Dhuar ! Dhuar ! Dhuar ! Dhuar ! Dhuar !
Terjadi beberapa kali ledakan saat huruf-huruf sutra suci raksasa itu menghantam kepompong ulat sutra, tapi terlihat kepompong ulat sutra masih mampu bertahan. Rahib Aggidatta terus mengeluarkan huruf-huruf sutra suci raksasa itu kearah kepompong ulat sutra.
Dhuar ! Dhuar ! Dhuar ! Dhuar ! Dhuar !
Ledakan demi ledakan terus terjadi.
“Biar aku yang menyelesaikannya kakak ke-5” ucap Rahib Anitthigandha lagi seraya berkelebat cepat kearah kepompong ulat sutra.
“Kepalan Budha, Heaaa!” Rahib Anitthigandha melepaskan jurus kepalan Budhanya, dan ;
Wuuutttt! Wuuutttt! Wuuutttt! Wuuutttt!!
Belasan tinju keemasan melesat kearah kepompong ulat sutra seiring dengan huruf-huruf sutra suci raksasa yang juga tengah melesat kearah kepompong ulat sutra.
Blleeegaarr! Blleeegaarr! Blleeegaarr!!
Ledakan yan
Monster Tua Rasi Bintang menciptakan Kung Fu aneh yang dapat menghisap dan memusnahkan tenaga dalam Kung Fu lawan yang dikenal dengan ilmu penghisap Energi. Monster Tua Rasi Bintang amatlah sesat dan menciptakan ilmu Kung Fu Racun berdasarkan kepandaiannya dalam mengolah berbagai racun binatang berbisa seperti ular, lipan, kalajengking, lebah, kodok, laba-laba serta berbagai macam binatang berbisa lainnya.Ilmu Sesat Rasi Bintang dibagi Menjadi 2 Bentuk penggunaan tenaga dalam. Yang pertama adalah Ilmu Penghisap Energi yang dibagi menjadi 2 tingkatan. Pada tingkat pertama hanya dapat menarik dan memusnahkan ilmu Kung fu lawan, namun pada tingakan kedua mampu menghisap dan menjadikan tenaga lawan sebagai milik sendiri. Namun tenaga tersebut tidak akan bertahan lama dan akan langsung habis setelah digunakan, karena kemampuan utama dari ilmu ini memang untuk menghancurkan kemampuan lawan. Bentuk yang kedua adalah ilmu racun, mempelajari dan menyatukan darah dalam tubuh dengan be
Keduanya kini saling duduk bersandar dengan saling berpelukan satu sama lain, sesekali keduanya masih asyik saling mencium bibir masing-masing, sementara kedua tangan mereka tampak saling menggenggam dengan erat.“Oh ya Gye. Boleh kakak bertanya sesuatu?” ucap Bintang tiba-tiba.“Tentu saja boleh kak. Apapun yang kakak tanya, pasti akan Gye jawab” ucap Gye tersenyum. Kini sikap Gye sudah seperti biasanya.“Dari semua pertarungan kakak dengan pengikut Aliran Jalan Menuju Nirwana, sepertinya ilmu jalan nirwana mampu membuat pemiliknya hidup abadi.. apa itu benar?” tanya Bintang.“Itu benar kak, ilmu Jalan Menuju Nirwana mampu membuat pemilknya berumur panjang, biar luka parah sekalipun, ilmu Jalan Menuju Nirwana sanggup untuk menyembuhkannya” ucap Gye lagi.“Tapi kenapa rahib Sakka bisa tewas saat terjatuh kedalam jurang ulat sutra?” tanya Bintang bingung,
Keesokan harinya...Bintang dan Gye kembali melanjutkan perjalanan mereka, Gye sudah mantap untuk tidak pergi ke Aliran Jalan Menuju Nirwana dan bertekad untuk melupakan masa lalunya, kini Gye hanya ingin menatap masa depan bersama orang yang sangat dicintai dan disayanginya, yaitu suaminya Bintang.Belum lagi keluar dari lembah padang rumput yang luas itu, langkah keduanya terhenti karena satu sosok tubuh telah menghadang langkah mereka. Wajah Bintang dan Gye terlihat berubah melihat siapa yang telah menghadang mereka.“Ratu Neraka Es” ucap Gye mengenali sosok wanita yang kini sudah ada dihadapannya.Sosok wanita berwajah cantik, berkulit putih seputih salju, wanita ini tampak mengenakan pakaian yang juga berwarna putih seperti layaknya seorang putri es, rambutnya berwarna biru terang, tubuhnya terlihat begitu menggoda, begitu sangat indah bagi siapa saja yang melihatnya, matanya dingin tapi terkesan nakal. Sosok ini memang tak lain
“Dahsyat sekali kekuatannya. Ini bukan berasal dari ilmu Jalan Menuju Nirwana” batin Ratu Neraka Es lagi. “Ilmu apa sebenarnya yang dimilikinya?” batin Ratu Neraka Es lagi seraya melirik kearah Bintang, Ratu Neraka Es curiga kalau Bintang yang telah mengajarkan ilmu baru pada lawannya, tapi Bintang yang ditatapnya hanya tersenyum dan mengangkat kedua bahunya.“Akan kucoba dengan jurus embun es bekuku” batin Ratu Neraka Es lagi.Kreeettttsss! Kreeettttsss!Tiba-tiba saja tempat dimana Ratu Neraka Es berdiri membeku, dan kebekuan itu terus menjalar cepat kearah Gye.Wuussshhhh!!Gye mengibaskan tangannya kedepan.Kreeettttsss! Kreeettttsss!Dhuaarrr! Dhuaarrr! Dhuaarrr!Ledakan-ledakan beruntun terjadi. Baik sosok Ratu Neraka Es maupun Gye masih sama-sama berdiri mantap ditempatnya.Hiiyyaatttt!!Ratu Neraka Es terlihat menghimpun kekuatan Es Abadinya.Hyy
Ratu Neraka Es langsung mengambil sikap meditasi, kedua mata Ratu Neraka Es terpejam. Ditempatnya Gye masih memperhatikan apa yang akan dilakukan oleh Ratu Neraka Es.Wwerrrrr!!Wajah Gye tiba-tiba saja berubah saat melihat bagaimana ada sesuatu yang keluar dari tubuh Ratu Neraka Es dan itu adalah wujud sukma Ratu Neraka Es. Rupanya Ratu Neraka Es sudah mengeluarkan salah satu jurus dahsyatnya, Roh Bulan Gentayangan.Wuuutttt!!Belum lagi hilang rasa terkejut Gye, sukma Ratu Neraka Es yang baru saja keluar dari tubuhnya langsung menyerang kearahnya. Hingga mau tak mau, Gye terpaksa harus bergerak cepat menghindarinya. Sukma Ratu Neraka Es terus memburu sosok Gye. Gye yang masih terus berusaha menjauh untuk menghindar terus diburu oleh sukma Ratu Neraka Es.“Pukulan Sakti Ulat Sutra, Heaaa!” sambil menghindar, Gye melepaskan pukulan dahsyatnya. Sebuah pukulan yang mengeluarkan gelombang tenaga dalam hawa sakti ulat
Sosok jelita Gye terus bergerak cepat menghindari serangan-serangan balok es dari penjara es abadi yang dilepaskan oleh Ratu Neraka Es, tapi balok-balok es dari penjara es abadi terus bergerak cepat mengejar kemanapun sosok jelita Gye bergerak.“Heaaa!” ucap Ratu Neraka Es terus melepaskan penjara es abadinya semakin banyak untuk menyerang lawannya dari berbagai penjuru.Weerrrrrr.. Weerrrrrr... Weerrrrrr...!Balok-balok es terus bermunculan dan mengejar kearah sosok Gye yang terus bergerak semakin cepat. Ratu Neraka Es diam-diam mengagumi kemampuan lawannya saat ini yang bisa menghadapinya sejauh ini. Padahal waktu bertarung dulu, Ratu Neraka Es sangat mudah sekali untuk mengalahkan lawannya yang hanya mengandalkan ilmu jalan menuju nirwana. Tapi Gye yang sekarang memang bukanlah Gye yang dulu, kemampuan Gye sekarang dengan ilmu ulat sutranya sudah sangat jauh meningkat.Gye menyadari bahaya yang m
Hampir bersamaan keduanya saling berkelebat kedepan, sangat cepat sekali hingga yang terlihat hanya kilatan cahaya putih yang kini saling bertarung satu sama lain. Bahkan Bintang yang berdiri ditempatnya sedikit kesulitan untuk melihatnya dengan menggunakan mata dewanya. Kecepatan yang dikeluarkan oleh keduanya benar-benar sangat mengagumkan, pertarungan sengit itu bukan saja terjadi ditanah, tapi juga diudara.Dhuarr! Dhuarr! Dhuarr! Dhuarr! Dhuarr!Ledakan-ledakan dahsyat terus terjadi, bukan saja dibawah, tapi juga diudara. Bergerak cepat dari satu tempat ketempat yang lain. Sungguh sangat menakjubkan sekali pertarungan yang terjadi dan ini sampai-sampai membuat Bintang terpana melihatnya. Gerakan keduanya begitu cepat dan luwes, bila Bintang bandingkan, jurus keduanya seperti insting dewa yang dimiliknya. Bergerak tanpa harus berfikir baik dalam penyerangan maupun bertahan.Setelah bertarung cukup lama, kedua-duanya sama-sama melompat mundu
Malam datang, bersamaan dengan datangnya hujan lebat yang mengguyur sebagian permukaan bumi. Untungnya Bintang dan Gye menemukan sebuah gubuk pemburu tak jauh dari tempat Gye dan Ratu Neraka Es tadi bertarung, maka keduanya segera berteduh digubuk yang ternyata sedang tidak ada pemiliknya tersebut, karena gubuk itu adalah gubuk pemburu, hanya setiap musim berburu saja para pemburu mendiami gubuk tersebut.Gye segera membantu Bintang untuk duduk diatas kasur tanpa ranjang yang ada didalam gubuk tersebut, Bintangpun segera mengambil sikap meditasi untuk mengerahkan segel dewa kehidupannya, menyembuhkan luka dalam yang dideritanya.Gye sendiri terlihat segera menghidupkan beberapa lampu yang ada didalam gubuk tersebut. Setelah lampu-lampu menerangi gubuk itu, Gye segera kembali mendekati Bintang dan duduk dihadapan Bintang, terus memperhatikan sosok Bintang yang sedang tenggelam dialam meditasinya. Walau sudah sedikit tenang, Gye masih terlihat khawatir melihat w
Setelah melihat Jejaka Emas memahami maksud perkataannya, Bintang segera melangkah ke arah Maharaja Jin Thathamghi Yam Yal.Berjarak 3 tombak dari Maharaja Jin Thathamghi Yam Yal, Bintang menghentikan langkahnya.“Tidak ada yang kalah juga tidak ada yang menang dalam sebuah peperangan. Lebih baik kita berdamai dan hidup berdampingan Ayah Mertua” ucap Bintang dengan menyebut Maharaja Jin Thathamghi Yam Yal sebagai ayah mertuanya. Tentu saja kenyataan itu tak bisa Bintang pungkiri. Walau bagaimana, Maharaja Jin Thathamghi Yam Yal adalah ayah mertua baginya.Tatapan Maharaja Jin Thathamghi Yam Yal masih terlihat dingin kearahnya, dan terdengar suara beratnya. “Kenapa kau menolak untuk menjadi penguasa dunia, Bintang? Bukankah itu keinginan semua laki-laki didunia ini! Tahta dan Kekuasaan?!”Bintang menggeleng, lalu berkata, “Aku lebih suka kedamaian. Buat apa meraih kekuasaan, kalau hidup selalu tidak tenang” Maharaja Jin Thathamghi Yam Yal terdiam saat mendengar kata-kata Bintang.Binta
Semua terdiam!Sunyi!Tak ada satu suarapun yang terdengar, kecuali desau angin!Sementara itu, keadaan semua orang yang tadinya terpaku, kini sudah bisa bergerak, masing-masing saling menatap satu sama lain, lalu mengedarkan pandangan mereka ke arah sekitar. Apa yang baru saja terjadi, berasa seperti mimpi.Sementara itu, Maharaja Jin Thathamghi Yam Yal pun masih terpaku berdiri ditempatnya, memandangi jari manis tangan kanannya yang sudah kosong, tidak ada lagi Cincin Sulaiman yang biasa terpatri.Di pihak Jejaka Emas, Bintang lebih dulu tersadar dengan keadaan yang terjadi. Masih terlihat keringat dingin di sekujur tubuh Bintang. Rasa sakit yang baru saja dialami oleh Bintang bukan sekedar dalam angan-angan, tapi Bintang benar-benar dapat merasakan bagaimana tubuhnya terhempas dengan keras ke sebuah alam, dimana di alam itu, berbagai macam orang dengan segala macam siksaannya. Bintang benar-benar merasakan kesakitan yang amat sangat yang membuat tubuhnya seperti ditusuk oleh ribuan
“Bangunlah kalian berdua!” kembali suara lembut tapi tegas itu terdengar menyapa keduanya, hampir bersamaan Bintang dan Jejaka Emas memalingkan wajah mereka kearah depan. Wajah keduanya berubah. Berjarak hanya beberapa tombak dihadapan mereka, terlihat sosok seorang laki-laki tua berwajah agung dan teduh. Mengenakan pakaian putih disekujur tubuhnya. Senyumnya terlihat begitu agung dan teduh. Bintang dan Jejaka Emas terkejut, karena tadi, tidak ada seorangpun yang ada ditempat itu selain mereka berdua.Lelaki tua berparas agung itu terlihat duduk diatas sebuah batu putih yang bila diperhatikan dengan seksama. Batu itu tidaklah menyentuh tanah, alias mengapung diudara.“Kemari!” Terdengar suara lembut dan tegas kembali menyapa Bintang dan Jejaka Emas. Walau keduanya tak melihat bibir lelaki tua itu bergerak, tapi Bintang dan Jejaka Emas yakin, kalau lelaki tua itulah yang menyuruh mereka.Lagi-lagi Bintang dan Jejaka Emas diliputi keheranan, karena tubuh mereka tiba-tiba saja bangkit be
Maharaja Jin Thathamghi Yam Yal terlihat geram saat melihat tak satupun dari pihak lawan yang mau bersikap setia kepadanya. “Kalian semua rupanya benar-benar ingin mati, jangan katakan kalau aku tidak memberikan kalian kesempatan...” ucap Maharaja Jin Thathamghi Yam Yal. Lalu Maharaja Jin Thathamghi Yam Yal berpaling kearah seluruh pasukannya yang ada dibelakangnya.“Bunuh mereka semua!”Satu perintah Maharaja Jin Thathamghi Yam Yal sudah cukup untuk membuat pasukannya bergerak kedepan dengan senjata terhunus. Siap untuk membunuh lawan-lawan mereka yang sudah tak berdaya ditempatnya.Mendengar perintah Maharaja Jin Thathamghi Yam Yal, membuat pucat wajah-wajah dari pihak lawannya. Sebagian mengeluarkan keringat dingin membayangkan kematian yang akan segera mendatangi mereka, sementara sebagian lagi tampak mampu bersikap tenang dan sudah siap menerima nasib, karena memang sejak awal pertempuran, mereka sudah siap untuk mati. Ada satu hal yang setidaknya membuat mereka mati dengan tenan
Sementara itu dipihak Maharaja Jin Thathamghi Yam Yal juga ikut bingung melihat kejadian itu, Bintang yang kini tampak tengah diperebutkan oleh ke-4 wanita cantik. Di benak mereka terbersit pikiran, ‘Apa mereka tidak menyadari kalau saat ini tengah berperang’. Hal ini membuat semua orang geleng-geleng kepala melihatnya.Sementara itu, Maharaja Jin Thathamghi Yam Yal terlihat menatap ke arah Bintang dengan tatapan dingin. Lalu Maharaja Jin Thathamghi Yam Yal maju beberapa langkah kedepan. Seketika keadaan riuh ditempat itu langsung berhenti. Hening. Bahkan keributan kecil diantara Bintang dengan ke-4 gadisnya juga ikut terhenti dan kini mereka ikut menatap kearah Maharaja Jin Thathamghi Yam Yal.Tak ada yang bersuara, semua perhatian tertuju langsung ke arah Maharaja Jin Thathamghi Yam Yal.Tiba-tiba saja dari pihak seberang, sesosok tubuh melangkah kehadapan Maharaja Jin Thathamghi Yam Yal. Dia adalah Jejaka Emas. Jejaka Emas memang sangat kesal melihat keberuntungan Bintang yang dike
“Hai! Utusan Dewa. Kami akan menghentikan peperangan ini bila Maharaja Jin Thathamghi Yam Yal sudah terkalahkan, tapi bila tidak. Bahkan Sang Hyang Guru Dewa sendiripun tak akan bisa berbuat apa-apa!” Raja Munaliq Dari Timur memberikan jawaban diiringi anggukan oleh kedua raja jin lainnya, juga para prajurit yang berada dibawah kendali mereka.Apa yang dikatakan oleh Raja Munaliq Dari Timur memang tidak salah. Selama Maharaja Jin Thathamghi Yam Yal tidak bisa dikalahkan, maka kemenangan akan selalu menjadi milik mereka. Bahkan Sang Hyang Guru Dewa sendiripun tak akan bisa berbuat apa-apa.Kini balik Una Lyn yang terlihat terdiam ditempatnya. Jejaka Emas yang melihat hal itu, segera beranjak maju untuk memberikan tanggapannya.Bleegaarrr!Sebuah suara keras ledakan terdengar keras membahana di tempat itu, begitu kerasnya sampai membuat tempat itu bergetar laksana digoncang gempa skala sedang. Ada yang jatuh terduduk karena tak kuat menahan getaran yang terjadi, tapi masih banyak pula y
Una Lyn sendiri terlihat melakukan salto beberapa kali diudara hingga akhirnya berhasil mendarat dengan mulus ditanah, sedangkan Ifrit juga mampu mendaratkan kedua kakinya ditanah, setelah terseret cukup jauh kebelakang. Darah terlihat merembes dimulut keduanya, sebagai tanda luka dalam yang mereka derita.Seakan tak ingin membuat waktu percuma, Una Lyn terlihat langsung mengangkat tangannya yang tengah memegang pedang naga emas keatas.Wusshh..!Bayangan seekor naga emas melesat keluar dari hulu pedang ditangan Una Lyn. Sementara itu di ujung sana, Ifrit pun terlihat tak ingin tinggla diam.Dugghh!Tongkat ditangannya dihentakkan ke tanah.Wusshh..! Wusshh..! Wusshh..!Banyak sosok bayangan hitam yang keluar dari kepala tongkat dan sosok-sosok bayangan hitam itu tampak membentuk wujud-wujud jin yang tak terhitung jumlahnya yang hampir memenuhi langit. Di tempatnya, Una Lyn cukup terkejut melihat pamer kesaktian yang diperlihatkan oleh Ifrit. Ternyata Ifrit mampu mengeluarkan banyak j
Dughh! Seiring dengan itu Ifrit menghentakkan tongkat ditangannya ke bawah.Werrrr...! gelombang energi terpancar keluar dari tubuh Ifrit yang langsung menyapu seluruh tempat itu. Terjadi keanehan! Pemandangan mencengangkan terjadi. Waktu seolah berhenti, bangsa jin yang tengah bertempur satu sama lain, terdiam seperti patung. Semuanya berhenti bergerak, bukan saja yang ada di tanah, tapi juga yang ada diudara ikut berhenti bergerak.Baik bangsa manusia, bangsa jin, maupun para dewa-dewi, bahkan Jejaka Emas pun ikut berdiri mematung ditempatnya berada. Terlihat perubahan diwajah semua orang, termasuk Jejaka Emas yang berusaha sekuat tenaga untuk melepaskan dirinya agar bisa kembali bergerak, tapi sejauh ini hanya gerakan yang sangat lamban yang terlihat. Tak ada yang mampu menggerakan tubuh mereka. Sementara itu, di pihak Ifrit, mereka semua tahu, kalau ini adalah salah satu kemampuan Ifrit yang bisa menghentikan waktu.Di depan sana, terlihat Ifrit tersenyum sinis melihat ke arah Jej
Jejaka Emas tak memberi kesempatan sedikitpun bagi Ifrit untuk menghela nafas. Serangan gelang dewanya terus menghantam sosok Ifrit.Sosok Ifrit yang melayang diatas tanah, terus terdesak mundur. Entah sudah belasan ataupun berpuluh-puluh kali serangan gelang dewa menghantam sosoknya, tapi walaupun terdesak. Ifrit sedikitpun tidak terlihat terluka.Jejaka Emas yang melihat hal itu, harus mengakui kekuatan dan kekebalan tubuh Ifrit, tapi anehnya seraya terus melesatkan serangan gelang-gelang dewanya, Jejaka Emas justru tertawa-tawa. Hal ini dikarenakan sosok Ifrit yang terkena serangan beruntun gelang dewanya dari berbagai arah, membuat tubuh Ifrit yang melayang diudara itu tampak terdorong ke kanan, ke kiri, ke belakang dan kedepan, Ifrit seperti tengah berjoget atau bergoyang dangdut. Hal ini pula yang membuat Jejaka Emas kemudian tertawa tergelak-gelak. Bangsa Jin yang ada ditempat itupun bingung dan heran, kenapa Jejaka Emas bertarung sambil tergelak-gelak sendiri.Ifrit terus dig