Pangeran Hei Xin Long tiba-tiba berhenti di udara, lalu memutar tubuhnya dan menatap sejenak dari kejauhan kubah pelindung yang tampak biasa saja, tetapi ternyata sangat berbahaya bagi makhluk semacam mereka. Jika saja kekuatan mereka tidak ditekan sedemikian banyak, mungkin seorang Hei Kun Long juga sudah cukup mampu untuk menghancurkan tirai ini.
'Ternyata dia masih sangat dilindungi dan tidak bisa dijangkau dengan mudah. Dan adikku yang sudah tertidur selama tiga ribu tiga ratus tahun ini, kapankah akan terbangun?' Hei Xin Long berucap dalam hati seraya menggelengkan kepala, mendesah kecil dan berbalik badan. 'Hei Wang, kakak akan terus berusaha keras untuk membangunkanmu, apa pun itu kendalanya. Kristal jiwa milik Caihong Xue, harus segera didapatkan!'Sang pimpinan utama Klan Naga Hitam semenjak raja mereka tertidur itu pun, kemudian melesat terbang dengan kecepatan melebihi anak panah yang lepas dari busurnya dan pergi secepat mungkin agar tidak diketahui oleSepertinya, pemuda ini bukan hanya sekadar tengah menyelamatkan diri, tetapi juga sedang merusak tempat yang dilewatinya hingga membuat banyak kekacauan.Dia memang dengan sengaja bermain-main untuk menarik perhatian seseorang. Tingkahnya bahkan dibuat sangat berbeda daripada kebiasaan keseharian sang pangeran.Yin Long yang sedang terbang mengejar cahaya keemasan pun menjadi terganggu dengan teriakan di bawah sana. Ia bahkan sampai kehilangan jejak buruannya yang sekarang menghilang entah ke mana. Pemuda itu menghentikan pengejaran dan berdiri mengambang di udara tanpa siapa pun melihatnya. Mata Yin Long masih berusaha mencari, tetapi yang dikejarnya sungguh tak terlihat."Teriakan seseorang di bawah sana membuat perhatianku terpecah." Yin Long menghela napas saat baru saja tersadar jika cahaya kemasan itu benar-benar hilang. Bahkan aura napas yang terasa akrab pun sudah tak tercium lagi. 'Sayang sekali. Kali ini buruanku hilang.' Yin
Mendengar ini, Pangeran Hei Xian nyaris tersedak ludahnya sendiri.Pria kekar menjulurkan ujung lidah, lalu bergerak memutar di sekitar bibir tebalnya yang hitam. Pemandangan ini sangat menjijikkan dan membuat orang yang melihatnya merasa ingin muntah.'Bodoh! Itu terlalu menjijikkan! Tidak ada kata yang lebih sopankah?' Pangeran Hei Xian mengumpat dalam hati sambil melototi orang di depannya. 'Sial! Bagian ini sangat tidak menyenangkan!'Melihat tingkah salah seorang prajuritnya yang tampak mesum, Pangeran Hei Xian merasa mual hingga perutnya bergejolak dan hanya memuntahkan angin. Ia langsung menutup mulut dengan telapak tangan, serta tak memedulikan ujung parang milik pria kekar yang masih berada di permukaan perutnya."Kalian sangat menjijikkan! Apa mata kalian sudah buta dan sampai-sampai tak bisa membedakan antara pria dan wanita?" Pangeran Hei Xian berteriak keras hingga suaranya serak dan terbatuk hingga beberapa kali. "Sekali lagi kutegas
"Meski harus mati sekalipun, aku tetap tidak akan menjadi budak kalian!" Pangeran Hei Xian menyahut dengan napas tersengal. "Hmm, sepertinya kamu sudah memiliki keberanian lebih sehingga berani melawan kami, wahai Cantik." Hei Sha yang berkata kali ini sambil berjalan mendekati sang pangeran lalu berjongkok di hadapannya. Sebenarnya dia sedang merasa bingung karena sampai detik ini Yin Long masih juga tidak terpancing keluar dan takut jika sandiwara mereka tidak membuahkan hasil.Hei Sha berbisik, "Yang Mulia Pangeran, orang itu masih tidak muncul juga. Mungkinkah dia sudah pergi dan tidak terpancing untuk menolong Anda?""Kamu tenanglah. Aku rasa dia sedang mengawasi pergerakan kita dari suatu tempat. Maka dari itu kita harus benar-benar melakukan drama ini senyata mungkin," balas Pangeran Hei Xian dengan bisikan pula. "Cepat cekik aku!" Mendengar perintah gila ini, Hei Sha bingung. "Hamba tidak berani!" "Bodoh!" Pangeran He
Para pengeroyok Pangeran Hei Xian serentak memandang ke arah Yin Long yang berdiri tegak dengan sikap tenang.Pemuda berbusana serba putih itu bahkan terlihat santai saat menggerakkan kipas sutra putih bergambar burung phoenix dan mengipasi dirinya sendiri dengan penuh percaya diri.Meski demikian, bukan berarti ketenangan itu tidak menakutkan. Aura kekuatan naga perak yang terpancar dari tubuh dan matanya mengandung energi penekanan yang kuat sehingga musuh merasakan kegentaran dalam hati.'Dia benar-benar Jenderal Yin yang dulu pernah bertarung melawan Jenderal Hei Kun,' gumam dalam hati salah seorang dari para prajurit naga hitam masih mengenali Yin Long. Prajurit itu masih ingat akan sepak terjang pria di hadapannya pada saat peperangan besar di Alam Naga Langit berlangsung. 'Dengan kekuatan kami sekarang ini, mungkin kami benar-benar tidak bisa melawannya.' "Oh, jadi ada orang yang bernyali cukup besar dan berniat menjadi seorang p
"Maka aku tidak akan membiarkan kalian atau siapa pun membawanya!" Suara Yin Long terdengar tegas. "Kalian harus melewatiku terlebih dahulu!"Hei, Orang Asing! Jangan harap kami semua takut padamu. Dengan tubuh gemulaimu itu, apakah kamu mampu melawan kami berenam?" Pria bersenjata parang mencibir, seolah sangat merendahkan lawan. "Lagipula, kami sudah lama bersusah payah mengejar dan menangkapnya. Tentu saja kami tidak akan melepaskannya lagi!"Sesungguhnya, mereka semua merasa takut dalam hati karena harus berhadapan dengan seorang jenderal perang yang sudah sangat terkenal akan kehebatannya ketika masih berada di Alam Naga Langit.Namun demi kelancaran rencana junjungan mereka, maka tak ada jalan lain lagi selain daripada menuruti skenario Pangeran Hei Xian. Bagi para prajurit naga hitam, maju ataupun mundur hasilnya tetaplah sama. Jadi, apa lagi yang harus mereka ragukan?Beberapa pria kekar mendekati Yin Long dan dua lainnya berpura-pura menc
Bersamaan dengan ambruknya tubuh Pangeran Hei Xian, sekelebat bayangan senjata melesat cepat menyerang dua orang pria yang tengah merundung pemuda itu. Keduanya tak sempat menghindar dan tubuh-tubuh mereka pun terpecah dan jatuh ke tanah bak tercacah oleh tajamnya tebasan mata pedang. Cipraran darah hitam menghambur ke segala arah hingga mengenai pakaian dan memerciki wajah Pangeran Hei Xian yang masih tak sadarkan diri.Inilah awal kemarahan Yin Long ketika menyaksikan orang yang hendak ditolongnya telah terkapar di tanah dalam keadaan salah satu kakinya telah dihancurkan. Kelembutan di wajahnya seketika menghilang dan berganti dengan aura pembunuh berdarah dingin dari seorang Jenderal Naga Perak.Angin berderu keras seakan sedang sengaja mengantarkan sekelompok awan hitam. Langit di atas mereka menjadi sedikit kelabu bagai hendak menurunkan hujan deras. Namun itu bukanlah mndung yang sesungguhnya, melainkan akibat dari kekuatan senjata milik Y
Wajah Hei Mo sudah sepucat kertas, tetapi ia masih sempat melirik ke arah samping kiri dan matanya menangkap kilat keperakan dari bilah pedang yang tertancap di tanah hanya berjarak beberapa milimeter dari telinganya.Napas serta pikirannya sungguh kacau dan untuk sejenak Hei Mo menjadi linglung akibat rasa sakit dari pukulan kipas lembek milik seorang pria kurus di sana. Bahkan, pekikan keras Hei Wu yang juga menyusulnya terpental pun terdengar sangat samar di pendengarannya. Pandangan Hei Mo menjadi sedikit kabur saat menoleh ke arah pertarungan. Yin Long masih dengan sangat tenang melayani serangan demi serangan yang dilancarkan oleh sisa prajurit naga hitam. Satu tangan menangkis tinju dari samping kiri, tangan lain menebaskan kipas sutranya guna membalas serangan lain. "Kuat sekali orang ini!" Hei Mo berusaha untuk bangkit sambil menyeka darah di sudut bibirnya. Ia melihat seseorang juga sedang berusaha untuk bangkit dengan tertatih-tatih.
Di tempat bertarung, Hei Wu masih ingin berusaha melawan Yin Long guna memberi waktu kepada ketiga kawannya yang masih hidup untuk melarikan diri.Hei Wu lalu membunyikan peluit yang terbentuk dari jari-jarinya sebagai aba-aba rahasia untuk mundur. Namun, tentu saja dia sudah berpikir untuk mengecoh perhatian Yin Long supaya mereka lebih mudah kabur dari tempat tersebut.Pria itu secara tiba-tiba menggerakkan beberapa ranting kering yang berserakan dengan sedikit kekuatannya. Hei Wu mengendalikan mereka dan melesatkan benda-benda tersebut menjadi senjata pengecoh andalan terakhirnya.Yin Long sendiri belum menyadari jika di belakang tubuhnya sudah beterbangan beberapa ranting kering yang meluncur deras ke arahnya. Anehnya, justru dia lebih fokus kepada suara melengking yang terdengar aneh. "Bunyi peluit ini?" Yin Long tercekat sejenak, mengingat-ingat suara peluit yang tidak asing baginya.Demi melihat Yin Long tampak lengah, Hei Wu sege
Beberapa hari kemudian, di Lembah Pakisan.Kabut tipis menggulung pelan di atas aliran Sungai Seruling, menelusup ke celah-celah dedaunan pakis yang tumbuh liar di sepanjang lereng lembah.Malam telah turun, menyelubungi langit dengan jubah kebiruan gelap. Nyala lentera-lentera dari kertas berwarna merah keemasan di Paviliun Bunga Kertas tampak bergoyang lembut diterpa angin lembah.Di dalam paviliun, An Se duduk bersila di atas tikar anyaman bambu, mengenakan jubah dalam warna hijau pinus dengan sulaman awan di ujung lengan. Di hadapannya mengepul secangkir teh hangat, aroma melatinya lembut, bercampur dengan harum kayu cendana dari dupa yang terbakar di sudut ruangan, sedangkan tangannya sibuk menata bidak-bidak catur bulat pipih warna hitam di atas papan berbentuk bujur sangkar.Suar seseorang terdengar dari belakang An Se. "Tuan Besar, Tuan Muda Yin ada di sini. Katanya ada sesuatu yang ingin dibicarakan dengan Tuan Besar." "Suruh dia masuk," kata An Se dengan suara tenang."Bai
Hei Fu Long langsung mengerti. Wanita itu mengambil guci tempat arak dan menuangkannya hingga hampir penuh ke dalam cawan di tangan suaminya. "Silakan, Yang Mulia." Pangeran Hei Xin Long hanya mengangguk dengan anggun. Para prajurit naga hitam segera bangkit dari bersujudnya dan berdiri berbaris dengan wajah yang sedikit lebih baik."Baiklah. Untuk masalah kegagalan para prajurit bisa kita bahas di lain waktu. Aku masih bisa memberikan toleransi kepada mereka. Sekarang, kami hanya ingin mengetahui tentang keberadaan Hei Xian, putra kami." Hei Mo mengepalkan kedua tangannya. "Menjawab pertanyaan dari Yang Mulia, sebenarnya kami memberanikan diri untuk kembali, itu karena kami membawa sebuah berita penting." "Berita penting?" Pangeran Hei Xin Long mengernyitkan dahinya. "Sepenting apa berita itu, dan apa adakah kaitannya dengan Xian'er kami?"Semua orang juga merasa penasaran hingga mereka menahan napas."Berita penting apakah itu, lalu di manakah Pangeran kalian?" Pangeran Hei Xin
"Pangeran merencanakan sesuatu yang berbahaya," ucap Hei Mo disertai keringat dingin yang membuat tubuhnya gemetar."Ah Xian! Apa yang direncanakan olehnya?" Hei Fu Long sangat khawatir. "Kamu tenanglah dulu, Fu'er!" Pangeran Hei Xin Long mengingatkan. Hei Fu Long menatap Pangeran Hei Xin Long, ekspresi wajahnya terlihat cemas. "Yang Mulia ...." Pangeran Hei Xin Long menggeleng dan berkata, "Lanjutkan!""Baik, Yang Mulia." Hei Mo melanjutkan, "Semula kami hanya mengawasi dari jauh apa pun yang dilakukan oleh Yang Mulia Pangeran, sampai akhirnya kami kehilangan jejaknya untuk sementara waktu.""Kehilangan jejak?" Alis Pangeran Hei Xin Long berkerut, lalu bertanya, "Sepertinya kalian baru saja bertarung dengan orang yang bisa membuat kalian kewalahan dan menjadi seperti ini.""Itu memang benar, Yang Mulia," ucap Hei Mo dengan rasa was-was hingga kepalanya ditunjukkan dengan cukup dalam. "Dan kami ... kalah." "Susah kuduga. Jika kalian baru saja bertarung dan kalah, lalu mengapa kali
Pangeran Hei Xin Long mengangkat kepalanya dari sandaran kursi. Wajahnya terlihat buruk. "Jika ada cara untuk menembus segel sialan itu, maka sudah sejak lama aku pasti akan melakukannya!"Nada suara Pangeran Hei Xin Long terdengar emosi. Ekspresi wajahnya bahkan langsung berubah dari hanya kesal menjadi marah. "Jangankan untuk menghancurkan pagar pelindung itu, sedangkan menyentuhnya saja kita tidak bisa!"Melihat gelagat tidak baik, Tetua Hei Ji merasa hatinya bergetar. Dia buru-buru berkata yang bersifat menenangkan. "Yang mulia mohon tenanglah, saya yakin pasti akan ada cara untuk mengatasi masalah ini.""Kalau begitu, sebaiknya Anda segera memikirkan caranya. Aku tidak mau tahu bagaimana cara Tetua melakukannya, dan aku hanya ingin Anda berhasil mendapatkan cara untuk mendobrak pagar pelindung di atas lembah itu." Pangeran Hei Xin Long berkata sembari mengibaskan tangan hingga kain lengan jubahnya bergerak, menimbulkan desir angin.Tetua Hei
Hei Fu Long segera bangkit dan berjalan ke arah Pangeran Hei Xin Long. Wanita itu kembali menggamit lengan Pangeran Hei Xin Long dengan mesra, lalu berucap dengan suara lembut. "Kami semua mengerti akan perasaan Anda, Yang Mulia. Tentu saja kita harus merebut kristal jiwa itu meski harus membunuh anak itu. Sekarang kita hanya perlu sedikit bersabar dan berusaha lagi." Hei Fu Long tentu saja mengetahui, jika orang semacam ini tidak mudah diluluhkan. Namun, dia tetap melakukannya meski mungkin Sang Penasihat Agung ini tidak terlalu menganggap ucapannya adalah hal yang penting. "Hamba tahu kalau masalah ini tidak dapat diabaikan. Raja Klan Naga Hitam harus secepatnya dibangunkan agar kita semua kembali memiliki pemimpin yang sesungguhnya. Atau ... bagaimana jika hamba juga turun tangan dan melihat formasi yang melindungi lembah itu?" Hei Xin Long tidak menjawab ataupun menepis pegangan tangan istrinya dan membi
Saat ini, Pangeran Hei Xin Long merasa perih dalam hati. "Bertahun-tahun. Ini sudah bertahun-tahun, bahkan kita di sini sudah lebih dari dua ratus tahun dalam pencarian kristal jiwa raja naga keparat itu, Fu'er!" Pangeran Hei Xin Long menatap wajah wanita cantik di sampingnya dengan pandangan yang sulit diartikan. "Dan waktu kita sudah tidak banyak lagi. Tubuh Hei Wang tidak bisa terus ditempatkan di dalam peti giok hitam itu untuk selamanya." Tetua lain berseru, "Benar sekali apa yang dikatakan oleh Anda, Yang Mulia. Meskipun peti giok itu dapat mempertahankan tubuhnya, tetapi juga dapat menyerap habis vitalitas dan daya kekuatan Yang Mulia Raja. Dan kalaupun Yang Mulia Raja bisa dibangunkan kelak, mungkin dia sudah tidak memiliki kekuatan seperti semula." Kepala Pangeran Hei Xin Long semakin terasa sakit. "Jadi, ternyata peti giok hitam itu tetap ada akibat buruknya juga?" tanya Jenderal Hei Kun Long. "Jika aku tidak memikirkan hal itu, maka aku tidak akan terlalu terburu
"Pangeran Hei Xian dapat mendeteksi kristal naga pelangi dalam diri seseorang?" tanya Tetua Hei Sheng dengan ekspresi terkejut. "Bagaimana mungkin?" Mendengar pertanyaan ini, Hei Fu Long menjadi gelisah, takut jika identitas putra kesayangannya terbongkar. Ia melirik sekilas ke arah Pangeran Hei Xin Long yang tetap tak bergerak dari tempatnya. 'Bagaimana ini?' tanya Hei Fu Long dalam hati dan ia semakin merasa khawatir. 'Yang Mulia, tolong katakan sesuatu!' Tetua Hei Sheng memandang ke arah Pangeran Hei Xin Long, lalu bertanya dengan ekspresi penasaran. "Yang Mulia, benarkah apa yang dikatakan Jenderal Hei Xiang tentang Pangeran Hei Xian?" Sebelum menjawab, Pangeran Hei Xin Long meneguk sisa minumannya. "Benar." Semua orang yang baru saja mendengar hal ini pun dibuat terkejut. Pangeran Hei Xin Long melanjutkan ucapannya dengan sikap tenang. "Meskipun dia sedikit nakal tetapi putraku memiliki kemampuan langka yang tidak dimiliki oleh orang biasa. Itu memang keistimewaann
Yin Long teringat ketika dirinya menembus portal cahaya yang membawanya ke bumi. Pintu masuk dan keluar antara alam bumi dan alam langit itu terlalu jauh dari tempatnya sekarang ini. 'Baiklah, untuk masalah ini akan aku bicarakan dengan Senior Zi Wu saat aku bertemu dengannya. Dia lebih berpengalaman tentang kehidupan di sini.' Yin Long merapikan penampilan Bai Xian dan menutup tubuhnya dengan sehelai selimut tipis.Ia memerhatikan sekali lagi wajah tampan nan cantik yang masih tertidur pulas sambil menyentuh dagunya sendiri. Ada kilasan kecantikan Ratu Bai Hua, ada pula lintasan bayangan wajah Yang Mulia Raja Klan Naga Putih, Caihong Xue. Kedua rupa indah itu seakan menyatu dalam wajah Bai Xian yang masih dalam pengaruh mantra penidur. Yin Long merasa pusing dengan penglihatannya. Ia bahkan mengutuki ilusi yang terus saja melintas tanpa henti hingga tubuhnya sedikit terhuyung. Semakin dilihat secara saksama, kian terlihat nyata pula
Pria muda itu kemudian bergegas ke ruangan lain dan berniat segera menyiapkan beberapa hidangan makan malam ala kadarnya untuk disantap mereka berdua. Sesampainya di dapur, Yin Long langsung mengeluarkan barang-barang yang disimpan di dalam sabuk ruang, seperti bahan obat dan mainan yang rencananya akan diberikan kepada An Zi. Sabuk ruang milik Yin Long adalah suatu tempat penyimpanan gaib yang memiliki daya tampung cukup besar. Benda ini semacam alam kecil yang tercipta pada sabuk keramat miliknya. Ukurannya sendiri bisa dikatakan sangat luas hingga bisa menampung banyak sekali benda. Ini adalah benda dari Alam Naga Langit, sebuah dimensi lain tempatnya dirinya berasal dan barang semacam ini tentu saja sangat jarang ada di bumi pada zaman ini. Yin Long tersenyum sendiri saat memainkan benda bulat dari kayu yang sekarang berputar di atas meja. Dia bergumam, "An Zi dan Rakandaru pasti senang dengan mainan ini. Rasanya sangat