Share

Bab 156

"Cinta malu." Wajah Cinta Sudah merah seperti tomat masak. Wanita itu pun memilih untuk memandang ke lain arah.

"Nggak usah malu sayang, abang ini suami, ayah dari calon anak kita." Rafasya mengeluarkan rayuan mautnya.

"Tetap aja Cinta malu." Cinta hanya satu kali melakukan penyatuan dengan sang suami. Itu pun berakhir dengan rasa yang begitu sangat sakit. Hingga membuat dirinya merasa takut untuk memulai kembali.

"Nggak usah malu, boleh ya." Rafasya sudah tidak mau lagi berdebat. Kali ini pria itu langsung membuka kancing baju sang istri. Cinta ingin menolak namun pria itu justru malah mencium bibirnya. Dan hal itu mampu membuat sang istri terdiam seperti patung

Rafasya benar-benar melepaskan kerinduannya. Dia mencium bibir istrinya dengan penuh rasa cinta dan juga gelora yang bergejolak. Sehingga membuat pria itu seperti orang yang sedang sedang kelaparan, hingga membuat sang istri kewalahan. Setelah cukup lama menikmati bibir istrinya, pria itu melepaskannya.

Cinta menghirup oks
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status