Kreaakkkk....!!
Bintang membuka pintu kamarnya.
Degg....!!
Jantung Bintang seakan berhenti berdetak. Kedua mata Bintang terlihat sedikit membesar, beberapa langkah dihadapan Bintang tampak sosok jelita Nona Anacheri, yang membuat hati Bintang berdebar dengan cepat adalah sosok Nona Anacheri tampak tengah duduk diatas peraduan dengan sensualnya.
Nona Anacheri hanya tampak mengenakan sebuah gaun sutra berwarna merah muda, dimana dengan sangat disengaja, tampak dibuka dibagian atasnya hingga terlihat jelas bagaimana mulusnya kulit leher dan bagian dada yang dimiliki oleh nona Anacheri, ditambah lagi belahan dadanya yang begitu membusung dengan indahnya, nona Anacheri tampak menggelung rambutnya dengan sangat rapi keatas, hingga sosok penampilan nona Anacheri benar-benar anggun mempesona. Dengan senyum menggoda, nona Anacheri bangkit berdiri dari atas peraduan, sosok nona Anacheri yang seksi dan menggoda terpampang jelas dipandangan Bintang, untuk sesaat kedu
SEBUAH air terjun yang tinggi menjulang terlihat begitu menyejukkan hati dan perasaan bagi siapa saja yang melihatnya, disalah satu tempat yang cukup tersembunyi diantara aliran air terjun tersebut, terlihat dua sosok jelita yang tengah menikmati segarnya air terjun tersebut. Melihat dua onggok pakaian yang berada tak jauh dari keduanya, dapat dipastikan kalau keduanya tidak mengenakan apapun alias bugil didalam air tersebut. Tubuh keduanya masih terendam hingga sebatas dada hingga memperlihatkan kulit keduanya yang sangat putih dan mulus, sesekali gerakan air terlihat tersurut rendah sehingga menampakkan belahan dada keduanya yang terlihat begitu membusung indah. Kalau saja ada orang yang melewati tempat itu, pastilah akan menyangka kalau keduanya adalah bidadari yang tengah mandi di air terjun tersebut, tapi bila dilihat lebih teliti, sosok keduanya tak lain adalah Anacheri dan Farah. Keduanya tampak begitu menikmati siraman air dingin dan menyejukkan yang menyentuh kulit mulus ke
Sebuah rumah megah dan besar terlihat berdiri disudut sebuah desa. Rumah megah itu tampak memiliki halaman yang cukup luas dan dikelilingi oleh pagar tinggi yang membentuk seperti sebuah benteng. Di pintu depan rumah tersebut terlihat pintu gerbang yang dijaga dua orang laki-laki. Dihadapan kedua penjaga pintu gerbang tampak barisan rapi para prajurit bersenjata lengkap. Jumlahnya mungkin mencapai 2 pleton pasukan atau berjumlah 100 orang prajurit.Kedua lelaki penjaga pintu gerbang yang awalnya terus memperhatikan dan mengawasi 100 orang prajurit yang berbaris rapi didepan pintu gerbang tampak mengalihkan pandangan mereka menatap jauh kedepan, diujung pandangan mereka, terlihat dua ekor kuda dimana diatasnya tampak tiga orang tengah menuju kearah mereka. Bukan hanya keduanya yang memperhatikan kearah dua ekor kuda yang datang tersebut, melainkan 100 orang prajurit juga menatap kearah kedatangan mereka.Diatas kedua kuda tersebut, kuda yang berwarna putih bersih tampak
“Mana bisa seperti itu!” ucap Perdana Menteri Rahul Shah dengan tegas dengan wajah memerah. Sementara Anacheri terlihat hanya tersenyum melihat kemarahan Perdana Menteri Rahul Shah, tentu saja semua yang dikatakan oleh Anacheri hanya bohong belaka.Sementara itu Farah sendiri terus membawa Bintang menuju lantai atas.“Maaf tuan, terpaksa saya melakukan ini, kalau tidak mereka akan terus menganggu Farah” ucap Farah seraya menatap lembut kearah Bintang.“Tidak apa-apa Farah, aku bisa mengerti..” ucap Bintang tersenyum. Farah ikut tersenyum lalu tanpa meminta persetujuan Bintang, seraya terus melangkah, Farah menjatuhkan kepalanya dipundak Bintang. Bintang cukup terkejut melihat hal itu, tapi tetap membiarkannya saja. Farah membawa Bintang kesebuah kamar yang cukup mewah.“Silahkan duduk tuan, Farah mau bersih-bersih dan ganti pakaian dulu” ucap Farah kepada Bintang. Bintang mengangguk, lalu mengambil duduk dis
“Bagaimana penampilan Farah, tuan?” tanya Farah dengan tersenyum madu.“Cantik dan anggun” ucap Bintang dengan polosnya hingga membuat Farah tersenyum melihat kepolosan Bintang yang masih terpana melihat kearahnya, Farah bangga bisa membuat Bintang terpesona melihat dirinya.Kalau saja tidak teringat tamu-tamu yang telah menunggunya dibawah, tentu Farah akan terus menggoda Bintang, ucapan Anacheri padanya beberapa waktu yang lalu sangat membuat Farah penasaran, ingin membuktikan kebenaran ucapan Anacheri.“Yuk kita turun kebawah tuan” ucap Farah lembut, tapi Bintang yang masih terpesona sampai tak menyadari ajakan Farah. Farah tersenyum melihat hal itu. Lalu digandengnya tangan Bintang hingga membuat Bintang tersadar.“Yuk kita kebawah tuan, tamu-tamu sudah menunggu kita” ucap Farah lembut dan pelan, hampir-hampir berbisik dipendengaran Bintang, karena Farah sepertinya sengaja mendekatkan bibirnya ketelinga
DUA sosok sudah saling berhadapan dihalaman rumah megah milk Farah. Sosok Jenderal Gandhi dan Bintang. Sementara, angin disore itu mulai berhembus kencang sehingga mengibar-ngibarkan pakaian yang dikenakan keduanya, juga pakaian orang-orang yang ingn melihat adu kepandaian itu. Jenderal Gandhi sendiri tampak menatap sosok lawan muda yang ada dihadapannya dengan seksama, Jenderal Gandhi berusaha mengingat siapa pendekar yang ada dihadapannya saat ini, melihat wajah dan sosok Bintang, Jenderal Gandhi yakinl, lawannya bukan berasal dari negerinya, melainkan dari negeri luar. Sementara Bintang masih bersikap tenang ditempatnya.“Bersiaplah menerima Ilmu Tinju Maha Saktiku ini!” ucap Jenderal Gandhi lagi seraya mengepalkan kedua tinjunya. Semua orang di Kesultanan Bijapur mengetahui kehebatan Ilmu Tinju Maha Sakti milik Jenderal Gandhi yang mampu menghancurkan apa saja dengan satu pukulan.“Ilmu Tinju Maha Sakti.” ulang Bin
BRUSSHHHH !!!Sepasang tangan tiba-tiba saja keluar dari dalam tanah dan langsung mencengkram kedua kaki Jenderal Gandhi hingga mengejutkan semua orang yang ada ditempat itu, bahkan Jenderal Gandhi sendiri sangat kaget dengan hal itu.Brusshhh !!!Belum lagi hilang rasa terkejut Jenderal Gandhi, tiba-tiba saja tubuhnya sudah tertarik kebawah, ikut masuk kedalam tanah.Weerrrr !!! Weerrrr !!! Weerrrr !!! Weerrrr !!!Tempat itu bergetar dengan hebat, bahkan ;Buuumm ! Buuumm ! Buuumm ! Buuumm !Terdengar ledakan terjadi dari dalam tanah beberapa kali hingga membuat tempat itu semakin bergetar dengan hebat.Brusshhh !!! Brusshhh !!!Dua sosok itu mencelat keluar dari dalam tanah, salah satunya adalah sosok Bintang yang tampak bersalto beberapa kali diudara, lalu kemudian hinggap ditanah dengan sangat ringannya. Anehnya, walaupun baru keluar dari dalam tanah, tapi sedikitpun tidak ada kotoran tanah yang menyangkut dipakaian
Rata-rata wajah mereka terlihat langsung pucat pasi melihat dahsyatnya benturan ledakan yang terjadi. Kabut asap tebal tercipta menutupi tempat itu, sehingga mereka tidak dapat mengetahui apa yang telah terjadi didalamnya. Semua terdiam menantikan apa yang terjadi selanjutnya, siapa pemenang dari pertarungan dahsyat itu. Kabut tebal yang menutupi tempat itu secara perlahan mulai sirna tertiup angin yang berhembus kencang ditempat itu, dan samar-samar terlihat dua sosok dibalik kabut asap tersebut, satu sosok masih berdiri gagah dan satu sosok lagi tampak terduduk dihadapan sosok yang tengah berdiri gagah tersebut. Semua mata membesar ketika sosok samar dibalik kabut asap itu mulai terlihat jelas. Sosok Jenderal Gandhi yang terlihat jatuh berlutut dihadapan sosok Bintang yang masih berdiri gagah. Darah terlihat bersimbah diatas tanah tepat dibawah sosok Jenderal Gandhi.Jenderal Gandhi kalah telak dalam pertarungan kali ini, terlihat keadaan Jenderal Gandhi yang benar-benar te
Sosok Bintang berdiri mematung dibalik sebuah pintu kamar, memandang tak berkedip kearah didepan, dihadapan Bintang, berjarak sekitar 6 langkah, berdiri sosok Farah dengan menggodanya, dengan pakaian khas sari indianya. Farah terlihat tersenyum manis sambil mulai menggoyangkan tubuhnya didepan Bintang dengan sangat perlahan.Glekk...!!!Bintang meneguk ludah seraya memperhatikannya. Mata Bintang berbinar menyaksikan gaya dan aktrasi Farah. Dengan masih bergoyang, Farah mulai membuka sari India yang dikenakannya, satu demi satu sari India itu mulai lepas dari tubuh indahnya. Hingga kini Farah hanya mengenakan BH dan celana dalamnya saja, Sambil terus menggoyangkan pinggulnya, perlahan Farah mulai melepas BH-nya, sehingga mencuatlah buah dada montoknya yang tadi masih terbungkus BH.Glekk...!!Kembali Bintang meneguk ludahnya. Dalam keadaan setengah bugil itu goyangan Farah semakin seronok dan menggoda. Kedua tangannya meremasi buahdadanya sambil pinggulnya