Share

112. Bagian 4

Author: KSATRIA PENGEMBARA
last update Last Updated: 2024-10-29 19:42:56

Pagi baru saja datang saat sosok bayangan hitam berkelebat diantara tebing-tebing batu, bila kita lihat dengan seksama, sosok hitam itu ternyata adalah sosok ninja yang tengah memanggul sosok seseorang dibahu sebelah kanannya, walaupun tebing-tebing batu begitu terjal, tapi tak sedikitpun sosok ninja ini kelihatan kesulitan untuk mendakinya hingga tak lama, sosok ninja ini tiba disebuah pintu goa yang cukup besar. Sang ninja kemudian memasuki goa tersebut. Di dalam keadaan goa itu ternyata cukup besar dan luas.

Brukkk!!

Sang ninja meletakkan sosok yang dipanggulnya, dengan berjongkok sang ninja kemudian membuka selimut tebal yang menutupi sosok yang dipanggulnya tadi, dan kini terlihatlah seraut wajah cantik yang menatapnya dengan kedua mata membesar, mulutnya tampak disumpal dengan gulungan kain yang tebal sehingga sosok yang dengan mata mendelik itu tidak bisa mengeluarkan suaranya.

“Huhu...hu...huu” hanya itu yang keluar dari mulut yang tersumpal

Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

  • Ksatria Pengembara Season 2   112. Bagian 5

    “Aneh. Kenapa dia tidak terpengaruh dengan jutsu sharinganku” batin sang ninja lagi tak habis pikir.Dicoba digunakannya jutsu sharingannya yang lain, tapi tetap saja terpengaruh terhadap Bintang. Sang ninja tak mengetahui kalau Bintang dengan diam-diam segera mengerahkan mata dewanya. Mata dewanya mampu untuk menahan serangan genjutsu dari mata sharingan lawannya.“Percuma saja, sharinganmu takkan mempan terhadapku” ucap Bintang lagi sehingga membuat sang ninja kembali terkejut. Menyadari kalau lawannya tak bisa dilawan dengan sharingan. Maka ;Cringg!!Kembali sang ninja mencabut samurai yang ada dipunggungnya.Zgggghhhh!! Zgggghhhh!!Tiba-tiba saja samurai ditangan sang ninja mengeluarkan aliran petir yang berkilat-kilat.“Hyyaattttt!”Wuuuttt!!Sosok sang ninja berkelebat cepat kearah Bintang dengan samurai yang mengelu

  • Ksatria Pengembara Season 2   112. Bagian 6

    Sore datang saat Bintang dan Tatyana terpaksa harus menginap dalam perjalanan kembali ke benteng Gubernur Al-Musta'sim.“Sepertinya malam ini kita akan menginap dulu disini Tatyana, besok pagi kita lanjutkan lagi” ucap Bintang lagi. Tatyana hanya diam lalu menatap keadaan sekitarnya, sebuah tempat yang berada didalam hutan belantara.“Tapi apa tidak ada binatang buas disekitar sini tuan?” tanya Tatyana lagi khawatir.“Tenang saja, aku akan melindungimu” ucap Bintang lagi tanpa menoleh, lalu Bintang tampak menoleh segera mengumpulkan ranting dan kayu bakar untuk membuat perapian.Tak lama, api unggun kecilpun sudah menyala, Bintang tampak bangkit berdiri dan ingin melangkah pergi.“Tu... Tuan mau kemana?” tanya Tatyana cepat.“Aku akan mencarikan makan malam dulu untuk kita. Kau tunggu disini dan terus tambah kayu bakarnya kalau apinya mau mati ya” ucap Bintang tersenyum.Serr

  • Ksatria Pengembara Season 2   112. Bagian 7

    Kembalinya Bintang bersama Tatyana, langsung disambut dengan penuh suka cita oleh Gubernur Al-Musta'sim, berkali-kali Gubernur Al-Musta'sim mengucapkan terima kasihnya kepada Bintang, tapi Bintang seakan tak ingin terlalu berlama-lama dihadapan Gubernur Al-Musta'sim. Bintang langsung pamit untuk menemui istri dan anaknya.Begitu memasuki ruang balai pengobatan, Bintang dapat menarik nafas lega melihat istrinya, Sarah, Bruce dan Sheeva tampak tengah bercengkrama bertiga, Sarah sudah terlihat bisa duduk ditempat pembaringannya, wajahnya sudah sedikit berseri. Melihat kemunculan Bintang, Sarah dan Sheeva terlihat sama-sama melempar senyum.“Ayah!” hanya Bruce yang berteriak gembira seraya berlari kearah Bintang dan melompat langsung memeluk Bintang. Bintang menyambutnya dengan gembira dan balas memeluk Bruce. Dengan menggendong Bruce, Bintang mendekati Sarah dan Sheeva. Sheeva terlihat bangkit dan ingin melangkah pergi dari tempat itu.“Putri. Tun

  • Ksatria Pengembara Season 2   112. Bagian 8

    Pagi itu, terlihat sosok jelita Tatyana yang tengah terburu-buru menuju balai pengobatan dengan membawa hidangan makanan ditangannya, Tatyana memang bertugas untuk menjadi pelayan bagi Putri Sheeva, tapi karena Putri Sheeva selalu berada dibalai pengobatan untuk menjaga dan merawat Sarah sekaligus menemani Bruce, makanya setiap hari Tatyana harus mengantarkan keperluan Putri Sheeva. Sama seperti halnya pagi ini.“Tatyana!” sebuah suara terdengar memanggil namanya, Tatyana menghentikan langkahnya dan menoleh.“Tuan Muda Ali” ucap Tatyana tersenyum melihat sosok Tuan Muda Ali yang terlihat mendatanginya.“Apa kau mau ke balai pengobatan Tatyana?” tanya Tuan Muda Ali lagi.“Benar tuan muda. Saya mau mengantarkan sarapan untuk Putri Sheeva dan keluarga tuan Bintang” ucap Tatyana tersenyum. “Ada apa tuan muda?” tanya Tatyana lagi.“Tatyana... Bisakah kau suruh Putri Sheeva keluar sebentar

  • Ksatria Pengembara Season 2   112. Bagian 9

    “Sheeva. Apakah aku tak memiliki kesempatan untuk merubah perasaanmu padaku?” tanya Tuan Muda Ali lagi mengharap. Putri Sheeva tersenyum manis, dan ;“Lebih baik kita tetap menjadi saudara Ali. Kita akan bisa terus saling menyayangi selamanya” ucap Putri Sheeva lagi dengan lembut hingga membuat Tuan Muda Ali menarik nafas panjang.“Baiklah Ali. Jika tidak ada yang ingin dibicarakan lagi, aku akan kembali ke balai pengobatan” ucap Putri Sheeva lagi, Tuan Muda Ali tetap diam dan ini sudah cukup bagi Putri Sheeva untuk bangkit berdiri dan melangkah pergi meninggalkan Tuan Muda Ali yang masih terpaku ditempatnya.Sheeva kembali masuk ke balai pengobatan, dan langkah Sheeva tampak terhenti saat baru saja menutup pintu balai pengobatan tersebut, Bintang, Sarah, Bruce dan Tatyana terlihat menatapnya dengan penuh arti.“Tatyana, ada apa?” tanya Sheeva lembut merasa heran dengan suasana yang ada.“Tuan B

  • Ksatria Pengembara Season 2   112. Bagian 10

    Sore itu di sebuah gerbang pintu kotaraja terlihat sangat megah, dijaga sangat ketat oleh ratusan orang prajurit, setiap orang yang masuk keluar diperiksa dengan sangat teliti. Di pintu gerbang yang sangat luar biasa besarnya itu terpampang sebuah tulisan besar.DINASTI TIMURIYAHBanyak yang masuk tapi juga banyak yang keluar dari pintu gerbang tersebut, ternyata kotaraja timuriyah ini keadaan sangat ramai sekali, selain sebagai pusat kerajaan, kotaraja timuriyah juga menjadi pusat perdagangan, sehingga tak heran kondisinya sangat ramai sekali. Diantara ramainya orang yang berlalu lalang ditempat itu, tampak dua sosok yang baru saja tiba didepan pintu gerbang dan kini tengah berdiri menatap pintu gerbang besar itu.Sosok pertama adalah sosok lelaki muda tampan bertubuh kekar, mengenakan pakaian bangsawan, jubah putih berbulu yang tidak tertutup dibagian atasnya, hingga sekilas terlihat rajahan didadanya, hanya saja tak jelas, rajahan tersebut be

  • Ksatria Pengembara Season 2   112. Bagian 11

    Malam itu.“Kau beristirahatlah dulu Tatyana, aku akan melihat-lihat keluar dulu” ucap Bintang lagi. Tatyana hanya tampak mengangguk.Saat sudah tengah malam, Bintang baru kembali, Tatyana masih belum tidur karena memang menunggu kedatangan Bintang.“Bagaimana tuan?” tanya Tatyana lagi penasaran dengan hasil penyelidikan Bintang.“Keadaan di istana penjagaannya sangat ketat sekali, tak mungkin bisa menyusup kedalamnya tanpa ketahuan” ucap Bintang lagi seraya berdiri menatap kearah luar dari jendela kamarnya, kamar yang Bintang tempati memang berada dilantai cukup tinggi, karena penginapan megah itu terdiri dari beberapa lantai.“Penjagaan di istana memang sangat ketat tuan, kita harus mencari cara untuk bisa masuk kedalamnya” ucap Tatyana lagi. Bintang terdiam dan memperhatikan keadaan diluar.“Tatyana, bangunan yang ada diseberang penginapan ini, itu bangunan apa?” tanya Bintang ti

  • Ksatria Pengembara Season 2   112. Bagian 12

    ISTANA SURGA, sebuah tempat yang memliki desain arsitektur paling indah dan paling megah dari semua bangunan yang ada dikotaraja, dan malam ini, tempat itulah yang akan menjadi tempat penyelidikan Bintang. Bintang yakin banyak anggota istana yang datang ketempat itu, dan ini kesempatan bagi Bintang untuk mencari informasi sebanyak-banyaknya.Di jendela kamar tempat penginapan, terlihat sosok Tatyana yang terlihat sangat geram melihat Bintang yang memasuki Istana Surga, walaupun Bintang sudah mengemukakan alasannya hanya untuk mencari informasi, bukan untuk mencari kesenangan wanita. Tapi tetap saja Tatyana geram.Istana Surga, bukan saja megah diluar, tapi juga megah didalam, keadaan didalamnya begitu ramai sekali, baik laki-laki hidung belang, maupun para wanita penghiburnya. Baru saja masuk, sosok Bintang yang memang mirip seorang bangsawan langsung disambut oleh beberapa orang wanita yang dengan manjanya mendekati Bintang. Bintang dan para tamu lain tampak digiring

Latest chapter

  • Ksatria Pengembara Season 2   218. Bagian 17

    Setelah melihat Jejaka Emas memahami maksud perkataannya, Bintang segera melangkah ke arah Maharaja Jin Thathamghi Yam Yal.Berjarak 3 tombak dari Maharaja Jin Thathamghi Yam Yal, Bintang menghentikan langkahnya.“Tidak ada yang kalah juga tidak ada yang menang dalam sebuah peperangan. Lebih baik kita berdamai dan hidup berdampingan Ayah Mertua” ucap Bintang dengan menyebut Maharaja Jin Thathamghi Yam Yal sebagai ayah mertuanya. Tentu saja kenyataan itu tak bisa Bintang pungkiri. Walau bagaimana, Maharaja Jin Thathamghi Yam Yal adalah ayah mertua baginya.Tatapan Maharaja Jin Thathamghi Yam Yal masih terlihat dingin kearahnya, dan terdengar suara beratnya. “Kenapa kau menolak untuk menjadi penguasa dunia, Bintang? Bukankah itu keinginan semua laki-laki didunia ini! Tahta dan Kekuasaan?!”Bintang menggeleng, lalu berkata, “Aku lebih suka kedamaian. Buat apa meraih kekuasaan, kalau hidup selalu tidak tenang” Maharaja Jin Thathamghi Yam Yal terdiam saat mendengar kata-kata Bintang.Binta

  • Ksatria Pengembara Season 2   218. Bagian 16

    Semua terdiam!Sunyi!Tak ada satu suarapun yang terdengar, kecuali desau angin!Sementara itu, keadaan semua orang yang tadinya terpaku, kini sudah bisa bergerak, masing-masing saling menatap satu sama lain, lalu mengedarkan pandangan mereka ke arah sekitar. Apa yang baru saja terjadi, berasa seperti mimpi.Sementara itu, Maharaja Jin Thathamghi Yam Yal pun masih terpaku berdiri ditempatnya, memandangi jari manis tangan kanannya yang sudah kosong, tidak ada lagi Cincin Sulaiman yang biasa terpatri.Di pihak Jejaka Emas, Bintang lebih dulu tersadar dengan keadaan yang terjadi. Masih terlihat keringat dingin di sekujur tubuh Bintang. Rasa sakit yang baru saja dialami oleh Bintang bukan sekedar dalam angan-angan, tapi Bintang benar-benar dapat merasakan bagaimana tubuhnya terhempas dengan keras ke sebuah alam, dimana di alam itu, berbagai macam orang dengan segala macam siksaannya. Bintang benar-benar merasakan kesakitan yang amat sangat yang membuat tubuhnya seperti ditusuk oleh ribuan

  • Ksatria Pengembara Season 2   218. Bagian 15

    “Bangunlah kalian berdua!” kembali suara lembut tapi tegas itu terdengar menyapa keduanya, hampir bersamaan Bintang dan Jejaka Emas memalingkan wajah mereka kearah depan. Wajah keduanya berubah. Berjarak hanya beberapa tombak dihadapan mereka, terlihat sosok seorang laki-laki tua berwajah agung dan teduh. Mengenakan pakaian putih disekujur tubuhnya. Senyumnya terlihat begitu agung dan teduh. Bintang dan Jejaka Emas terkejut, karena tadi, tidak ada seorangpun yang ada ditempat itu selain mereka berdua.Lelaki tua berparas agung itu terlihat duduk diatas sebuah batu putih yang bila diperhatikan dengan seksama. Batu itu tidaklah menyentuh tanah, alias mengapung diudara.“Kemari!” Terdengar suara lembut dan tegas kembali menyapa Bintang dan Jejaka Emas. Walau keduanya tak melihat bibir lelaki tua itu bergerak, tapi Bintang dan Jejaka Emas yakin, kalau lelaki tua itulah yang menyuruh mereka.Lagi-lagi Bintang dan Jejaka Emas diliputi keheranan, karena tubuh mereka tiba-tiba saja bangkit be

  • Ksatria Pengembara Season 2   218. Bagian 14

    Maharaja Jin Thathamghi Yam Yal terlihat geram saat melihat tak satupun dari pihak lawan yang mau bersikap setia kepadanya. “Kalian semua rupanya benar-benar ingin mati, jangan katakan kalau aku tidak memberikan kalian kesempatan...” ucap Maharaja Jin Thathamghi Yam Yal. Lalu Maharaja Jin Thathamghi Yam Yal berpaling kearah seluruh pasukannya yang ada dibelakangnya.“Bunuh mereka semua!”Satu perintah Maharaja Jin Thathamghi Yam Yal sudah cukup untuk membuat pasukannya bergerak kedepan dengan senjata terhunus. Siap untuk membunuh lawan-lawan mereka yang sudah tak berdaya ditempatnya.Mendengar perintah Maharaja Jin Thathamghi Yam Yal, membuat pucat wajah-wajah dari pihak lawannya. Sebagian mengeluarkan keringat dingin membayangkan kematian yang akan segera mendatangi mereka, sementara sebagian lagi tampak mampu bersikap tenang dan sudah siap menerima nasib, karena memang sejak awal pertempuran, mereka sudah siap untuk mati. Ada satu hal yang setidaknya membuat mereka mati dengan tenan

  • Ksatria Pengembara Season 2   218. Bagian 13

    Sementara itu dipihak Maharaja Jin Thathamghi Yam Yal juga ikut bingung melihat kejadian itu, Bintang yang kini tampak tengah diperebutkan oleh ke-4 wanita cantik. Di benak mereka terbersit pikiran, ‘Apa mereka tidak menyadari kalau saat ini tengah berperang’. Hal ini membuat semua orang geleng-geleng kepala melihatnya.Sementara itu, Maharaja Jin Thathamghi Yam Yal terlihat menatap ke arah Bintang dengan tatapan dingin. Lalu Maharaja Jin Thathamghi Yam Yal maju beberapa langkah kedepan. Seketika keadaan riuh ditempat itu langsung berhenti. Hening. Bahkan keributan kecil diantara Bintang dengan ke-4 gadisnya juga ikut terhenti dan kini mereka ikut menatap kearah Maharaja Jin Thathamghi Yam Yal.Tak ada yang bersuara, semua perhatian tertuju langsung ke arah Maharaja Jin Thathamghi Yam Yal.Tiba-tiba saja dari pihak seberang, sesosok tubuh melangkah kehadapan Maharaja Jin Thathamghi Yam Yal. Dia adalah Jejaka Emas. Jejaka Emas memang sangat kesal melihat keberuntungan Bintang yang dike

  • Ksatria Pengembara Season 2   218. Bagian 12

    “Hai! Utusan Dewa. Kami akan menghentikan peperangan ini bila Maharaja Jin Thathamghi Yam Yal sudah terkalahkan, tapi bila tidak. Bahkan Sang Hyang Guru Dewa sendiripun tak akan bisa berbuat apa-apa!” Raja Munaliq Dari Timur memberikan jawaban diiringi anggukan oleh kedua raja jin lainnya, juga para prajurit yang berada dibawah kendali mereka.Apa yang dikatakan oleh Raja Munaliq Dari Timur memang tidak salah. Selama Maharaja Jin Thathamghi Yam Yal tidak bisa dikalahkan, maka kemenangan akan selalu menjadi milik mereka. Bahkan Sang Hyang Guru Dewa sendiripun tak akan bisa berbuat apa-apa.Kini balik Una Lyn yang terlihat terdiam ditempatnya. Jejaka Emas yang melihat hal itu, segera beranjak maju untuk memberikan tanggapannya.Bleegaarrr!Sebuah suara keras ledakan terdengar keras membahana di tempat itu, begitu kerasnya sampai membuat tempat itu bergetar laksana digoncang gempa skala sedang. Ada yang jatuh terduduk karena tak kuat menahan getaran yang terjadi, tapi masih banyak pula y

  • Ksatria Pengembara Season 2   218. Bagian 11

    Una Lyn sendiri terlihat melakukan salto beberapa kali diudara hingga akhirnya berhasil mendarat dengan mulus ditanah, sedangkan Ifrit juga mampu mendaratkan kedua kakinya ditanah, setelah terseret cukup jauh kebelakang. Darah terlihat merembes dimulut keduanya, sebagai tanda luka dalam yang mereka derita.Seakan tak ingin membuat waktu percuma, Una Lyn terlihat langsung mengangkat tangannya yang tengah memegang pedang naga emas keatas.Wusshh..!Bayangan seekor naga emas melesat keluar dari hulu pedang ditangan Una Lyn. Sementara itu di ujung sana, Ifrit pun terlihat tak ingin tinggla diam.Dugghh!Tongkat ditangannya dihentakkan ke tanah.Wusshh..! Wusshh..! Wusshh..!Banyak sosok bayangan hitam yang keluar dari kepala tongkat dan sosok-sosok bayangan hitam itu tampak membentuk wujud-wujud jin yang tak terhitung jumlahnya yang hampir memenuhi langit. Di tempatnya, Una Lyn cukup terkejut melihat pamer kesaktian yang diperlihatkan oleh Ifrit. Ternyata Ifrit mampu mengeluarkan banyak j

  • Ksatria Pengembara Season 2   218. Bagian 10

    Dughh! Seiring dengan itu Ifrit menghentakkan tongkat ditangannya ke bawah.Werrrr...! gelombang energi terpancar keluar dari tubuh Ifrit yang langsung menyapu seluruh tempat itu. Terjadi keanehan! Pemandangan mencengangkan terjadi. Waktu seolah berhenti, bangsa jin yang tengah bertempur satu sama lain, terdiam seperti patung. Semuanya berhenti bergerak, bukan saja yang ada di tanah, tapi juga yang ada diudara ikut berhenti bergerak.Baik bangsa manusia, bangsa jin, maupun para dewa-dewi, bahkan Jejaka Emas pun ikut berdiri mematung ditempatnya berada. Terlihat perubahan diwajah semua orang, termasuk Jejaka Emas yang berusaha sekuat tenaga untuk melepaskan dirinya agar bisa kembali bergerak, tapi sejauh ini hanya gerakan yang sangat lamban yang terlihat. Tak ada yang mampu menggerakan tubuh mereka. Sementara itu, di pihak Ifrit, mereka semua tahu, kalau ini adalah salah satu kemampuan Ifrit yang bisa menghentikan waktu.Di depan sana, terlihat Ifrit tersenyum sinis melihat ke arah Jej

  • Ksatria Pengembara Season 2   218. Bagian 9

    Jejaka Emas tak memberi kesempatan sedikitpun bagi Ifrit untuk menghela nafas. Serangan gelang dewanya terus menghantam sosok Ifrit.Sosok Ifrit yang melayang diatas tanah, terus terdesak mundur. Entah sudah belasan ataupun berpuluh-puluh kali serangan gelang dewa menghantam sosoknya, tapi walaupun terdesak. Ifrit sedikitpun tidak terlihat terluka.Jejaka Emas yang melihat hal itu, harus mengakui kekuatan dan kekebalan tubuh Ifrit, tapi anehnya seraya terus melesatkan serangan gelang-gelang dewanya, Jejaka Emas justru tertawa-tawa. Hal ini dikarenakan sosok Ifrit yang terkena serangan beruntun gelang dewanya dari berbagai arah, membuat tubuh Ifrit yang melayang diudara itu tampak terdorong ke kanan, ke kiri, ke belakang dan kedepan, Ifrit seperti tengah berjoget atau bergoyang dangdut. Hal ini pula yang membuat Jejaka Emas kemudian tertawa tergelak-gelak. Bangsa Jin yang ada ditempat itupun bingung dan heran, kenapa Jejaka Emas bertarung sambil tergelak-gelak sendiri.Ifrit terus dig

DMCA.com Protection Status