Share

Nggak sanggup

Bab74

"Yan, kamu kasihakan makanan ini ke Gaby, ya!" pinta Bunda Jelita.

"Apa ini?" tanya Bryan, sembari meraih, tupperware yang berisikan bekal makan siang.

"Makan siang untuk Gaby."

"Bun, tolonglah jangan begini, nggak enak sama Ganesa."

"Loh kenapa? Gaby itu adeknya, bukan orang lain. Bunda cuma suka sama Gaby, karena anaknya manis, ramah dan juga baik."

"Iya tau, tapi hargai perasaan Ganesa, Bun. Dia itu calon istriku, bukan Gaby."

"Jodoh kita nggak ada yang tau, Yan. Sudahlah, cepat antar ini ke kantor Pak Zaki."

"Sepagi ini?" Bryan melongo. "Aku juga harus ke kantorku, Bun." 

"Ya sekalian, Yan. Udah ah, bawel banget. Kirim ini, Bunda nggak mau tau," tegas Bunda Jelita, sembari meninggalkan Bryan yang serba-salah.

Biar bagaimana pun juga, Bryan jelas mulai menyadari, bahwa Ganesa kini sangat jauh berubah. Dia terlihat begitu sering menghindari Bryan.

Bukan cuma itu, Ganesa tidak begitu

Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status