Share

Bab 34

Setelah peristiwa pertemuannya dengan Cinta di supermarket, Rafasya sangat tidak tenang. Pria itu pulang lebih cepat daripada biasanya. Dibukanya pintu apartemen dan mencari keberadaan istrinya. "Ke mana dia, apa dia tidak langsung pulang." Rafasya menendang udara. Dia begitu sangat kesal terhadap dirinya sendiri. "Apa yang dilakukannya tadi di supermarket?"

Pria itu duduk di sofa yang berada di ruang tamu dengan melipatkan tangannya dibawa dada.

Berulang kali Rafasya melihat jam. Sudah 3 jam dia sampai di rumah, namun Cinta masih juga belum pulang ke rumah. "Aku sangat tidak suka menunggu seperti ini. Apa dia tahu itu?" Kesal sekali ketika menunggu istrinya seperti ini.

"Apa dia merajut?

Apa dia mengira aku akan mencarinya? Apa dia berpikir bahwa dia itu sangat penting untuk ku." Rafasya berkata dengan suara yang meninggi. Melihat sikap Cinta yang seperti ini, membuatnya sangat kesal. Ia menilai sikap Cinta terlalu kekanak-kanakan.

"Sudah jam 8 malam seperti ini, dia masih belum s
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status