Share

126. Bagian 4

Penulis: KSATRIA PENGEMBARA
last update Terakhir Diperbarui: 2024-10-29 19:42:56

“Saya pergi dulu tuan. Tuan bisa melihat sepuas-puasnya” ucap wanita pemilik Rumah Sutra lagi seraya bangkit berdiri meninggalkan Bintang yang tampak mengangguk kearahnya.

Sepeninggal wanita pemilik Rumah Sutra, Bintang segera memisahkan pedang dari buntalan tersebut, lalu Bintang membuka buntalan kuning kecil tersebut. Di dalamnya terdapat sebuah kitab tua yang masih terjaga dengan utuh. Bintang mengambil kitab tua itu dan membaca sampul depannya.

“Pedang 4 Musim” ucap Bintang membaca tulisan yang terdapat disampul depan kitab tua itu. Dengan penasaran Bintang membuka halaman pertama dari kitab Pedang 4 Musim itu.

“Petir Musim Semi” ucap Bintang pelan membaca jurus pertama dari Pedang 4 Musim, Bintang mengamati jurus-jurus yang ada didalam lembaran pertama kitab Pedang 4 Musim, Petir Musim Semi.

“Hujan Musim Panas” ucap Bintang

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

  • Ksatria Pengembara Season 2   126. Bagian 5

    Bintang menunggu dengan perasaan berdebar untuk melihat sosok Gye dengan dandanannya yang baru. Tak lama wanita pemilik Rumah Sutra keluar bersama para anak buahnya yang berjumlah 4 orang tersebut. Tapi tak terlihat sosok Gye. Bintang menantikannya dengan perasaan berdebar, hingga seraut wajah muncul dari dalam.Deggg!”Jantung Bintang berdebar dengan kencang.Seraut wajah yang memancarkan kecantikan yang sangat sempurna, Gye muncul dengan sangat anggunnya seperti seorang putri bangsawan, mengenakan pakaian putih berbalut merah, rambutnya yang panjang hingga mencapai pinggangnya tampak ditata dengan sangat indahnya, membelah diatas dan menjuntai di kiri dan kanan wajahnya, diatas kepalanya tampak mahkota kecil yang dihiasi tusuk-tusuk konde kristal yang semakin menambah indahnya hiasan diatas kepalanya, wajahnya bersinar bagaikan bulan purnama yang memancarkan keindahan cahaya. Di pinggang dan dada Gye tampak pita-pita merah tersampir, dileher jug

    Terakhir Diperbarui : 2024-10-29
  • Ksatria Pengembara Season 2   126. Bagian 6

    “Untuk menikah... Gye harus ikut memeluk agama kakak... Agama Islam”“Agama Islam. Gye pernah mendengar tentang agama itu. Tolong kakak jelaskan tentang agama Islam pada Gye” ucap Gye dengan serius. Bintangpun lalu menceritakan secara gamblang tentang islam kepada Gye, Gye terus mendengarkannya dengan penuh keseriusan, karena hal ini memang tak main-main terutama bagi hidup Gye, karena selama ini Gye adalah pengikut budha yang sangat taat, hingga cerita Bintang selesai, Gye terlihat terdiam cukup lama, dan ;“Baik kak, Gye bersedia memeluk islam, asalkan kakak terus membimbing Gye untuk lebih mendalami tentang agama Islam” ucap Gye mantap.“Itu sudah menjadi kewajiban seorang suami untuk membimbing istrinya Gye” ucap Bintang tersenyum hingga membuat juga ikut tersenyum.“Lalu yang ke-2 apa kak?” tanya Gye cepat. Kali ini Bintang terdiam cukup lama mendengar pertanyaan itu.“Kakak...

    Terakhir Diperbarui : 2024-10-29
  • Ksatria Pengembara Season 2   126. Bagian 7

    “Mahar itu adalah mas kawin Gye... yang diberikan seorang laki-laki kepada calon istrinya” ucap Bintang lembut menjelaskan. Gye dengan bahagia menerima Pedang 4 Musim itu ketangannya dan menatap kagum pada bentuk keindahan Pedang 4 Musim. Tapi tiba-tiba saja wajah Gye berubah dan mengangkat wajahnya menatap kearah Bintang.“Tapi Gye tidak punya mahar untuk kakak?” ucap Gye tiba-tiba.“Sudah” jawab Bintang singkat.“Apa? kapan Gye memberikannya pada kakak?”“Gye sudah memberikan mahar yang paling berharga untuk kakak” ucap Bintang lagi hingga membuat Gye penasaran.“Hati Gye...” jawab Bintang lagi hingga membuat Gye tersenyum manis madu. Kembali dipeluknya tubuh Bintang dengan erat.“Gye serahkan hati Gye seluruhnya untuk kakak” ucap Gye lagi.“Terima kasih Gye” ucap Bintang seraya mempererat pelukannya. Setelah cukup lama

    Terakhir Diperbarui : 2024-10-29
  • Ksatria Pengembara Season 2   126. Bagian 8

    Wanita yang merupakan anak buah dari wanita pemilik Rumah Sutra tampak berdiri didepan sebuah pintu gerbang dari sebuah rumah besar dan megah, termasuk yang paling megah dikota itu. Karena memang rumah ini merupakan rumah walikota kota tersebut. Beberapa orang lelaki berpakaian prajurit tampak menghentikan langkah wanita itu.“Saya diutus bos Rumah Sutra untuk menemui tuan muda” ucap wanita itu lagi sehingg membuat para prajurit yang menjadi penjaga pintu gerbang tampak saling pandang.“Ada urusan apa?” tanya salah seorang prajurit.“Jangan banyak bertanya. Atau nanti tuan muda sendiri yang akan menghukum kalian kalau sampai aku tidak menemui tuan muda” ucap wanita itu lagi hingga membuat wajah para prajurit berubah mendengar hal itu.“Baik. Ikuti aku!” ucap salah seorang prajurit seraya mengajak wanita itu untuk masuk kedalam sebuah pekarangan yang sangat luas dan besar. Prajurit itu tidak

    Terakhir Diperbarui : 2024-10-29
  • Ksatria Pengembara Season 2   126. Bagian 9

    Sementara itu...Di kota sedang terjadi kegemparan dan kehebohan, berita yang tersebar seorang dewi kayangan tengah turun ke bumi dan tengah berjalan-jalan dijalan ibukota. Sosok yang menjadi perguncingan semua orang saat ini tentunya tak lain adalah sosok Gye.Kecantikan, keanggunan dan kesempurnaan sosok seorang wanita pada sosok Gye, menjadi perguncingan semua orang, kalau saja Gye tengah berjalan sendiri, pasti sudah banyak orang yang mencoba mendekatinya, sayangnya saat ini Gye tengah berjalan dengan seorang lelaki muda tampan yang tak lain adalah Bintang, pakaian kependekaran yang dikenakan oleh Bintang membuat orang-orang tidak berani untuk mendekati Gye, mereka hanya bisa melihat dari kejauhan dan merasa iri dengan keberuntungan Bintang yang digandeng mesra oleh Gye disepanjang perjalanan mereka ditengah-tengah kota.Rencana Bintang berhasil untuk memberikan pelajaran kepada orang-orang yang sebelumnya telah mencibir Gye karena pakaian jubah yang dikenak

    Terakhir Diperbarui : 2024-10-29
  • Ksatria Pengembara Season 2   126. Bagian 10

    Cukup lama Panglima Liu Wenhui terdiam, hingga ;“Tolonglah terima undangan ini tuan pendekar.. karena kepala saya yang akan menjadi taruhannya” ucap Panglima Liu Wenhui lagi.“Siapa sebenarnya Tuan Muda Lhoka ini panglima?” tanya Bintang.“Dia adalah putra Walikota Shannan tuan pendekar” ucap Panglima Liu Wenhui lagi.“Suruh dia sendiri yang datang untuk mengundang kami panglima!” ucap Bintang lagi hingga lagi-lagi membuat wajah Panglima Liu Wenhui berubah.“Sungguh tidak sopan sekali berani menyuruh tuan muda datang sendiri kemari” ucap salah seorang pengawal terlihat ingin bergerak mencabut senjatanya, tapi Panglima Liu Wenhui dengan cepat menahan gerakannya, sehingga pengawal itu tampak menyarungkan kembali senjatanya.“Tolong mengertilah dengan tugas kami tuan pendekar” ucap Panglima Liu Wenhui lagi masih terlihat ramah walau suasana sudah mulai tegang.&ldqu

    Terakhir Diperbarui : 2024-10-29
  • Ksatria Pengembara Season 2   126. Bagian 11

    Dengan tatapan penuh amarah, Tuan Muda Lhoka terlihat menatap kearah Bintang.“Pendekar, aku menantangmu untuk memperebutkan nona Gye!” ucap Tuan Muda Lhoka.“Maaf tuan muda, tapi kekasih saya ini bukanlah barang yang bisa diperebutkan seperti itu” ucap Bintang dengan lembut seraya menatap mesra kearah Gye yang juga ikut tersenyum manis madu kearah Bintang, Gye bahagia mendengar ucapan Bintang. Hal ini semakin membuat Tuan Muda Lhoka semakin kesal.“Kami akan segera menikah. Dan akan memiliki banyak anak, bukan begitu istriku?” tanya Bintang yang dengan sengaja memanas-manasi Tuan Muda Lhoka.“Benar suamiku” ucap Gye dengan tersenyum, Gye sudah faham benar akan sifat Bintang, Gye hanya mengikuti permainan Bintang untuk memberikan pelajaran pada sosok Tuan Muda Lhoka yang sombong dan angkuh yang ada dihadapan mereka saat ini. Hal ini benar-benar membuat kekesalan dan kemarahan Tuan Muda Lhoka benar-benar tak

    Terakhir Diperbarui : 2024-10-29
  • Ksatria Pengembara Season 2   126. Bagian 12

    “Kesombonganmu akan berakhir dengan kematian! hyaatttt!” Tinju Api Dari Utara langsung menyerangkan tinjunya kearah Bintang yang masih duduk tenang ditempatnya.Seeerrrrr!!!Satu sosok tubuh berkelebat cepat kedepan, menghadang serangan Pendekar Tinju Api Dari Utara.Taappp!!!Bahkan dengan sangat berani, sosok yang muncul dihadapan Pendekar Tinju Api Dari Utara langsung menangkap tinju yang penuh kobaran api itu dengan tangannya.Semua terkejut, terutama Pendekar Tinju Api Dari Utara yang melihat orang yang menahan tinju apinya ternyata adalah sosok Gye yang cantik. Tak ingin wanita yang menjadi incaran Tuan Muda Lhoka terluka, Pendekar Tinju Api Dari Utara dengan cepat ingin menarik serangannya, tapi wajah Tinju Api Dari Utara kembali berubah saat tak bisa menarik tinjunya dari cengkraman tangan lawannya dan belum lagi hilang rasa terkejut Pendekar Tinju Api Dari Utara, ti

    Terakhir Diperbarui : 2024-10-29

Bab terbaru

  • Ksatria Pengembara Season 2   218. Bagian 17

    Setelah melihat Jejaka Emas memahami maksud perkataannya, Bintang segera melangkah ke arah Maharaja Jin Thathamghi Yam Yal.Berjarak 3 tombak dari Maharaja Jin Thathamghi Yam Yal, Bintang menghentikan langkahnya.“Tidak ada yang kalah juga tidak ada yang menang dalam sebuah peperangan. Lebih baik kita berdamai dan hidup berdampingan Ayah Mertua” ucap Bintang dengan menyebut Maharaja Jin Thathamghi Yam Yal sebagai ayah mertuanya. Tentu saja kenyataan itu tak bisa Bintang pungkiri. Walau bagaimana, Maharaja Jin Thathamghi Yam Yal adalah ayah mertua baginya.Tatapan Maharaja Jin Thathamghi Yam Yal masih terlihat dingin kearahnya, dan terdengar suara beratnya. “Kenapa kau menolak untuk menjadi penguasa dunia, Bintang? Bukankah itu keinginan semua laki-laki didunia ini! Tahta dan Kekuasaan?!”Bintang menggeleng, lalu berkata, “Aku lebih suka kedamaian. Buat apa meraih kekuasaan, kalau hidup selalu tidak tenang” Maharaja Jin Thathamghi Yam Yal terdiam saat mendengar kata-kata Bintang.Binta

  • Ksatria Pengembara Season 2   218. Bagian 16

    Semua terdiam!Sunyi!Tak ada satu suarapun yang terdengar, kecuali desau angin!Sementara itu, keadaan semua orang yang tadinya terpaku, kini sudah bisa bergerak, masing-masing saling menatap satu sama lain, lalu mengedarkan pandangan mereka ke arah sekitar. Apa yang baru saja terjadi, berasa seperti mimpi.Sementara itu, Maharaja Jin Thathamghi Yam Yal pun masih terpaku berdiri ditempatnya, memandangi jari manis tangan kanannya yang sudah kosong, tidak ada lagi Cincin Sulaiman yang biasa terpatri.Di pihak Jejaka Emas, Bintang lebih dulu tersadar dengan keadaan yang terjadi. Masih terlihat keringat dingin di sekujur tubuh Bintang. Rasa sakit yang baru saja dialami oleh Bintang bukan sekedar dalam angan-angan, tapi Bintang benar-benar dapat merasakan bagaimana tubuhnya terhempas dengan keras ke sebuah alam, dimana di alam itu, berbagai macam orang dengan segala macam siksaannya. Bintang benar-benar merasakan kesakitan yang amat sangat yang membuat tubuhnya seperti ditusuk oleh ribuan

  • Ksatria Pengembara Season 2   218. Bagian 15

    “Bangunlah kalian berdua!” kembali suara lembut tapi tegas itu terdengar menyapa keduanya, hampir bersamaan Bintang dan Jejaka Emas memalingkan wajah mereka kearah depan. Wajah keduanya berubah. Berjarak hanya beberapa tombak dihadapan mereka, terlihat sosok seorang laki-laki tua berwajah agung dan teduh. Mengenakan pakaian putih disekujur tubuhnya. Senyumnya terlihat begitu agung dan teduh. Bintang dan Jejaka Emas terkejut, karena tadi, tidak ada seorangpun yang ada ditempat itu selain mereka berdua.Lelaki tua berparas agung itu terlihat duduk diatas sebuah batu putih yang bila diperhatikan dengan seksama. Batu itu tidaklah menyentuh tanah, alias mengapung diudara.“Kemari!” Terdengar suara lembut dan tegas kembali menyapa Bintang dan Jejaka Emas. Walau keduanya tak melihat bibir lelaki tua itu bergerak, tapi Bintang dan Jejaka Emas yakin, kalau lelaki tua itulah yang menyuruh mereka.Lagi-lagi Bintang dan Jejaka Emas diliputi keheranan, karena tubuh mereka tiba-tiba saja bangkit be

  • Ksatria Pengembara Season 2   218. Bagian 14

    Maharaja Jin Thathamghi Yam Yal terlihat geram saat melihat tak satupun dari pihak lawan yang mau bersikap setia kepadanya. “Kalian semua rupanya benar-benar ingin mati, jangan katakan kalau aku tidak memberikan kalian kesempatan...” ucap Maharaja Jin Thathamghi Yam Yal. Lalu Maharaja Jin Thathamghi Yam Yal berpaling kearah seluruh pasukannya yang ada dibelakangnya.“Bunuh mereka semua!”Satu perintah Maharaja Jin Thathamghi Yam Yal sudah cukup untuk membuat pasukannya bergerak kedepan dengan senjata terhunus. Siap untuk membunuh lawan-lawan mereka yang sudah tak berdaya ditempatnya.Mendengar perintah Maharaja Jin Thathamghi Yam Yal, membuat pucat wajah-wajah dari pihak lawannya. Sebagian mengeluarkan keringat dingin membayangkan kematian yang akan segera mendatangi mereka, sementara sebagian lagi tampak mampu bersikap tenang dan sudah siap menerima nasib, karena memang sejak awal pertempuran, mereka sudah siap untuk mati. Ada satu hal yang setidaknya membuat mereka mati dengan tenan

  • Ksatria Pengembara Season 2   218. Bagian 13

    Sementara itu dipihak Maharaja Jin Thathamghi Yam Yal juga ikut bingung melihat kejadian itu, Bintang yang kini tampak tengah diperebutkan oleh ke-4 wanita cantik. Di benak mereka terbersit pikiran, ‘Apa mereka tidak menyadari kalau saat ini tengah berperang’. Hal ini membuat semua orang geleng-geleng kepala melihatnya.Sementara itu, Maharaja Jin Thathamghi Yam Yal terlihat menatap ke arah Bintang dengan tatapan dingin. Lalu Maharaja Jin Thathamghi Yam Yal maju beberapa langkah kedepan. Seketika keadaan riuh ditempat itu langsung berhenti. Hening. Bahkan keributan kecil diantara Bintang dengan ke-4 gadisnya juga ikut terhenti dan kini mereka ikut menatap kearah Maharaja Jin Thathamghi Yam Yal.Tak ada yang bersuara, semua perhatian tertuju langsung ke arah Maharaja Jin Thathamghi Yam Yal.Tiba-tiba saja dari pihak seberang, sesosok tubuh melangkah kehadapan Maharaja Jin Thathamghi Yam Yal. Dia adalah Jejaka Emas. Jejaka Emas memang sangat kesal melihat keberuntungan Bintang yang dike

  • Ksatria Pengembara Season 2   218. Bagian 12

    “Hai! Utusan Dewa. Kami akan menghentikan peperangan ini bila Maharaja Jin Thathamghi Yam Yal sudah terkalahkan, tapi bila tidak. Bahkan Sang Hyang Guru Dewa sendiripun tak akan bisa berbuat apa-apa!” Raja Munaliq Dari Timur memberikan jawaban diiringi anggukan oleh kedua raja jin lainnya, juga para prajurit yang berada dibawah kendali mereka.Apa yang dikatakan oleh Raja Munaliq Dari Timur memang tidak salah. Selama Maharaja Jin Thathamghi Yam Yal tidak bisa dikalahkan, maka kemenangan akan selalu menjadi milik mereka. Bahkan Sang Hyang Guru Dewa sendiripun tak akan bisa berbuat apa-apa.Kini balik Una Lyn yang terlihat terdiam ditempatnya. Jejaka Emas yang melihat hal itu, segera beranjak maju untuk memberikan tanggapannya.Bleegaarrr!Sebuah suara keras ledakan terdengar keras membahana di tempat itu, begitu kerasnya sampai membuat tempat itu bergetar laksana digoncang gempa skala sedang. Ada yang jatuh terduduk karena tak kuat menahan getaran yang terjadi, tapi masih banyak pula y

  • Ksatria Pengembara Season 2   218. Bagian 11

    Una Lyn sendiri terlihat melakukan salto beberapa kali diudara hingga akhirnya berhasil mendarat dengan mulus ditanah, sedangkan Ifrit juga mampu mendaratkan kedua kakinya ditanah, setelah terseret cukup jauh kebelakang. Darah terlihat merembes dimulut keduanya, sebagai tanda luka dalam yang mereka derita.Seakan tak ingin membuat waktu percuma, Una Lyn terlihat langsung mengangkat tangannya yang tengah memegang pedang naga emas keatas.Wusshh..!Bayangan seekor naga emas melesat keluar dari hulu pedang ditangan Una Lyn. Sementara itu di ujung sana, Ifrit pun terlihat tak ingin tinggla diam.Dugghh!Tongkat ditangannya dihentakkan ke tanah.Wusshh..! Wusshh..! Wusshh..!Banyak sosok bayangan hitam yang keluar dari kepala tongkat dan sosok-sosok bayangan hitam itu tampak membentuk wujud-wujud jin yang tak terhitung jumlahnya yang hampir memenuhi langit. Di tempatnya, Una Lyn cukup terkejut melihat pamer kesaktian yang diperlihatkan oleh Ifrit. Ternyata Ifrit mampu mengeluarkan banyak j

  • Ksatria Pengembara Season 2   218. Bagian 10

    Dughh! Seiring dengan itu Ifrit menghentakkan tongkat ditangannya ke bawah.Werrrr...! gelombang energi terpancar keluar dari tubuh Ifrit yang langsung menyapu seluruh tempat itu. Terjadi keanehan! Pemandangan mencengangkan terjadi. Waktu seolah berhenti, bangsa jin yang tengah bertempur satu sama lain, terdiam seperti patung. Semuanya berhenti bergerak, bukan saja yang ada di tanah, tapi juga yang ada diudara ikut berhenti bergerak.Baik bangsa manusia, bangsa jin, maupun para dewa-dewi, bahkan Jejaka Emas pun ikut berdiri mematung ditempatnya berada. Terlihat perubahan diwajah semua orang, termasuk Jejaka Emas yang berusaha sekuat tenaga untuk melepaskan dirinya agar bisa kembali bergerak, tapi sejauh ini hanya gerakan yang sangat lamban yang terlihat. Tak ada yang mampu menggerakan tubuh mereka. Sementara itu, di pihak Ifrit, mereka semua tahu, kalau ini adalah salah satu kemampuan Ifrit yang bisa menghentikan waktu.Di depan sana, terlihat Ifrit tersenyum sinis melihat ke arah Jej

  • Ksatria Pengembara Season 2   218. Bagian 9

    Jejaka Emas tak memberi kesempatan sedikitpun bagi Ifrit untuk menghela nafas. Serangan gelang dewanya terus menghantam sosok Ifrit.Sosok Ifrit yang melayang diatas tanah, terus terdesak mundur. Entah sudah belasan ataupun berpuluh-puluh kali serangan gelang dewa menghantam sosoknya, tapi walaupun terdesak. Ifrit sedikitpun tidak terlihat terluka.Jejaka Emas yang melihat hal itu, harus mengakui kekuatan dan kekebalan tubuh Ifrit, tapi anehnya seraya terus melesatkan serangan gelang-gelang dewanya, Jejaka Emas justru tertawa-tawa. Hal ini dikarenakan sosok Ifrit yang terkena serangan beruntun gelang dewanya dari berbagai arah, membuat tubuh Ifrit yang melayang diudara itu tampak terdorong ke kanan, ke kiri, ke belakang dan kedepan, Ifrit seperti tengah berjoget atau bergoyang dangdut. Hal ini pula yang membuat Jejaka Emas kemudian tertawa tergelak-gelak. Bangsa Jin yang ada ditempat itupun bingung dan heran, kenapa Jejaka Emas bertarung sambil tergelak-gelak sendiri.Ifrit terus dig

DMCA.com Protection Status