Wanita yang merupakan anak buah dari wanita pemilik Rumah Sutra tampak berdiri didepan sebuah pintu gerbang dari sebuah rumah besar dan megah, termasuk yang paling megah dikota itu. Karena memang rumah ini merupakan rumah walikota kota tersebut. Beberapa orang lelaki berpakaian prajurit tampak menghentikan langkah wanita itu.
“Saya diutus bos Rumah Sutra untuk menemui tuan muda” ucap wanita itu lagi sehingg membuat para prajurit yang menjadi penjaga pintu gerbang tampak saling pandang.
“Ada urusan apa?” tanya salah seorang prajurit.
“Jangan banyak bertanya. Atau nanti tuan muda sendiri yang akan menghukum kalian kalau sampai aku tidak menemui tuan muda” ucap wanita itu lagi hingga membuat wajah para prajurit berubah mendengar hal itu.
“Baik. Ikuti aku!” ucap salah seorang prajurit seraya mengajak wanita itu untuk masuk kedalam sebuah pekarangan yang sangat luas dan besar. Prajurit itu tidak
Sementara itu...Di kota sedang terjadi kegemparan dan kehebohan, berita yang tersebar seorang dewi kayangan tengah turun ke bumi dan tengah berjalan-jalan dijalan ibukota. Sosok yang menjadi perguncingan semua orang saat ini tentunya tak lain adalah sosok Gye.Kecantikan, keanggunan dan kesempurnaan sosok seorang wanita pada sosok Gye, menjadi perguncingan semua orang, kalau saja Gye tengah berjalan sendiri, pasti sudah banyak orang yang mencoba mendekatinya, sayangnya saat ini Gye tengah berjalan dengan seorang lelaki muda tampan yang tak lain adalah Bintang, pakaian kependekaran yang dikenakan oleh Bintang membuat orang-orang tidak berani untuk mendekati Gye, mereka hanya bisa melihat dari kejauhan dan merasa iri dengan keberuntungan Bintang yang digandeng mesra oleh Gye disepanjang perjalanan mereka ditengah-tengah kota.Rencana Bintang berhasil untuk memberikan pelajaran kepada orang-orang yang sebelumnya telah mencibir Gye karena pakaian jubah yang dikenak
Cukup lama Panglima Liu Wenhui terdiam, hingga ;“Tolonglah terima undangan ini tuan pendekar.. karena kepala saya yang akan menjadi taruhannya” ucap Panglima Liu Wenhui lagi.“Siapa sebenarnya Tuan Muda Lhoka ini panglima?” tanya Bintang.“Dia adalah putra Walikota Shannan tuan pendekar” ucap Panglima Liu Wenhui lagi.“Suruh dia sendiri yang datang untuk mengundang kami panglima!” ucap Bintang lagi hingga lagi-lagi membuat wajah Panglima Liu Wenhui berubah.“Sungguh tidak sopan sekali berani menyuruh tuan muda datang sendiri kemari” ucap salah seorang pengawal terlihat ingin bergerak mencabut senjatanya, tapi Panglima Liu Wenhui dengan cepat menahan gerakannya, sehingga pengawal itu tampak menyarungkan kembali senjatanya.“Tolong mengertilah dengan tugas kami tuan pendekar” ucap Panglima Liu Wenhui lagi masih terlihat ramah walau suasana sudah mulai tegang.&ldqu
Dengan tatapan penuh amarah, Tuan Muda Lhoka terlihat menatap kearah Bintang.“Pendekar, aku menantangmu untuk memperebutkan nona Gye!” ucap Tuan Muda Lhoka.“Maaf tuan muda, tapi kekasih saya ini bukanlah barang yang bisa diperebutkan seperti itu” ucap Bintang dengan lembut seraya menatap mesra kearah Gye yang juga ikut tersenyum manis madu kearah Bintang, Gye bahagia mendengar ucapan Bintang. Hal ini semakin membuat Tuan Muda Lhoka semakin kesal.“Kami akan segera menikah. Dan akan memiliki banyak anak, bukan begitu istriku?” tanya Bintang yang dengan sengaja memanas-manasi Tuan Muda Lhoka.“Benar suamiku” ucap Gye dengan tersenyum, Gye sudah faham benar akan sifat Bintang, Gye hanya mengikuti permainan Bintang untuk memberikan pelajaran pada sosok Tuan Muda Lhoka yang sombong dan angkuh yang ada dihadapan mereka saat ini. Hal ini benar-benar membuat kekesalan dan kemarahan Tuan Muda Lhoka benar-benar tak
“Kesombonganmu akan berakhir dengan kematian! hyaatttt!” Tinju Api Dari Utara langsung menyerangkan tinjunya kearah Bintang yang masih duduk tenang ditempatnya.Seeerrrrr!!!Satu sosok tubuh berkelebat cepat kedepan, menghadang serangan Pendekar Tinju Api Dari Utara.Taappp!!!Bahkan dengan sangat berani, sosok yang muncul dihadapan Pendekar Tinju Api Dari Utara langsung menangkap tinju yang penuh kobaran api itu dengan tangannya.Semua terkejut, terutama Pendekar Tinju Api Dari Utara yang melihat orang yang menahan tinju apinya ternyata adalah sosok Gye yang cantik. Tak ingin wanita yang menjadi incaran Tuan Muda Lhoka terluka, Pendekar Tinju Api Dari Utara dengan cepat ingin menarik serangannya, tapi wajah Tinju Api Dari Utara kembali berubah saat tak bisa menarik tinjunya dari cengkraman tangan lawannya dan belum lagi hilang rasa terkejut Pendekar Tinju Api Dari Utara, ti
“Ayo kita tinggalkan tempat ini Gye!” ucap Bintang setengah berbisik kearah Gye. Gye sendiri menyadari begitu banyak orang yang ada ditempat itu menyaksikan pertarungannya, Gye takut kalau ada orang yang tidak bersalah yang akan menjadi salah sasaran, makanya begitu Bintang mengajaknya untuk meninggalkan tempat itu, Gye langsung mengangguk.Seerrrrr!!! Seerrrrr!!!Sosok Bintang dan Gye berkelebat cepat meninggalkan tempat itu. Hal ini tentu saja mengejutkan semua orang yang ada ditempat itu.“Ma Xiao! Ma Zhanhai!! kejar!” ucap Tuan Muda Lhoka seraya melompat naik kesalah satu punggung kuda yang ada ditempat itu.“Heaaaa!”Tuan Muda Lhoka dengan cepat menggebah kudanya kearah menghilangnya sosok Bintang dan Gye. Ma Xiao dan Ma Zhanhai terlihat saling pandang, dan ;Seeerrrr!!! Seeerrrr!!!Keduanya ikut berkelebat menyusul kearah Tuan Muda Lhoka. Sementara itu para prajurit terlihat menatap kearah Pan
“Tuan Muda Lhoka. Bolehkah hamba bertanya?” ucap Gye.“Silahkan saja nona bidadari” ucap Tuan Muda Lhoka berusaha menggoda.“Darimana tuan muda bisa mendapatkan ilmu jalan menuju nirwana?” tanya Gye akhirnya yang sangat penasaran dengan hal itu. Wajah Tuan Muda Lhoka terlihat berubah mendengar hal itu.“Aku mempelajari dari seorang rahib guru” jawab Tuan Muda Lhoka lagi.“Bolehkah hamba tau siapa namanya?” tanya Gye lagi.“Aku juga tidak tau namanya, tapi orang-orang menjulukinya sebagai Budha Hitam” ucap Tuan Muda Lhoka lagi, kali ini wajah Gye yang terlihat berubah terkejut.“Aku memiliki banyak guru, Budha Hitam hanya salah satu dari guruku. Soal kesaktian, aku adalah yang terhebat didunia persilatan” ucap Tuan Muda Lhoka dengan penuh jumawa.“Apakah kemampuan kedua pengawal Tuan Muda juga berada dibawah tuan muda?” ucap Bintang
Dhuuaarrr!!! Dhuuaarrr!!! Dhuuaarrr!!!Ledakan dahsyat terjadi pada kepompong ulat sutra saat tinju api membara milik Ma Xiao menghantamnya, dan terlihat kepompong ulat sutra langsung pecah berhamburan kemana-mana, Ma Xiao tersenyum melihat hal itu. Tapi tiba-tiba saja senyum di wajah Ma Xiao hilang saat serat-serat benang sutra tiba-tiba saja keluar dari dalam tanah dan langsung melilit kedua kakinya, terlambat bagi Ma Xiao untuk bertindak.Seerrrrr!!! Sosok Gye melesat keatas, keluar dari dari kepompong yang hancur, dan ;“Pukulan Sakti Ulat Sutra, heaaa!” langsung melepaskan pukulan dahsyatnya kearah Ma Xiao.Dhuarrr!!! Dhuarrr!!! Dhuarrr!!!Tanpa dapat dicegah lagi, sosok Ma Xiao hancur saat terhantam Pukulan Sakti Ulat Sutra. Ma Xiao, pendekar Tinju Api Dari Utara tewas dengan sangat menggenaskan. Bukan saja Tuan Muda Lhoka, Ma Zhanhai yang terkejut melihat hal itu, tapi semua p
Ledakan dahsyat terjadi pada kepompong ulat sutra saat Tinju es selatan milik Ma Zhanhai menghantamnya, dan terlihat kepompong ulat sutra milik Gye langsung pecah berhamburan kemana-mana, tapi Ma Zhanhai yang sudah pernah melihat hal itu tidak lengah. Saat serat-serat benang sutra tiba-tiba saja keluar dari dalam tanah untuk melilit kedua kaki dan tubuhnya, Ma Zhanhai cepat melompat tinggi keudara. Dan ;“Tinju es selatan, Hyyaattt !”Ma Zhanhai kembali melepaskan Tinju es selatannya.“Pukulan Sakti Ulat Sutra, heaaa!” sosok Gye keluar dari kepompong yang hancur, melesat keatas dan melepaskan pukulan dahsyatnya kearah Ma Zhanhai.Buuuummm!!! Buuuummm!!! Buuuummm!!!Ledakan-ledakan dahsyat terjadi, baik sosok Gye maupun Ma Zhanhai sama-sama terlempar kebelakang. Gye berhasil mendaratkan kakinya dengan sangat ringan ditanah, hanya saja terlihat darah yang merembes keluar da
Setelah melihat Jejaka Emas memahami maksud perkataannya, Bintang segera melangkah ke arah Maharaja Jin Thathamghi Yam Yal.Berjarak 3 tombak dari Maharaja Jin Thathamghi Yam Yal, Bintang menghentikan langkahnya.“Tidak ada yang kalah juga tidak ada yang menang dalam sebuah peperangan. Lebih baik kita berdamai dan hidup berdampingan Ayah Mertua” ucap Bintang dengan menyebut Maharaja Jin Thathamghi Yam Yal sebagai ayah mertuanya. Tentu saja kenyataan itu tak bisa Bintang pungkiri. Walau bagaimana, Maharaja Jin Thathamghi Yam Yal adalah ayah mertua baginya.Tatapan Maharaja Jin Thathamghi Yam Yal masih terlihat dingin kearahnya, dan terdengar suara beratnya. “Kenapa kau menolak untuk menjadi penguasa dunia, Bintang? Bukankah itu keinginan semua laki-laki didunia ini! Tahta dan Kekuasaan?!”Bintang menggeleng, lalu berkata, “Aku lebih suka kedamaian. Buat apa meraih kekuasaan, kalau hidup selalu tidak tenang” Maharaja Jin Thathamghi Yam Yal terdiam saat mendengar kata-kata Bintang.Binta
Semua terdiam!Sunyi!Tak ada satu suarapun yang terdengar, kecuali desau angin!Sementara itu, keadaan semua orang yang tadinya terpaku, kini sudah bisa bergerak, masing-masing saling menatap satu sama lain, lalu mengedarkan pandangan mereka ke arah sekitar. Apa yang baru saja terjadi, berasa seperti mimpi.Sementara itu, Maharaja Jin Thathamghi Yam Yal pun masih terpaku berdiri ditempatnya, memandangi jari manis tangan kanannya yang sudah kosong, tidak ada lagi Cincin Sulaiman yang biasa terpatri.Di pihak Jejaka Emas, Bintang lebih dulu tersadar dengan keadaan yang terjadi. Masih terlihat keringat dingin di sekujur tubuh Bintang. Rasa sakit yang baru saja dialami oleh Bintang bukan sekedar dalam angan-angan, tapi Bintang benar-benar dapat merasakan bagaimana tubuhnya terhempas dengan keras ke sebuah alam, dimana di alam itu, berbagai macam orang dengan segala macam siksaannya. Bintang benar-benar merasakan kesakitan yang amat sangat yang membuat tubuhnya seperti ditusuk oleh ribuan
“Bangunlah kalian berdua!” kembali suara lembut tapi tegas itu terdengar menyapa keduanya, hampir bersamaan Bintang dan Jejaka Emas memalingkan wajah mereka kearah depan. Wajah keduanya berubah. Berjarak hanya beberapa tombak dihadapan mereka, terlihat sosok seorang laki-laki tua berwajah agung dan teduh. Mengenakan pakaian putih disekujur tubuhnya. Senyumnya terlihat begitu agung dan teduh. Bintang dan Jejaka Emas terkejut, karena tadi, tidak ada seorangpun yang ada ditempat itu selain mereka berdua.Lelaki tua berparas agung itu terlihat duduk diatas sebuah batu putih yang bila diperhatikan dengan seksama. Batu itu tidaklah menyentuh tanah, alias mengapung diudara.“Kemari!” Terdengar suara lembut dan tegas kembali menyapa Bintang dan Jejaka Emas. Walau keduanya tak melihat bibir lelaki tua itu bergerak, tapi Bintang dan Jejaka Emas yakin, kalau lelaki tua itulah yang menyuruh mereka.Lagi-lagi Bintang dan Jejaka Emas diliputi keheranan, karena tubuh mereka tiba-tiba saja bangkit be
Maharaja Jin Thathamghi Yam Yal terlihat geram saat melihat tak satupun dari pihak lawan yang mau bersikap setia kepadanya. “Kalian semua rupanya benar-benar ingin mati, jangan katakan kalau aku tidak memberikan kalian kesempatan...” ucap Maharaja Jin Thathamghi Yam Yal. Lalu Maharaja Jin Thathamghi Yam Yal berpaling kearah seluruh pasukannya yang ada dibelakangnya.“Bunuh mereka semua!”Satu perintah Maharaja Jin Thathamghi Yam Yal sudah cukup untuk membuat pasukannya bergerak kedepan dengan senjata terhunus. Siap untuk membunuh lawan-lawan mereka yang sudah tak berdaya ditempatnya.Mendengar perintah Maharaja Jin Thathamghi Yam Yal, membuat pucat wajah-wajah dari pihak lawannya. Sebagian mengeluarkan keringat dingin membayangkan kematian yang akan segera mendatangi mereka, sementara sebagian lagi tampak mampu bersikap tenang dan sudah siap menerima nasib, karena memang sejak awal pertempuran, mereka sudah siap untuk mati. Ada satu hal yang setidaknya membuat mereka mati dengan tenan
Sementara itu dipihak Maharaja Jin Thathamghi Yam Yal juga ikut bingung melihat kejadian itu, Bintang yang kini tampak tengah diperebutkan oleh ke-4 wanita cantik. Di benak mereka terbersit pikiran, ‘Apa mereka tidak menyadari kalau saat ini tengah berperang’. Hal ini membuat semua orang geleng-geleng kepala melihatnya.Sementara itu, Maharaja Jin Thathamghi Yam Yal terlihat menatap ke arah Bintang dengan tatapan dingin. Lalu Maharaja Jin Thathamghi Yam Yal maju beberapa langkah kedepan. Seketika keadaan riuh ditempat itu langsung berhenti. Hening. Bahkan keributan kecil diantara Bintang dengan ke-4 gadisnya juga ikut terhenti dan kini mereka ikut menatap kearah Maharaja Jin Thathamghi Yam Yal.Tak ada yang bersuara, semua perhatian tertuju langsung ke arah Maharaja Jin Thathamghi Yam Yal.Tiba-tiba saja dari pihak seberang, sesosok tubuh melangkah kehadapan Maharaja Jin Thathamghi Yam Yal. Dia adalah Jejaka Emas. Jejaka Emas memang sangat kesal melihat keberuntungan Bintang yang dike
“Hai! Utusan Dewa. Kami akan menghentikan peperangan ini bila Maharaja Jin Thathamghi Yam Yal sudah terkalahkan, tapi bila tidak. Bahkan Sang Hyang Guru Dewa sendiripun tak akan bisa berbuat apa-apa!” Raja Munaliq Dari Timur memberikan jawaban diiringi anggukan oleh kedua raja jin lainnya, juga para prajurit yang berada dibawah kendali mereka.Apa yang dikatakan oleh Raja Munaliq Dari Timur memang tidak salah. Selama Maharaja Jin Thathamghi Yam Yal tidak bisa dikalahkan, maka kemenangan akan selalu menjadi milik mereka. Bahkan Sang Hyang Guru Dewa sendiripun tak akan bisa berbuat apa-apa.Kini balik Una Lyn yang terlihat terdiam ditempatnya. Jejaka Emas yang melihat hal itu, segera beranjak maju untuk memberikan tanggapannya.Bleegaarrr!Sebuah suara keras ledakan terdengar keras membahana di tempat itu, begitu kerasnya sampai membuat tempat itu bergetar laksana digoncang gempa skala sedang. Ada yang jatuh terduduk karena tak kuat menahan getaran yang terjadi, tapi masih banyak pula y
Una Lyn sendiri terlihat melakukan salto beberapa kali diudara hingga akhirnya berhasil mendarat dengan mulus ditanah, sedangkan Ifrit juga mampu mendaratkan kedua kakinya ditanah, setelah terseret cukup jauh kebelakang. Darah terlihat merembes dimulut keduanya, sebagai tanda luka dalam yang mereka derita.Seakan tak ingin membuat waktu percuma, Una Lyn terlihat langsung mengangkat tangannya yang tengah memegang pedang naga emas keatas.Wusshh..!Bayangan seekor naga emas melesat keluar dari hulu pedang ditangan Una Lyn. Sementara itu di ujung sana, Ifrit pun terlihat tak ingin tinggla diam.Dugghh!Tongkat ditangannya dihentakkan ke tanah.Wusshh..! Wusshh..! Wusshh..!Banyak sosok bayangan hitam yang keluar dari kepala tongkat dan sosok-sosok bayangan hitam itu tampak membentuk wujud-wujud jin yang tak terhitung jumlahnya yang hampir memenuhi langit. Di tempatnya, Una Lyn cukup terkejut melihat pamer kesaktian yang diperlihatkan oleh Ifrit. Ternyata Ifrit mampu mengeluarkan banyak j
Dughh! Seiring dengan itu Ifrit menghentakkan tongkat ditangannya ke bawah.Werrrr...! gelombang energi terpancar keluar dari tubuh Ifrit yang langsung menyapu seluruh tempat itu. Terjadi keanehan! Pemandangan mencengangkan terjadi. Waktu seolah berhenti, bangsa jin yang tengah bertempur satu sama lain, terdiam seperti patung. Semuanya berhenti bergerak, bukan saja yang ada di tanah, tapi juga yang ada diudara ikut berhenti bergerak.Baik bangsa manusia, bangsa jin, maupun para dewa-dewi, bahkan Jejaka Emas pun ikut berdiri mematung ditempatnya berada. Terlihat perubahan diwajah semua orang, termasuk Jejaka Emas yang berusaha sekuat tenaga untuk melepaskan dirinya agar bisa kembali bergerak, tapi sejauh ini hanya gerakan yang sangat lamban yang terlihat. Tak ada yang mampu menggerakan tubuh mereka. Sementara itu, di pihak Ifrit, mereka semua tahu, kalau ini adalah salah satu kemampuan Ifrit yang bisa menghentikan waktu.Di depan sana, terlihat Ifrit tersenyum sinis melihat ke arah Jej
Jejaka Emas tak memberi kesempatan sedikitpun bagi Ifrit untuk menghela nafas. Serangan gelang dewanya terus menghantam sosok Ifrit.Sosok Ifrit yang melayang diatas tanah, terus terdesak mundur. Entah sudah belasan ataupun berpuluh-puluh kali serangan gelang dewa menghantam sosoknya, tapi walaupun terdesak. Ifrit sedikitpun tidak terlihat terluka.Jejaka Emas yang melihat hal itu, harus mengakui kekuatan dan kekebalan tubuh Ifrit, tapi anehnya seraya terus melesatkan serangan gelang-gelang dewanya, Jejaka Emas justru tertawa-tawa. Hal ini dikarenakan sosok Ifrit yang terkena serangan beruntun gelang dewanya dari berbagai arah, membuat tubuh Ifrit yang melayang diudara itu tampak terdorong ke kanan, ke kiri, ke belakang dan kedepan, Ifrit seperti tengah berjoget atau bergoyang dangdut. Hal ini pula yang membuat Jejaka Emas kemudian tertawa tergelak-gelak. Bangsa Jin yang ada ditempat itupun bingung dan heran, kenapa Jejaka Emas bertarung sambil tergelak-gelak sendiri.Ifrit terus dig