Share

Bab 155

"Sayang, apa pengen sesuatu? Rafasya tersenyum dan duduk di tepi tempat tidur istrinya.

Sejak tadi Kamar ini tidak ada sepinya. Hingga Rafasya tidak bisa berduaan dengan sang istri. Bukannya tidak senang ketika banyak yang datang mengunjungi istrinya. Namun pria itu masih sangat merindukan Cinta dan ingin berdua saja.

"Nggak ada." Cinta memandang ke arah yang berbeda. Jantungnya berdegup dengan sangat cepat ketika menatap wajah tampan suaminya.

Meskipun tubuh Rafasya jauh lebih kurus dari sebelumnya, tetap saja pria itu sangat tampan dimatanya.

"Beneran nggak ada?" Rafasya masih terus menatap wajah istrinya tanpa berkedip.

"Iya."Cinta memejamkan matanya.

"Ngantuk ya?" Rafasya mengusap kepala Cinta. Namun tatapan matanya tertuju ke bibir kecil istrinya itu.

Jangan tanya Seperti apa Rindunya. Rafasya sudah tidak sabar untuk mengecup bibir istrinya. Apalagi kesalahpahaman di antara mereka sudah diluruskan. Meskipun Cinta masih menggantung jawabannya.

Bagi Rafasya itu tidak masalah
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status