Gorilla raksasa yang melihat serangan dahsyat itu hanya menggerakkan tangannya untuk mengibas, dan ;
Dhuuaarrrrr!
Jurus dahsyat Bangsawan Membelah Matahari hancur begitu saja terkena kibasan tangan gorilla raksasa. Lagi-lagi wajah Bintang berubah melihat hal itu.
Ghhhaaarrrrkkkkk!
Kembali gorilla raksasa menyerang dengan ganasnya kearah Bintang.
Huuppp!
Bintang melompat tinggi ke udara, di udara, Bintang tampak langsung merapatkan kedua tangannya membentuk mudra.
Blesshhh..!
Tubuh Bintang tiba-tiba saja mengeluarkan aura keemasan, bahkan aura keemasan itu menjalar dari ujung kaki hingga ke ujung kerambutnya. Simbol bulan muncul ditangan kanan, simbol matahari muncul di tangan kiri dan terlihat bersinar cukup terang untuk sesaat. Kedua mata Bintang tampak tertutup dan begitu terbuka, kedua bola mata Bintang terlihat sudah berubah menjadi keemasan. Inilah wujud sempurna dari jurus Cermin Agung Matahari Rembulan
Tak ingin berlama-lama, Bintang segera merapatkan kedua tangannya didepan dada, mata Bintang terpejam! Bintang mengumpulkan energi alam semesta kekedua tangannya dan secara perlahan kedua tangan Bintang yang tadi merapat merenggang, dan ;Plassshhhh..!Energi plasma berwarna putih kebiru-biruan terbentuk. Lalu Bintang menarik kaki kanannya kebelakang membentuk kuda-kuda dengan diiringi kedua tangan ditarik kebelakang membentuk dua telapak yang saling berlawanan, tapak tangan kiri diatas dan tapak tangan kanan dibawah, sementara energi plasma yang terbentuk di kedua telapak tangan Bintang semakin bersinar dengan terang dan berpedar! Bintang seperti tengah memegang sebuah bola energi yang bersinar terang memancar keluar dikedua telapak tangannya.“Khhhhaaaa!!” Bintang melepaskan energi plasma yang terkumpul ditangannya didorong kedepan dengan posisi kedua tangan terbalik, kali ini tapak tangan kanan berputar keatas dan telapak tapak kiri berputar kebaw
Pagi itu, matahari kembali menampakkan sinarnya yang hangat kesebagian penjuru bumi.Ugghhh! Terdengar erangan lembut yang datang dari sebuah gubuk tua, erangan yang berasal dari sosok Jen Ting yang sepertinya baru saja tersadar dari tidurnya. Sesaat terlihat sosok jelita Jen Ting bingung dengan keadaan dirinya, dicobanya untuk mengingat apa yang telah terjadi padanya dengan menutup kedua matanya.Tapi baru sesaat, Jen Ting terlihat kembali membuka kedua matanya dengan melotot, Jen Ting baru saja teringat apa yang telah terjadi pada dirinya, begitu membuka kedua matanya, Jen Ting langsung bangkit dari pembaringannya, terlihat kedua mata indahnya menatap keadaan sekelilingnya, Jen Ting tak mengenali gubuk yang kini menjadi tempat peristirahatannya tersebut.“Tuan Bintang” ucap Jen Ting saat teringat akan Bintang. Ingatan Jen Ting terakhir adalah saat terdengar ledakan yang sangat keras hingga menggetarkan tanah yang menjadi tempatnya berada dan langit
Seorang wanita berparas cantik jelita terlihat termenung menatap kosong taman bunga yang indah yang ada didepannya, tapi semua keindahan itu tampak tak begitu dinikmatinya karena dia tengah tenggelam dalam lamunannya. Bahkan saat sesosok tubuh yang sudah berdiri dibelakangnyapun tak disadarinya.“Yuan..!” terdengar suara lembut dibelakangnya yang membuat sosok wanita berparas cantik jelita yang ternyata adalah Yuan ini tersadar dari lamunannya, wajahnya menoleh kebelakang, dan ;“Pangeran Zhu Biao” ucap Yuan tersenyum melihat sosok Pangeran Zhu Biao yang kini sudah duduk disebelahnya.“Sedang melamun apa Yuan?” tanya Pangeran Zhu Biao.“Ah tidak pangeran”“Apa sedang teringat akan tuan Bintang?” tanya Pangeran Zhu Biao lagi, Yuan hanya tersenyum.“Oh ya, bukankah sebentar lagi pangeran akan segera menikah.. putri Lan yan dari Goryeo kalau tak salah ya” goda Yuan tersenyu
Malam datang, angin berhembus kencang malam itu. Suasana terasa begitu sepi sunyi, tak lama rintik demi rintik hujan mulai turun membahasahi bumi.Dhuer !Sesekali terdengar suara guntur menggelegar.Di kamar Bintang dan Yuan, Bintang tengah menceritakan ikhwal pertemuanya dengan Jen Ting, walau Yuan tidak menanyakannya, tapi Bintang tau, Yuan pasti sangat ingin tahu mengenai hal itu.“Cantik ya orangnya kanda” goda Yuan. Bintang hanya tersenyum mendengar hal itu, karena Bintang tau, Yuan hanya menggodanya.“Cantik.. Tapi tak secantik istri kanda.” ucap Bintang tersenyum. Yuan ikut tersenyum mendengar hal itu.“Semua didunia ini jadi tidak ada artinya dengan kecantikanmu Yuan..”. ucap Bintang lagi sehingga semakin membuat senyum indah Yuan mengembang diwajahnya, sesaat keduanya saling menatap mesra.Dalam jarak sedekat ini Bintang semakin menikmati kecantikan yang tiada duanya yang ada dihadapannya,
Setelah menerima stempel khusus dari Kaisar Zhu Yuan-Zhang, Bintangpun segera kembali ke kamarnya. di depan pintu kamarnya, tiba-tiba saja Bintang menghentikan langkahnya. Bintang tampak memperhatikan keadaan disekitarnya yang sudah sepi. Tiba-tiba saja Bintang tampak memejamkan kedua matanya dan merapatkan kedua tangannya didepan dada.Weeessshhh !Tiba-tiba saja sosok Bintang membelah menjadi dua, kedua mata Bintang kembali terbuka, salah satu sosok Bintang tampak melangkah masuk kedalam kamar tersebut, sementara satu sosok Bintang lagi tampak melangkah menjauh dari kamar tersebut.Dari sini kita melompat kearah sosok Jen Ting yang terlihat baru saja selesai menyelesaikan pekerjaannya diruang pengobatan, terlihat sekali keletihan dan kepenatan diwajahnya, tapi Jen Ting terlihat masih bersemangat, bisa membantu orang ternyata memberikan kepuasan batin yang selama ini belum pernah Jen Ting rasakan.Jen Ting membuka pintu kamarnya, terlihatlah kamarnya yan
Lautan membentang dengan sangat luasnya, ini yang kini menjadi pemandangan Bintang yang tengah berada diatas sembrani diudara, memantau keadaan lautan yang luas dengan kesaktian mata dewanya untuk melihat dikejauhan, Bintang saat ini tengah berada diatas punggung sembrani, memperhatikan keadaan laut dengan tatapan tajamnya. Tujuan Bintang jelas untuk mencari kapal yang ditumpangi oleh rombongan Lan yan. Beberapa kapal terlihat dalam pandangan Bintang, tapi orang-orang yang ada diatasnya bukan orang-orang yang Bintang cari.Bintang terus mengitari lautan, terbang tinggi diatas awan, agar dirinya bersama sembrani tidak menarik perhatian orang-orang yang ada dibawah. Setelah cukup lama mengitari lautan luas itu. Akhirnya Bintang menemukan sebuah kapal megah yang tampak dikawal oleh 4 kapal kecil di depan dan dibelakangnya. Bintangpun menajamkan pandangannya dan dapat melihat bendera negara Goryeo dipuncak menaranya dan Bintang meyakini kalau i
Pagi baru saja datang, bahkan mataharipun belum menampakkan dirinya di ufuk timur, hanya saja bias sinar keemasannya sudah lebih dulu sampai menerpa bumi. Didepan pintu gerbang kotaraja dinasti ming tampak berdiri tiga sosok tubuh yang mengenakan pakaian serba hitam, Ketiga sosok berpakaian dan berjubah hitam hingga menutupi wajah mereka ini tampak berdiri mengambang diatas tanah, kaki mereka tidak terlihat dibalik jubah yang mereka kenakan, padahal jubah tersebut terlihat mengambang diudara. Ketiganya tampak terbang melayang dengan sangat ringan kearah pintu gerbang besar yang ada dihadapan mereka.“BERHENTI!” Sebuah teriakan keras terdengar dari atas pintu gerbang yang langsung disusul dengan bermunculannya para prajurit yang memegang busur panah. Menatap heran dan bingung kearah tiga sosok hitam yang tampak mengambang diudara tersebut.“Siapa kalian? ada perlu apa?!” teriak prajurit yang berada diatas pintu gerbang.Ketiga sosok berjub
“Jen Ting!” ucap salah satu dari ketiga Penyihir Hitam yang mengenali sosok Jen Ting yang muncul.“Paman guru!” ucap Jen Ting langsung menjura hormat didepan ketiganya.“Jen Ting.. Apa yang terjadi ketiga gurumu?” tanya salah satu dari ketiga Penyihir Hitam lagi.“Guru..guru..guru.” Jen Ting terlihat tak mampu melanjutkan kata-katanya.“Cepat katakan Jen Ting.. apa yang terjadi pada gurumu?!” bentak ketiga Penyihir Hitam dengan keras“Guru sudah tewas!” ucap Jen Ting akhirnya, hingga membuat wajah-wajah yang ada dibalik jubah hitam itu berubah.“Tewas! siapa orang yang telah membunuh gurumu?!” bentak salah satu dari ketiga Penyihir Hitam lagi. Kali ini Jen Ting terlihat diam tertunduk.“Cepat katakan Jen Ting!” bentak salah satu dari ketiga Penyihir Hitam lagi.Tiba-tiba dua orang wanita cantik yang ada didekat Jen Ting terlihat maju