Share

133. Bagian 19

last update Terakhir Diperbarui: 2022-05-12 01:02:19

DUA sosok sudah saling berhadapan dihalaman rumah megah milk Farah. Sosok Jenderal Gandhi dan Bintang. Sementara, angin disore itu mulai berhembus kencang sehingga mengibar-ngibarkan pakaian yang dikenakan keduanya, juga pakaian orang-orang yang ingn melihat adu kepandaian itu. Jenderal Gandhi sendiri tampak menatap sosok lawan muda yang ada dihadapannya dengan seksama, Jenderal Gandhi berusaha mengingat siapa pendekar yang ada dihadapannya saat ini, melihat wajah dan sosok Bintang, Jenderal Gandhi yakinl, lawannya bukan berasal dari negerinya, melainkan dari negeri luar. Sementara Bintang masih bersikap tenang ditempatnya.

“Bersiaplah menerima Ilmu Tinju Maha Saktiku ini!” ucap Jenderal Gandhi lagi seraya mengepalkan kedua tinjunya. Semua orang di Kesultanan Bijapur mengetahui kehebatan Ilmu Tinju Maha Sakti milik Jenderal Gandhi yang mampu menghancurkan apa saja dengan satu pukulan.

“Ilmu Tinju Maha Sakti.” ulang Bin

Bab Terkunci
Lanjutkan Membaca di GoodNovel
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi

Bab terkait

  • Ksatria Pengembara Season 2   134. Tugas Negara

    BRUSSHHHH !!!Sepasang tangan tiba-tiba saja keluar dari dalam tanah dan langsung mencengkram kedua kaki Jenderal Gandhi hingga mengejutkan semua orang yang ada ditempat itu, bahkan Jenderal Gandhi sendiri sangat kaget dengan hal itu.Brusshhh !!!Belum lagi hilang rasa terkejut Jenderal Gandhi, tiba-tiba saja tubuhnya sudah tertarik kebawah, ikut masuk kedalam tanah.Weerrrr !!! Weerrrr !!! Weerrrr !!! Weerrrr !!!Tempat itu bergetar dengan hebat, bahkan ;Buuumm ! Buuumm ! Buuumm ! Buuumm !Terdengar ledakan terjadi dari dalam tanah beberapa kali hingga membuat tempat itu semakin bergetar dengan hebat.Brusshhh !!! Brusshhh !!!Dua sosok itu mencelat keluar dari dalam tanah, salah satunya adalah sosok Bintang yang tampak bersalto beberapa kali diudara, lalu kemudian hinggap ditanah dengan sangat ringannya. Anehnya, walaupun baru keluar dari dalam tanah, tapi sedikitpun tidak ada kotoran tanah yang menyangkut dipakaian

    Terakhir Diperbarui : 2022-05-13
  • Ksatria Pengembara Season 2   134. Bagian 2

    Rata-rata wajah mereka terlihat langsung pucat pasi melihat dahsyatnya benturan ledakan yang terjadi. Kabut asap tebal tercipta menutupi tempat itu, sehingga mereka tidak dapat mengetahui apa yang telah terjadi didalamnya. Semua terdiam menantikan apa yang terjadi selanjutnya, siapa pemenang dari pertarungan dahsyat itu. Kabut tebal yang menutupi tempat itu secara perlahan mulai sirna tertiup angin yang berhembus kencang ditempat itu, dan samar-samar terlihat dua sosok dibalik kabut asap tersebut, satu sosok masih berdiri gagah dan satu sosok lagi tampak terduduk dihadapan sosok yang tengah berdiri gagah tersebut. Semua mata membesar ketika sosok samar dibalik kabut asap itu mulai terlihat jelas. Sosok Jenderal Gandhi yang terlihat jatuh berlutut dihadapan sosok Bintang yang masih berdiri gagah. Darah terlihat bersimbah diatas tanah tepat dibawah sosok Jenderal Gandhi.Jenderal Gandhi kalah telak dalam pertarungan kali ini, terlihat keadaan Jenderal Gandhi yang benar-benar te

    Terakhir Diperbarui : 2022-05-13
  • Ksatria Pengembara Season 2   134. Bagian 3

    Sosok Bintang berdiri mematung dibalik sebuah pintu kamar, memandang tak berkedip kearah didepan, dihadapan Bintang, berjarak sekitar 6 langkah, berdiri sosok Farah dengan menggodanya, dengan pakaian khas sari indianya. Farah terlihat tersenyum manis sambil mulai menggoyangkan tubuhnya didepan Bintang dengan sangat perlahan.Glekk...!!!Bintang meneguk ludah seraya memperhatikannya. Mata Bintang berbinar menyaksikan gaya dan aktrasi Farah. Dengan masih bergoyang, Farah mulai membuka sari India yang dikenakannya, satu demi satu sari India itu mulai lepas dari tubuh indahnya. Hingga kini Farah hanya mengenakan BH dan celana dalamnya saja, Sambil terus menggoyangkan pinggulnya, perlahan Farah mulai melepas BH-nya, sehingga mencuatlah buah dada montoknya yang tadi masih terbungkus BH.Glekk...!!Kembali Bintang meneguk ludahnya. Dalam keadaan setengah bugil itu goyangan Farah semakin seronok dan menggoda. Kedua tangannya meremasi buahdadanya sambil pinggulnya

    Terakhir Diperbarui : 2022-05-13
  • Ksatria Pengembara Season 2   134. Bagian 4

    WIJAYANAGARA adalah sebuah kerajaan besar yang berada di India Selatan yang berbasis di Dataran Tinggi Dekkan. Kesultanan ini dinamai dari ibukotanya, Wijayanagara. Di pimpin oleh Maharaja Harihara Raya. Saat ini Wijayanagara tengah menerapkan Siaga 1, bukan saja dikarenakan perang yang berkecamuk di antara kesultanan-kesultanan di dataran tinggi Dekkan, tapi juga dikarenakan sesuatu hal yang sangat mengkhawatirkan, dan kabar mengkhawatirkan ini sengaja tidak disebar luaskan ke khalayak ramai, karena Maharaja Harihara Raya tak ingin Wijayanagara dilanda kegemparan dan kepanikan.Sepertinya seperti malam-malam sebelumnya, Maharaja Harihara Raya kembali mengadakan rapat dengan seluruh petinggi dan pejabat istana Wijayanagara. Hadir juga dalam pertemuan itu, tuan Bukka Raya, Perdana Menteri kerajaan Wijayanagara, juga putri cantik jelita kebanggaan Wijayanagara, Putri Ahisma Raya yang sudah sangat terkenal kepintaran dan keje

    Terakhir Diperbarui : 2022-05-14
  • Ksatria Pengembara Season 2   134. Bagian 5

    BERAWAL dari sayembara yang dilakukan oleh Sultan Ahmadnagar dari kesultanan Ahmadnagar yang ingin mencarikan jodoh untuk putrinya, Putri Jodhaa Rai”“Maaf dinda, siapa tadi nama putri sultan Ahmadnagar itu?” tanya Bintang cepat. Tapi tiba-tiba saja kedua mata indah Ahisma Raya menjelit kearah Bintang.“Apa kanda juga kenal dengannya ? atau jangan-jangan kanda ada hubungan lagi dengannya!” ucap Ahisma Raya dengan mata mendelik kearah Bintang. Hal ini membuat Bintang garuk-garuk kepalanya sendiri, padahal tidak gatal.“Tidak dinda, hanya saja kanda seperti pernah mendengar nama itu” ucap Bintang lagi seraya berusaha mencoba mengingat-nginat.“Putri Jodhaa Rai., siapa yang tidak mengenal putri yang katanya tercantik sejagat itu” ucap Ahisma Raya.“Ah, tapi istri kakak jauh lebih cantik” goda Bintang tersenyum. “Jodhaa Rai., Jodhaa Rai, Jodhaa Rai” ulang Bintang berkali-kali

    Terakhir Diperbarui : 2022-05-14
  • Ksatria Pengembara Season 2   134. Bagian 6

    “Ini hadiah pemberian Kakanda Harihara Akbar sebelum kakanda berangkat untuk mengikuti sayembara itu kanda” ucap Ahisma Raya memberikan liontin bermata pemata hijau itu kepada Bintang. Bintang segera menerimanya.“Sudah berapa lama Kakanda Harihara Akbar menghilang dinda?”“Hampir 3-4 mingguan kanda” ucap Ahisma Raya lagi.“Aji terawang jagat bisa mencari seseorang yang baru hilang dinda, tapi mudah-mudahan masih bisa mendeteksi apakah Kakanda Harihara Akbar masih hidup atau...” ucap Bintang menghentikan ucapannya.“Tidak apa-apa kanda, paling tidak dinda tau keadaan Kakanda Harihara Akbar” ucap Ahisma Raya cepat, mengerti kenapa Bintang tak melanjutkan ucapannya.Mendengar hal itu, Bintang segera bangkit dari peraduan, lalu mengambil sikap semadi dengan menggenggam liontin bermata pemata hijau yang tadi diberikan Ahisma Raya. Mata Bintang terpejam, sementara Ahisma Raya tetap dia

    Terakhir Diperbarui : 2022-05-14
  • Ksatria Pengembara Season 2   134. Bagian 7

    Keesokan harinya, bersama Ahisma, Bintang menghadap Maharaja Harihara Raya yang telah menunggu bersama tuan Bukka Raya dan para pejabat-pejabat yang lain. Hampir bersamaan Bintang dan Ahisma Raya menjura hormat dihadapan Maharaja Harihara Raya. Semua tampak dengan tidak sabar untuk menantikan apa yang akan dikatakan oleh Bintang dan Ahisma Raya kepada mereka.“Kakanda Harihara Akbar masih hidup ayahanda” ucap Ahisma Raya membuka awal pembicaraannya dan ini sudah cukup membuat Maharaja Harihara Raya, tuan Bukka Raya dan pejabat istana yang lain menarik nafas lega. Semua tampak menatap kearah Bintang.“Itu benar, malam tadi saya sudah dapat merasakan sumber kehidupan dari Kakanda Harihara Akbar, hanya saja saya belum bisa mengetahui dimana Kakanda Harihara Akbar saat ini berada” ucap Bintang ikut bicara. Semua yakin apa yang dikatakan oleh Bintang benar adanya.“Saya juga meminta izin kepada ayahanda maharaja, izinkan saya untuk menye

    Terakhir Diperbarui : 2022-05-15
  • Ksatria Pengembara Season 2   134. Bagian 8

    “Apa punya gelar di dunia persilatan?” tanya prajurit itu lagi singkat tanpa mengangkat wajahnya.“Ksatria Pengembara” ucap Bintang lagi-lagi jujur dan singkat. Sekilas wajah prajurit itu tampak berubah, lalu wajahnya terangkat menatap sosok Bintang dengan seksama. Memandang dari ujung kaki hingga ujung kepala, wajah prajurit itu semakin berubah.“Tu...tunggu se..sebentar tuan pendekar” ucap prajurit itu tiba-tiba saja gugup, meminta Bintang untuk menunggu, sementara siprajurit tampak berlari masuk kedalam gerbang. Tak lama kemudian, prajurit itu sudah kembali, tapi tidak sendiri, beberapa orang tampak ikut bersamanya, salah satunya adalah panglima Kesultanan Bidar. Seorang laki-laki berperawakan tegas, berkumis dan berjambang tebal, sebilah pedang tampak tersampir dipinggangnya. Namanya Panglima Bhagwandas.Di hadapan Bintang, kembali Panglima Bhagwandas tampak menatap sosok Bintang dengan penuh seksama, tidak hanya

    Terakhir Diperbarui : 2022-05-15

Bab terbaru

  • Ksatria Pengembara Season 2   218. Bagian 17

    Setelah melihat Jejaka Emas memahami maksud perkataannya, Bintang segera melangkah ke arah Maharaja Jin Thathamghi Yam Yal.Berjarak 3 tombak dari Maharaja Jin Thathamghi Yam Yal, Bintang menghentikan langkahnya.“Tidak ada yang kalah juga tidak ada yang menang dalam sebuah peperangan. Lebih baik kita berdamai dan hidup berdampingan Ayah Mertua” ucap Bintang dengan menyebut Maharaja Jin Thathamghi Yam Yal sebagai ayah mertuanya. Tentu saja kenyataan itu tak bisa Bintang pungkiri. Walau bagaimana, Maharaja Jin Thathamghi Yam Yal adalah ayah mertua baginya.Tatapan Maharaja Jin Thathamghi Yam Yal masih terlihat dingin kearahnya, dan terdengar suara beratnya. “Kenapa kau menolak untuk menjadi penguasa dunia, Bintang? Bukankah itu keinginan semua laki-laki didunia ini! Tahta dan Kekuasaan?!”Bintang menggeleng, lalu berkata, “Aku lebih suka kedamaian. Buat apa meraih kekuasaan, kalau hidup selalu tidak tenang” Maharaja Jin Thathamghi Yam Yal terdiam saat mendengar kata-kata Bintang.Binta

  • Ksatria Pengembara Season 2   218. Bagian 16

    Semua terdiam!Sunyi!Tak ada satu suarapun yang terdengar, kecuali desau angin!Sementara itu, keadaan semua orang yang tadinya terpaku, kini sudah bisa bergerak, masing-masing saling menatap satu sama lain, lalu mengedarkan pandangan mereka ke arah sekitar. Apa yang baru saja terjadi, berasa seperti mimpi.Sementara itu, Maharaja Jin Thathamghi Yam Yal pun masih terpaku berdiri ditempatnya, memandangi jari manis tangan kanannya yang sudah kosong, tidak ada lagi Cincin Sulaiman yang biasa terpatri.Di pihak Jejaka Emas, Bintang lebih dulu tersadar dengan keadaan yang terjadi. Masih terlihat keringat dingin di sekujur tubuh Bintang. Rasa sakit yang baru saja dialami oleh Bintang bukan sekedar dalam angan-angan, tapi Bintang benar-benar dapat merasakan bagaimana tubuhnya terhempas dengan keras ke sebuah alam, dimana di alam itu, berbagai macam orang dengan segala macam siksaannya. Bintang benar-benar merasakan kesakitan yang amat sangat yang membuat tubuhnya seperti ditusuk oleh ribuan

  • Ksatria Pengembara Season 2   218. Bagian 15

    “Bangunlah kalian berdua!” kembali suara lembut tapi tegas itu terdengar menyapa keduanya, hampir bersamaan Bintang dan Jejaka Emas memalingkan wajah mereka kearah depan. Wajah keduanya berubah. Berjarak hanya beberapa tombak dihadapan mereka, terlihat sosok seorang laki-laki tua berwajah agung dan teduh. Mengenakan pakaian putih disekujur tubuhnya. Senyumnya terlihat begitu agung dan teduh. Bintang dan Jejaka Emas terkejut, karena tadi, tidak ada seorangpun yang ada ditempat itu selain mereka berdua.Lelaki tua berparas agung itu terlihat duduk diatas sebuah batu putih yang bila diperhatikan dengan seksama. Batu itu tidaklah menyentuh tanah, alias mengapung diudara.“Kemari!” Terdengar suara lembut dan tegas kembali menyapa Bintang dan Jejaka Emas. Walau keduanya tak melihat bibir lelaki tua itu bergerak, tapi Bintang dan Jejaka Emas yakin, kalau lelaki tua itulah yang menyuruh mereka.Lagi-lagi Bintang dan Jejaka Emas diliputi keheranan, karena tubuh mereka tiba-tiba saja bangkit be

  • Ksatria Pengembara Season 2   218. Bagian 14

    Maharaja Jin Thathamghi Yam Yal terlihat geram saat melihat tak satupun dari pihak lawan yang mau bersikap setia kepadanya. “Kalian semua rupanya benar-benar ingin mati, jangan katakan kalau aku tidak memberikan kalian kesempatan...” ucap Maharaja Jin Thathamghi Yam Yal. Lalu Maharaja Jin Thathamghi Yam Yal berpaling kearah seluruh pasukannya yang ada dibelakangnya.“Bunuh mereka semua!”Satu perintah Maharaja Jin Thathamghi Yam Yal sudah cukup untuk membuat pasukannya bergerak kedepan dengan senjata terhunus. Siap untuk membunuh lawan-lawan mereka yang sudah tak berdaya ditempatnya.Mendengar perintah Maharaja Jin Thathamghi Yam Yal, membuat pucat wajah-wajah dari pihak lawannya. Sebagian mengeluarkan keringat dingin membayangkan kematian yang akan segera mendatangi mereka, sementara sebagian lagi tampak mampu bersikap tenang dan sudah siap menerima nasib, karena memang sejak awal pertempuran, mereka sudah siap untuk mati. Ada satu hal yang setidaknya membuat mereka mati dengan tenan

  • Ksatria Pengembara Season 2   218. Bagian 13

    Sementara itu dipihak Maharaja Jin Thathamghi Yam Yal juga ikut bingung melihat kejadian itu, Bintang yang kini tampak tengah diperebutkan oleh ke-4 wanita cantik. Di benak mereka terbersit pikiran, ‘Apa mereka tidak menyadari kalau saat ini tengah berperang’. Hal ini membuat semua orang geleng-geleng kepala melihatnya.Sementara itu, Maharaja Jin Thathamghi Yam Yal terlihat menatap ke arah Bintang dengan tatapan dingin. Lalu Maharaja Jin Thathamghi Yam Yal maju beberapa langkah kedepan. Seketika keadaan riuh ditempat itu langsung berhenti. Hening. Bahkan keributan kecil diantara Bintang dengan ke-4 gadisnya juga ikut terhenti dan kini mereka ikut menatap kearah Maharaja Jin Thathamghi Yam Yal.Tak ada yang bersuara, semua perhatian tertuju langsung ke arah Maharaja Jin Thathamghi Yam Yal.Tiba-tiba saja dari pihak seberang, sesosok tubuh melangkah kehadapan Maharaja Jin Thathamghi Yam Yal. Dia adalah Jejaka Emas. Jejaka Emas memang sangat kesal melihat keberuntungan Bintang yang dike

  • Ksatria Pengembara Season 2   218. Bagian 12

    “Hai! Utusan Dewa. Kami akan menghentikan peperangan ini bila Maharaja Jin Thathamghi Yam Yal sudah terkalahkan, tapi bila tidak. Bahkan Sang Hyang Guru Dewa sendiripun tak akan bisa berbuat apa-apa!” Raja Munaliq Dari Timur memberikan jawaban diiringi anggukan oleh kedua raja jin lainnya, juga para prajurit yang berada dibawah kendali mereka.Apa yang dikatakan oleh Raja Munaliq Dari Timur memang tidak salah. Selama Maharaja Jin Thathamghi Yam Yal tidak bisa dikalahkan, maka kemenangan akan selalu menjadi milik mereka. Bahkan Sang Hyang Guru Dewa sendiripun tak akan bisa berbuat apa-apa.Kini balik Una Lyn yang terlihat terdiam ditempatnya. Jejaka Emas yang melihat hal itu, segera beranjak maju untuk memberikan tanggapannya.Bleegaarrr!Sebuah suara keras ledakan terdengar keras membahana di tempat itu, begitu kerasnya sampai membuat tempat itu bergetar laksana digoncang gempa skala sedang. Ada yang jatuh terduduk karena tak kuat menahan getaran yang terjadi, tapi masih banyak pula y

  • Ksatria Pengembara Season 2   218. Bagian 11

    Una Lyn sendiri terlihat melakukan salto beberapa kali diudara hingga akhirnya berhasil mendarat dengan mulus ditanah, sedangkan Ifrit juga mampu mendaratkan kedua kakinya ditanah, setelah terseret cukup jauh kebelakang. Darah terlihat merembes dimulut keduanya, sebagai tanda luka dalam yang mereka derita.Seakan tak ingin membuat waktu percuma, Una Lyn terlihat langsung mengangkat tangannya yang tengah memegang pedang naga emas keatas.Wusshh..!Bayangan seekor naga emas melesat keluar dari hulu pedang ditangan Una Lyn. Sementara itu di ujung sana, Ifrit pun terlihat tak ingin tinggla diam.Dugghh!Tongkat ditangannya dihentakkan ke tanah.Wusshh..! Wusshh..! Wusshh..!Banyak sosok bayangan hitam yang keluar dari kepala tongkat dan sosok-sosok bayangan hitam itu tampak membentuk wujud-wujud jin yang tak terhitung jumlahnya yang hampir memenuhi langit. Di tempatnya, Una Lyn cukup terkejut melihat pamer kesaktian yang diperlihatkan oleh Ifrit. Ternyata Ifrit mampu mengeluarkan banyak j

  • Ksatria Pengembara Season 2   218. Bagian 10

    Dughh! Seiring dengan itu Ifrit menghentakkan tongkat ditangannya ke bawah.Werrrr...! gelombang energi terpancar keluar dari tubuh Ifrit yang langsung menyapu seluruh tempat itu. Terjadi keanehan! Pemandangan mencengangkan terjadi. Waktu seolah berhenti, bangsa jin yang tengah bertempur satu sama lain, terdiam seperti patung. Semuanya berhenti bergerak, bukan saja yang ada di tanah, tapi juga yang ada diudara ikut berhenti bergerak.Baik bangsa manusia, bangsa jin, maupun para dewa-dewi, bahkan Jejaka Emas pun ikut berdiri mematung ditempatnya berada. Terlihat perubahan diwajah semua orang, termasuk Jejaka Emas yang berusaha sekuat tenaga untuk melepaskan dirinya agar bisa kembali bergerak, tapi sejauh ini hanya gerakan yang sangat lamban yang terlihat. Tak ada yang mampu menggerakan tubuh mereka. Sementara itu, di pihak Ifrit, mereka semua tahu, kalau ini adalah salah satu kemampuan Ifrit yang bisa menghentikan waktu.Di depan sana, terlihat Ifrit tersenyum sinis melihat ke arah Jej

  • Ksatria Pengembara Season 2   218. Bagian 9

    Jejaka Emas tak memberi kesempatan sedikitpun bagi Ifrit untuk menghela nafas. Serangan gelang dewanya terus menghantam sosok Ifrit.Sosok Ifrit yang melayang diatas tanah, terus terdesak mundur. Entah sudah belasan ataupun berpuluh-puluh kali serangan gelang dewa menghantam sosoknya, tapi walaupun terdesak. Ifrit sedikitpun tidak terlihat terluka.Jejaka Emas yang melihat hal itu, harus mengakui kekuatan dan kekebalan tubuh Ifrit, tapi anehnya seraya terus melesatkan serangan gelang-gelang dewanya, Jejaka Emas justru tertawa-tawa. Hal ini dikarenakan sosok Ifrit yang terkena serangan beruntun gelang dewanya dari berbagai arah, membuat tubuh Ifrit yang melayang diudara itu tampak terdorong ke kanan, ke kiri, ke belakang dan kedepan, Ifrit seperti tengah berjoget atau bergoyang dangdut. Hal ini pula yang membuat Jejaka Emas kemudian tertawa tergelak-gelak. Bangsa Jin yang ada ditempat itupun bingung dan heran, kenapa Jejaka Emas bertarung sambil tergelak-gelak sendiri.Ifrit terus dig

Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status