Perdana Menteri Imad Shah Mulk berjalan lebih dulu bersama kedua pengawal utamanya, Sarahhajj dan Lovelyhajj tampak berjalan dibelakangnya. Berkali-kali Lovelyhajj menjawil-jawil lengan kakaknya, Sarahhajj, tapi Sarahhajj terlihat tak perduli dengan tersenyum-senyum. Hal ini membuat Lovelyhajj semakin penasaran dan ingin mendengarnya langsung dari kakaknya tersebut.
“Ceritakan pada Lovely, apa yang sebenarnya terjadi kak?” ucap Lovelyhajj setengah berbisik kepada Sarahhajj.
“Panjang ceritanya Lovely. Nanti saja kalau keadaan sudah tenang” ucap Sarahhajj ikut berbisik.
Mereka semua tengah berjalan menuju ruang tengah, dimana sosok Bintang tengah menunggu, ruang tengah rumah kediaman Perdana Menteri Imad Shah Mulk sangatlah besar, sebagai orang nomor 1 setelah sultan Kesultanan Berar, kekuasaan Perdana Menteri Imad Shah Mulk sangatlah besar. Bahkan segala keputusan yang menyangkut ekonomi, ketahanan dan keamanan semua diserahkan sultan kepa
Perdana Menteri Imad Shah Mulk tampak mengalihkan pandangannya kearah kedua pengawal pribadinya yang saat itu terlihat sudah memerah wajahnya karena menahan amarah.“Tuan Baviyan.. Tuan Fikhar “ ucap Perdana Menteri Imad Shah Mulk seakan memberikan izin kepada kedua pengawalnya untuk meladeni tantangan pendekar yang ada dihadapan mereka.Kedua pengawal pribadi Perdana Menteri Imad Shah Mulk ini terlihat mengangguk, lalu menjura hormat kepada Perdana Menteri Imad Shah Mulk, setelah Perdana Menteri Imad Shah Mulk menganggukkan kepalanya, keduanya segera melangkah maju.“Mari kita keluar pendekar!” ucap keduanya hampir bersamaan. Bintang mengangguk dan mengikuti langkah keduanya menuju kearah luar.Ketiganya keluar dengan diiringi oleh semua orang yang tentu saja tak ingin ketinggalan melihat peristiwa besar itu. Termasuk Sarahhajj dan adiknya, Lovelyhajj.Di halaman tempat kediaman Perdana Menteri Imad Shah Mulk yang memang sa
“Tapak es himalaya, heaaa!”.Tuan Fikhar menyerang Bintang dengan tapak es himalayanya. Bintang cukup terkejut mendengar nama jurus Tuan Fikhar. Tapi Bintang tak ada waktu untuk berfikir, maka hanya dengan menggeoskan sedikit tubuhnya, serangan Tuan Fikhar lewat begitu saja, tapi Tuan Fikhar terus mengejar kemanapun tubuh Bintang bergerak dengan tapak es himalayanya. Lagi-lagi Bintang memperlihatkan kelasnya sebagai pendekar tanpa tanding didunia persilatan, kegesitan dan kelincahan Kelana Pemabuk dikerahkan.“Tapak matahari, heaa!”. tiba-tiba saja sosok Tuan Baviyan sudah menyerang Bintang dari atas, menukik tajam bagaikan seekor burung rajawali yang akan menerkam mangsanya. Rupanya sejak tadi Tuan Baviyan mencoba mencari celak kosong saat Bintang lengah.Mendapati serangan dari 2 arah, tidak membuat Bintang terdesak, bahkan ;“Tendangan 8 Penjuru Mata Angin, yeaah!&rdquo
Tapi Tuan Baviyan tidak patah arang, dengan cepat mengambil sikap duduk meditasi, dengan kedua tangan kembali mengatup didepan dada.“Matahari emas, heaaaa!”. tiba-tiba saja Tuan Baviyan meneriakkan jurus dahsyatnya seraya mengangkat kedua telapak tangannya kearah langit, bersamaan dengan itu, tubuh Tuan Baviyan memancarkan cahaya pedar keemasan yang terang benderang memancarkan kearah segala penjuru.Dhuar...! Dhuar...! Dhuar...! Dhuar...!Ledakan-ledakan hebat terjadi disekitar tubuh Tuan Baviyan.Blep ! Blep ! Blep ! Blep ! Blep ! Blep ! Blep !Belasan sosok Bintang lenyap satu demi satu terkena pancaran pedar keemasan yang keluar dari kedua telapak tangan Tuan Baviyan yang terangkat kelangit. Ditempatnya, wajah Tuan Baviyan terlihat tersenyum melihat jurusnya berhasil mengalahkan jurus lawan. Kini hanya sosok Bintang yang asli yang masih berdiri dihadapan Tuan Baviyan.Tuan Fikhar terlihat mendekati sosok Tuan Baviya
Deebbhhh!! Deebbhhh!!Puncaknya, baik Bintang maupun kedua lawannya kini saling adu kekuatan dengan saling bertemu tapak ditengah-tengah, Bintang dengan kedua kedua tapak yang mengandung Matahari Terik & Rembulan Dingin, Tuan Fikhar dengan Ilmu tapak es himalaya miliknya dan Tuan Baviyan dengan tapak matahari miliknya. Adu kekuatan terus terjadi diantara ketiganya.Tuan Baviyan dan Tuan Fikhar tiba-tiba tersenyum sinis kearah Bintang yang ada dihadapan mereka.“Ilmu tapak es himalayaku lebih dahsyat dari ilmu dingin milikmu” ucap Tuan Fikhar.“Ilmu tapak matahariku juga lebih dahsyat dari ilmu panas milikmu” ucap Tuan Fikhar.“Kau takkan menang!” ucap Tuan Fikhar dan Tuan Baviyan hampir bersamaan dengan tersenyum sinis kepada Bintang.Senyum sinis diwajah keduanya pupus saat melihat lawan mereka tiba-tiba ikut tersenyum.“Benarkah ilmu kalian le
SEJAK menjadi pengawal, Bintang lebih banyak menemani Perdana Menteri Imad Shah Mulk dalam segala kegiatannya ketimbang harus mengawal istri Perdana Menteri Imad Shah Mulk, Sarahhajj, tapi memang ini yang Bintang harapkan untuk mendapatkan informasi yang banyak mengenai Kesultanan Berar, dan hal ini membuat Sarahhajj menjadi uring-uringan sendiri karena tidak memiliki kesempatan untuk bersama dan berdua-duaan dengan Bintang.Hari ini, dengan malas-malasan Sarahhajj tampak hanya berbaring saja diperaduan dikamarnya yang mewah.Tok ! Tok ! Tok !Terdengar ketukan pelan dipintu kamarnya.“Siapa?”“Lovely kak”Mendengar adiknya yang berada didepan pintu kamarnya, dengan malas-malasan Sarahhajj bangkit dari atas peraduan lalu berjalan kearah pintu.Kreaakk !Pintu kamar terbuka, seraut wajah cantik terlihat didepan pintu kamar.“Kunci lagi pintunya!” ucap Sarahhajj seraya berbalik kembali k
Malam itu, Sarahhajj kembali hanya berada dikamarnya, bermalas-malasan, sementara disebelahnya juga terlihat Lovelyhajj yang juga tengah berbaring bersebelahan dengannya, keduanya tenggelam dalam lamunan masing-masing, sesekali Lovelyhajj masih memalingkan pandangannya kearah Sarahhajj yang ada disebelahnya yang seakan tak perduli dengan keberadaan dirinya disebelahnya.Tok Tok! Tok Tok!!Sebuah ketukan terdengar pelan dipintu kamar. Hampir bersamaan Sarahhajj dan Lovelyhajj sama-sama memalingkan pandangan mereka kearah pintu kamar yang tertutup.Tok Tok! Tok Tok!!Kembali terdengar ketukan pelan itu bernada khas, wajah Sarahhajj terlihat berubah, lalu menatap kearah Lovelyhajj yang ada disebelahnya yang juga bingung, Sarahhajj segera bangkit, Lovelyhajj ikut-ikutan bangkit dan keduanya berjalan kearah pintu.Kreeaakk...!Pintu kamar terbuka, keduanya dapat melihat seorang pelayan istana berdiri didepan pintu kamar tersebut. Wajah pelayan in
Tok ! Tok ! Tok ! Tok !Terlihat Sarahhajj mengetuk pelan pintu kamar itu.Kreaakk...Tak lama pintu kamar itu terbuka dan Sarahhajj terlihat melangkah masuk. Lovely yang melihat hal itu segera membuka pintu kamar sebelahnya dan ikut masuk kedalamnya. Setelah menutup pintu kamar itu, Lovely dengan cepat berlari kearah sebuah lukisan besar yang ada dikamar itu, lukisan kumpulan raja rimba. Singa perkasa.Rupanya disalah satu mata lukisan singa tersebut, bisa dibuka dan Lovely gunakan untuk mengintip apa yang terjadi kamar sebelah antara kakaknya, Sarahhajj dan Bintang. Hal ini memang dikhususkan untuk setiap kamar tamu yang ada ditempat kediaman Perdana Menteri Imad Shah Mulk, hal ini dimaksudkan agar Perdana Menteri Imad Shah Mulk dapat dengan mudah mematai-matai gerak gerik setiap tamu yang dicurigai oleh Perdana Menteri Imad Shah Mulk. Sarahhajj dan Lovely sebagai orang dalam, tentu saja mengetahui tentang hal ini, makanya tadi Sarahhajj mengatakan kepa
“Sarahhajj” terdengar suara Bintang membuka suara.“Iya tuan”“Sepertinya ada yang mengintip dari ruang sebelah” ucap Bintang hingga membuat wajah Sarahhajj berubah terkejut, bukan karena terkejut mengetahui ada yang mengintip, tapi terkejut karena Bintang bisa mengetahui hal itu, tentu saja Sarahhajj tau, siapa yang mengintip mereka, tak lain adalah Lovelyhajj, adiknya.“Biarkan saja tuan...dia adikku.” ucap Sarahhajj dengan santai. Bintang sendiri hanya terdiam dan bingung sendiri mendengar kata-kata Sarahhajj. Sarahhajj terlihat mengangkat wajahnya dan menatap kearah Bintang, kemudian Sarahhajj bangkit, dan ;“Kita lanjutkan lagi?” ucap Sarahhajj penuh senyum birahi. Bintang hanya tersenyum dan mengangguk.Saat itu keduanya benar-benar dibakar api birahi yang menyala, sehingga tidak menyadari lagi kalau ada satu sosok yang tengah mengintip semua yang mereka lakukan dari kamar sebelah.
Setelah melihat Jejaka Emas memahami maksud perkataannya, Bintang segera melangkah ke arah Maharaja Jin Thathamghi Yam Yal.Berjarak 3 tombak dari Maharaja Jin Thathamghi Yam Yal, Bintang menghentikan langkahnya.“Tidak ada yang kalah juga tidak ada yang menang dalam sebuah peperangan. Lebih baik kita berdamai dan hidup berdampingan Ayah Mertua” ucap Bintang dengan menyebut Maharaja Jin Thathamghi Yam Yal sebagai ayah mertuanya. Tentu saja kenyataan itu tak bisa Bintang pungkiri. Walau bagaimana, Maharaja Jin Thathamghi Yam Yal adalah ayah mertua baginya.Tatapan Maharaja Jin Thathamghi Yam Yal masih terlihat dingin kearahnya, dan terdengar suara beratnya. “Kenapa kau menolak untuk menjadi penguasa dunia, Bintang? Bukankah itu keinginan semua laki-laki didunia ini! Tahta dan Kekuasaan?!”Bintang menggeleng, lalu berkata, “Aku lebih suka kedamaian. Buat apa meraih kekuasaan, kalau hidup selalu tidak tenang” Maharaja Jin Thathamghi Yam Yal terdiam saat mendengar kata-kata Bintang.Binta
Semua terdiam!Sunyi!Tak ada satu suarapun yang terdengar, kecuali desau angin!Sementara itu, keadaan semua orang yang tadinya terpaku, kini sudah bisa bergerak, masing-masing saling menatap satu sama lain, lalu mengedarkan pandangan mereka ke arah sekitar. Apa yang baru saja terjadi, berasa seperti mimpi.Sementara itu, Maharaja Jin Thathamghi Yam Yal pun masih terpaku berdiri ditempatnya, memandangi jari manis tangan kanannya yang sudah kosong, tidak ada lagi Cincin Sulaiman yang biasa terpatri.Di pihak Jejaka Emas, Bintang lebih dulu tersadar dengan keadaan yang terjadi. Masih terlihat keringat dingin di sekujur tubuh Bintang. Rasa sakit yang baru saja dialami oleh Bintang bukan sekedar dalam angan-angan, tapi Bintang benar-benar dapat merasakan bagaimana tubuhnya terhempas dengan keras ke sebuah alam, dimana di alam itu, berbagai macam orang dengan segala macam siksaannya. Bintang benar-benar merasakan kesakitan yang amat sangat yang membuat tubuhnya seperti ditusuk oleh ribuan
“Bangunlah kalian berdua!” kembali suara lembut tapi tegas itu terdengar menyapa keduanya, hampir bersamaan Bintang dan Jejaka Emas memalingkan wajah mereka kearah depan. Wajah keduanya berubah. Berjarak hanya beberapa tombak dihadapan mereka, terlihat sosok seorang laki-laki tua berwajah agung dan teduh. Mengenakan pakaian putih disekujur tubuhnya. Senyumnya terlihat begitu agung dan teduh. Bintang dan Jejaka Emas terkejut, karena tadi, tidak ada seorangpun yang ada ditempat itu selain mereka berdua.Lelaki tua berparas agung itu terlihat duduk diatas sebuah batu putih yang bila diperhatikan dengan seksama. Batu itu tidaklah menyentuh tanah, alias mengapung diudara.“Kemari!” Terdengar suara lembut dan tegas kembali menyapa Bintang dan Jejaka Emas. Walau keduanya tak melihat bibir lelaki tua itu bergerak, tapi Bintang dan Jejaka Emas yakin, kalau lelaki tua itulah yang menyuruh mereka.Lagi-lagi Bintang dan Jejaka Emas diliputi keheranan, karena tubuh mereka tiba-tiba saja bangkit be
Maharaja Jin Thathamghi Yam Yal terlihat geram saat melihat tak satupun dari pihak lawan yang mau bersikap setia kepadanya. “Kalian semua rupanya benar-benar ingin mati, jangan katakan kalau aku tidak memberikan kalian kesempatan...” ucap Maharaja Jin Thathamghi Yam Yal. Lalu Maharaja Jin Thathamghi Yam Yal berpaling kearah seluruh pasukannya yang ada dibelakangnya.“Bunuh mereka semua!”Satu perintah Maharaja Jin Thathamghi Yam Yal sudah cukup untuk membuat pasukannya bergerak kedepan dengan senjata terhunus. Siap untuk membunuh lawan-lawan mereka yang sudah tak berdaya ditempatnya.Mendengar perintah Maharaja Jin Thathamghi Yam Yal, membuat pucat wajah-wajah dari pihak lawannya. Sebagian mengeluarkan keringat dingin membayangkan kematian yang akan segera mendatangi mereka, sementara sebagian lagi tampak mampu bersikap tenang dan sudah siap menerima nasib, karena memang sejak awal pertempuran, mereka sudah siap untuk mati. Ada satu hal yang setidaknya membuat mereka mati dengan tenan
Sementara itu dipihak Maharaja Jin Thathamghi Yam Yal juga ikut bingung melihat kejadian itu, Bintang yang kini tampak tengah diperebutkan oleh ke-4 wanita cantik. Di benak mereka terbersit pikiran, ‘Apa mereka tidak menyadari kalau saat ini tengah berperang’. Hal ini membuat semua orang geleng-geleng kepala melihatnya.Sementara itu, Maharaja Jin Thathamghi Yam Yal terlihat menatap ke arah Bintang dengan tatapan dingin. Lalu Maharaja Jin Thathamghi Yam Yal maju beberapa langkah kedepan. Seketika keadaan riuh ditempat itu langsung berhenti. Hening. Bahkan keributan kecil diantara Bintang dengan ke-4 gadisnya juga ikut terhenti dan kini mereka ikut menatap kearah Maharaja Jin Thathamghi Yam Yal.Tak ada yang bersuara, semua perhatian tertuju langsung ke arah Maharaja Jin Thathamghi Yam Yal.Tiba-tiba saja dari pihak seberang, sesosok tubuh melangkah kehadapan Maharaja Jin Thathamghi Yam Yal. Dia adalah Jejaka Emas. Jejaka Emas memang sangat kesal melihat keberuntungan Bintang yang dike
“Hai! Utusan Dewa. Kami akan menghentikan peperangan ini bila Maharaja Jin Thathamghi Yam Yal sudah terkalahkan, tapi bila tidak. Bahkan Sang Hyang Guru Dewa sendiripun tak akan bisa berbuat apa-apa!” Raja Munaliq Dari Timur memberikan jawaban diiringi anggukan oleh kedua raja jin lainnya, juga para prajurit yang berada dibawah kendali mereka.Apa yang dikatakan oleh Raja Munaliq Dari Timur memang tidak salah. Selama Maharaja Jin Thathamghi Yam Yal tidak bisa dikalahkan, maka kemenangan akan selalu menjadi milik mereka. Bahkan Sang Hyang Guru Dewa sendiripun tak akan bisa berbuat apa-apa.Kini balik Una Lyn yang terlihat terdiam ditempatnya. Jejaka Emas yang melihat hal itu, segera beranjak maju untuk memberikan tanggapannya.Bleegaarrr!Sebuah suara keras ledakan terdengar keras membahana di tempat itu, begitu kerasnya sampai membuat tempat itu bergetar laksana digoncang gempa skala sedang. Ada yang jatuh terduduk karena tak kuat menahan getaran yang terjadi, tapi masih banyak pula y
Una Lyn sendiri terlihat melakukan salto beberapa kali diudara hingga akhirnya berhasil mendarat dengan mulus ditanah, sedangkan Ifrit juga mampu mendaratkan kedua kakinya ditanah, setelah terseret cukup jauh kebelakang. Darah terlihat merembes dimulut keduanya, sebagai tanda luka dalam yang mereka derita.Seakan tak ingin membuat waktu percuma, Una Lyn terlihat langsung mengangkat tangannya yang tengah memegang pedang naga emas keatas.Wusshh..!Bayangan seekor naga emas melesat keluar dari hulu pedang ditangan Una Lyn. Sementara itu di ujung sana, Ifrit pun terlihat tak ingin tinggla diam.Dugghh!Tongkat ditangannya dihentakkan ke tanah.Wusshh..! Wusshh..! Wusshh..!Banyak sosok bayangan hitam yang keluar dari kepala tongkat dan sosok-sosok bayangan hitam itu tampak membentuk wujud-wujud jin yang tak terhitung jumlahnya yang hampir memenuhi langit. Di tempatnya, Una Lyn cukup terkejut melihat pamer kesaktian yang diperlihatkan oleh Ifrit. Ternyata Ifrit mampu mengeluarkan banyak j
Dughh! Seiring dengan itu Ifrit menghentakkan tongkat ditangannya ke bawah.Werrrr...! gelombang energi terpancar keluar dari tubuh Ifrit yang langsung menyapu seluruh tempat itu. Terjadi keanehan! Pemandangan mencengangkan terjadi. Waktu seolah berhenti, bangsa jin yang tengah bertempur satu sama lain, terdiam seperti patung. Semuanya berhenti bergerak, bukan saja yang ada di tanah, tapi juga yang ada diudara ikut berhenti bergerak.Baik bangsa manusia, bangsa jin, maupun para dewa-dewi, bahkan Jejaka Emas pun ikut berdiri mematung ditempatnya berada. Terlihat perubahan diwajah semua orang, termasuk Jejaka Emas yang berusaha sekuat tenaga untuk melepaskan dirinya agar bisa kembali bergerak, tapi sejauh ini hanya gerakan yang sangat lamban yang terlihat. Tak ada yang mampu menggerakan tubuh mereka. Sementara itu, di pihak Ifrit, mereka semua tahu, kalau ini adalah salah satu kemampuan Ifrit yang bisa menghentikan waktu.Di depan sana, terlihat Ifrit tersenyum sinis melihat ke arah Jej
Jejaka Emas tak memberi kesempatan sedikitpun bagi Ifrit untuk menghela nafas. Serangan gelang dewanya terus menghantam sosok Ifrit.Sosok Ifrit yang melayang diatas tanah, terus terdesak mundur. Entah sudah belasan ataupun berpuluh-puluh kali serangan gelang dewa menghantam sosoknya, tapi walaupun terdesak. Ifrit sedikitpun tidak terlihat terluka.Jejaka Emas yang melihat hal itu, harus mengakui kekuatan dan kekebalan tubuh Ifrit, tapi anehnya seraya terus melesatkan serangan gelang-gelang dewanya, Jejaka Emas justru tertawa-tawa. Hal ini dikarenakan sosok Ifrit yang terkena serangan beruntun gelang dewanya dari berbagai arah, membuat tubuh Ifrit yang melayang diudara itu tampak terdorong ke kanan, ke kiri, ke belakang dan kedepan, Ifrit seperti tengah berjoget atau bergoyang dangdut. Hal ini pula yang membuat Jejaka Emas kemudian tertawa tergelak-gelak. Bangsa Jin yang ada ditempat itupun bingung dan heran, kenapa Jejaka Emas bertarung sambil tergelak-gelak sendiri.Ifrit terus dig