Beranda / Fantasi / Kristal Jiwa Raja Naga / 31. Ritual Pengangkatan Saudara

Share

31. Ritual Pengangkatan Saudara

Penulis: Serpihan Salju
last update Terakhir Diperbarui: 2025-03-02 21:00:52
Semenjak Yin Long turun ke bumi, ia justru disibukkan dengan memulihkan kondisinya yang mengalami banyak cedera akibat pengaruh atmosfer bumi. Rupanya, kekuatan gravitasi bumi yang menariknya memasuki selubung atmosfer pelindung bumi, telah menyebabkan sekujur tubuhnya terasa hancur.

Semula Yin Long terdampar di suatu pulau terpencil dan baru bisa keluar setelah ia berhasil mendapatkan kembali sebagian kekuatannya.

Saat memikirkan hal ini, Yin Long merasa sedih. Ia terpisah dari Jin Long, sahabatnya, yang sekarang entah berada di mana.

Melihat Yin Long masih membisu, An Se merasa memiliki kekhawatiran dalam hati, mengira mungkin saja Ah Yin tidak terlalu senang dengan penggantian arak menjadi susu kedelai.

"Bagaimana? Apakah ini layak sebagai pengganti arak untuk ritual pengangkatan saudara, Ah Yin?" An Se bertanya seraya menyerahkan cawan lainnya kepada Ki Wulung, pria tua berjenggot putih yang semenjak tadi hanya diam memerhatikan kedua anak muda tersebut.

An Se menatap Yin Long
Lanjutkan membaca buku ini secara gratis
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi
Bab Terkunci

Bab terkait

  • Kristal Jiwa Raja Naga   32. Titisan Darah Biru

    An Se dan Yin Long berpandangan, saling menatap satu sama lain dan menetapkan hati serta janji setia sebagai saudara sesumpah. Ki Wulung merasa terharu hingga meneteskan air mata atas ritual kecil yang indah ini. Pria tua jelmaan naga ungu, Zi Wu, kembali teringat pada masa mudanya ketika masih berada di Alam Langit Tinggi. Pada saat itu, ia juga memiliki saudara yang saling menyayangi. Namun, semua keindahan telah hancur bersamaan dengan datangnya dekrit Kerajaan Naga Beraliran Putih yang menyatakan hukuman pemusnahan ras naga ungu dengan dakwaan pengkhianatan. Beruntungnya, Zi Wu muda berhasil meloloskan diri dari peristiwa berdarah itu meskipun harus terlempar ke bumi melalui sebuah portal rahasia milik Klan Naga Ungu. Semenjak itu, ia bertekad untuk menyembunyikan diri dari dunia naga karena pria itu masih ingin hidup demi melanjutkan kelangsungan Klan Naga Ungu yang hanya menyisakan dirinya saj

    Terakhir Diperbarui : 2025-03-03
  • Kristal Jiwa Raja Naga   33. An Zi, Sang Bayi Naga

    "Mungkin Aki tidak asing dengan nama ini. Tetapi bukan itu maksud saya. Kita lanjutkan saja." An Se seperti dengan sengaja mengalihkan pembicaraan. "Silakan, Nak An Se!" Ki Wulung menggerakkan tangan kanannya ke depan sebagai isyarat. An Se terlebih dahulu membasahi kulit bibirnya yang kering dengan beberapa kali usapan ujung lidahnya. "Keponakanku itu lahir pada saat malam gerhana bulan darah biru. Tetapi, ternyata dia sudah tidak bernyawa semenjak di kandungan. Katanya, Mei Jie tidak merasakan adanya kehidupan bayinya, beberapa saat sebelum dia dilahirkan." Saat mengatakan ini, An Se terlihat memiliki dua garis air mata di pipinya. "Kami semua merasa sedih. Bahkan sangat sedih atas peristiwa itu. Kakak ipar lelakiku sangat terpukul hingga dia menangis sambil memeluk jasad An Zi. Bayi lelaki yang sangat didambakan sejak lama, diharapkan menjadi generasi penerus keluarganya, tern

    Terakhir Diperbarui : 2025-03-03
  • Kristal Jiwa Raja Naga   34. Ilmu Guna-guna

    An Se mengingat-ingat kejadian demi kejadian saat An Zi kecil dan ia memang merasa tidak ada yang aneh selain daripada sakit perutnya itu."Saya pikir tidak ada. Hanya saja dia sangat rewel dan suka menangis tanpa henti. Kami pikir ini adalah hal yang wajar seperti bayi pada umumnya," ujar An Se sembari menuang air putih dari kendi tanah ke dalam cawan kecil di hadapannya."Jadi semasa bayi, kehidupannya sangat normal dan baik-baik saja. Hanya .... saat dia berusia satu setengah tahun, kedua orang tuanya membawanya pergi bertamasya ke daerah pesisir dengan maksud merayakan pertemuan mereka dahulu." An Se menjawab sambil mengingat-ingat sesuatu. "Tetapi saat perjalanan pulang kembali ke kediaman, kami dihadang oleh sekelompok orang asing yang berniat mengambil An Zi secara paksa." 'Itu pasti dari Klan Naga Hitam!' Yin Long menggeram dalam hati seraya meremas kuat-kuat pakaiannya sendiri yang tersembunyi di bawah meja. 'Sepertinya mereka sudah lama menyadar

    Terakhir Diperbarui : 2025-03-04
  • Kristal Jiwa Raja Naga   35. Menerima Imbalan

    Yin Long masih terdiam akibat membayangkan masa lalunya ketika di alam atas dan Ki Wulung menyadari bahwa pemuda yang diajak bicara sedang tidak fokus terhadap pembicaraan mereka. "Mungkin Ah Yin ada gagasan dan cara mengatasinya setelah dia memeriksa keadaan An Zi." Ki Wulung yang bicara kali ini. "Ah Yin, berikan pendapatmu." Di bawah meja, Ki Wulung secara diam-diam menyenggol paha Yin Long dengan lututnya hingga pemuda itu tersadar dari lamunannya. "Oh!" Yin Long terlihat gugup. "Untuk saat ini saya masih belum bisa memastikannya. Tetapi mungkin saya dapat membantu jika saya sudah memeriksanya nanti. Untuk saat ini, hal pertama yang harus dilakukan adalah mempertemukan kami berdua agar bisa saling mengenal satu sama lain." An Se langsung menyahut, "Tentu. Aku akan mengaturnya setelah keadaannya membaik." "Baiklah. Ah Yin siap kapan saja." Yin Long terlihat antusias, sedangkan Ki Wulung menganggukkan kepal

    Terakhir Diperbarui : 2025-03-04
  • Kristal Jiwa Raja Naga   36. Paman Pengasuh Sungguh Narsis!

    "Ah Yin, aku akan menyiapkan sebuah tempat untukmu. Kuharap kamu merasa kerasan tinggal di sini." An Se berkata sembari mengajak Yin Long menuju ke dalam rumah. "Terima kasih banyak, An Se Gege!" Yin Long melakukan gongshou. "Sama-sama, Ah Yin. Sekarang kamu sudah menjadi saudaraku. Tentu saja kamu berhak mendapatkan fasilitas terbaik di sini." An Se menepuk pundak Yin Long dengan lembut. "Terima kasih sekali lagi." Yin Long merasa terharu. An Se lalu memerintahkan kepada beberapa orang pelayan untuk menyediakan tempat khusus untuk Ah Yin. Meskipun mereka tidak begitu memahami apa maksud perintah sang majikan, tetapi para pelayan juga tidak membantahnya. ***** Sehari kemudian. Siang itu, An Zi berniat untuk menemui An Se yang saat ini tengah berkutat dengan buku bacaannya di ruang perpustakaan keluarga. Namun, dikarenakan semua orang merasa khawatir jika An Zi berpikir untuk melarikan diri lagi, maka penjagaan atas dirinya semakin diperketat. Tempat kediaman An Se bu

    Terakhir Diperbarui : 2025-03-05
  • Kristal Jiwa Raja Naga   37. Bukan Kakak Penolong

    Di dalam ruangan, An Se terkejut sehingga ia terburu-buru melipat selembar kertas dan menyembunyikan beda tersebut di balik lipatan pakaiannya. Pria itu kemudian merapikan busananya agar tak tampak kusut. "Oh, tentu saja boleh," sahut An Se dari dalam ruang perpustakaan. "Masuklah!" Di balik dinding, An Zi tersenyum kecil sambil mendorong daun pintu secara perlahan. Pemuda itu mendapati sang paman tengah berdiri di dekat jendela sambil membaca buku. Wajahnya terlihat dari samping, tampak serius namun tetap sangat tampan. Saat ini, An Se mengenakan pakaian warna hijau lumut yang sederhana. Sebagian rambut panjangnya ditarik ke atas, membentuk sanggul bulat yang diikat dengan pita hijau lumut sebagai pemanis. Aura pemuda itu memancarkan kewibawaan, tampak anggun memesona hingga tak sedikit gadis cantik berebut perhatian, ingin menjadi pendampingnya. An Zi berdiri di belakang An Se dengan sikap malu-malu yang terlalu mencurigakan bagi sang paman. Biasanya dengan tingkah ini, ia pasti

    Terakhir Diperbarui : 2025-03-05
  • Kristal Jiwa Raja Naga   38. Saling Mencintai

    An Se terkejut atas seruan An Zi dan ia merasa tidak enak hati jika Yin Long mendengarnya. "Mengapa?" An Se menatap An Zi lekat-lekat, seakan sedang menyelami pemikiran pemuda itu. "Mengapa kamu tidak mau berobat?" Melihat tatapan tajam sang paman, hati An Zi menjadi ciut. Pemuda itu pun langsung menundukkan kepala dan tak berani menentang pandangan mata An Se. "Apakah kamu tidak ingin hidup normal dan tidak lagi merasakan sakit?" tanya An Se, suaranya kali ini terdengar sedikit tajam. "Bukan begitu, Paman. Tentu saja aku sangat ingin sekali sembuh dan sehat seperti anak-anak muda seusiaku. Dan ...." An Zi tampak sedih. "Dan aku juga ingin bisa berlatih ilmu kanuragan seperti para murid itu." An Zi berkata dengan suara lirih. "Tapi, aku ke mari hanya berniat bertemu dengan orang yang sudah menolongku dan bukan untuk berobat, Paman." "Meski demikian, tapi ini juga adalah suatu kebetulan karena orang yang menolongmu itu ternyata juga adalah seorang penyembuh. Jadi, paman la

    Terakhir Diperbarui : 2025-03-06
  • Kristal Jiwa Raja Naga   39. Kue Mawar

    "Oh!" An Se dan An Zi terkejut. Mereka segera melepaskan genggaman tangan masing-masing. Keduanya pun bergegas menemui Yin Long yang sudah menunggu dengan senyum cerah di wajahnya yang tampan nan cantik. "Maaf, kami berdua terlalu asyik mengobrol di luar. Hampir saja kami melupakan maksud dan tujuan kami ke mari." An Se merasa tidak enak hati terhadap Yin Long. Yin Long menggeleng. "Tidak mengapa. Justru sayalah yang merasa tak enak hati karena telah mengganggu pembicaraan kalian berdua." An Se melambaikan tangan. "Kalau begitu, kita lanjutkan saja di dalam." "Mari!" Yin Long sambil memberi jalan kepada kedua tamunya. Yin Long melangkah masuk ke dalam rumah dan berkata dengan sedikit malu-malu. "Maaf, tempatnya masih sangat berantakan. Mungkin ini tidak layak untuk kalian berdua. Saya akan membereskannya nanti." An Se dan An Zi segera melangkah mengikuti Yin Long. Mereka menebarkan pandangan mata ke seluruh ruangan. Meskipun masih ada beberapa bagian rumah yang rusak,

    Terakhir Diperbarui : 2025-03-06

Bab terbaru

  • Kristal Jiwa Raja Naga   119. Mengunjungi An Se

    Beberapa hari kemudian, di Lembah Pakisan.Kabut tipis menggulung pelan di atas aliran Sungai Seruling, menelusup ke celah-celah dedaunan pakis yang tumbuh liar di sepanjang lereng lembah.Malam telah turun, menyelubungi langit dengan jubah kebiruan gelap. Nyala lentera-lentera dari kertas berwarna merah keemasan di Paviliun Bunga Kertas tampak bergoyang lembut diterpa angin lembah.Di dalam paviliun, An Se duduk bersila di atas tikar anyaman bambu, mengenakan jubah dalam warna hijau pinus dengan sulaman awan di ujung lengan. Di hadapannya mengepul secangkir teh hangat, aroma melatinya lembut, bercampur dengan harum kayu cendana dari dupa yang terbakar di sudut ruangan, sedangkan tangannya sibuk menata bidak-bidak catur bulat pipih warna hitam di atas papan berbentuk bujur sangkar.Suar seseorang terdengar dari belakang An Se. "Tuan Besar, Tuan Muda Yin ada di sini. Katanya ada sesuatu yang ingin dibicarakan dengan Tuan Besar." "Suruh dia masuk," kata An Se dengan suara tenang."Bai

  • Kristal Jiwa Raja Naga   118. Kabar Buruk di Klan Naga Hitam

    Hei Fu Long langsung mengerti. Wanita itu mengambil guci tempat arak dan menuangkannya hingga hampir penuh ke dalam cawan di tangan suaminya. "Silakan, Yang Mulia." Pangeran Hei Xin Long hanya mengangguk dengan anggun. Para prajurit naga hitam segera bangkit dari bersujudnya dan berdiri berbaris dengan wajah yang sedikit lebih baik."Baiklah. Untuk masalah kegagalan para prajurit bisa kita bahas di lain waktu. Aku masih bisa memberikan toleransi kepada mereka. Sekarang, kami hanya ingin mengetahui tentang keberadaan Hei Xian, putra kami." Hei Mo mengepalkan kedua tangannya. "Menjawab pertanyaan dari Yang Mulia, sebenarnya kami memberanikan diri untuk kembali, itu karena kami membawa sebuah berita penting." "Berita penting?" Pangeran Hei Xin Long mengernyitkan dahinya. "Sepenting apa berita itu, dan apa adakah kaitannya dengan Xian'er kami?"Semua orang juga merasa penasaran hingga mereka menahan napas."Berita penting apakah itu, lalu di manakah Pangeran kalian?" Pangeran Hei Xin

  • Kristal Jiwa Raja Naga   117. Mengubah Peraturan Klan

    "Pangeran merencanakan sesuatu yang berbahaya," ucap Hei Mo disertai keringat dingin yang membuat tubuhnya gemetar."Ah Xian! Apa yang direncanakan olehnya?" Hei Fu Long sangat khawatir. "Kamu tenanglah dulu, Fu'er!" Pangeran Hei Xin Long mengingatkan. Hei Fu Long menatap Pangeran Hei Xin Long, ekspresi wajahnya terlihat cemas. "Yang Mulia ...." Pangeran Hei Xin Long menggeleng dan berkata, "Lanjutkan!""Baik, Yang Mulia." Hei Mo melanjutkan, "Semula kami hanya mengawasi dari jauh apa pun yang dilakukan oleh Yang Mulia Pangeran, sampai akhirnya kami kehilangan jejaknya untuk sementara waktu.""Kehilangan jejak?" Alis Pangeran Hei Xin Long berkerut, lalu bertanya, "Sepertinya kalian baru saja bertarung dengan orang yang bisa membuat kalian kewalahan dan menjadi seperti ini.""Itu memang benar, Yang Mulia," ucap Hei Mo dengan rasa was-was hingga kepalanya ditunjukkan dengan cukup dalam. "Dan kami ... kalah." "Susah kuduga. Jika kalian baru saja bertarung dan kalah, lalu mengapa kali

  • Kristal Jiwa Raja Naga   116. Di Mana Pangeran Hei Xian?

    Pangeran Hei Xin Long mengangkat kepalanya dari sandaran kursi. Wajahnya terlihat buruk. "Jika ada cara untuk menembus segel sialan itu, maka sudah sejak lama aku pasti akan melakukannya!"Nada suara Pangeran Hei Xin Long terdengar emosi. Ekspresi wajahnya bahkan langsung berubah dari hanya kesal menjadi marah. "Jangankan untuk menghancurkan pagar pelindung itu, sedangkan menyentuhnya saja kita tidak bisa!"Melihat gelagat tidak baik, Tetua Hei Ji merasa hatinya bergetar. Dia buru-buru berkata yang bersifat menenangkan. "Yang mulia mohon tenanglah, saya yakin pasti akan ada cara untuk mengatasi masalah ini.""Kalau begitu, sebaiknya Anda segera memikirkan caranya. Aku tidak mau tahu bagaimana cara Tetua melakukannya, dan aku hanya ingin Anda berhasil mendapatkan cara untuk mendobrak pagar pelindung di atas lembah itu." Pangeran Hei Xin Long berkata sembari mengibaskan tangan hingga kain lengan jubahnya bergerak, menimbulkan desir angin.Tetua Hei

  • Kristal Jiwa Raja Naga   115. Aura Dingin Hei Fu Long

    Hei Fu Long segera bangkit dan berjalan ke arah Pangeran Hei Xin Long. Wanita itu kembali menggamit lengan Pangeran Hei Xin Long dengan mesra, lalu berucap dengan suara lembut. "Kami semua mengerti akan perasaan Anda, Yang Mulia. Tentu saja kita harus merebut kristal jiwa itu meski harus membunuh anak itu. Sekarang kita hanya perlu sedikit bersabar dan berusaha lagi." Hei Fu Long tentu saja mengetahui, jika orang semacam ini tidak mudah diluluhkan. Namun, dia tetap melakukannya meski mungkin Sang Penasihat Agung ini tidak terlalu menganggap ucapannya adalah hal yang penting. "Hamba tahu kalau masalah ini tidak dapat diabaikan. Raja Klan Naga Hitam harus secepatnya dibangunkan agar kita semua kembali memiliki pemimpin yang sesungguhnya. Atau ... bagaimana jika hamba juga turun tangan dan melihat formasi yang melindungi lembah itu?" Hei Xin Long tidak menjawab ataupun menepis pegangan tangan istrinya dan membi

  • Kristal Jiwa Raja Naga   114. Hei Wang Harus Segera Dibangunkan!

    Saat ini, Pangeran Hei Xin Long merasa perih dalam hati. "Bertahun-tahun. Ini sudah bertahun-tahun, bahkan kita di sini sudah lebih dari dua ratus tahun dalam pencarian kristal jiwa raja naga keparat itu, Fu'er!" Pangeran Hei Xin Long menatap wajah wanita cantik di sampingnya dengan pandangan yang sulit diartikan. "Dan waktu kita sudah tidak banyak lagi. Tubuh Hei Wang tidak bisa terus ditempatkan di dalam peti giok hitam itu untuk selamanya." Tetua lain berseru, "Benar sekali apa yang dikatakan oleh Anda, Yang Mulia. Meskipun peti giok itu dapat mempertahankan tubuhnya, tetapi juga dapat menyerap habis vitalitas dan daya kekuatan Yang Mulia Raja. Dan kalaupun Yang Mulia Raja bisa dibangunkan kelak, mungkin dia sudah tidak memiliki kekuatan seperti semula." Kepala Pangeran Hei Xin Long semakin terasa sakit. "Jadi, ternyata peti giok hitam itu tetap ada akibat buruknya juga?" tanya Jenderal Hei Kun Long. "Jika aku tidak memikirkan hal itu, maka aku tidak akan terlalu terburu

  • Kristal Jiwa Raja Naga   113. Jepit Rambut Sisik Naga

    "Pangeran Hei Xian dapat mendeteksi kristal naga pelangi dalam diri seseorang?" tanya Tetua Hei Sheng dengan ekspresi terkejut. "Bagaimana mungkin?" Mendengar pertanyaan ini, Hei Fu Long menjadi gelisah, takut jika identitas putra kesayangannya terbongkar. Ia melirik sekilas ke arah Pangeran Hei Xin Long yang tetap tak bergerak dari tempatnya. 'Bagaimana ini?' tanya Hei Fu Long dalam hati dan ia semakin merasa khawatir. 'Yang Mulia, tolong katakan sesuatu!' Tetua Hei Sheng memandang ke arah Pangeran Hei Xin Long, lalu bertanya dengan ekspresi penasaran. "Yang Mulia, benarkah apa yang dikatakan Jenderal Hei Xiang tentang Pangeran Hei Xian?" Sebelum menjawab, Pangeran Hei Xin Long meneguk sisa minumannya. "Benar." Semua orang yang baru saja mendengar hal ini pun dibuat terkejut. Pangeran Hei Xin Long melanjutkan ucapannya dengan sikap tenang. "Meskipun dia sedikit nakal tetapi putraku memiliki kemampuan langka yang tidak dimiliki oleh orang biasa. Itu memang keistimewaann

  • Kristal Jiwa Raja Naga   112. Singkirkan Ilusi Ini!

    Yin Long teringat ketika dirinya menembus portal cahaya yang membawanya ke bumi. Pintu masuk dan keluar antara alam bumi dan alam langit itu terlalu jauh dari tempatnya sekarang ini. 'Baiklah, untuk masalah ini akan aku bicarakan dengan Senior Zi Wu saat aku bertemu dengannya. Dia lebih berpengalaman tentang kehidupan di sini.' Yin Long merapikan penampilan Bai Xian dan menutup tubuhnya dengan sehelai selimut tipis.Ia memerhatikan sekali lagi wajah tampan nan cantik yang masih tertidur pulas sambil menyentuh dagunya sendiri. Ada kilasan kecantikan Ratu Bai Hua, ada pula lintasan bayangan wajah Yang Mulia Raja Klan Naga Putih, Caihong Xue. Kedua rupa indah itu seakan menyatu dalam wajah Bai Xian yang masih dalam pengaruh mantra penidur. Yin Long merasa pusing dengan penglihatannya. Ia bahkan mengutuki ilusi yang terus saja melintas tanpa henti hingga tubuhnya sedikit terhuyung. Semakin dilihat secara saksama, kian terlihat nyata pula

  • Kristal Jiwa Raja Naga   111. Jenius, Si Raja Bodoh

    Pria muda itu kemudian bergegas ke ruangan lain dan berniat segera menyiapkan beberapa hidangan makan malam ala kadarnya untuk disantap mereka berdua. Sesampainya di dapur, Yin Long langsung mengeluarkan barang-barang yang disimpan di dalam sabuk ruang, seperti bahan obat dan mainan yang rencananya akan diberikan kepada An Zi. Sabuk ruang milik Yin Long adalah suatu tempat penyimpanan gaib yang memiliki daya tampung cukup besar. Benda ini semacam alam kecil yang tercipta pada sabuk keramat miliknya. Ukurannya sendiri bisa dikatakan sangat luas hingga bisa menampung banyak sekali benda. Ini adalah benda dari Alam Naga Langit, sebuah dimensi lain tempatnya dirinya berasal dan barang semacam ini tentu saja sangat jarang ada di bumi pada zaman ini. Yin Long tersenyum sendiri saat memainkan benda bulat dari kayu yang sekarang berputar di atas meja. Dia bergumam, "An Zi dan Rakandaru pasti senang dengan mainan ini. Rasanya sangat

Jelajahi dan baca novel bagus secara gratis
Akses gratis ke berbagai novel bagus di aplikasi GoodNovel. Unduh buku yang kamu suka dan baca di mana saja & kapan saja.
Baca buku gratis di Aplikasi
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status