Sebuah pulau kosong kembali dipilih Bintang dan Dewa Iblis untuk menjadi tempat pertarungan mereka. Kini sosok Bintang dan Dewa Iblis sudah saling berhadapan satu sama lain.
“Kali ini kau takkan menang dariku, Ksatria Pengembara” ucap Dewa Iblis tegas
“Belum tau hasilnya kalau belum kita coba, Dewa Iblis” ucap Bintang tak kalah tegas.
“Kini di dalam tubuhku ada kekuatan King dan Stoor milik Agoess sennin. Aku adalah tiada lawan di dunia. Nomor 1 dijagat dunia persilatan. Ha ha ha...!” ucap Dewa Iblis lagi tertawa dengan keras.
“Sudah kukatakan, kita belum tau hasilnya kalau belum dicoba, Dewa Iblis” ucap Bintang lagi tersenyum dan senyuman diwajah Bintang merupakan penghinaan bagi Dewa Iblis.
“Ggrrr.. kau akan merasakan kekuatan yang tiada tandingannya dijagat dunia ini, Ksatria Pengembara!” ucap Dewa Iblis seraya menghimpun tenaganya. “Tapi kalau hanya untuk mengalahkanmu, aku akan
Serangan yang dilesakkan oleh Dewa Iblis tak membuat Bintang terkejut.“Rembulan Jatuh Matahari Luruh...!” sosok Bintang yang berada di udara, tiba-tiba langsung menukik tajam dengan kedua telapak tangan mengarah kebawah, dibawah Dewa Iblis cukup terperanjat kaget merasakan hawa serangan panas dan dingin yang begitu menyengat menerpa tubuhnya, jurus Rembulan Jatuh Matahari Luruh benar-benar dahsyat, mampu mengeluarkan kekuatan yang sangat dahsyat melancarkan serangan mematikan dengan gemuruh badai panas membakar dan dinginnya angin beku.“Bbuuummm...buuummm....buuummmm!!!” dentuman keras dan beruntun terjadi diudara saat pukulan Bintang menghantam lingkaran api raksasa milik Dewa Iblis. Tapi rupanya jurus Rembulan Jatuh Matahari Luruh milik Bintang lebih dahsyat hingga begitu lingkaran api raksasa musnah, sosok Bintang tetap terus melesat kebawah.“Naga Api Menembus Gunung, heaaa!” Dewa Ibli
Melihat Dewa Iblis yang mampu mementalkan bola-bola hitamnya, Bintang mengerahkan serangan ke-9 bola hitamnya dengan lebih cepat dan kuat.“Wuuuttt....wuuuttt.....wuuuuttt!”Serangan ke-9 bola hitam semakin cepat dan semakin cepat.“Deggg....deggg....deggg!” tapi gerakan Dewa Iblispun semakin cepat menangkal setiap serangan yang datang kepadanya. Tapi lama kelamaan Dewa Iblis kewalahan juga dengan serangan Bintang.“Deggg....deggg....deggg!”“Deggg....deggg....deggg!”“Deggg....deggg....deggg!”Serangan beruntun 9 bola hitam datang dari berbagai arah sehingga membuat Dewa Iblis semakin kewalahan.“Cakra Petir Halilintar, heaaa ! zzzgghh.... zzzgghh....” tiba-tiba saja Bintang mengerahkan serangan dahsyat Cakra Petir Halilintar kearah Dewa Iblis. Segelombang chakra petir dahsyat langsung menyerang kearah Dewa Iblis yang baru saja menghalau
“Tappp!” Bintang menahan tinju Dewa Iblis dengan tangan kanannya. “Wussshhhh!” hal ini menimbulkan gelombang kekuatan dahsyat yang langsung menyapu tempat itu.Dewa Iblis sendiri yang melepaskan tinjunya cukup terkejut melihat tinjunya bisa ditahan oleh lawannya.“Heaaaa!” Dewa Iblis menambah kekuatan dahsyatnya, dan ;“Dhuuarrrr !!!! bbuuummmm!”Ledakan dahsyat terjadi, sosok Bintang tampak terseret beberapa langkah kebelakang, sementara sosok Dewa Iblis masih berdiri dengan gagah ditempatnya.“Weesshhh!” kembali sosok Dewa Iblis melesat kedepan dengan cepat.“Duarr...duarr...duarrr!” serangan yang dilancarkan Dewa Iblis benar-benar berkekuatan dahsyat, hal ini terlihat dari setiap serangan yang dilancarkan mengandung ledakan yang cukup dahsyat.Sejauh ini Bintang masih mampu mengimbangi setiap serangan yang dilancarkan oleh Dewa Iblis.Memasuki jurus ke 1
“Wusshhh...!” Dewa Iblis mengibaskan tangannya hingga membuat asap tebal yang menutupi tempat itu sirna. Dan kini terlihatlah sosok Bintang yang terkapar tak jauh dari Dewa Iblis. Sosok Bintang tidak lagi dalam mode Cermin Agung Matahari Rembulannya, hal ini menandakan kalau Bintang tengah terluka akibat serangan Dewa Iblis tadi.Dewa Iblis tersenyum dan tetap menatap kearah Bintang dengan tatapan tajamnya, tapi tiba-tiba saja senyum diwajah Dewa Iblis menghilang saat melihat sosok Bintang yang terkapar tampak mengeluarkan aura Bintang-bintang kecil berwarna putih kebiru-biruan yang meringkupi sekujur tubuh Bintang. Saat Bintang membuka kedua matanya, kedua bola mata Bintang tak lagi berwarna keemasan, tapi berwarna keperak-perakan. Tanpa sadar Bintang telah mengaktifkan Insting Dewanya.Perlahan sosok Bintang yang sudah diliputi bintang-bintang kecil putih kebiru-biruan tampak bangkit melayang berdiri.Sementara Dewa Iblis tampak t
“Sebenarnya apa yang terjadi padanya, gerakannya sekarang begitu ringan sekali. Aku sedikitpun tak bisa menyentuhnya” batin Dewa Iblis lagi.“Aku harus bisa memancingnya” sambung batin Dewa Iblis lagi.“Ayo serang aku, apa bisamu hanya bisa menghindar saja” ucap Dewa Iblis memancing perhatian Bintang.Pancingan Dewa Iblis berhasil, Bintang terlihat melompat mundur kebelakang. Begitu kedua kakinya menapak tanah.“Zzegghhhh....zzegggghhhh!” kedua tangan Bintang langsung terangkum cakra petir. Cakra Petir Ganda dikerahkan.“Wesshhhh!” sosok Bintang berkelebat kedepan.“Wwuuutttt!” Dewa Iblis tak tinggal diam begitu saja, tinjunya menyambut kearah Bintang yang melesat kearahnya, lagi-lagi Bintang memperlihatkan kelasnya sebagai pendekar tanpa tanding dunia persilatan, sedetik lagi tinju Dewa Iblis mengenainya, Bintang berputar diudara bak baling-baling, hingga tinju
DEWA IBLIS AWAN API masih berdiri dihadapan Bintang yang terkapar dengan gagahnya. Jelas terpampang wajah puas penuh kemenangan diwajah Dewa Iblis yang menatap sosok Bintang yang tak berdaya tepat didepannya.“Desss..!” Dewa Iblis menendang sosok Bintang yang ada dihadapannya dengan keras, hingga membuat Bintang terpental terguling-guling cukup jauh dari hadapan Dewa Iblis.“Ha ha ha..! akulah yang terkuat di dunia ini. Aku yang terkuat” ucap Dewa Iblis mengangkat kedua tangannya sebagai tanda kemenangan baginya.Dewa Iblis berbalik dan melangkah untuk pergi meninggalkan tempat itu. Tapi baru beberapa langkah, tiba-tiba saja langkah Dewa Iblis berhenti.“Aura apa ini?” batin Dewa Iblis seraya berpaling kearah belakang, dimana sosok Bintang tadi berada. Wajah Dewa Iblis berubah saat melihat sosok lawannya terlihat perlahan mulai bangkit.Pakaian dibagian dada Bintang terlihat sobek besar hingga memperlihatkan raja
“Deeebbbbb!”Bola energi bijuu dama milik Dewa Iblis dengan telak menghantam punggung Bintang yang masih tertelungkup tak berdaya ditempatnya. Wajah Dewa Iblis tersenyum penuh kemenangan karena sebentar lagi lawannya akan tewas dengan tubuh hancur dengan kekuatan bijuu dama miliknya.Tapi pelan-pelan senyum diwajah Dewa Iblis berubah, ledakan yang ditunggu-tunggunya tak datang-datang, saat Dewa Iblis mencoba melihat lebih jelas bola energi bijuu damanya, wajah Dewa Iblis berubah, ternyata bola energi bijju dama tidak menghantam punggung Bintang, melainkan menghantam sebuah warangka pedang yang ada dipunggung Bintang.“Blleepp..!” Dewa Iblis semakin terkejut saat tiba-tiba saja bola energi bijuu damanya terhisap masuk kedalam warangka pedang tersebut, dengan cepat Dewa Iblis melompat menjauh.Dengan rasa penasaran, Dewa Iblis kini kembali memperhatikan sosok Bintang dengan seksama. Bintang yang ma
“Wuuuussshhhh!” Dewa Iblis lebih dulu melepaskan bijuu damanya kearah Bintang.“Khhhhaaaa!” Bintang tak mau kalah, energi plasma yang terkumpul ditangannya didorong kedepan dengan posisi kedua tangan terbalik, kali ini tapak tangan kanan berputar keatas dan telapak tapak kiri berputar kebawah.“Wuusshhh!” gelombang energi plasma dahsyat terlepas dari dorongan kedua tangan Bintang. Sebuah gelombang energi plasma yang begitu besar memancar keluar dari tangan Bintang. Melesat kedepan dengan sangat cepat. Tapi lesatannya kedepan, gelombang cahaya plasma justru terlihat mengerucut mengecil.“Deeebbbbbb.....” bola energi bijuu dama bertemu dengan gelombang energi plasma. Gelombang energi plasma Bintang yang kecil berbanding terbalik dengan bola energi bijuu dama yang sangat besar.Dewa Iblis yang tersenyum melihat hal itu terus mengerahkan seluruh tenaga dalamnya untuk mendorong bo
Bintang yang melihat kekuatan puncak yang telah dikerahkan oleh Datuk Malenggang Dilangit, segera ikut menghimpun tenaganya. Uap tipis putih terlhat keluar dari tubuh Bintang, uap putih yang mengeluarkan hawa dingin yang sangat menyengat.Dari uap tipis itu, terlihat membentuk sebuah bayangan diatas kepala Bintang, bayangan seekor naga berwarna putih tercipta.“Ledakan besar, khhaaaa!”Tiba-tiba saja sosok Datuk Malenggang Dilangit yang sudah diselimuti magma lahar panas langsung berlari kearah Bintang.Buumm! Buumm! Buumm! Buumm!Di setiap langkah Datuk Malenggang Dilangit terdengar suara ledakan-ledakan akibat tapak magma panas Datuk Malenggang Dilangit yang menjejak tanah, bagaikan seekor banteng ganas, sosok Datuk Malenggang Dilangit yang sudah berubah menjadi monster magma lahar terus berlari kearah Bintang. Beberapa tombak dihadapan Bintang, monster magma Datuk Malenggang Dilangit melompat dan ;Wuussshhh!M
Dhuarr! Dhuarr! Dhuarr! Dhuarr!Ledakan-ledakan dahsyat dan beruntun terjadi diudara hingga terasa menggetarkan alam. Tinju-tinju magma bertemu dengan taburan Bintang-bintang putih kecil yang terang milik Bintang.Dhuarr! Dhuarr! Dhuarr! Dhuarr!Baik Bintang maupun Datuk Malenggang Dilangit terus melepaskan serangan dahsyatnya, hingga ledakan demi ledakan terus terjadi membahana ditempat itu, dalam sekejap saja, pohon-pohon yang ada dipulau itu langsung berterbangan dan bertumbangan entah kemana, tempat itu langsung luluh lantah dibuat oleh ledakan dahsyat oleh serangan Bintang dan Datuk Malenggang Dilangit.Saat Bintang berhasil turun kebawah, pulau itu sudah terbakar setengahnya akibat ledakan yang tadi terjadi, wajah Bintang kembali berubah saat melihat Datuk Malenggang Dilangit terlihat menghimpun tenaganya, magma lahar panas terlihat berkumpul ditelapak tangan Datuk Malenggang Dilangit.Bintang yang melihat hal itu segera ikut mengumpulkan haw
SEBUAH pulau kosong tak berpenghuni dipilih oleh Bintang untuk menjadi tempat pertarungannya dengan Datuk Malenggang Dilangit. Kini kedua-duanya sudah saling berdiri berhadapan, Bintang kini sudah kembali ke sosoknya semula, demikian pula Datuk Malenggang Dilangit yang kini sudah berdiri diatas tanah tempatnya berpijak. Kedua-duanya saling berhadapan dengan tatapan tajam.Wweerrrr..!Tanpa banyak bicara, sosok Datuk Malenggang Dilangit tiba-tiba saja mengeluarkan magma lahar panas dari sekujur tubuhnya, terutama dibagian kedua tangan, kedua kaki dan kepala. Sedangkan sebagian besar tubuhnya belum berubah menjadi magma lahar panas.Bintang yang melihat hal itupun tak tinggal diam, dan ;Blesshhhh...!Tiba-tiba saja tubuh Bintang telah diliputi energi putih keperakan, rambut Bintangpun telah berubah menjadi berwarna putih keperakan dengan balur-balur keemasan yang mengeluarkan hawa dingin. Rupanya Bintang langsung menggunakan wujud Pangeran Bulan
Wuusshhh!Tombak melesat dengan sangat cepat dan kuat kearah Datuk Malenggang Dilangit.Blepp!Kembali tombak yang dilemparkan oleh Sutan Rajo Alam hangus terbakar begitu menyentuh sosok Datuk Malenggang Dilangit.“Cepat ungsikan paduka rajo” teriak Datuk Rajo Dilangit memperingatkan para pejabat istana yang berdiri bersama Paduka Ananggawarman.“Tidak, aku takkan lari!” ucap Paduka Ananggawarman dengan keras hati hingga membuat Datuk Rajo Dilangit dan Sutan Rajo Alam hanya menarik nafas panjang melihat kekerasan hati Paduka Ananggawarman.Sementara itu magma lahar panas terus semakin banyak menjalar menutupi halaman istana Nagari Batuah.Datuk Rajo Dilangit dan Sutan Rajo Alam terlihat tengah memikirkan rencana untuk mengatasi hal itu, waktu yang sempat dan mendesak membuat keduanya sedikit khawatir dengan keadaan yang terjadi, hingga ;“Datuak Malenggang Di
Istana Nagari Batuah terlihat begitu sibuk dengan segala macam aktivitasnya, karena hari ini adalah janji yang ditetapkan oleh Datuak Malenggang Dilangit terhadap wilayah Nagari Batuah, dengan dipimpin oleh Datuk Rajo Dilangit, Paduka Ananggawarman berniat untuk melawan Datuk Malenggang Dilangit dengan segenap kekuatan istana Nagari Batuah, para hulubalang, panglima dan pejabat istana Nagari Batuahpun memberikan tanda kesiapan mereka berjuang hidup atau mati demi mempertahankan kedaulatan istana Nagari Batuah.Datuk Rajo Dilangit dipercaya oleh Paduka Ananggawarman untuk memimpin seluruh pasukan yang ada di istana Nagari Batuah dan Datuk Rajo Dilangit menerimanya untuk menjalankan taktik yang akan digunakan untuk melawan amukan Datuk Malenggang Dilangit. Seluruh masyarakat kotaraja Nagari Batuah sudah diungsikan demi keselamatan mereka. Paduka Ananggawarman menolak untuk ikut me
Pagi itu di Istana Bunian, panglima Kitty yang tiba-tiba saja datang menghadap, disaat Bintang dan Ratu Bunian tengah bercengkrama mesra berdua. “Sembah hormat hamba paduka, ratu” ucap panglima Kitty berlutut dihadapan keduanya. Ratu Bunian terlihat mengangkat tangannya sebagai tanda menerima hormat panglima Kitty. “Ada apa Kitty?” “Ampun ratu, Datuak Malenggang Dilangit sudah muncul kembali” ucap Kitty lagi hingga membuat wajah Ratu Bunian berubah pucat. Bintang yang ada didekatnya mulai tertarik mendengarnya. “Untung saja kita cepat memindahkan Negeri Bunian jauh dari gunung marapi. Kalau tidak, Datuak Malenggang Dilangit pasti sudah datang kemari” ucap Ratu Bunian lagi. Panglima Kitty terlihat mengangguk-anggukkan kepalanya. “Dimana Datuak Malenggang Dilangit muncul Kitty?” tanya Bintang cepat hingga membuat Ratu Bunian dan panglima Kitty memandang kearah Bintang. “Ampun paduka, Datuak Malenggang Dilangit mengacau di istana Nagari Batuah” “Istana Nagari Batuah?!” ulang Bintan
“Maafkan kelancangan ambo datuak” ucap Datuk Rajo Dilangit lagi. Entah apa maksud Datuk Rajo Dilangit yang tiba-tiba saja berjongkok. Perlahan sosok Datuk Rajo Dilangit mulai berubah menjadi seekor harimau loreng yang sangat besar, 2x ukuran harimau dewasa, sama besarnya dengan harimau putih jelmaan Datuk Malenggang Dilangit.Grraaauuummm!Grraaauuummm!Dua harimau besar ini saling mengaum dengan dahsyat, begitu dahsyatnya banyak para prajurit yang ada ditempat itu jatuh terduduk karena lemas lututnya.Grraaauuummm!Grraaauuummm!Kembali kedua harimau besar ini saling mengaum, tapi kali ini disertai dengan sama-sama saling menerkam kedepan.Kembali terjadi dua pertarungan raja rimba yang sama-sama berwujud besar. Saling terkam, saling cakar dan saling gigit, dilakukan oleh kedua harimau berbeda warna ini. Kali ini harimau belang jelmaan Datuk Rajo Dilangit mampu memberikan perlawanan sen
Sekarang Datuk Malenggang Dilangit telah dikeroyok oleh dua pengguna harimau dan macan kumbang, tapi bukannya terdesak, Datuk Malenggang Dilangit justru tertawa-tawa senang melayani serangan keduanya.“Hahaha.. sudah lama aku tidak bertarung sesenang ini” ucap Datuk Malenggang Dilangit lagi.Sebenarnya jurus-jurus harimau putih milik Datuk Malenggang Dilangit tidaklah jauh berada diatas jurus harimau singgalang milik Wijaya dan jurus macan kumbang milik Panglima Kumbang, hanya saja perbedaan kekuatan dan pengalaman yang membuat Datuk Malenggang Dilangit lebih unggul.Memasuki jurus ke 88, Wijaya dan Panglima Kumbang terlihat sama-sama melompat mundur kebelakang.Graaauumm!Ggrraaamm!Tiba-tiba saja Wijaya dan Panglima Kumbang terdengar mengaum. Sosok Wijaya sendiri yang sudah berjongkok merangkak tiba-tiba saja berubah wujud menjadi seekor harimau belang kuning dewasa, sedangkan sosok Panglima Kumbang y
Wusshhh!Seperti melempar karung saja, Datuk Malenggang Dilangit dengan ringannya melemparkan sosok Rajo mudo Basa kehadapan Paduka Ananggawarman.Tapp!Sesosok tubuh tampak langsung bergerak didepan Paduka Ananggawarman dan langsung menangkap tubuh Rajo mudo Basa yang dilemparkan oleh Datuk Malenggang Dilangit. Rupanya dia adalah Panglima Kumbang.“Rajo mudo, anakku” ucap Panglima Kumbang dengan wajah berubah yang melihat keadaan Rajo mudo Basa yang babak belur. Panglima Kumbang dengan cepat memeriksa keadaan putranya tersebut. Walaupun babak belur, Panglima Kumbang masih dapat merasakan tanda-tanda kehidupan ditubuh Rajo mudo Basa walaupun sangat lemah sekali. Panglima Kumbang segera memerintahkan beberapa prajurit untuk membawa sosok Rajo mudo Basa.“Apa yang datuak lakukan pada putra hamba?” tanya Panglima Kumbang lagi. Nada suara Panglima Kumbang sedikit meninggi.“Putramu, siapa kau?&rdqu