Share

34. Bagian 24

last update Last Updated: 2022-02-11 01:07:28

Bahkan juga hanya segelintir orang yang tahu kalau Dewi Seruling Naga Emas adalah adik dari Da Bai Lian alias si dewi salju. Untuk mengingatkan para pembaca tentang Da Bai Lian alias si dewi salju, baca (Kemelut Berdarah Di Perguruan Kecapi Sakti).

Bukan suatu kebetulan Kim Si Hyang yang kini berada diatas kapal perkumpulan naga emas milik Dewi Seruling Naga Emas.

Dewi Seruling Naga Emas terlihat mendekati sosok Kim Si Hyang yang terlihat sudah mulai tersadar dari keberadaannya. Dewi Seruling Naga Emas terlihat memeriksa denyut nadi Kim Si Hyang, senyum tipis terlihat mengembang dibibirnya.

“Di...dimana hamba?”. ucap putri Kim Si Hyang dengan terbata-bata.

“Saat ini nona sedang berada di kapal hamba”. Ucap Dewi Seruling Naga Emas dengan lembut. Sesaat terlihat Kim Si Hyang menatap kearah sang dewi dengan penuh arti.

“Apakah nona yang bernama Kim Si Hyang?”. kembali Dewi Seruling Naga Emas berucap lembut

Locked Chapter
Continue Reading on GoodNovel
Scan code to download App

Related chapters

  • Ksatria Pengembara Season 1   34. Bagian 25

    Dua minggu sudah berlalu semenjak duel maut di Puncak Emas Budha. Peristiwa yang sangat menggemparkan dunia persilatan. Sekte Budha Hidup yang sangat terkenal dan disegani keberadaannya di dunia persilatan, hancur lebur hanya dalam waktu satu hari, semua bertanya, tapi hanya misteri yang didapatkan. Tak ada seorangpun yang tahu apa yang terjadi?Sebuah pulau yang letaknya cukup jauh dari puncak emas budha, pulau yang dikelilingi oleh laut, hutan lebat dan hijau tampak menghampar disepanjang pulau sejauh mata memandang. Kelebatan hutan dan hamparan warna hijau yang menghampar seakan menandakan kalau pulau itu sepertinya sudah lama tak terjamah tangan manusia. Jika kita telusuri sisi pantai hingga sampai disebelah barat pulau tersebut, tampak sebuah gubuk berdiri. Tak terlalu besar, tapi tidak pula terlalu kecil, beberapa taman kecil tampak menghiasi di halaman belakang gubuk tua tersebut.Sungguh sangat mengherankan, dipulau yang terkesan tak pernah terjamah oleh tangan

    Last Updated : 2022-02-11
  • Ksatria Pengembara Season 1   35. Manusia ½ Dewa (Dewa Langit)

    BLEGARRR!!!Sebuah ledakan maha dahsyat terdengar begitu keras disebuah pulau. Pulau yang berada ditengah-tengah lautan, begitu kerasnya sampai-sampai pulau itu tergoncang dengan hebat. “Serrr.”. sebuah bayangan ungu melesat cepat menuju kearah asal ledakan. Hingga akhirnya sosok bayangan itu berhenti. Matanya terlihat menatap tajam kearah terbakarnya sebuah pondok tua yang menjadi asal suara ledakan tersebut. Sosok yang mengenakan pakaian berwarna ungu yang menutupi tubuhnya sampai ke kaki, tapi belahan pakaiannya yang tinggi hingga sebatas paha hingga memperlihatkan kakinya yang jenjang dan mulus, begitu seksi dan sangat menggoda sekali, bola matanya berwarna biru bak batu pualam yang indah, warna rambutnya yang tidak berwarna hitam seperti gadis pada umumnya, melainkan berwarna merah keemasan. Rambutnya panjang terurai hingga sebatas dada terlihat dikuncir seperti ekor kuda, tapi yang luar biasa adalah warna rambutnya yang tidak berwarna hitam seperti gadis pad

    Last Updated : 2022-02-12
  • Ksatria Pengembara Season 1   35. Bagian 2

    Api hitam besar yang melahap gubuk yang menjadi tempat peristirahatan Bintang dalam sekejap sudah menghanguskan seluruh isi gubuk tersebut. “Kreaakkk...bursshhh.”. gubuk itu ambuk karena tiang-tiangnya yang sudah rapuh termakan api. Tubuh Bintang terlihat tergeletak tertelungkup, tapi yang mengejutkan tidak sedikitpun api yang membakar habis gubuk tersebut terlihat mengenai tubuh Bintang. Sebuah cahaya putih keperakan terlihat meringkupi tubuh Bintang. Seakan melindungi tubuh Bintang dari lahapan api hitam tersebut.Ada yang aneh pada api hitam tersebut, setelah melahap habis gubuk tersebut, api-api yang menyebar tersebut tiba-tiba bergerak bagaikan hidup kearah Bintang. Satu demi satu api hitam yang tercerai berai itu menyatu mengelilingi Bintang seakan ingin melahap habis tubuh Bintang, cahaya putih keperakan yang meringkupi tubuh Bintangpun terlihat semakin bersinar dengan terang.Walaupun terlihat api hitam tersebut telah melahap sekujur tubuh Bintang,

    Last Updated : 2022-02-12
  • Ksatria Pengembara Season 1   35. Bagian 3

    Sebuah goa yang terkesan mengerikan tapi juga menakjubkan. Mengerikan karena cahaya yang terpanjar kedalam goa tersebut sangat sedikit, hingga kondisi yang cenderung remang-remang tersebut sedikit menyeramkan untuk orang yang berada didalamnya. Menakjubkan karena goa tersebut memiliki kedalaman yang sangat dalam, walaupun didalamnya terdapat sebuah ruangan yang sangat luas, yang lebih menakjubkan ternyata langit-langit goa tersebut dapat bertahan karena ditopang-topang patung-patung berukuran raksasa yang berjumlah sembilan patung. Kepala kesembilan patung tampak menopang langit-langit goa, ditengah-tengah jejeran patung terlihat lobang cahaya yang memberikan cahaya dari sinar matahari yang masuk, tapi itupun sinar cahaya yang masuk tampak mengarah kearah sebuah batu bulat yang berada di tangan kesembilan patung raksasa tersebut. Hanya pancaran cahayanya yang memantullah yang memencarkan cahaya keseluruh arah diruangan didalam goa batu tersebut.

    Last Updated : 2022-02-12
  • Ksatria Pengembara Season 1   35. Bagian 4

    Beberapa waktu berlalu. “Uhhhgg.”. sebuah erangan pendek terdengar dari pulau tersebut, erangan yang berasal dari sosok seorang pemuda tampan yang seperti baru saja tersadar dari tidurnya. Bila menilik wajahnya tentu kita mengenal pemuda ini, siapa dia ? Tak salah. Dia memang Bintang. Tapi ada yang berbeda dengan penampilan Bintang saat ini. Biasanya Bintang mengenakan pakaian putih berjubah biru, tapi kali ini Bintang terlihat mengenakan pakaian merah berjubah biru ketat dengan sabuk indah beruntai tali dipinggangnya. Bahkan rambut Bintangpun terlihat rapi dengan kuncir kuda, sebagian rambutnya dibiarkan tergerai. Seperti orang yang baru bangun dari tidurnya, Bintang terlihat beberapa kali harus mengusap matanya untuk menjernihkan pandangannya.“Dimana aku?”. batin Bintang lagi serasa asing pada tempatnya berada sekarang.Sebuah kolam kecil terlihat tak jauh darinya, bergegas Bintang mendekatinya untuk membasuh wajahnya, tapi baru saja ingin me

    Last Updated : 2022-02-12
  • Ksatria Pengembara Season 1   35. Bagian 5

    “Keangkara murkaan Iblis Langit sama kejamnya dengan Pangeran Iblis, selama ini aku bersama murid-muridku selalu berhasil menyegel Iblis Langit agar tidak muncul kembali ke muka bumi ini, tapi akhir-akhir ini aku merasa segel Iblis Langit akan segera terbuka dan akan membebaskan Iblis Langit ke dunia”. Kakek Huang da di menjelaskan secara terbuka kepada Bintang.“Saat mendengar ramalan tentang kemunculanmu ke dunia ini dari sahabatku Wijayasumo, kini aku bisa berharap agar kelak kaulah yang bisa mengakhiri keberadaan Iblis Langit dan Pangeran Iblis ke dunia ini Bintang”. Ucap kakek Huang da di lagi. Bintang terdiam sejenak mendengar hal itu.“Maaf kek, apakah hamba mampu untuk menerima tugas yang kakek berikan. Menghadapi jin rulai saja saya hampir tewas, bagaimana saya mampu menghadapi Iblis Langit dan Pangeran Iblis”. Ucap Bintang lagi termenung.“Saat kau tak sadarkan. Aku sudah melihat perjalanan hidupmu dimasa lalum

    Last Updated : 2022-02-12
  • Ksatria Pengembara Season 1   35. Bagian 6

    Entah sudah berapa lama Bintang berada di Goa Sembilan Dewa bersama kakek Huang, karena Bintang tak pernah menghitungnya, bahkan anehnya selama berada ditempat itu, tidak sekalipun Bintang merasakan lapar, kalaupun ingin makan, tiba-tiba saja diatas meja batu yang ada ditelapak tangan patung dewa raksasa sudah tersedia makanan dan buah-buahan yang sangat enak dan lezat rasanya, keanehan itu tak pernah Bintang tanyakan karena Bintang meyakini semua yang terjadi ditempat itu merupakan salah satu kesaktian yang dimiliki oleh kakek Huang da di. Sejak mendengar nama kakek Huang da di dari gurunya Raja Penidur, Bengawan Cakra Buana dan mbah suro yang selalu menceritakan bagaimana hebatnya sepak terjang Manusia ½ Dewa sewaktu mengembara di Tanah Jawa, sejak itulah Bintang sangat mengagumi kakek Huang da di, Bintang sungguh tak menyangka akan dapat bertemu langsung dengan orang yang selama ini cuma berada di angan dan impiannya saja.Saat itu malam tiba, ini terlihat

    Last Updated : 2022-02-12
  • Ksatria Pengembara Season 1   35. Bagian 7

    Beberapa waktu berlalu, dibawah bimbingan langsung kakek Huang, Bintang akhirnya mampu menggabungkan jurus Kijang Kelana dan 8 Langkah Pemabuknya, hingga terciptalah sebuah jurus baru perpaduan diantara keduanya, kakek Huang memberikan nama jurus tersebut dengan nama jurus Kelana Pemabuk. Jurus sempurna yang saling menutupi kelemahan dari jurus masing-masing, dimana jurus 8 Langkah Pemabuk menutupi kelemahan jurus Kijang Kelana dari serangan atas, sedangkan jurus Kijang Kelana menutupi kelemahan jurus 8 Langkah Pemabuk yang memiliki kelemahan serangan bawah yang beruntun.Saat ini kakek Huang juga tengah memperhatikan Bintang yang sedang memperagakan jurus Kelana Pemabuk yang baru saja disempurnakan, beberapa kali terlihat kakek Huang mengangguk-angguk kepalanya. Wajahnya terlihat tersenyum puas.“Bagus... Bagus sekali Bintang”. Ucap kakek Huang memberikan pujian saat Bintang mengakhiri

    Last Updated : 2022-02-12

Latest chapter

  • Ksatria Pengembara Season 1   87. Bagian 20

    Bintang yang melihat kekuatan puncak yang telah dikerahkan oleh Datuk Malenggang Dilangit, segera ikut menghimpun tenaganya. Uap tipis putih terlhat keluar dari tubuh Bintang, uap putih yang mengeluarkan hawa dingin yang sangat menyengat.Dari uap tipis itu, terlihat membentuk sebuah bayangan diatas kepala Bintang, bayangan seekor naga berwarna putih tercipta.“Ledakan besar, khhaaaa!”Tiba-tiba saja sosok Datuk Malenggang Dilangit yang sudah diselimuti magma lahar panas langsung berlari kearah Bintang.Buumm! Buumm! Buumm! Buumm!Di setiap langkah Datuk Malenggang Dilangit terdengar suara ledakan-ledakan akibat tapak magma panas Datuk Malenggang Dilangit yang menjejak tanah, bagaikan seekor banteng ganas, sosok Datuk Malenggang Dilangit yang sudah berubah menjadi monster magma lahar terus berlari kearah Bintang. Beberapa tombak dihadapan Bintang, monster magma Datuk Malenggang Dilangit melompat dan ;Wuussshhh!M

  • Ksatria Pengembara Season 1   87. Bagian 19

    Dhuarr! Dhuarr! Dhuarr! Dhuarr!Ledakan-ledakan dahsyat dan beruntun terjadi diudara hingga terasa menggetarkan alam. Tinju-tinju magma bertemu dengan taburan Bintang-bintang putih kecil yang terang milik Bintang.Dhuarr! Dhuarr! Dhuarr! Dhuarr!Baik Bintang maupun Datuk Malenggang Dilangit terus melepaskan serangan dahsyatnya, hingga ledakan demi ledakan terus terjadi membahana ditempat itu, dalam sekejap saja, pohon-pohon yang ada dipulau itu langsung berterbangan dan bertumbangan entah kemana, tempat itu langsung luluh lantah dibuat oleh ledakan dahsyat oleh serangan Bintang dan Datuk Malenggang Dilangit.Saat Bintang berhasil turun kebawah, pulau itu sudah terbakar setengahnya akibat ledakan yang tadi terjadi, wajah Bintang kembali berubah saat melihat Datuk Malenggang Dilangit terlihat menghimpun tenaganya, magma lahar panas terlihat berkumpul ditelapak tangan Datuk Malenggang Dilangit.Bintang yang melihat hal itu segera ikut mengumpulkan haw

  • Ksatria Pengembara Season 1   87. Bagian 18

    SEBUAH pulau kosong tak berpenghuni dipilih oleh Bintang untuk menjadi tempat pertarungannya dengan Datuk Malenggang Dilangit. Kini kedua-duanya sudah saling berdiri berhadapan, Bintang kini sudah kembali ke sosoknya semula, demikian pula Datuk Malenggang Dilangit yang kini sudah berdiri diatas tanah tempatnya berpijak. Kedua-duanya saling berhadapan dengan tatapan tajam.Wweerrrr..!Tanpa banyak bicara, sosok Datuk Malenggang Dilangit tiba-tiba saja mengeluarkan magma lahar panas dari sekujur tubuhnya, terutama dibagian kedua tangan, kedua kaki dan kepala. Sedangkan sebagian besar tubuhnya belum berubah menjadi magma lahar panas.Bintang yang melihat hal itupun tak tinggal diam, dan ;Blesshhhh...!Tiba-tiba saja tubuh Bintang telah diliputi energi putih keperakan, rambut Bintangpun telah berubah menjadi berwarna putih keperakan dengan balur-balur keemasan yang mengeluarkan hawa dingin. Rupanya Bintang langsung menggunakan wujud Pangeran Bulan

  • Ksatria Pengembara Season 1   87. Bagian 17

    Wuusshhh!Tombak melesat dengan sangat cepat dan kuat kearah Datuk Malenggang Dilangit.Blepp!Kembali tombak yang dilemparkan oleh Sutan Rajo Alam hangus terbakar begitu menyentuh sosok Datuk Malenggang Dilangit.“Cepat ungsikan paduka rajo” teriak Datuk Rajo Dilangit memperingatkan para pejabat istana yang berdiri bersama Paduka Ananggawarman.“Tidak, aku takkan lari!” ucap Paduka Ananggawarman dengan keras hati hingga membuat Datuk Rajo Dilangit dan Sutan Rajo Alam hanya menarik nafas panjang melihat kekerasan hati Paduka Ananggawarman.Sementara itu magma lahar panas terus semakin banyak menjalar menutupi halaman istana Nagari Batuah.Datuk Rajo Dilangit dan Sutan Rajo Alam terlihat tengah memikirkan rencana untuk mengatasi hal itu, waktu yang sempat dan mendesak membuat keduanya sedikit khawatir dengan keadaan yang terjadi, hingga ;“Datuak Malenggang Di

  • Ksatria Pengembara Season 1   87. Bagian 16

    Istana Nagari Batuah terlihat begitu sibuk dengan segala macam aktivitasnya, karena hari ini adalah janji yang ditetapkan oleh Datuak Malenggang Dilangit terhadap wilayah Nagari Batuah, dengan dipimpin oleh Datuk Rajo Dilangit, Paduka Ananggawarman berniat untuk melawan Datuk Malenggang Dilangit dengan segenap kekuatan istana Nagari Batuah, para hulubalang, panglima dan pejabat istana Nagari Batuahpun memberikan tanda kesiapan mereka berjuang hidup atau mati demi mempertahankan kedaulatan istana Nagari Batuah.Datuk Rajo Dilangit dipercaya oleh Paduka Ananggawarman untuk memimpin seluruh pasukan yang ada di istana Nagari Batuah dan Datuk Rajo Dilangit menerimanya untuk menjalankan taktik yang akan digunakan untuk melawan amukan Datuk Malenggang Dilangit. Seluruh masyarakat kotaraja Nagari Batuah sudah diungsikan demi keselamatan mereka. Paduka Ananggawarman menolak untuk ikut me

  • Ksatria Pengembara Season 1   87. Bagian 15

    Pagi itu di Istana Bunian, panglima Kitty yang tiba-tiba saja datang menghadap, disaat Bintang dan Ratu Bunian tengah bercengkrama mesra berdua. “Sembah hormat hamba paduka, ratu” ucap panglima Kitty berlutut dihadapan keduanya. Ratu Bunian terlihat mengangkat tangannya sebagai tanda menerima hormat panglima Kitty. “Ada apa Kitty?” “Ampun ratu, Datuak Malenggang Dilangit sudah muncul kembali” ucap Kitty lagi hingga membuat wajah Ratu Bunian berubah pucat. Bintang yang ada didekatnya mulai tertarik mendengarnya. “Untung saja kita cepat memindahkan Negeri Bunian jauh dari gunung marapi. Kalau tidak, Datuak Malenggang Dilangit pasti sudah datang kemari” ucap Ratu Bunian lagi. Panglima Kitty terlihat mengangguk-anggukkan kepalanya. “Dimana Datuak Malenggang Dilangit muncul Kitty?” tanya Bintang cepat hingga membuat Ratu Bunian dan panglima Kitty memandang kearah Bintang. “Ampun paduka, Datuak Malenggang Dilangit mengacau di istana Nagari Batuah” “Istana Nagari Batuah?!” ulang Bintan

  • Ksatria Pengembara Season 1   87. Bagian 14

    “Maafkan kelancangan ambo datuak” ucap Datuk Rajo Dilangit lagi. Entah apa maksud Datuk Rajo Dilangit yang tiba-tiba saja berjongkok. Perlahan sosok Datuk Rajo Dilangit mulai berubah menjadi seekor harimau loreng yang sangat besar, 2x ukuran harimau dewasa, sama besarnya dengan harimau putih jelmaan Datuk Malenggang Dilangit.Grraaauuummm!Grraaauuummm!Dua harimau besar ini saling mengaum dengan dahsyat, begitu dahsyatnya banyak para prajurit yang ada ditempat itu jatuh terduduk karena lemas lututnya.Grraaauuummm!Grraaauuummm!Kembali kedua harimau besar ini saling mengaum, tapi kali ini disertai dengan sama-sama saling menerkam kedepan.Kembali terjadi dua pertarungan raja rimba yang sama-sama berwujud besar. Saling terkam, saling cakar dan saling gigit, dilakukan oleh kedua harimau berbeda warna ini. Kali ini harimau belang jelmaan Datuk Rajo Dilangit mampu memberikan perlawanan sen

  • Ksatria Pengembara Season 1   87. Bagian 13

    Sekarang Datuk Malenggang Dilangit telah dikeroyok oleh dua pengguna harimau dan macan kumbang, tapi bukannya terdesak, Datuk Malenggang Dilangit justru tertawa-tawa senang melayani serangan keduanya.“Hahaha.. sudah lama aku tidak bertarung sesenang ini” ucap Datuk Malenggang Dilangit lagi.Sebenarnya jurus-jurus harimau putih milik Datuk Malenggang Dilangit tidaklah jauh berada diatas jurus harimau singgalang milik Wijaya dan jurus macan kumbang milik Panglima Kumbang, hanya saja perbedaan kekuatan dan pengalaman yang membuat Datuk Malenggang Dilangit lebih unggul.Memasuki jurus ke 88, Wijaya dan Panglima Kumbang terlihat sama-sama melompat mundur kebelakang.Graaauumm!Ggrraaamm!Tiba-tiba saja Wijaya dan Panglima Kumbang terdengar mengaum. Sosok Wijaya sendiri yang sudah berjongkok merangkak tiba-tiba saja berubah wujud menjadi seekor harimau belang kuning dewasa, sedangkan sosok Panglima Kumbang y

  • Ksatria Pengembara Season 1   87. Bagian 12

    Wusshhh!Seperti melempar karung saja, Datuk Malenggang Dilangit dengan ringannya melemparkan sosok Rajo mudo Basa kehadapan Paduka Ananggawarman.Tapp!Sesosok tubuh tampak langsung bergerak didepan Paduka Ananggawarman dan langsung menangkap tubuh Rajo mudo Basa yang dilemparkan oleh Datuk Malenggang Dilangit. Rupanya dia adalah Panglima Kumbang.“Rajo mudo, anakku” ucap Panglima Kumbang dengan wajah berubah yang melihat keadaan Rajo mudo Basa yang babak belur. Panglima Kumbang dengan cepat memeriksa keadaan putranya tersebut. Walaupun babak belur, Panglima Kumbang masih dapat merasakan tanda-tanda kehidupan ditubuh Rajo mudo Basa walaupun sangat lemah sekali. Panglima Kumbang segera memerintahkan beberapa prajurit untuk membawa sosok Rajo mudo Basa.“Apa yang datuak lakukan pada putra hamba?” tanya Panglima Kumbang lagi. Nada suara Panglima Kumbang sedikit meninggi.“Putramu, siapa kau?&rdqu

Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status