“Sebelum kematiannya, guruku menceritakan sebuah rahasia yang amat mengejutkanku Bintang. Sebuah rahasia tentang cerita sosok Pangeran Iblis yang menjadi musuh bebuyutan eyang gurumu Panembahan Agung.”. Mbah Suro berhenti sejenak seraya menarik napas panjang. Sementara Bintang terlihat sudah tidak sabar untuk mendengar kelanjutan cerita Mbah Suro.
“Tapi selain Pangeran Iblis, ternyata masih ada seorang lagi yang keberadaannya akan sangat mengancam kedamaian dan ketentraman umat manusia. Khususnya ditanah jawa ini. Guruku menyebutnya sebagai RATU KEGELAPAN.”.
“Ra... Ratu Kegelapan.”. ulang Bintang terkejut, memang baru kali ini Bintang mendengar nama itu.
“Ya Ratu Kegelapan, bila kemunculan Pangeran Iblis amat mengancam kedamaian seluruh umat manusia, tapi kemunculan Ratu Kegelapan bisa sangat mengancam kedamaian ditanah jawa ini. Selama beberapa generasi kemunculannya, eyang guru dan guruku selalu berhasil mencegahnya.&r
“Mungkin shang hyang whidi masih belum menginginkan kematianku ki demang, tapi sebentar lagi kaulah yang akan segera menghadapnya..”. ucap pemuda itu lagi dengan tajam.Melihat tidak ada gunanya dia berniat untuk melarikan diri dari tempat itu, maka ; “Cringgg..”. ki Demang Wagata langsung mencabut keris yang sejak tadi ada dipinggangnya dan ;“Huh! jangan kau kira bisa membunuhku semudah itu bocah, kaulah yang akan mati dengan keris ditanganku ini.”. ucap ki Demang Wagata lagi seraya menyilangkan keris ditangannya, sosok pemuda berjubah biru itu terlihat maju kedepan beberapa tindak, tidak ada sedikitpun terlihat kegentaran diwajahnya menghadapi sosok ki Demang Wagata yang tengah memegang keris ditangannya.“Ayo serang aku ki demang!”. ucap sang pemuda lagi dengan sinisnya.“Kubunuh kau bocah, hiyaa! wut...wuutttt.”. sosok ki Demang Wagata menyerang kedepan dengan keris ditangannya. Tapi dengan
“Ayo den, mari mampir dulu kerumah”. ajak ki Tayub lagi dan Bintangpun tak menolaknya, lalu keduanyapun segera meninggalkan tempat itu.Malam kembali datang seperti biasanya, rembulan tampak bersinar redup malam itu, tapi masih begitu banyak bintang-bintang yang tertebaran menemaninya. Seperti itu ditempat kediaman Nyai Kembangsari sendiri.“Begitulah ceritanya den.”. ucap ki Tayub“Jadi Nyai Kembangsari masih memiliki seorang adik”. batin Bintang lagi setelah mendengar semua cerita ki Tayub.“Maaf ki, kalau boleh saya tahu, dimana adik Nyai Kembangsari berada sekarang. ?” ucap Bintang akhirnya.“Oh nyai sedang mengadakan pertunjukan dikadipaten sebelah den. Mungkin besok baru kembali”. ucap ki Tayub lagi.“Pe... Pertunjukan, maksud aki ?” tanya Bintang tak mengerti.“Nyai Purbasari adalah seorang sinden raden.”. ucap ki Tayub tersenyum.“
Malam kembali datang menjelang, seperti biasanya malam itupun rembulan tampak bersinar dengan redup, tapi disana sini masih cukup banyak bintang-bintang yang menemaninya dengan setia.Malam itu ditempat kediamannya, Nyai Purbasari tengah menceritakan sebuah rahasia tentang dirinya dan kakaknya Nyai Kembangsari, rahasia besar yang sangat membuat Bintang terkejut.“Tidak mungkin!”. ucap Bintang tanpa sadar.“Hal ini mungkin memang sangat sulit untuk dipercaya kangmas, tapi itulah kenyataan, kangmas mungkin tahu kalau nyimas Kembangsari memiliki sebuah tanda lahir dilengan kanannya seperti ini.”. ucap Nyai Purbasari lagi seraya menyingkapkan pakaian dilengannya dan kini terlihatlah sebuah tangan indah nan putih milik Nyai Purbasari, tapi bukan hal itu yang memancing perhatian Bintang, melainkan sebuah tanda merah berbentuk segitiga dilengan Nyai Purbasari, tanda yang sama seperti yang dimiliki oleh Nyai Kembangsari.“Tapi tetap
“Weerrrr......werrr”. tapi tiba-tiba saja dari arah luar, sebuah cahaya hitam berkiblat masuk kedalam kamar Bintang melalui jendela kamar yang terbuka itu, sesaat terlihat semburat cahaya hitam itu tampak mengitari tempat peraduan Bintang sampai kemudian cahaya itu terlihat mulai turun kelantai dan astaga, secara mengejutkan dari cahaya hitam yang berpedar itu mulai menjelma menjadi sesosok tubuh. Semakin lama cahaya hitam itu semakin memudar, tapi kali ini sebagai gantinya, cahaya hitam itu telah menjelma menjadi sosok seorang wanita anggun berparas cantik, wanita anggun ini tampak mengenakan pakaian serba hitam dengan garis-garis merah, tapi pakaian hitam yang dikenakannya cukup tipis hingga cukup memperlihatkan bentuk lekuk tubuhnya yang indah dibalik pakaiannya itu. Bahkan bukan itu saja yang sangat menarik dari sosok wanita cantik ini, pakaian transparan yang digunakannya tampak begitu rendah dibagian dadanya hingga belahan kedua gunung kembarnya yang membusung indah terlihat jel
Malam kembali datang, tapi malam ini hujan tidak turun seperti malam sebelumnya, walau bersinar redup, tapi sang rembulan masih menampakkan dirinya dipuncaknya, ditemani beberapa bintang yang masih setia bersamanya.Malam telah semakin larut, saat Nyai Purbasari terlihat keluar dari kamarnya, dengan sangat hati-hati Nyai Purbasari terlihat melangkah seakan-akan dia tak ingin keberadaannya diketahui oleh orang lain. Suasana malam itu benar-benar sunyi senyap, hampir semua mahluk sudah tenggelam dibuaian mimpinya. Nyai Purbasari terus melangkah menuju kepintu sebuah kamar, dan saat dia tiba didepan pintu kamar itu, dia berhenti sejenak, lalu dengan sangat hati-hati Nyai Purbasari terlihat menempelkan pendengarannya kearah pintu kamar tersebut.Secara perlahan tapi pasti, raut wajah jelita milik Nyai Purbasari terlihat berubah, nafasnya terdengar memburu, keringat dingin terlihat mengucur diwajahnya, dengan wajah memerah Nyai Purbasari terlihat cepat menarik wajahnya dari
“Kau boleh melakukan apapun nyimas, tapi tolong jangan ganggu dia. ?” ucap Nyai Purbasari lagi kepada Bintang.“Oh... Rupanya kau juga jatuh cinta padanya Purbasari. Tak heran adik dan kakak mencintai orang yang sama.”. ucap Nyai Kembangsari lagi tersenyum sinis.“Tapi dia memang pantas untuk dimiliki oleh setiap wanita didunia ini. Tapi selagi aku yang memiliki, tidak ada seorang wanitapun yang boleh memilikinya. Termasuk kau Purbasari”. ucap Nyai Kembangsari lagi dengan tegas. Dan Nyai Purbasari sangat terkejut saat tiba-tiba saja sosok Nyai Kembangsari yang tadinya berada beberapa langkah dihadapannya, kini sudah berada tepat didepannya, bahkan ; “Ugghhh.”. dengan tiba-tiba saja tangan kanan Nyai Kembangsari telah mencengkram lehernya dengan keras, hingga sosok tubuh Nyai Purbasari terangkat keatas.“Akan kukirim kau untuk menemui kakakmu.”. ucap Nyai Kembangsari lagi dengan pandangan yang mengeluark
Bersamaan dengan itu Mbah Suropun menceritakan apa yang sebenarnya terjadi kepada Bintang dan kembali wajah Bintang berubah mendengar cerita yang disampaikan oleh Mbah Suro.“Aku datang terlambat Bintang”.“Ta... Tapi bisakah kita menolongnya mbah.”.“Bisa, hanya saja waktu kita sangat sempit Bintang, bila sampai matahari terbit diufuk timur, maka semuanya sudah terlambat..”. ucap Mbah Suro seraya menatap kearah mulut goa, dimana kegelapan masih menyapa.“Kalau begitu jangan ditunda lagi mbah, ayo kita berangkat sekarang”. ucap Bintang, tapi Bintang terkejut saat melihat wajah Mbah Suro yang berubah.“Tempat kekuasaan Ratu Kegelapan berada di dunia kegelapan Bintang, dan ditempatnya Ratu Kegelapan takkan bisa dikalahkan, jika kita kesana, aku ragu apakah kita bisa untuk mengalahkannya..”. ucap Mbah Suro lagi.“Aku tak perduli mbah, yang penting sekarang adalah menyelamatkan Ny
“Buka matamu sekarang Bintang.!”. sebuah suara terdengar lembut dipendengaran Bintang, dengan perasaan berdebar Bintang segera membuka kedua matanya, dan ; “Ahhh...”. Bintang terperanjat kaget saat melihat keberadaan dirinya saat itu, tak ada sesuatupun yang dapat terlihat kecuali kegelapan. Hanya sosok Mbah Suro saja yang dapat Bintang lihat, karena disekujur tubuh Mbah Suro terlihat memancarkan cahaya putih yang cukup terang.“Inilah Dunia kegelapan itu Bintang, gunakan aji Nur Prasetya Bumimu untuk melihat jalan.”. ucap Mbah Suro lagi dan tanpa menunggu waktu lagi, Bintangpun segera merapal aji Nur Prasetya Buminya, dan seketika saja tubuh Bintangpun langsung memancarkan cahaya putih yang cukup terang seperti yang dipergunakan oleh Mbah Suro. Dan Bintang kini baru dapat melihat kalau tepat dihadapan mereka, ada dua buah lorong goa yang cukup besar.“Kita harus bergerak cepat Bintang, jika tidak Nyawa Nyai P