Home / Fantasi / Kristal Jiwa Raja Naga / 87. Tak Bisa Dicegah

Share

87. Tak Bisa Dicegah

last update Last Updated: 2025-03-29 21:15:42

"Pangeran, tolong pikirkanlah baik-baik!" Hei Sha dengan sorot mata penuh kekhawatiran.

"Benar, Yang Mulia Pangeran. Kami tidak akan sanggup melawannya. Terlebih lagi jika dia mengetahui, kalau kita berasal dari Klan Naga Hitam. Saya khawatir, dia tidak akan pernah mengampuni kita!" Hei Mo berteriak mengingatkan.

"Benar, Yang Mulia! Ingatlah juga, bahwa Anda baru saja sembuh dari luka-luka akibat melawan Naga Ungu, Zi Wu. Kekuatan Jenderal Naga Perak ini juga yang sudah membuat Jenderal Hei Kun terluka di medan perang saat itu!" Prajurit naga hitam lainnya berteriak.

Mereka sungguh sangat khawatir, jika sang pangeran akan membuat masalah baru yang kemungkinan lebih besar dari sebelumnya.

Pangeran Hei Xian secara tiba-tiba berhenti, berbalik menghadap keenam pengikutnya. Mau tak mau, mereka semua berhenti dengan mengambangkan diri di udara.

"Oh, jadi orang itu yang pernah melukai Paman Hei Kun?" Pangeran Hei Xian menganggukkan kepala. "M
Continue to read this book for free
Scan code to download App
Locked Chapter

Related chapters

  • Kristal Jiwa Raja Naga   88. Tidak Ada Reaksi Formasi

    Dalam sekejap, pandangan mata gaib pemimpin tertinggi Klan Naga Hitam berhasil menembus tirai gaib yang membuatnya terkejut. bola mata tajam Pangeran Hei Xin Long memancarkan cahaya hijau terang yang kuat, pertanda jika dia sedang menggunakan kekuatan penembus melalui penglihatannya."Ah Kun, Ah Xiang, aku melihat ada hal yang sangat menarik di dalam sana!" seru Pangeran Hei Xin Long setelah selesai dengan pelacakannya dan menarik kembali kekuatannya."Benarkah, Yang Mulia?" Jenderal Hei Xiang merasa tertarik."Ya." Pangeran Hei Xin Long maju beberapa langkah ke depan. "Sepertinya ini adalah tempat yang dikatakan oleh Hei Mo kemarin saat kita memburu anak itu." Jenderal Hei Xiang teringat akan suatu hal. "Hamba rasa juga demikian, Yang Mulia. Kemarin kelompok Pangeran Hei Xianlah yang berhasil menemukan anak yang kita cari selama ini, dan Hei Mo menjelma menjadi seekor kelinci untuk memancing anak itu agar keluar dengan sendirinya dari lingkup ru

    Last Updated : 2025-03-30
  • Kristal Jiwa Raja Naga   89. Tertipu Formasi Sampah

    Saat di depan tempat yang dituju, Jenderal Hei Kun mengulurkan tangannya untuk menyentuh kabut dan benar saja, memang tidak ada pergerakan yang berarti. Sirat tak berdaya kembali muncul dalam tatapan matanya. Ia menggeleng kecil sambil bergumam, "Memang tidak ada apa-apa. Aneh sekali." Kedua jenderal saling beradu tatap tak mengerti. Mereka bahkan tidak menemukan jawaban atas kejanggalan ini. Pangeran Hei Xin Long sendiri kembali berjalan hilir mudik di atas tebing sambil menggendong tangan dan tampak serius berpikir, "Jika pagar pelindung hanya disentuh seperti ini saja, sepertinya memang tidak akan ada reaksi apa pun, karena sifatnya bukan memaksa. Tapi, bagaimana kalau disentuh dengan kasar atau bahkan diterobos secara paksa?" Pria itu dengan rasa penasaran dengan sengaja menyentuh kabut tipis dengan sedikit kasar. Ujung jari telunjuk Pangeran Hei Xin Long sudah berjarak setengah senti dari kabut putih, tetapi yang terjadi sungguh diluar dugaannya. Kabut-kabut tipis itu secar

    Last Updated : 2025-03-31
  • Kristal Jiwa Raja Naga   90. Masih Tidak Ada Reaksi

    "Sebaiknya kalian tidak bertindak gegabah. Aku khawatir kalau formasi ilusi itu bukan satu-satunya pelindung di tempat ini," ujar Pangeran Hei Xin Long setelah beberapa saat berpikir.Pangeran Hei Xin Long berkata, "Dengarlah oleh kalian berdua! Jangan kalian pikir itu hanya kabut tipis biasa yang memayungi lembah di bawah sana. Mungkin tempat ini memang berhawa sejuk dan dingin, tetapi sebaiknya kita berhati-hati dan jangan terkecoh.""Oh, benar juga." Jenderal Hei Kun Long merasa dirinya bodoh."Biar kucoba untuk memeriksanya." Pangeran Hei Xin Long kembali menyentuhkan telapak tangan kanan ke udara di atas lembah dengan gerakan halus. "Tidak ada apa pun," bisiknya, lirih.Pria itu lalu berbalik badan, menatap kedua jenderalnya dengan pandangan tajam dan menunjuk ke arah kabut tipis yang terus berkeliaran lembut dan tampak lemah bergerak di atas lembah."Tidak ada reaksi saat disentuh," gumam Pangeran Hei Xin Long saat menyent

    Last Updated : 2025-04-01
  • Kristal Jiwa Raja Naga   91. Pagar Pelindung Bergetar

    Ketiganya masih berdiri tertegun untuk waktu yang cukup lama. Mereka sedang sama-sama memikirkan bagaimana cara untuk menembus tirai gaib ini. Udara di siang itu kian terasa panas, angin menerbangkan rambut-rambut hitam panjang ketiga orang pria jelmaan naga yang tengah dilanda pertanyaan.Tiba-tiba Jenderal Hei Kun berseru, wajahnya menyiratkan keterkejutan yang nyata. Ia menunjuk dengan cahaya mata keheranan. "Lihatlah!""Kubah cahaya!" Jenderal Hei Xiang terkejut dan secara tanpa sadar ketiganya melangkah mundur."Kubah cahaya?" Pangeran Hei Xin Long terkejut dengan reaksi pertama dari pelindung gaib ini. "Kalau begitu, mari kita coba seberapa kuat kekuatan kubah cahaya kuning ini." Secara cepat, Pangeran Hei Xin Long menyambar sebatang ranting yang berada tak jauh darinya, lalu melemparkan benda tersebut dengan sedikit kekuatan, dan ....DUAR!Terjadilah ledakan dahsyat yang sangat mengejutkan hingga hewan-hewan li

    Last Updated : 2025-04-01
  • Kristal Jiwa Raja Naga   92. Terpaksa Membohongi An Zi

    "Ya. Jujur saja, aku sangat membutuhkan bantuan mereka. Jadi aku sengaja memberi kebebasan pada Ki Wulung dan Ah Yin." An Se menjawab dengan sikap yang dibuat tenang. "Sekarang kita hanya perlu memikirkan tentang getaran yang baru saja terjadi dan tidak perlu lagi mengkhawatirkan hal lainnya.""Lalu kita harus bagaimana, Shi Xiong?" An Long, murid paling muda terlihat bingung. An Se menjawab, "Tentu saja kita harus memperkuat pagarnya. An Xiao, Feng Lei, kalian berdua pergilah ke Balai Bintang Timur untuk membantu Guru Qing Zhe dan para muridnya dalam memperkuat pusat inti formasi pelindung lembah ini." "Siap, Shi Xiong!" An Xiao dengan tanpa membantah segera menyerukan kesediaannya."Siap, Shi Xiong!" Feng Lei juga menyahut tegas. "Kami pergi sekarang."Keduanya lantas membungkuk hormat sekali lagi dan bergegas pergi.An Se hanya mengangguk kecil sambil menoleh ke arah dua murid lainnya. "An Hu, An Long, kalian ikutlah dengank

    Last Updated : 2025-04-02
  • Kristal Jiwa Raja Naga   93. Formasi Tirai Kabut Alam Atas

    Setelah beberapa saat lamanya, tiba-tiba saja An Zi berkata, "Paman Meng, kelihatannya pamanku sangat memedulikan Paman Yin. Tapi Paman Meng, aku merasa mencurigai sesuatu." An Meng, pria setengah wanita yang mengasuh An Zi semenjak bayi pun lantas menghentikan pekerjaannya. Ia menoleh dan bertanya, "Curiga? Tuan Muda Kecil merasa curiga?" "Ya. Aku merasa curiga dengan Paman Yin yang selalu memerhatikanku terlalu berlebih-lebihan. Aku semakin tidak bisa bergerak bebas dan ... entahlah." An Zi menghentikan menorehkan kuas dan benda itu hanya menggantung di udara. An Zi menarik napas sesaat, lalu melanjutkan menulis.'Sebenarnya, aku merasa kalau dia bukanlah Kakak Jatayu yang waktu itu menolongku.' An Zi berkata dalam hati sambil melamun, hingga tanpa sadar tinta yang ia goreskan membentuk kata lain."Jatayu?" tanya An Meng yang secara tanpa sengaja menoleh dan merasa heran dengan hasil tulisan An Zi.An Meng memandang wajah An

    Last Updated : 2025-04-02
  • Kristal Jiwa Raja Naga   01. Sosok-sosok Misterius di Hujan Senja

    Cahaya lembayung senja merambat pelan, menembus masuk ke dalam gua batu, mewarnai dindingnya yang kasar dan sedikit basah dengan semburat jingga nan samar. Di tengah keheningan, seorang pria berambut lurus dan panjang keperakan tengah duduk bersila dengan mata terpejam. "Dia datang!" Seruan samar namun tegas terlepas dari bibirnya. "Akhirnya aku menemukan jejak keberadaan jiwanya!" Kelopak matanya terbuka perlahan, menampilkan sepasang iris abu-abu kebiruan berkilau dalam temaram, seperti pecahan es yang memantulkan cahaya bulan. Ia memiliki bentuk wajah bulat telur, berkulit halus seputih porselen, memancarkan pesona yang begitu menawan. Orang ini adalah Yin Long, seorang jenderal perang yang juga memiliki keahlian di bidang medis dari Alam Naga Langit yang sengaja turun ke bumi untuk mencari keberadaan pecahan jiwa junjungannya. "Ini benar-benar orang itu!" Sosok itu melesat terbang keluar gua, lalu.hinggap dan berdiri di atas tempat tertinggi dengan sikap anggun berwibawa. P

    Last Updated : 2025-01-25
  • Kristal Jiwa Raja Naga   02. Diselamatkan Ular

    Di sisi lain, masih di dalam Hutan Sawo Alas. Serumpun semak belukar bergerak-gerak akibat baru saja disusupi seseorang yang berlarian menerobos gerimis deras dan masuk begitu saja ke Hutan Sawo Alas yang terkenal angker. "Ternyata mereka semua memang mengejarku!" seru pemuda yang bersembunyi di balik rimbun semak belukar. Ketakutan dan kedinginan akibat siraman air hujan telah membuat tubuh basah kuyupnya gemetaran, seakan membeku di tempat. "Mengapa mereka semua mengejarku?" Pemuda itu berbisik dengan suara lemah dan bergetar. Ketakutan benar-benar telah mencengkeram perasaan anak muda tersebut, hingga wajah tampan dan manis miliknya semakin tampak pucat pasi dengan badan menggigil. "Pa--paman, to--tolong A--aku! Aku takut!" Anak muda lelaki itu merintih dalam ketakutan sambil memeluk lututnya. "Paman! Ampuni aku yang sudah melanggar larangan Paman An Se!" Pemuda belia itu terus bergumam dalam ketakutan. "Di mana dia?" Suara seorang pria bernada kasar dan dingin yang s

    Last Updated : 2025-01-25

Latest chapter

  • Kristal Jiwa Raja Naga   93. Formasi Tirai Kabut Alam Atas

    Setelah beberapa saat lamanya, tiba-tiba saja An Zi berkata, "Paman Meng, kelihatannya pamanku sangat memedulikan Paman Yin. Tapi Paman Meng, aku merasa mencurigai sesuatu." An Meng, pria setengah wanita yang mengasuh An Zi semenjak bayi pun lantas menghentikan pekerjaannya. Ia menoleh dan bertanya, "Curiga? Tuan Muda Kecil merasa curiga?" "Ya. Aku merasa curiga dengan Paman Yin yang selalu memerhatikanku terlalu berlebih-lebihan. Aku semakin tidak bisa bergerak bebas dan ... entahlah." An Zi menghentikan menorehkan kuas dan benda itu hanya menggantung di udara. An Zi menarik napas sesaat, lalu melanjutkan menulis.'Sebenarnya, aku merasa kalau dia bukanlah Kakak Jatayu yang waktu itu menolongku.' An Zi berkata dalam hati sambil melamun, hingga tanpa sadar tinta yang ia goreskan membentuk kata lain."Jatayu?" tanya An Meng yang secara tanpa sengaja menoleh dan merasa heran dengan hasil tulisan An Zi.An Meng memandang wajah An

  • Kristal Jiwa Raja Naga   92. Terpaksa Membohongi An Zi

    "Ya. Jujur saja, aku sangat membutuhkan bantuan mereka. Jadi aku sengaja memberi kebebasan pada Ki Wulung dan Ah Yin." An Se menjawab dengan sikap yang dibuat tenang. "Sekarang kita hanya perlu memikirkan tentang getaran yang baru saja terjadi dan tidak perlu lagi mengkhawatirkan hal lainnya.""Lalu kita harus bagaimana, Shi Xiong?" An Long, murid paling muda terlihat bingung. An Se menjawab, "Tentu saja kita harus memperkuat pagarnya. An Xiao, Feng Lei, kalian berdua pergilah ke Balai Bintang Timur untuk membantu Guru Qing Zhe dan para muridnya dalam memperkuat pusat inti formasi pelindung lembah ini." "Siap, Shi Xiong!" An Xiao dengan tanpa membantah segera menyerukan kesediaannya."Siap, Shi Xiong!" Feng Lei juga menyahut tegas. "Kami pergi sekarang."Keduanya lantas membungkuk hormat sekali lagi dan bergegas pergi.An Se hanya mengangguk kecil sambil menoleh ke arah dua murid lainnya. "An Hu, An Long, kalian ikutlah dengank

  • Kristal Jiwa Raja Naga   91. Pagar Pelindung Bergetar

    Ketiganya masih berdiri tertegun untuk waktu yang cukup lama. Mereka sedang sama-sama memikirkan bagaimana cara untuk menembus tirai gaib ini. Udara di siang itu kian terasa panas, angin menerbangkan rambut-rambut hitam panjang ketiga orang pria jelmaan naga yang tengah dilanda pertanyaan.Tiba-tiba Jenderal Hei Kun berseru, wajahnya menyiratkan keterkejutan yang nyata. Ia menunjuk dengan cahaya mata keheranan. "Lihatlah!""Kubah cahaya!" Jenderal Hei Xiang terkejut dan secara tanpa sadar ketiganya melangkah mundur."Kubah cahaya?" Pangeran Hei Xin Long terkejut dengan reaksi pertama dari pelindung gaib ini. "Kalau begitu, mari kita coba seberapa kuat kekuatan kubah cahaya kuning ini." Secara cepat, Pangeran Hei Xin Long menyambar sebatang ranting yang berada tak jauh darinya, lalu melemparkan benda tersebut dengan sedikit kekuatan, dan ....DUAR!Terjadilah ledakan dahsyat yang sangat mengejutkan hingga hewan-hewan li

  • Kristal Jiwa Raja Naga   90. Masih Tidak Ada Reaksi

    "Sebaiknya kalian tidak bertindak gegabah. Aku khawatir kalau formasi ilusi itu bukan satu-satunya pelindung di tempat ini," ujar Pangeran Hei Xin Long setelah beberapa saat berpikir.Pangeran Hei Xin Long berkata, "Dengarlah oleh kalian berdua! Jangan kalian pikir itu hanya kabut tipis biasa yang memayungi lembah di bawah sana. Mungkin tempat ini memang berhawa sejuk dan dingin, tetapi sebaiknya kita berhati-hati dan jangan terkecoh.""Oh, benar juga." Jenderal Hei Kun Long merasa dirinya bodoh."Biar kucoba untuk memeriksanya." Pangeran Hei Xin Long kembali menyentuhkan telapak tangan kanan ke udara di atas lembah dengan gerakan halus. "Tidak ada apa pun," bisiknya, lirih.Pria itu lalu berbalik badan, menatap kedua jenderalnya dengan pandangan tajam dan menunjuk ke arah kabut tipis yang terus berkeliaran lembut dan tampak lemah bergerak di atas lembah."Tidak ada reaksi saat disentuh," gumam Pangeran Hei Xin Long saat menyent

  • Kristal Jiwa Raja Naga   89. Tertipu Formasi Sampah

    Saat di depan tempat yang dituju, Jenderal Hei Kun mengulurkan tangannya untuk menyentuh kabut dan benar saja, memang tidak ada pergerakan yang berarti. Sirat tak berdaya kembali muncul dalam tatapan matanya. Ia menggeleng kecil sambil bergumam, "Memang tidak ada apa-apa. Aneh sekali." Kedua jenderal saling beradu tatap tak mengerti. Mereka bahkan tidak menemukan jawaban atas kejanggalan ini. Pangeran Hei Xin Long sendiri kembali berjalan hilir mudik di atas tebing sambil menggendong tangan dan tampak serius berpikir, "Jika pagar pelindung hanya disentuh seperti ini saja, sepertinya memang tidak akan ada reaksi apa pun, karena sifatnya bukan memaksa. Tapi, bagaimana kalau disentuh dengan kasar atau bahkan diterobos secara paksa?" Pria itu dengan rasa penasaran dengan sengaja menyentuh kabut tipis dengan sedikit kasar. Ujung jari telunjuk Pangeran Hei Xin Long sudah berjarak setengah senti dari kabut putih, tetapi yang terjadi sungguh diluar dugaannya. Kabut-kabut tipis itu secar

  • Kristal Jiwa Raja Naga   88. Tidak Ada Reaksi Formasi

    Dalam sekejap, pandangan mata gaib pemimpin tertinggi Klan Naga Hitam berhasil menembus tirai gaib yang membuatnya terkejut. bola mata tajam Pangeran Hei Xin Long memancarkan cahaya hijau terang yang kuat, pertanda jika dia sedang menggunakan kekuatan penembus melalui penglihatannya."Ah Kun, Ah Xiang, aku melihat ada hal yang sangat menarik di dalam sana!" seru Pangeran Hei Xin Long setelah selesai dengan pelacakannya dan menarik kembali kekuatannya."Benarkah, Yang Mulia?" Jenderal Hei Xiang merasa tertarik."Ya." Pangeran Hei Xin Long maju beberapa langkah ke depan. "Sepertinya ini adalah tempat yang dikatakan oleh Hei Mo kemarin saat kita memburu anak itu." Jenderal Hei Xiang teringat akan suatu hal. "Hamba rasa juga demikian, Yang Mulia. Kemarin kelompok Pangeran Hei Xianlah yang berhasil menemukan anak yang kita cari selama ini, dan Hei Mo menjelma menjadi seekor kelinci untuk memancing anak itu agar keluar dengan sendirinya dari lingkup ru

  • Kristal Jiwa Raja Naga   87. Tak Bisa Dicegah

    "Pangeran, tolong pikirkanlah baik-baik!" Hei Sha dengan sorot mata penuh kekhawatiran."Benar, Yang Mulia Pangeran. Kami tidak akan sanggup melawannya. Terlebih lagi jika dia mengetahui, kalau kita berasal dari Klan Naga Hitam. Saya khawatir, dia tidak akan pernah mengampuni kita!" Hei Mo berteriak mengingatkan."Benar, Yang Mulia! Ingatlah juga, bahwa Anda baru saja sembuh dari luka-luka akibat melawan Naga Ungu, Zi Wu. Kekuatan Jenderal Naga Perak ini juga yang sudah membuat Jenderal Hei Kun terluka di medan perang saat itu!" Prajurit naga hitam lainnya berteriak. Mereka sungguh sangat khawatir, jika sang pangeran akan membuat masalah baru yang kemungkinan lebih besar dari sebelumnya.Pangeran Hei Xian secara tiba-tiba berhenti, berbalik menghadap keenam pengikutnya. Mau tak mau, mereka semua berhenti dengan mengambangkan diri di udara. "Oh, jadi orang itu yang pernah melukai Paman Hei Kun?" Pangeran Hei Xian menganggukkan kepala. "M

  • Kristal Jiwa Raja Naga   86. Siapa Bai Yi Ini?

    Di sisi lain, secara tanpa sadar Yin Long mendongak ke atas dan melihat selarik cahaya keemasan. Meskipun pandangan mata manusia biasa tidak akan bisa melihatnya, tetapi penglihatannya adalah mata naga langit yang luar biasa tajam dan bisa menembus ruang tak kasat mata. Yin Long tertegun. 'Cahaya keemasan itu?'Hati Yin Long terasa berkedut, berharap jika yang dilihatnya tidak salah. "Ada apa, Kakak Bai Yi?" Jatayu yang baru saja selesai menyusuri tepian sungai guna mencari tubuh pengemis pun merasa heran. Ia melihat Yin Long sedang menatap ke suatu arah dengan pandangan aneh."Oh!" Yin Long terkejut."Tidak ada apa-apa, Adik Jatayu. Aku hanya sedang berpikir tentang orang itu. Bagaimana mungkin dia tiba-tiba saja menghilang?" Yin Long terpaksa berkata lain guna mengalihkan perhatian Jatayu."Aku juga tidak habis pikir, mengapa orang itu tiba-tiba saja hilang? Aku sudah memeriksa semua bangkai buaya yang mati itu dan aku meliha

  • Kristal Jiwa Raja Naga   85. Elang Penguasa Angkasa

    "Ya. Dengan adanya aku di dalam tubuhmu, maka kamu bisa terbang kapanpun kamu mau," jawab Jin Long dengan begitu santai. "Sekarang, aku adalah kamu, dan kamu juga adalah aku." "Benarkah? Lalu, siapa sebenarnya kamu ini?" Elang Ragaseta sungguh takut jika yang menempati tubuhnya saat ini adalah sejenis makhluk jahat. "Aku adalah Jin Long. Dulu aku juga pernah menjadi seorang jenderal perang!" seru Jin Long sambil terus membumbung ke angkasa."Apa?" Elang Ragaseta tidak terlalu jelas dengan ucapan Jin Long. "Jenderal perang?" Jin Long tak memedulikan semua pertanyaan dari si pemilik tubuh dan terus membawa Elang Ragaseta terbang menjauhi daerah tersebut. Ia bahkan tidak menyadari, jikalau ada seseorang yang sedang memerhatikan dari kejauhan. 'Tubuh orang ini sangat lemah dan itu tidak sesuai dengan kekuatanku. Jika aku memaksa menggunakan kekuatanku melalui tubuh ini, kemungkinan hanya akan merusak dan menghancurkannya,' pikir Jin Long

Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status