Pagi baru saja datang saat sosok bayangan hitam berkelebat diantara tebing-tebing batu, bila kita lihat dengan seksama, sosok hitam itu ternyata adalah sosok ninja yang tengah memanggul sosok seseorang dibahu sebelah kanannya, walaupun tebing-tebing batu begitu terjal, tapi tak sedikitpun sosok ninja ini kelihatan kesulitan untuk mendakinya hingga tak lama, sosok ninja ini tiba disebuah pintu goa yang cukup besar. Sang ninja kemudian memasuki goa tersebut. Di dalam keadaan goa itu ternyata cukup besar dan luas.
Brukkk!!
Sang ninja meletakkan sosok yang dipanggulnya, dengan berjongkok sang ninja kemudian membuka selimut tebal yang menutupi sosok yang dipanggulnya tadi, dan kini terlihatlah seraut wajah cantik yang menatapnya dengan kedua mata membesar, mulutnya tampak disumpal dengan gulungan kain yang tebal sehingga sosok yang dengan mata mendelik itu tidak bisa mengeluarkan suaranya.
“Huhu...hu...huu” hanya itu yang keluar dari mulut yang tersumpal
“Aneh. Kenapa dia tidak terpengaruh dengan jutsu sharinganku” batin sang ninja lagi tak habis pikir.Dicoba digunakannya jutsu sharingannya yang lain, tapi tetap saja terpengaruh terhadap Bintang. Sang ninja tak mengetahui kalau Bintang dengan diam-diam segera mengerahkan mata dewanya. Mata dewanya mampu untuk menahan serangan genjutsu dari mata sharingan lawannya.“Percuma saja, sharinganmu takkan mempan terhadapku” ucap Bintang lagi sehingga membuat sang ninja kembali terkejut. Menyadari kalau lawannya tak bisa dilawan dengan sharingan. Maka ;Cringg!!Kembali sang ninja mencabut samurai yang ada dipunggungnya.Zgggghhhh!! Zgggghhhh!!Tiba-tiba saja samurai ditangan sang ninja mengeluarkan aliran petir yang berkilat-kilat.“Hyyaattttt!”Wuuuttt!!Sosok sang ninja berkelebat cepat kearah Bintang dengan samurai yang mengelu
Sore datang saat Bintang dan Tatyana terpaksa harus menginap dalam perjalanan kembali ke benteng Gubernur Al-Musta'sim.“Sepertinya malam ini kita akan menginap dulu disini Tatyana, besok pagi kita lanjutkan lagi” ucap Bintang lagi. Tatyana hanya diam lalu menatap keadaan sekitarnya, sebuah tempat yang berada didalam hutan belantara.“Tapi apa tidak ada binatang buas disekitar sini tuan?” tanya Tatyana lagi khawatir.“Tenang saja, aku akan melindungimu” ucap Bintang lagi tanpa menoleh, lalu Bintang tampak menoleh segera mengumpulkan ranting dan kayu bakar untuk membuat perapian.Tak lama, api unggun kecilpun sudah menyala, Bintang tampak bangkit berdiri dan ingin melangkah pergi.“Tu... Tuan mau kemana?” tanya Tatyana cepat.“Aku akan mencarikan makan malam dulu untuk kita. Kau tunggu disini dan terus tambah kayu bakarnya kalau apinya mau mati ya” ucap Bintang tersenyum.Serr
Kembalinya Bintang bersama Tatyana, langsung disambut dengan penuh suka cita oleh Gubernur Al-Musta'sim, berkali-kali Gubernur Al-Musta'sim mengucapkan terima kasihnya kepada Bintang, tapi Bintang seakan tak ingin terlalu berlama-lama dihadapan Gubernur Al-Musta'sim. Bintang langsung pamit untuk menemui istri dan anaknya.Begitu memasuki ruang balai pengobatan, Bintang dapat menarik nafas lega melihat istrinya, Sarah, Bruce dan Sheeva tampak tengah bercengkrama bertiga, Sarah sudah terlihat bisa duduk ditempat pembaringannya, wajahnya sudah sedikit berseri. Melihat kemunculan Bintang, Sarah dan Sheeva terlihat sama-sama melempar senyum.“Ayah!” hanya Bruce yang berteriak gembira seraya berlari kearah Bintang dan melompat langsung memeluk Bintang. Bintang menyambutnya dengan gembira dan balas memeluk Bruce. Dengan menggendong Bruce, Bintang mendekati Sarah dan Sheeva. Sheeva terlihat bangkit dan ingin melangkah pergi dari tempat itu.“Putri. Tun
Pagi itu, terlihat sosok jelita Tatyana yang tengah terburu-buru menuju balai pengobatan dengan membawa hidangan makanan ditangannya, Tatyana memang bertugas untuk menjadi pelayan bagi Putri Sheeva, tapi karena Putri Sheeva selalu berada dibalai pengobatan untuk menjaga dan merawat Sarah sekaligus menemani Bruce, makanya setiap hari Tatyana harus mengantarkan keperluan Putri Sheeva. Sama seperti halnya pagi ini.“Tatyana!” sebuah suara terdengar memanggil namanya, Tatyana menghentikan langkahnya dan menoleh.“Tuan Muda Ali” ucap Tatyana tersenyum melihat sosok Tuan Muda Ali yang terlihat mendatanginya.“Apa kau mau ke balai pengobatan Tatyana?” tanya Tuan Muda Ali lagi.“Benar tuan muda. Saya mau mengantarkan sarapan untuk Putri Sheeva dan keluarga tuan Bintang” ucap Tatyana tersenyum. “Ada apa tuan muda?” tanya Tatyana lagi.“Tatyana... Bisakah kau suruh Putri Sheeva keluar sebentar
“Sheeva. Apakah aku tak memiliki kesempatan untuk merubah perasaanmu padaku?” tanya Tuan Muda Ali lagi mengharap. Putri Sheeva tersenyum manis, dan ;“Lebih baik kita tetap menjadi saudara Ali. Kita akan bisa terus saling menyayangi selamanya” ucap Putri Sheeva lagi dengan lembut hingga membuat Tuan Muda Ali menarik nafas panjang.“Baiklah Ali. Jika tidak ada yang ingin dibicarakan lagi, aku akan kembali ke balai pengobatan” ucap Putri Sheeva lagi, Tuan Muda Ali tetap diam dan ini sudah cukup bagi Putri Sheeva untuk bangkit berdiri dan melangkah pergi meninggalkan Tuan Muda Ali yang masih terpaku ditempatnya.Sheeva kembali masuk ke balai pengobatan, dan langkah Sheeva tampak terhenti saat baru saja menutup pintu balai pengobatan tersebut, Bintang, Sarah, Bruce dan Tatyana terlihat menatapnya dengan penuh arti.“Tatyana, ada apa?” tanya Sheeva lembut merasa heran dengan suasana yang ada.“Tuan B
Sore itu di sebuah gerbang pintu kotaraja terlihat sangat megah, dijaga sangat ketat oleh ratusan orang prajurit, setiap orang yang masuk keluar diperiksa dengan sangat teliti. Di pintu gerbang yang sangat luar biasa besarnya itu terpampang sebuah tulisan besar.DINASTI TIMURIYAHBanyak yang masuk tapi juga banyak yang keluar dari pintu gerbang tersebut, ternyata kotaraja timuriyah ini keadaan sangat ramai sekali, selain sebagai pusat kerajaan, kotaraja timuriyah juga menjadi pusat perdagangan, sehingga tak heran kondisinya sangat ramai sekali. Diantara ramainya orang yang berlalu lalang ditempat itu, tampak dua sosok yang baru saja tiba didepan pintu gerbang dan kini tengah berdiri menatap pintu gerbang besar itu.Sosok pertama adalah sosok lelaki muda tampan bertubuh kekar, mengenakan pakaian bangsawan, jubah putih berbulu yang tidak tertutup dibagian atasnya, hingga sekilas terlihat rajahan didadanya, hanya saja tak jelas, rajahan tersebut be
Malam itu.“Kau beristirahatlah dulu Tatyana, aku akan melihat-lihat keluar dulu” ucap Bintang lagi. Tatyana hanya tampak mengangguk.Saat sudah tengah malam, Bintang baru kembali, Tatyana masih belum tidur karena memang menunggu kedatangan Bintang.“Bagaimana tuan?” tanya Tatyana lagi penasaran dengan hasil penyelidikan Bintang.“Keadaan di istana penjagaannya sangat ketat sekali, tak mungkin bisa menyusup kedalamnya tanpa ketahuan” ucap Bintang lagi seraya berdiri menatap kearah luar dari jendela kamarnya, kamar yang Bintang tempati memang berada dilantai cukup tinggi, karena penginapan megah itu terdiri dari beberapa lantai.“Penjagaan di istana memang sangat ketat tuan, kita harus mencari cara untuk bisa masuk kedalamnya” ucap Tatyana lagi. Bintang terdiam dan memperhatikan keadaan diluar.“Tatyana, bangunan yang ada diseberang penginapan ini, itu bangunan apa?” tanya Bintang ti
ISTANA SURGA, sebuah tempat yang memliki desain arsitektur paling indah dan paling megah dari semua bangunan yang ada dikotaraja, dan malam ini, tempat itulah yang akan menjadi tempat penyelidikan Bintang. Bintang yakin banyak anggota istana yang datang ketempat itu, dan ini kesempatan bagi Bintang untuk mencari informasi sebanyak-banyaknya.Di jendela kamar tempat penginapan, terlihat sosok Tatyana yang terlihat sangat geram melihat Bintang yang memasuki Istana Surga, walaupun Bintang sudah mengemukakan alasannya hanya untuk mencari informasi, bukan untuk mencari kesenangan wanita. Tapi tetap saja Tatyana geram.Istana Surga, bukan saja megah diluar, tapi juga megah didalam, keadaan didalamnya begitu ramai sekali, baik laki-laki hidung belang, maupun para wanita penghiburnya. Baru saja masuk, sosok Bintang yang memang mirip seorang bangsawan langsung disambut oleh beberapa orang wanita yang dengan manjanya mendekati Bintang. Bintang dan para tamu lain tampak digiring