“Mari silahkan masuk tuan.. Nyonya!” ucap ramah kedua wanita muda cantik itu mempersilahkan Bintang dan Gye untuk masuk. Di dalam Bintang dan Gye langsung disambut oleh beberapa orang wanita yang sepertinya juga merupakan pelayan toko tersebut, seorang wanita bertubuh gemuk berpakaian mewah dengan segala macam perhiasan yang menghiasi lehernya yang juga gemuk muncul. Emas bertingkat-tingkat terlihat dilehernya yang tertutupi oleh dagunya.
“Selamat datang tuan.. Nyonya.. Selamat datang di Rumah Sutra” ucap wanita gemuk itu dengan sangat ramah kearah Bintang dan Gye yang tampak melepas caping yang mereka kenakan. Wanita gemuk ini tampak menatap sosok Gye dengan cukup lama, sedikit heran melihat jubah yang digunakan oleh Gye sebagai pakaian.
“Ada yang bisa saya bantu tuan?” ucap wanita gemuk yang sepertinya adalah boss di Rumah Sutra tersebut dengan ramah. “Apa tuan ingin mencarikan pakaian untuk istri tuan ini?&
“Saya pergi dulu tuan. Tuan bisa melihat sepuas-puasnya” ucap wanita pemilik Rumah Sutra lagi seraya bangkit berdiri meninggalkan Bintang yang tampak mengangguk kearahnya.Sepeninggal wanita pemilik Rumah Sutra, Bintang segera memisahkan pedang dari buntalan tersebut, lalu Bintang membuka buntalan kuning kecil tersebut. Di dalamnya terdapat sebuah kitab tua yang masih terjaga dengan utuh. Bintang mengambil kitab tua itu dan membaca sampul depannya.“Pedang 4 Musim” ucap Bintang membaca tulisan yang terdapat disampul depan kitab tua itu. Dengan penasaran Bintang membuka halaman pertama dari kitab Pedang 4 Musim itu.“Petir Musim Semi” ucap Bintang pelan membaca jurus pertama dari Pedang 4 Musim, Bintang mengamati jurus-jurus yang ada didalam lembaran pertama kitab Pedang 4 Musim, Petir Musim Semi.“Hujan Musim Panas” ucap Bintang
Bintang menunggu dengan perasaan berdebar untuk melihat sosok Gye dengan dandanannya yang baru. Tak lama wanita pemilik Rumah Sutra keluar bersama para anak buahnya yang berjumlah 4 orang tersebut. Tapi tak terlihat sosok Gye. Bintang menantikannya dengan perasaan berdebar, hingga seraut wajah muncul dari dalam.Deggg!”Jantung Bintang berdebar dengan kencang.Seraut wajah yang memancarkan kecantikan yang sangat sempurna, Gye muncul dengan sangat anggunnya seperti seorang putri bangsawan, mengenakan pakaian putih berbalut merah, rambutnya yang panjang hingga mencapai pinggangnya tampak ditata dengan sangat indahnya, membelah diatas dan menjuntai di kiri dan kanan wajahnya, diatas kepalanya tampak mahkota kecil yang dihiasi tusuk-tusuk konde kristal yang semakin menambah indahnya hiasan diatas kepalanya, wajahnya bersinar bagaikan bulan purnama yang memancarkan keindahan cahaya. Di pinggang dan dada Gye tampak pita-pita merah tersampir, dileher jug
“Untuk menikah... Gye harus ikut memeluk agama kakak... Agama Islam”“Agama Islam. Gye pernah mendengar tentang agama itu. Tolong kakak jelaskan tentang agama Islam pada Gye” ucap Gye dengan serius. Bintangpun lalu menceritakan secara gamblang tentang islam kepada Gye, Gye terus mendengarkannya dengan penuh keseriusan, karena hal ini memang tak main-main terutama bagi hidup Gye, karena selama ini Gye adalah pengikut budha yang sangat taat, hingga cerita Bintang selesai, Gye terlihat terdiam cukup lama, dan ;“Baik kak, Gye bersedia memeluk islam, asalkan kakak terus membimbing Gye untuk lebih mendalami tentang agama Islam” ucap Gye mantap.“Itu sudah menjadi kewajiban seorang suami untuk membimbing istrinya Gye” ucap Bintang tersenyum hingga membuat juga ikut tersenyum.“Lalu yang ke-2 apa kak?” tanya Gye cepat. Kali ini Bintang terdiam cukup lama mendengar pertanyaan itu.“Kakak...
“Mahar itu adalah mas kawin Gye... yang diberikan seorang laki-laki kepada calon istrinya” ucap Bintang lembut menjelaskan. Gye dengan bahagia menerima Pedang 4 Musim itu ketangannya dan menatap kagum pada bentuk keindahan Pedang 4 Musim. Tapi tiba-tiba saja wajah Gye berubah dan mengangkat wajahnya menatap kearah Bintang.“Tapi Gye tidak punya mahar untuk kakak?” ucap Gye tiba-tiba.“Sudah” jawab Bintang singkat.“Apa? kapan Gye memberikannya pada kakak?”“Gye sudah memberikan mahar yang paling berharga untuk kakak” ucap Bintang lagi hingga membuat Gye penasaran.“Hati Gye...” jawab Bintang lagi hingga membuat Gye tersenyum manis madu. Kembali dipeluknya tubuh Bintang dengan erat.“Gye serahkan hati Gye seluruhnya untuk kakak” ucap Gye lagi.“Terima kasih Gye” ucap Bintang seraya mempererat pelukannya. Setelah cukup lama
Wanita yang merupakan anak buah dari wanita pemilik Rumah Sutra tampak berdiri didepan sebuah pintu gerbang dari sebuah rumah besar dan megah, termasuk yang paling megah dikota itu. Karena memang rumah ini merupakan rumah walikota kota tersebut. Beberapa orang lelaki berpakaian prajurit tampak menghentikan langkah wanita itu.“Saya diutus bos Rumah Sutra untuk menemui tuan muda” ucap wanita itu lagi sehingg membuat para prajurit yang menjadi penjaga pintu gerbang tampak saling pandang.“Ada urusan apa?” tanya salah seorang prajurit.“Jangan banyak bertanya. Atau nanti tuan muda sendiri yang akan menghukum kalian kalau sampai aku tidak menemui tuan muda” ucap wanita itu lagi hingga membuat wajah para prajurit berubah mendengar hal itu.“Baik. Ikuti aku!” ucap salah seorang prajurit seraya mengajak wanita itu untuk masuk kedalam sebuah pekarangan yang sangat luas dan besar. Prajurit itu tidak
Sementara itu...Di kota sedang terjadi kegemparan dan kehebohan, berita yang tersebar seorang dewi kayangan tengah turun ke bumi dan tengah berjalan-jalan dijalan ibukota. Sosok yang menjadi perguncingan semua orang saat ini tentunya tak lain adalah sosok Gye.Kecantikan, keanggunan dan kesempurnaan sosok seorang wanita pada sosok Gye, menjadi perguncingan semua orang, kalau saja Gye tengah berjalan sendiri, pasti sudah banyak orang yang mencoba mendekatinya, sayangnya saat ini Gye tengah berjalan dengan seorang lelaki muda tampan yang tak lain adalah Bintang, pakaian kependekaran yang dikenakan oleh Bintang membuat orang-orang tidak berani untuk mendekati Gye, mereka hanya bisa melihat dari kejauhan dan merasa iri dengan keberuntungan Bintang yang digandeng mesra oleh Gye disepanjang perjalanan mereka ditengah-tengah kota.Rencana Bintang berhasil untuk memberikan pelajaran kepada orang-orang yang sebelumnya telah mencibir Gye karena pakaian jubah yang dikenak
Cukup lama Panglima Liu Wenhui terdiam, hingga ;“Tolonglah terima undangan ini tuan pendekar.. karena kepala saya yang akan menjadi taruhannya” ucap Panglima Liu Wenhui lagi.“Siapa sebenarnya Tuan Muda Lhoka ini panglima?” tanya Bintang.“Dia adalah putra Walikota Shannan tuan pendekar” ucap Panglima Liu Wenhui lagi.“Suruh dia sendiri yang datang untuk mengundang kami panglima!” ucap Bintang lagi hingga lagi-lagi membuat wajah Panglima Liu Wenhui berubah.“Sungguh tidak sopan sekali berani menyuruh tuan muda datang sendiri kemari” ucap salah seorang pengawal terlihat ingin bergerak mencabut senjatanya, tapi Panglima Liu Wenhui dengan cepat menahan gerakannya, sehingga pengawal itu tampak menyarungkan kembali senjatanya.“Tolong mengertilah dengan tugas kami tuan pendekar” ucap Panglima Liu Wenhui lagi masih terlihat ramah walau suasana sudah mulai tegang.&ldqu
Dengan tatapan penuh amarah, Tuan Muda Lhoka terlihat menatap kearah Bintang.“Pendekar, aku menantangmu untuk memperebutkan nona Gye!” ucap Tuan Muda Lhoka.“Maaf tuan muda, tapi kekasih saya ini bukanlah barang yang bisa diperebutkan seperti itu” ucap Bintang dengan lembut seraya menatap mesra kearah Gye yang juga ikut tersenyum manis madu kearah Bintang, Gye bahagia mendengar ucapan Bintang. Hal ini semakin membuat Tuan Muda Lhoka semakin kesal.“Kami akan segera menikah. Dan akan memiliki banyak anak, bukan begitu istriku?” tanya Bintang yang dengan sengaja memanas-manasi Tuan Muda Lhoka.“Benar suamiku” ucap Gye dengan tersenyum, Gye sudah faham benar akan sifat Bintang, Gye hanya mengikuti permainan Bintang untuk memberikan pelajaran pada sosok Tuan Muda Lhoka yang sombong dan angkuh yang ada dihadapan mereka saat ini. Hal ini benar-benar membuat kekesalan dan kemarahan Tuan Muda Lhoka benar-benar tak