Dalam sekejap, pandangan mata gaib pemimpin tertinggi Klan Naga Hitam berhasil menembus tirai gaib yang membuatnya terkejut. bola mata tajam Pangeran Hei Xin Long memancarkan cahaya hijau terang yang kuat, pertanda jika dia sedang menggunakan kekuatan penembus melalui penglihatannya.
"Ah Kun, Ah Xiang, aku melihat ada hal yang sangat menarik di dalam sana!" seru Pangeran Hei Xin Long setelah selesai dengan pelacakannya dan menarik kembali kekuatannya."Benarkah, Yang Mulia?" Jenderal Hei Xiang merasa tertarik."Ya." Pangeran Hei Xin Long maju beberapa langkah ke depan. "Sepertinya ini adalah tempat yang dikatakan oleh Hei Mo kemarin saat kita memburu anak itu."Jenderal Hei Xiang teringat akan suatu hal. "Hamba rasa juga demikian, Yang Mulia. Kemarin kelompok Pangeran Hei Xianlah yang berhasil menemukan anak yang kita cari selama ini, dan Hei Mo menjelma menjadi seekor kelinci untuk memancing anak itu agar keluar dengan sendirinya dari lingkup ruSaat di depan tempat yang dituju, Jenderal Hei Kun mengulurkan tangannya untuk menyentuh kabut dan benar saja, memang tidak ada pergerakan yang berarti. Sirat tak berdaya kembali muncul dalam tatapan matanya. Ia menggeleng kecil sambil bergumam, "Memang tidak ada apa-apa. Aneh sekali." Kedua jenderal saling beradu tatap tak mengerti. Mereka bahkan tidak menemukan jawaban atas kejanggalan ini. Pangeran Hei Xin Long sendiri kembali berjalan hilir mudik di atas tebing sambil menggendong tangan dan tampak serius berpikir, "Jika pagar pelindung hanya disentuh seperti ini saja, sepertinya memang tidak akan ada reaksi apa pun, karena sifatnya bukan memaksa. Tapi, bagaimana kalau disentuh dengan kasar atau bahkan diterobos secara paksa?" Pria itu dengan rasa penasaran dengan sengaja menyentuh kabut tipis dengan sedikit kasar. Ujung jari telunjuk Pangeran Hei Xin Long sudah berjarak setengah senti dari kabut putih, tetapi yang terjadi sungguh diluar dugaannya. Kabut-kabut tipis itu secar
"Sebaiknya kalian tidak bertindak gegabah. Aku khawatir kalau formasi ilusi itu bukan satu-satunya pelindung di tempat ini," ujar Pangeran Hei Xin Long setelah beberapa saat berpikir.Pangeran Hei Xin Long berkata, "Dengarlah oleh kalian berdua! Jangan kalian pikir itu hanya kabut tipis biasa yang memayungi lembah di bawah sana. Mungkin tempat ini memang berhawa sejuk dan dingin, tetapi sebaiknya kita berhati-hati dan jangan terkecoh.""Oh, benar juga." Jenderal Hei Kun Long merasa dirinya bodoh."Biar kucoba untuk memeriksanya." Pangeran Hei Xin Long kembali menyentuhkan telapak tangan kanan ke udara di atas lembah dengan gerakan halus. "Tidak ada apa pun," bisiknya, lirih.Pria itu lalu berbalik badan, menatap kedua jenderalnya dengan pandangan tajam dan menunjuk ke arah kabut tipis yang terus berkeliaran lembut dan tampak lemah bergerak di atas lembah."Tidak ada reaksi saat disentuh," gumam Pangeran Hei Xin Long saat menyent
Ketiganya masih berdiri tertegun untuk waktu yang cukup lama. Mereka sedang sama-sama memikirkan bagaimana cara untuk menembus tirai gaib ini. Udara di siang itu kian terasa panas, angin menerbangkan rambut-rambut hitam panjang ketiga orang pria jelmaan naga yang tengah dilanda pertanyaan.Tiba-tiba Jenderal Hei Kun berseru, wajahnya menyiratkan keterkejutan yang nyata. Ia menunjuk dengan cahaya mata keheranan. "Lihatlah!""Kubah cahaya!" Jenderal Hei Xiang terkejut dan secara tanpa sadar ketiganya melangkah mundur."Kubah cahaya?" Pangeran Hei Xin Long terkejut dengan reaksi pertama dari pelindung gaib ini. "Kalau begitu, mari kita coba seberapa kuat kekuatan kubah cahaya kuning ini." Secara cepat, Pangeran Hei Xin Long menyambar sebatang ranting yang berada tak jauh darinya, lalu melemparkan benda tersebut dengan sedikit kekuatan, dan ....DUAR!Terjadilah ledakan dahsyat yang sangat mengejutkan hingga hewan-hewan li
"Ya. Jujur saja, aku sangat membutuhkan bantuan mereka. Jadi aku sengaja memberi kebebasan pada Ki Wulung dan Ah Yin." An Se menjawab dengan sikap yang dibuat tenang. "Sekarang kita hanya perlu memikirkan tentang getaran yang baru saja terjadi dan tidak perlu lagi mengkhawatirkan hal lainnya.""Lalu kita harus bagaimana, Shi Xiong?" An Long, murid paling muda terlihat bingung. An Se menjawab, "Tentu saja kita harus memperkuat pagarnya. An Xiao, Feng Lei, kalian berdua pergilah ke Balai Bintang Timur untuk membantu Guru Qing Zhe dan para muridnya dalam memperkuat pusat inti formasi pelindung lembah ini." "Siap, Shi Xiong!" An Xiao dengan tanpa membantah segera menyerukan kesediaannya."Siap, Shi Xiong!" Feng Lei juga menyahut tegas. "Kami pergi sekarang."Keduanya lantas membungkuk hormat sekali lagi dan bergegas pergi.An Se hanya mengangguk kecil sambil menoleh ke arah dua murid lainnya. "An Hu, An Long, kalian ikutlah dengank
Setelah beberapa saat lamanya, tiba-tiba saja An Zi berkata, "Paman Meng, kelihatannya pamanku sangat memedulikan Paman Yin. Tapi Paman Meng, aku merasa mencurigai sesuatu." An Meng, pria setengah wanita yang mengasuh An Zi semenjak bayi pun lantas menghentikan pekerjaannya. Ia menoleh dan bertanya, "Curiga? Tuan Muda Kecil merasa curiga?" "Ya. Aku merasa curiga dengan Paman Yin yang selalu memerhatikanku terlalu berlebih-lebihan. Aku semakin tidak bisa bergerak bebas dan ... entahlah." An Zi menghentikan menorehkan kuas dan benda itu hanya menggantung di udara. An Zi menarik napas sesaat, lalu melanjutkan menulis.'Sebenarnya, aku merasa kalau dia bukanlah Kakak Jatayu yang waktu itu menolongku.' An Zi berkata dalam hati sambil melamun, hingga tanpa sadar tinta yang ia goreskan membentuk kata lain."Jatayu?" tanya An Meng yang secara tanpa sengaja menoleh dan merasa heran dengan hasil tulisan An Zi.An Meng memandang wajah An
Pangeran Hei Xin Long tiba-tiba berhenti di udara, lalu memutar tubuhnya dan menatap sejenak dari kejauhan kubah pelindung yang tampak biasa saja, tetapi ternyata sangat berbahaya bagi makhluk semacam mereka. Jika saja kekuatan mereka tidak ditekan sedemikian banyak, mungkin seorang Hei Kun Long juga sudah cukup mampu untuk menghancurkan tirai ini.'Ternyata dia masih sangat dilindungi dan tidak bisa dijangkau dengan mudah. Dan adikku yang sudah tertidur selama tiga ribu tiga ratus tahun ini, kapankah akan terbangun?' Hei Xin Long berucap dalam hati seraya menggelengkan kepala, mendesah kecil dan berbalik badan. 'Hei Wang, kakak akan terus berusaha keras untuk membangunkanmu, apa pun itu kendalanya. Kristal jiwa milik Caihong Xue, harus segera didapatkan!'Sang pimpinan utama Klan Naga Hitam semenjak raja mereka tertidur itu pun, kemudian melesat terbang dengan kecepatan melebihi anak panah yang lepas dari busurnya dan pergi secepat mungkin agar tidak diketahui ole
Sepertinya, pemuda ini bukan hanya sekadar tengah menyelamatkan diri, tetapi juga sedang merusak tempat yang dilewatinya hingga membuat banyak kekacauan.Dia memang dengan sengaja bermain-main untuk menarik perhatian seseorang. Tingkahnya bahkan dibuat sangat berbeda daripada kebiasaan keseharian sang pangeran.Yin Long yang sedang terbang mengejar cahaya keemasan pun menjadi terganggu dengan teriakan di bawah sana. Ia bahkan sampai kehilangan jejak buruannya yang sekarang menghilang entah ke mana. Pemuda itu menghentikan pengejaran dan berdiri mengambang di udara tanpa siapa pun melihatnya. Mata Yin Long masih berusaha mencari, tetapi yang dikejarnya sungguh tak terlihat."Teriakan seseorang di bawah sana membuat perhatianku terpecah." Yin Long menghela napas saat baru saja tersadar jika cahaya kemasan itu benar-benar hilang. Bahkan aura napas yang terasa akrab pun sudah tak tercium lagi. 'Sayang sekali. Kali ini buruanku hilang.' Yin
Mendengar ini, Pangeran Hei Xian nyaris tersedak ludahnya sendiri.Pria kekar menjulurkan ujung lidah, lalu bergerak memutar di sekitar bibir tebalnya yang hitam. Pemandangan ini sangat menjijikkan dan membuat orang yang melihatnya merasa ingin muntah.'Bodoh! Itu terlalu menjijikkan! Tidak ada kata yang lebih sopankah?' Pangeran Hei Xian mengumpat dalam hati sambil melototi orang di depannya. 'Sial! Bagian ini sangat tidak menyenangkan!'Melihat tingkah salah seorang prajuritnya yang tampak mesum, Pangeran Hei Xian merasa mual hingga perutnya bergejolak dan hanya memuntahkan angin. Ia langsung menutup mulut dengan telapak tangan, serta tak memedulikan ujung parang milik pria kekar yang masih berada di permukaan perutnya."Kalian sangat menjijikkan! Apa mata kalian sudah buta dan sampai-sampai tak bisa membedakan antara pria dan wanita?" Pangeran Hei Xian berteriak keras hingga suaranya serak dan terbatuk hingga beberapa kali. "Sekali lagi kutegas
Beberapa hari kemudian, di Lembah Pakisan.Kabut tipis menggulung pelan di atas aliran Sungai Seruling, menelusup ke celah-celah dedaunan pakis yang tumbuh liar di sepanjang lereng lembah.Malam telah turun, menyelubungi langit dengan jubah kebiruan gelap. Nyala lentera-lentera dari kertas berwarna merah keemasan di Paviliun Bunga Kertas tampak bergoyang lembut diterpa angin lembah.Di dalam paviliun, An Se duduk bersila di atas tikar anyaman bambu, mengenakan jubah dalam warna hijau pinus dengan sulaman awan di ujung lengan. Di hadapannya mengepul secangkir teh hangat, aroma melatinya lembut, bercampur dengan harum kayu cendana dari dupa yang terbakar di sudut ruangan, sedangkan tangannya sibuk menata bidak-bidak catur bulat pipih warna hitam di atas papan berbentuk bujur sangkar.Suar seseorang terdengar dari belakang An Se. "Tuan Besar, Tuan Muda Yin ada di sini. Katanya ada sesuatu yang ingin dibicarakan dengan Tuan Besar." "Suruh dia masuk," kata An Se dengan suara tenang."Bai
Hei Fu Long langsung mengerti. Wanita itu mengambil guci tempat arak dan menuangkannya hingga hampir penuh ke dalam cawan di tangan suaminya. "Silakan, Yang Mulia." Pangeran Hei Xin Long hanya mengangguk dengan anggun. Para prajurit naga hitam segera bangkit dari bersujudnya dan berdiri berbaris dengan wajah yang sedikit lebih baik."Baiklah. Untuk masalah kegagalan para prajurit bisa kita bahas di lain waktu. Aku masih bisa memberikan toleransi kepada mereka. Sekarang, kami hanya ingin mengetahui tentang keberadaan Hei Xian, putra kami." Hei Mo mengepalkan kedua tangannya. "Menjawab pertanyaan dari Yang Mulia, sebenarnya kami memberanikan diri untuk kembali, itu karena kami membawa sebuah berita penting." "Berita penting?" Pangeran Hei Xin Long mengernyitkan dahinya. "Sepenting apa berita itu, dan apa adakah kaitannya dengan Xian'er kami?"Semua orang juga merasa penasaran hingga mereka menahan napas."Berita penting apakah itu, lalu di manakah Pangeran kalian?" Pangeran Hei Xin
"Pangeran merencanakan sesuatu yang berbahaya," ucap Hei Mo disertai keringat dingin yang membuat tubuhnya gemetar."Ah Xian! Apa yang direncanakan olehnya?" Hei Fu Long sangat khawatir. "Kamu tenanglah dulu, Fu'er!" Pangeran Hei Xin Long mengingatkan. Hei Fu Long menatap Pangeran Hei Xin Long, ekspresi wajahnya terlihat cemas. "Yang Mulia ...." Pangeran Hei Xin Long menggeleng dan berkata, "Lanjutkan!""Baik, Yang Mulia." Hei Mo melanjutkan, "Semula kami hanya mengawasi dari jauh apa pun yang dilakukan oleh Yang Mulia Pangeran, sampai akhirnya kami kehilangan jejaknya untuk sementara waktu.""Kehilangan jejak?" Alis Pangeran Hei Xin Long berkerut, lalu bertanya, "Sepertinya kalian baru saja bertarung dengan orang yang bisa membuat kalian kewalahan dan menjadi seperti ini.""Itu memang benar, Yang Mulia," ucap Hei Mo dengan rasa was-was hingga kepalanya ditunjukkan dengan cukup dalam. "Dan kami ... kalah." "Susah kuduga. Jika kalian baru saja bertarung dan kalah, lalu mengapa kali
Pangeran Hei Xin Long mengangkat kepalanya dari sandaran kursi. Wajahnya terlihat buruk. "Jika ada cara untuk menembus segel sialan itu, maka sudah sejak lama aku pasti akan melakukannya!"Nada suara Pangeran Hei Xin Long terdengar emosi. Ekspresi wajahnya bahkan langsung berubah dari hanya kesal menjadi marah. "Jangankan untuk menghancurkan pagar pelindung itu, sedangkan menyentuhnya saja kita tidak bisa!"Melihat gelagat tidak baik, Tetua Hei Ji merasa hatinya bergetar. Dia buru-buru berkata yang bersifat menenangkan. "Yang mulia mohon tenanglah, saya yakin pasti akan ada cara untuk mengatasi masalah ini.""Kalau begitu, sebaiknya Anda segera memikirkan caranya. Aku tidak mau tahu bagaimana cara Tetua melakukannya, dan aku hanya ingin Anda berhasil mendapatkan cara untuk mendobrak pagar pelindung di atas lembah itu." Pangeran Hei Xin Long berkata sembari mengibaskan tangan hingga kain lengan jubahnya bergerak, menimbulkan desir angin.Tetua Hei
Hei Fu Long segera bangkit dan berjalan ke arah Pangeran Hei Xin Long. Wanita itu kembali menggamit lengan Pangeran Hei Xin Long dengan mesra, lalu berucap dengan suara lembut. "Kami semua mengerti akan perasaan Anda, Yang Mulia. Tentu saja kita harus merebut kristal jiwa itu meski harus membunuh anak itu. Sekarang kita hanya perlu sedikit bersabar dan berusaha lagi." Hei Fu Long tentu saja mengetahui, jika orang semacam ini tidak mudah diluluhkan. Namun, dia tetap melakukannya meski mungkin Sang Penasihat Agung ini tidak terlalu menganggap ucapannya adalah hal yang penting. "Hamba tahu kalau masalah ini tidak dapat diabaikan. Raja Klan Naga Hitam harus secepatnya dibangunkan agar kita semua kembali memiliki pemimpin yang sesungguhnya. Atau ... bagaimana jika hamba juga turun tangan dan melihat formasi yang melindungi lembah itu?" Hei Xin Long tidak menjawab ataupun menepis pegangan tangan istrinya dan membi
Saat ini, Pangeran Hei Xin Long merasa perih dalam hati. "Bertahun-tahun. Ini sudah bertahun-tahun, bahkan kita di sini sudah lebih dari dua ratus tahun dalam pencarian kristal jiwa raja naga keparat itu, Fu'er!" Pangeran Hei Xin Long menatap wajah wanita cantik di sampingnya dengan pandangan yang sulit diartikan. "Dan waktu kita sudah tidak banyak lagi. Tubuh Hei Wang tidak bisa terus ditempatkan di dalam peti giok hitam itu untuk selamanya." Tetua lain berseru, "Benar sekali apa yang dikatakan oleh Anda, Yang Mulia. Meskipun peti giok itu dapat mempertahankan tubuhnya, tetapi juga dapat menyerap habis vitalitas dan daya kekuatan Yang Mulia Raja. Dan kalaupun Yang Mulia Raja bisa dibangunkan kelak, mungkin dia sudah tidak memiliki kekuatan seperti semula." Kepala Pangeran Hei Xin Long semakin terasa sakit. "Jadi, ternyata peti giok hitam itu tetap ada akibat buruknya juga?" tanya Jenderal Hei Kun Long. "Jika aku tidak memikirkan hal itu, maka aku tidak akan terlalu terburu
"Pangeran Hei Xian dapat mendeteksi kristal naga pelangi dalam diri seseorang?" tanya Tetua Hei Sheng dengan ekspresi terkejut. "Bagaimana mungkin?" Mendengar pertanyaan ini, Hei Fu Long menjadi gelisah, takut jika identitas putra kesayangannya terbongkar. Ia melirik sekilas ke arah Pangeran Hei Xin Long yang tetap tak bergerak dari tempatnya. 'Bagaimana ini?' tanya Hei Fu Long dalam hati dan ia semakin merasa khawatir. 'Yang Mulia, tolong katakan sesuatu!' Tetua Hei Sheng memandang ke arah Pangeran Hei Xin Long, lalu bertanya dengan ekspresi penasaran. "Yang Mulia, benarkah apa yang dikatakan Jenderal Hei Xiang tentang Pangeran Hei Xian?" Sebelum menjawab, Pangeran Hei Xin Long meneguk sisa minumannya. "Benar." Semua orang yang baru saja mendengar hal ini pun dibuat terkejut. Pangeran Hei Xin Long melanjutkan ucapannya dengan sikap tenang. "Meskipun dia sedikit nakal tetapi putraku memiliki kemampuan langka yang tidak dimiliki oleh orang biasa. Itu memang keistimewaann
Yin Long teringat ketika dirinya menembus portal cahaya yang membawanya ke bumi. Pintu masuk dan keluar antara alam bumi dan alam langit itu terlalu jauh dari tempatnya sekarang ini. 'Baiklah, untuk masalah ini akan aku bicarakan dengan Senior Zi Wu saat aku bertemu dengannya. Dia lebih berpengalaman tentang kehidupan di sini.' Yin Long merapikan penampilan Bai Xian dan menutup tubuhnya dengan sehelai selimut tipis.Ia memerhatikan sekali lagi wajah tampan nan cantik yang masih tertidur pulas sambil menyentuh dagunya sendiri. Ada kilasan kecantikan Ratu Bai Hua, ada pula lintasan bayangan wajah Yang Mulia Raja Klan Naga Putih, Caihong Xue. Kedua rupa indah itu seakan menyatu dalam wajah Bai Xian yang masih dalam pengaruh mantra penidur. Yin Long merasa pusing dengan penglihatannya. Ia bahkan mengutuki ilusi yang terus saja melintas tanpa henti hingga tubuhnya sedikit terhuyung. Semakin dilihat secara saksama, kian terlihat nyata pula
Pria muda itu kemudian bergegas ke ruangan lain dan berniat segera menyiapkan beberapa hidangan makan malam ala kadarnya untuk disantap mereka berdua. Sesampainya di dapur, Yin Long langsung mengeluarkan barang-barang yang disimpan di dalam sabuk ruang, seperti bahan obat dan mainan yang rencananya akan diberikan kepada An Zi. Sabuk ruang milik Yin Long adalah suatu tempat penyimpanan gaib yang memiliki daya tampung cukup besar. Benda ini semacam alam kecil yang tercipta pada sabuk keramat miliknya. Ukurannya sendiri bisa dikatakan sangat luas hingga bisa menampung banyak sekali benda. Ini adalah benda dari Alam Naga Langit, sebuah dimensi lain tempatnya dirinya berasal dan barang semacam ini tentu saja sangat jarang ada di bumi pada zaman ini. Yin Long tersenyum sendiri saat memainkan benda bulat dari kayu yang sekarang berputar di atas meja. Dia bergumam, "An Zi dan Rakandaru pasti senang dengan mainan ini. Rasanya sangat