi berbentuk setengah lingkaran menyambut kadatangan setiap orang yang datang. Menampakkan kokohnya lini pertahanan istana. Melewati pintu
Malam datang, waktu yang ditunggu-tunggu Bintang akhirnya tiba. Dan dengan gerakan yang sangat ringan dan cepat, Bintang melompat dan berkelebat masuk kebalik benteng Kesultanan Golkonda yang tinggi dan kokoh tersebut. Diantara kegelapan malam, Bintang berkelebat cepat dari satu atap ke atap yang lain dan Bintang berhenti pada satu atap dibangunan yang sangat tinggi agar lebih mudah memantau situasi.Dari ketinggian bangunan tempat Bintang berada, Bintang mengawasi keadaan diwilayah kota raja, walaupun diantara kegelapan malam, dengan mata dewanya, Bintang dapat melihat dengan jelas keadaan disepanjang jalan kota raja. Bintang heran dan hampir-hampir tak percaya, sebuah kotaraja yang seharus ramai dengan penduduknya, tapi keadaan yang dilihat Bintang saat ini sangat berbeda jauh, disepanjang jalan kotaraja, terlihat keadaan yang sepi, tak seorangpun yang terlihat berkeliaran dijalan, hanya beberapa prajurit yang berlalu lalang seperti tengah melakukan ronda malam.&ldq
Dengan sangat hati-hati Bintang berusaha mengintip diantara celah-celah atap yang sudah banyak lubangnya tersebut. Didalam gubuk Bintang dapat melihat sosok gadis kecil yang datang bersama wanita yang masih mengenakan kerudung hitamnya tampak tengah memeriksa keadaan seorang laki-laki yang sudah sangat kepayahan. Bintang dapat melihat bagaimana wanita berkudung hitam itu tampak menyelimpangkan kerudungnya untuk menutupi setengah wajahnya, sedangkan kedua tangan wanita itu tampak mengenakan sepasang sarung tangan plastik yang juga berwarna hitam. Sekali lihat saja Bintang tau kalau wanita berkerudung hitam itu tengah memeriksa keadaan lelaki yang sudah kepayahan yang ada dihadapannya tersebut.“Selamatkan ayah hamba, putri. Hamba mohon” ucap gadis kecil itu mengiba-iba dan menangis. Sementara itu wanita berkerudung hitam yang tengah memeriksa keadaan lelaki tua yang ada dihadapannya, kini tampak mengeluarkan sebuah bungkusan hitam dari balik pakaiannya, setelah bun