Share

Bab 28

Karin tersenyum senang ketika Rafasya langsung datang menjemputnya ke apartemen.

"Sayang, apa kamu sudah sarapan?" Wanita cantik itu bergelayut manja di tangan kokoh sang kekasih.

"Belum." Rafasya tersenyum dan kemudian mengecup kening Karin.

"Kenapa cuman kening, pipi cemburu." Karin menunjukkan pipi sebelah kanan.

Pria itu tersenyum dan kemudian mencium pipi yang ditunjuk oleh kekasihnya.

"Kiri." Karin tersenyum imut sambil menunjukkan pipi sebelah kirinya dan pria itu kembali menuruti kehendaknya.

"Ini." Karin mengangkat dagunya dan Rafasya menciumnya.

"Bibir." Karin memajukan bibir.

Rafasya diam memandang bibir yang bergincu merah cabe tersebut. Tapi mengapa yang terbayang bibir istrinya. Bayangan wajah cantik Cinta dan bibir pucat nya. Membuat hatinya tidak tenang.

Karin yang sudah tidak sabar, menyambar bibir kekasihnya dan menikmatinya dengan rakus. Rasa nikmat yang dirasakannya, melebihi rasa eskrim.

"Sudah puas?" Rafasya bertanya saat Karin sudah melepaskan tautan bibir
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status