Share

67. Bagian 9

last update Terakhir Diperbarui: 2022-06-14 01:02:19

Bintang melompat turun dengan ringannya kedalam lubang besar tersebut dan turun tepat disamping Tomeo. sesaat terlihat keadaan Tomeo yang sangat parah, nafasnya sudah tinggal satu satu, sekali lihat saja Bintang tahu kalau lawannya takkan selamat dari keadaannya yang sangat terluka parah saat ini, bahkan Bintang hanya sedikit merasakan energi kehidupan dari sosok Tomeo.

Tomeo sendiri secara perlahan membuka kedua matanya, dapat dilihatnya sosok lawannya telah berdiri didekatnya, Bintang sendiri terlihat berjongkok disebelah Tomeo.

“Kkk.. kau benar...benar hebat! sudah.. lama... aku mencari lawan sepertimu !” ucap Tomeo lagi dengan terbata-bata.

Bintang mengulurkan tangannya dan memegang pundak Tomeo, Bintang menyalurkan hawa murninya untuk memberikan sedikit kekuatan pada diri Tomeo. Tomeo yang merasakan hal itu terlihat tersenyum getir.

“Bb...bolehkah aku tau namamu?” tanya Tomeo lagi.

“Namaku Bintang” jawab Bin

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

  • Ksatria Pengembara Season 1   67. Bagian 10

    DAHSYATNYA pertarungan yang terjadi antara Bintang dan Tomeo, juga terjadi pada pertarungan Dewa Iblis dan Agoess sennin. Begitu sengitnya pertarungan keduanya sampai-sampai keduanya tak sadar sudah menjauhi tempat pertarungan Bintang dan Tomeo.Entah sudah berapa puluh jurus keduanya bertarung, hingga pada suatu ketika sosok Agoess sennin dan Dewa Iblis sama-sama melompat mundur kebelakang.Agoess sennin dengan pancaran mataharinya yang membuat tubuhnya berpedar dengan sinar keemasan dan Dewa Iblis dengan kung fu pengubah ototnya yang membuat tubuh Dewa Iblis berpedar dengan aura hitam pekat.“Luar biasa energi kekuatan ini!” batin Dewa Iblis mengagumi energi yang kini ada di dalam dirinya, begitu kuat seakan tak terbendung. Dewa Iblis Awan Api dengan kekuatan King Singa Perkasa yang ada di dalam dirinya ditambah dengan kekuatan kung fu pengubah otot yang dahsyat membuat sosok Dewa Iblis tampil dengan aura mengerikan.Sedang

    Terakhir Diperbarui : 2022-06-14
  • Ksatria Pengembara Season 1   67. Bagian 11

    Saat sore sudah datang menjelang, sepasang muda mudi ini tampak tiba digerbang sebuah kota kecil, tapi penduduknya terlihat cukup ramai, ini dapat terlihat dari orang-orang yang tampak berdiri dijalan keluar dari rumah dan menatap ke suatu arah. Arah itu adalah arah ledakan maha dahsyat yang kian sering terdengar dan terlihat dari kejauhan. Ledakan yang getarannya hingga sampai ke kota kecil itu. Banyak orang-orang yang menduga kalau ledakan itu berasal dari sebuah pertarungan dahsyat. Dan dugaan itu tidak salah, karena memang ledakan-ledakan dahsyat yang menggetarkan itu berasal dari pertarungan Dewa Iblis dan Agoess sennin. Sepasang muda mudi yang tak lain adalah Bintang dan Roro Putri Srikandi tampak turun dari kudanya dan mulai berjalan memasuki kota kecil tersebut, hampir seluruh penduduk kota kecil itu tampak keluar dari rumah mereka menatap kearah ledakan yang jauh terjadi, sesekali terasa getaran dengan skala kecil terasa sampai ke kota kecil itu. “Dinda.. Sementara malam ini

    Terakhir Diperbarui : 2022-06-14
  • Ksatria Pengembara Season 1   67. Bagian 12

    MALAM menghiasi alam, bulan dan Bintang yang bertaburan tampak ikut menemani malam itu. Suasana yang indah itu tampak tak begitu dinikmati oleh sebuah kota kecil yang keadaannya begitu begitu sangat mencekam. Sesekali dikejauhan terdengar suara ledakan dahsyat yang diiringi oleh getaran yang cukup kuat.Di salah satu kamar di dalam sebuah penginapan yang ada dikota kecil itu, terlihat sosok Roro masih terbaring lelah dengan memeluk dada Bintang. Dari selimut yang menutupi tubuh keduanya, jelas dapat diketahui kalau dibalik selimut tidaklah mengenakan apa-apa alias bugil.“Dinda..” ucap Bintang memecah kesunyian diantara mereka.“Iya kanda” balas Roro dengan lembut.Tapi tak ada balasan suara dari Bintang, hingga Roro harus mengangkat wajahnya, menatap kearah Bintang.“Ada apa kanda?” tanya Roro lagi dengan lembut, tangannya terangkat dan dengan lembut membelai wajah Bintang.“Kanda ingin menceritakan

    Terakhir Diperbarui : 2022-06-14
  • Ksatria Pengembara Season 1   67. Bagian 13

    KEESOKAN harinya, Bintang dan Roro melanjutkan kembali perjalanan mereka, dari kejauhan suara ledakan dan getaran masih sering terdengar, sebelum pergi meninggalkan kota itu, Bintang tampak berpaling kearah asal suara ledakan tersebut, Roro ikut berpaling.“Mereka masih bertarung kanda?” tanya Roro lagi. Bintang tak menjawab tapi hanya menganggukkan kepalanya.“Ayo kita lanjutkan perjalanan kita dinda” ucap Bintang lagi. Roro mengangguk menatapKeduanya menempuh perjalanan yang cukup jauh untuk mencapai jurang tempat tinggal Asura Kaji.Dengan ilmu peringan tubuh yang sudah terbilang sempurna, Bintang dan Roro melompat masuk kedalam jurang tersebut.Di dasar jurang, Bintang mengajak Roro kesuatu tempat, dari kejauhan Bintang dan Roro dapat melihat dua sosok bayangan yang tengah menunggu dipintu goa.Semakin dekat, semakin terlihat kedua sosok itu adalah dua sosok wanita. Hingga akhirnya langkah Bintang dan Roro tiba d

    Terakhir Diperbarui : 2022-06-15
  • Ksatria Pengembara Season 1   67. Bagian 14

    Diatas jurang, Bintang tampak menanti dengan gagahnya kearah tenggara, pandangan Bintang terarah keatas langit.Dititik jauh dilangit, sebuah titik hitam tampak terbang melayang kearah Bintang. Semakin dekat semakin jelas terlihat kalau titik hitam itu adalah sosok seorang manusia yang terbang melayang dengan jubah panjang dipunggungnya. Dan kini sosok gagah perkasa itu tampak berdiri diudara, tepat dihadapan Bintang.“Dewa Iblis..” ucap Bintang mengenali sosok Dewa Iblis yang tampak mengenakan topeng louchanya, bahkan sekarang Dewa Iblis menggunakan jubah dipunggungnya seperti superman.Sementara itu sosok Dewa Iblis tampak memperlihatkan kemampuannya yang sekarang bisa terbang diudara dan berdiri dengan gagahnya. Dan dengan sangat ringan sekali, Dewa Iblis tampak turun kebawah. Tak ada satupun debu yang berterbangan saat Dewa Iblis menjejakkan kedua kakinya ketanah. Rupanya sudah begitu sangat sempurna ilmu peringan tubuh yang dimiliki Dewa Iblis s

    Terakhir Diperbarui : 2022-06-15
  • Ksatria Pengembara Season 1   67. Bagian 15

    Sebuah pulau kosong kembali dipilih Bintang dan Dewa Iblis untuk menjadi tempat pertarungan mereka. Kini sosok Bintang dan Dewa Iblis sudah saling berhadapan satu sama lain.“Kali ini kau takkan menang dariku, Ksatria Pengembara” ucap Dewa Iblis tegas“Belum tau hasilnya kalau belum kita coba, Dewa Iblis” ucap Bintang tak kalah tegas.“Kini di dalam tubuhku ada kekuatan King dan Stoor milik Agoess sennin. Aku adalah tiada lawan di dunia. Nomor 1 dijagat dunia persilatan. Ha ha ha...!” ucap Dewa Iblis lagi tertawa dengan keras.“Sudah kukatakan, kita belum tau hasilnya kalau belum dicoba, Dewa Iblis” ucap Bintang lagi tersenyum dan senyuman diwajah Bintang merupakan penghinaan bagi Dewa Iblis.“Ggrrr.. kau akan merasakan kekuatan yang tiada tandingannya dijagat dunia ini, Ksatria Pengembara!” ucap Dewa Iblis seraya menghimpun tenaganya. “Tapi kalau hanya untuk mengalahkanmu, aku akan

    Terakhir Diperbarui : 2022-06-15
  • Ksatria Pengembara Season 1   67. Bagian 16

    Serangan yang dilesakkan oleh Dewa Iblis tak membuat Bintang terkejut.“Rembulan Jatuh Matahari Luruh...!” sosok Bintang yang berada di udara, tiba-tiba langsung menukik tajam dengan kedua telapak tangan mengarah kebawah, dibawah Dewa Iblis cukup terperanjat kaget merasakan hawa serangan panas dan dingin yang begitu menyengat menerpa tubuhnya, jurus Rembulan Jatuh Matahari Luruh benar-benar dahsyat, mampu mengeluarkan kekuatan yang sangat dahsyat melancarkan serangan mematikan dengan gemuruh badai panas membakar dan dinginnya angin beku.“Bbuuummm...buuummm....buuummmm!!!” dentuman keras dan beruntun terjadi diudara saat pukulan Bintang menghantam lingkaran api raksasa milik Dewa Iblis. Tapi rupanya jurus Rembulan Jatuh Matahari Luruh milik Bintang lebih dahsyat hingga begitu lingkaran api raksasa musnah, sosok Bintang tetap terus melesat kebawah.“Naga Api Menembus Gunung, heaaa!” Dewa Ibli

    Terakhir Diperbarui : 2022-06-15
  • Ksatria Pengembara Season 1   67. Bagian 17

    Melihat Dewa Iblis yang mampu mementalkan bola-bola hitamnya, Bintang mengerahkan serangan ke-9 bola hitamnya dengan lebih cepat dan kuat.“Wuuuttt....wuuuttt.....wuuuuttt!”Serangan ke-9 bola hitam semakin cepat dan semakin cepat.“Deggg....deggg....deggg!” tapi gerakan Dewa Iblispun semakin cepat menangkal setiap serangan yang datang kepadanya. Tapi lama kelamaan Dewa Iblis kewalahan juga dengan serangan Bintang.“Deggg....deggg....deggg!”“Deggg....deggg....deggg!”“Deggg....deggg....deggg!”Serangan beruntun 9 bola hitam datang dari berbagai arah sehingga membuat Dewa Iblis semakin kewalahan.“Cakra Petir Halilintar, heaaa ! zzzgghh.... zzzgghh....” tiba-tiba saja Bintang mengerahkan serangan dahsyat Cakra Petir Halilintar kearah Dewa Iblis. Segelombang chakra petir dahsyat langsung menyerang kearah Dewa Iblis yang baru saja menghalau

    Terakhir Diperbarui : 2022-06-16

Bab terbaru

  • Ksatria Pengembara Season 1   87. Bagian 20

    Bintang yang melihat kekuatan puncak yang telah dikerahkan oleh Datuk Malenggang Dilangit, segera ikut menghimpun tenaganya. Uap tipis putih terlhat keluar dari tubuh Bintang, uap putih yang mengeluarkan hawa dingin yang sangat menyengat.Dari uap tipis itu, terlihat membentuk sebuah bayangan diatas kepala Bintang, bayangan seekor naga berwarna putih tercipta.“Ledakan besar, khhaaaa!”Tiba-tiba saja sosok Datuk Malenggang Dilangit yang sudah diselimuti magma lahar panas langsung berlari kearah Bintang.Buumm! Buumm! Buumm! Buumm!Di setiap langkah Datuk Malenggang Dilangit terdengar suara ledakan-ledakan akibat tapak magma panas Datuk Malenggang Dilangit yang menjejak tanah, bagaikan seekor banteng ganas, sosok Datuk Malenggang Dilangit yang sudah berubah menjadi monster magma lahar terus berlari kearah Bintang. Beberapa tombak dihadapan Bintang, monster magma Datuk Malenggang Dilangit melompat dan ;Wuussshhh!M

  • Ksatria Pengembara Season 1   87. Bagian 19

    Dhuarr! Dhuarr! Dhuarr! Dhuarr!Ledakan-ledakan dahsyat dan beruntun terjadi diudara hingga terasa menggetarkan alam. Tinju-tinju magma bertemu dengan taburan Bintang-bintang putih kecil yang terang milik Bintang.Dhuarr! Dhuarr! Dhuarr! Dhuarr!Baik Bintang maupun Datuk Malenggang Dilangit terus melepaskan serangan dahsyatnya, hingga ledakan demi ledakan terus terjadi membahana ditempat itu, dalam sekejap saja, pohon-pohon yang ada dipulau itu langsung berterbangan dan bertumbangan entah kemana, tempat itu langsung luluh lantah dibuat oleh ledakan dahsyat oleh serangan Bintang dan Datuk Malenggang Dilangit.Saat Bintang berhasil turun kebawah, pulau itu sudah terbakar setengahnya akibat ledakan yang tadi terjadi, wajah Bintang kembali berubah saat melihat Datuk Malenggang Dilangit terlihat menghimpun tenaganya, magma lahar panas terlihat berkumpul ditelapak tangan Datuk Malenggang Dilangit.Bintang yang melihat hal itu segera ikut mengumpulkan haw

  • Ksatria Pengembara Season 1   87. Bagian 18

    SEBUAH pulau kosong tak berpenghuni dipilih oleh Bintang untuk menjadi tempat pertarungannya dengan Datuk Malenggang Dilangit. Kini kedua-duanya sudah saling berdiri berhadapan, Bintang kini sudah kembali ke sosoknya semula, demikian pula Datuk Malenggang Dilangit yang kini sudah berdiri diatas tanah tempatnya berpijak. Kedua-duanya saling berhadapan dengan tatapan tajam.Wweerrrr..!Tanpa banyak bicara, sosok Datuk Malenggang Dilangit tiba-tiba saja mengeluarkan magma lahar panas dari sekujur tubuhnya, terutama dibagian kedua tangan, kedua kaki dan kepala. Sedangkan sebagian besar tubuhnya belum berubah menjadi magma lahar panas.Bintang yang melihat hal itupun tak tinggal diam, dan ;Blesshhhh...!Tiba-tiba saja tubuh Bintang telah diliputi energi putih keperakan, rambut Bintangpun telah berubah menjadi berwarna putih keperakan dengan balur-balur keemasan yang mengeluarkan hawa dingin. Rupanya Bintang langsung menggunakan wujud Pangeran Bulan

  • Ksatria Pengembara Season 1   87. Bagian 17

    Wuusshhh!Tombak melesat dengan sangat cepat dan kuat kearah Datuk Malenggang Dilangit.Blepp!Kembali tombak yang dilemparkan oleh Sutan Rajo Alam hangus terbakar begitu menyentuh sosok Datuk Malenggang Dilangit.“Cepat ungsikan paduka rajo” teriak Datuk Rajo Dilangit memperingatkan para pejabat istana yang berdiri bersama Paduka Ananggawarman.“Tidak, aku takkan lari!” ucap Paduka Ananggawarman dengan keras hati hingga membuat Datuk Rajo Dilangit dan Sutan Rajo Alam hanya menarik nafas panjang melihat kekerasan hati Paduka Ananggawarman.Sementara itu magma lahar panas terus semakin banyak menjalar menutupi halaman istana Nagari Batuah.Datuk Rajo Dilangit dan Sutan Rajo Alam terlihat tengah memikirkan rencana untuk mengatasi hal itu, waktu yang sempat dan mendesak membuat keduanya sedikit khawatir dengan keadaan yang terjadi, hingga ;“Datuak Malenggang Di

  • Ksatria Pengembara Season 1   87. Bagian 16

    Istana Nagari Batuah terlihat begitu sibuk dengan segala macam aktivitasnya, karena hari ini adalah janji yang ditetapkan oleh Datuak Malenggang Dilangit terhadap wilayah Nagari Batuah, dengan dipimpin oleh Datuk Rajo Dilangit, Paduka Ananggawarman berniat untuk melawan Datuk Malenggang Dilangit dengan segenap kekuatan istana Nagari Batuah, para hulubalang, panglima dan pejabat istana Nagari Batuahpun memberikan tanda kesiapan mereka berjuang hidup atau mati demi mempertahankan kedaulatan istana Nagari Batuah.Datuk Rajo Dilangit dipercaya oleh Paduka Ananggawarman untuk memimpin seluruh pasukan yang ada di istana Nagari Batuah dan Datuk Rajo Dilangit menerimanya untuk menjalankan taktik yang akan digunakan untuk melawan amukan Datuk Malenggang Dilangit. Seluruh masyarakat kotaraja Nagari Batuah sudah diungsikan demi keselamatan mereka. Paduka Ananggawarman menolak untuk ikut me

  • Ksatria Pengembara Season 1   87. Bagian 15

    Pagi itu di Istana Bunian, panglima Kitty yang tiba-tiba saja datang menghadap, disaat Bintang dan Ratu Bunian tengah bercengkrama mesra berdua. “Sembah hormat hamba paduka, ratu” ucap panglima Kitty berlutut dihadapan keduanya. Ratu Bunian terlihat mengangkat tangannya sebagai tanda menerima hormat panglima Kitty. “Ada apa Kitty?” “Ampun ratu, Datuak Malenggang Dilangit sudah muncul kembali” ucap Kitty lagi hingga membuat wajah Ratu Bunian berubah pucat. Bintang yang ada didekatnya mulai tertarik mendengarnya. “Untung saja kita cepat memindahkan Negeri Bunian jauh dari gunung marapi. Kalau tidak, Datuak Malenggang Dilangit pasti sudah datang kemari” ucap Ratu Bunian lagi. Panglima Kitty terlihat mengangguk-anggukkan kepalanya. “Dimana Datuak Malenggang Dilangit muncul Kitty?” tanya Bintang cepat hingga membuat Ratu Bunian dan panglima Kitty memandang kearah Bintang. “Ampun paduka, Datuak Malenggang Dilangit mengacau di istana Nagari Batuah” “Istana Nagari Batuah?!” ulang Bintan

  • Ksatria Pengembara Season 1   87. Bagian 14

    “Maafkan kelancangan ambo datuak” ucap Datuk Rajo Dilangit lagi. Entah apa maksud Datuk Rajo Dilangit yang tiba-tiba saja berjongkok. Perlahan sosok Datuk Rajo Dilangit mulai berubah menjadi seekor harimau loreng yang sangat besar, 2x ukuran harimau dewasa, sama besarnya dengan harimau putih jelmaan Datuk Malenggang Dilangit.Grraaauuummm!Grraaauuummm!Dua harimau besar ini saling mengaum dengan dahsyat, begitu dahsyatnya banyak para prajurit yang ada ditempat itu jatuh terduduk karena lemas lututnya.Grraaauuummm!Grraaauuummm!Kembali kedua harimau besar ini saling mengaum, tapi kali ini disertai dengan sama-sama saling menerkam kedepan.Kembali terjadi dua pertarungan raja rimba yang sama-sama berwujud besar. Saling terkam, saling cakar dan saling gigit, dilakukan oleh kedua harimau berbeda warna ini. Kali ini harimau belang jelmaan Datuk Rajo Dilangit mampu memberikan perlawanan sen

  • Ksatria Pengembara Season 1   87. Bagian 13

    Sekarang Datuk Malenggang Dilangit telah dikeroyok oleh dua pengguna harimau dan macan kumbang, tapi bukannya terdesak, Datuk Malenggang Dilangit justru tertawa-tawa senang melayani serangan keduanya.“Hahaha.. sudah lama aku tidak bertarung sesenang ini” ucap Datuk Malenggang Dilangit lagi.Sebenarnya jurus-jurus harimau putih milik Datuk Malenggang Dilangit tidaklah jauh berada diatas jurus harimau singgalang milik Wijaya dan jurus macan kumbang milik Panglima Kumbang, hanya saja perbedaan kekuatan dan pengalaman yang membuat Datuk Malenggang Dilangit lebih unggul.Memasuki jurus ke 88, Wijaya dan Panglima Kumbang terlihat sama-sama melompat mundur kebelakang.Graaauumm!Ggrraaamm!Tiba-tiba saja Wijaya dan Panglima Kumbang terdengar mengaum. Sosok Wijaya sendiri yang sudah berjongkok merangkak tiba-tiba saja berubah wujud menjadi seekor harimau belang kuning dewasa, sedangkan sosok Panglima Kumbang y

  • Ksatria Pengembara Season 1   87. Bagian 12

    Wusshhh!Seperti melempar karung saja, Datuk Malenggang Dilangit dengan ringannya melemparkan sosok Rajo mudo Basa kehadapan Paduka Ananggawarman.Tapp!Sesosok tubuh tampak langsung bergerak didepan Paduka Ananggawarman dan langsung menangkap tubuh Rajo mudo Basa yang dilemparkan oleh Datuk Malenggang Dilangit. Rupanya dia adalah Panglima Kumbang.“Rajo mudo, anakku” ucap Panglima Kumbang dengan wajah berubah yang melihat keadaan Rajo mudo Basa yang babak belur. Panglima Kumbang dengan cepat memeriksa keadaan putranya tersebut. Walaupun babak belur, Panglima Kumbang masih dapat merasakan tanda-tanda kehidupan ditubuh Rajo mudo Basa walaupun sangat lemah sekali. Panglima Kumbang segera memerintahkan beberapa prajurit untuk membawa sosok Rajo mudo Basa.“Apa yang datuak lakukan pada putra hamba?” tanya Panglima Kumbang lagi. Nada suara Panglima Kumbang sedikit meninggi.“Putramu, siapa kau?&rdqu

DMCA.com Protection Status