Mendengar suara tangis itu, Naven segera bangun. Dilihatnya sang anak menangis. โSayang, kenapa menangis?โ Dia membelai lembut wajah putranya itu.Suara tangis itu juga membuat Nerissa terbangun. โKenapa, Sayang?โ tanyanya.โAku cek dulu, apa popoknya basah atau tidak.โNaven langsung melihat popok anaknya. Saat mendapati popok anaknya basah, dia segera menggantinya.Melihat sang suami yang telaten mengganti popok anaknya, membuat Nerissa tersenyum. Ternyata kursus ibu hamil yang diikuti itu Naven berguna juga.โSekarang anak Papa sudah bersih jadi jangan menangis lagi.โ Naven membelai lembut pipi sang anak.Sayangnya, anaknya tetap saja menangis. Hal itu membuat Naven bingung. Padahal popok sang anak sudah bersih.โMungkin dia haus.โ Nerissa yang melihat anak menangis, mengerti apa yang membuat anaknya itu menangis.Mendengar itu, Naven mengangkat tubuh sang anak, kemudian memberikan anaknya pada sang istri. Nerissa langsung menggendong anaknya dan menyusui anaknya. Seketika anaknya
Malam ini adalah hari pertama Baby Naresh tidur di rumah. Sejak pulang dari rumah sakit, bayi kecil itu tampak begitu pulas. โLihatlah, dia sejak tadi tidur terus. Apa jangan-jangan dia menyiapkan amunisi?โ Nerissa merasa heran dengan anaknya yang tak kunjung bangun. Nerissa tersenyum. โMungkin dia mau papa dan mamanya menikmati malam bersama.โ โSepertinya kita akan begadang lagi.โ Naven sepertinya mulai terbiasa. Naven dan Nerissa tidur mengapit anaknya. Mereka terus memandangi sang anak yang sedang tertidur. โAku tidak menyangka jika akhirnya kita punya anak. Tidak menyangka pernikahan kita yang berawal dari pernikahan kontrak berakhir bahagia. Aku pikir, aku akan bercerai denganmu dan menjalani hidupku sebagai janda lagi.โ Nerissa yang memandangi wajah sang anak pun mengingat perjalanan cinta mereka. โJodoh adalah rahasia Tuhan. Mungkin begitu cara Tuhan mempertemukan kita.โโTapi, sampai sekarang aku masih merasa bersalah karena merebutmu dari Evelyn.โ Masih ada terselip ra
Kiki segera menghampiri Naven dan memberikan tabletnya.Naven membaca apa yang ditunjukkan oleh Kiki itu. Dengan saksama Naven membacanya.Tertulis berita jika Evelyn Manda mengatakan jika dulu punya pacar pengusaha, tapi direbut oleh seorang wanita. Namun, Evelyn tidak menjelaskan siapa pengusaha yang dimaksud. Kolom komentar pun dipenuhi dengan hujatan pada wanita perebut itu, yang tak lain adalah Nerissa.โSepertinya Nona Evelyn sengaja melemparkan berita itu.โ Kiki memberikan komentarnya.โSudah, biarkan saja. Dia tidak akan berani menyebut namaku. Jika sampai berani, aku jamin kariernya akan hancur.โ Naven tidak akan tinggal diam begitu saja.Kiki mengangguk-anggukkan kepalanya.โKi, tolong kamu antar Oma Clarisa hari minggu ke acara pesta. Kebetulan papa men sedang ke Singapura untuk cek up. Aku mau menghabiskan waktu di rumah dengan anakku. Jadi tidak bisa menemaninya.โโBaik, Pak.โNaven segera mengerjakan pekerjaannya. Dia harusNaven segera mengerjakan pekerjaannya. Dia haru
Hari libur yang ditunggu-tunggu sudah tiba. Tentu saja itu membuat Naven bersemangat. Karena dia ingin menghabiskan waktu bersama anaknya. Pagi-pagi Naven sudah bangun dan mengajak berjemur. Nerissa begitu bersemangat sekali ketika melihat Naven yang ikut mengurus anaknya. โApa Naresh sudah boleh diajak jalan-jalan?โ tanya Naven memastikan. โBelum. Di luar banyak virus. Jadi tunggu dulu sampai benar-benar Naresh kuat.โMendengar penjelasan sang istri, Naven berpikir ada benarnya juga. Jika anaknya diajak keluar dan kena virus, pasti akan bahaya sekali.โKalau sudah bisa diajak jalan-jalan, aku mau ajak dia keluar kota. Menginap di hotel.โ Naven benar-benar tidak sabar untuk mengajak anak dan istrinya pergi jalan-jalan. Pasti di rumah sangat membosankan. โBaiklah, kita jalan-jalan jika waktunya pas. Terserah kamu mau ke mana.โ Nerissa ikut saja, apalagi jika jalan-jalan. Karena anaknya sudah dijaga oleh sang suami, Nerissa memutuskan untuk memasak saja. Membuat makanan sehat un
โApa masih lama?โ Naven menatap sang istri yang berada di depannya. Di tengah-tengah dia dan sang istri ada sang anak yang sedang terlelap. Saat mendapati pertanyaan itu membuat Nerissa mengerutkan dahinya. Bingung dengan apa yang ditanyakan oleh Naven.โAku menyentuhmu.โ Pipi Nerissa langsung merona ketika mendapati pertanyaan itu. Tentu saja itu membuatnya malu sekali. โIni baru tiga puluh hari. Masih sepuluh hari lagi.โ Nerissa pun menjelaskan dengan malu-malu. โMasih sepuluh hari. Jadi kita punya waktu untuk mempersiapkan semua.โ โMempersiapkan apa?โ Pipi Nerissa semakin merona ketika mendengar hal itu. โMempersiapkan malam spesial kita.โ Naven menjelaskan dengan penuh semangat. Rasanya, Nerissa ingin bersembunyi agar tidak menunjukkan wajahnya. Sudah pasti wajahnya sekarang sudah memerah karena malu. โMemang kamu mau ke mana? Kita tidak bisa meninggalkan Naresh lama-lama.โ โIya, aku tahu Naresh masih menyusu dan tidak bisa ditinggal lama. Karena itu kita akan pergi ke te
โBi, hari ini Bibi bisa pulang.โ Pagi-pagi sekali Naven memberikan perintah pada asisten rumah tangga. โSaya dipecat, Pak?โ Asisten rumah tangga tampak terkejut dengan perintah yang didengarnya. โBukan, Bi.โ Naven tidak menyangka jika asisten rumah tangga berpikir seperti itu. โBibi bisa pulang karena saya memberikan libur dua hari.โ โOh ... saya diberi libur. Saya pikir dipecat, Pak.โ Asisten rumah tangga tersenyum ketika mendengar hal itu. โIni uang untuk Bibi.โ Naven langsung memberikan pada asisten rumah tangga. โTerima kasih, Pak.โ Diberikan libur dan uang, tentu saja dia tidak keberatan. Asisten rumah tangga akan pergi setelah pekerjaan paginya selesai, kini Naven tinggal mengatur semuanya. Naven segera masuk ke kamar untuk menemui sang istri. Saat masuk, sang istri baru saja bangun. โSayang, hari ini kita jalan-jalan. Aku mau menikmati waktu denganmu.โ โJalan-jalan ke mana?โ โKe mal. Sudah sebulan ini kamu tidak ke mal โkan?โ Nerissa merasa ide sang suami ada benarn
Naven segera ke kamar. Namun, langkahnya terhenti ketika melihat Nerissa yang ke kamar yang sama.โSayang-sayang.โ Nerissa langsung menghentikan langkahnya. โKenapa?โ โKamu mau ke mana?โโKe kamar kita?โ Nerissa memang sedang mengarahkan ke kamar dia dan Naven. โSayang, kamu lebih baik bawa Naresh ke kamarnya.โ Naven memberikan ide. Dahi Nerissa berkerut dalam, dia merasa bingung kenapa sang suami melarangnya. Padahal biasanya sang anak memang tidur di kamar mereka saat sang suami libur agar lebih mudah untuk memandangi. Nerissa memilih untuk tidak berdebat karena sang anak sudah menangis. Dengan segera Nerissa membawa sang anak ke kamar Naresh.Melihat Narissa yang masuk ke kamar bersama anaknya membuat Naven tenang. Paling tidak dia aman. Di kamar, Nerissa langsung menyusui anaknya. Karena anaknya sudah mengantuk, akhirnya anaknya cepat tidur. Saat anaknya sudah tidur, Nerissa meletakkan tubuh sang anak di dalam box bayi. Tampak Naresh begitu lelap tertidur. Membuat Nerissa
Nerissa masih berada di dalam pelukan sang suami setelah kegiatan mereka berdua. Bersama sang suami, dia memerhatikan sang anak yang masih tidur siang. โSepertinya Naresh mengerti sekali mama dan papanya sedang sibuk. Jadi dia tidur pulas.โ Naven melihat sang anak yang sedang tertidur pulas.โDia akan tidur siang selama dua jam sebelum waktu mandi sore.โ Nerisa menjelaskan pada sang suami.โSepertinya kita bisa curi-curi waktu saat Naresh tidur siang.โ Naven menyeringai. Nerissa tersenyum. Suaminya sepertinya tidak akan melepaskan begitu saja.โApa aku harus pulang lebih awal kalau dia tidur?โ Tiba-tiba Naven menggoda sang istri. Nerissa langsung mencubit perut yang suami yang masih terbuka. Tubuh yang masih belum berbalut apa-apa itu, memudahkan untuk mencubit. Naven langsung tertawa. โNanti setelah tiga bulan, anak akan mulai teratur tidurnya. Jadi kita bisa melakukan saat malam hari.โ โOh ya ... dia akan mulai teratur? Kalau begitu kita bisa melakukannya saat malam.โ Naven t
โSayang, cepat kita tidak boleh datang terlambat, apalagi kita adalah pendamping pengantin wanita.โ Naven mengetuk pintu kamar mandi karena sang istri tidak kunjung keluar.Hari ini adalah hari pernikahan Dya dan Dave. Pesta pernikahan di adalah di pulau dewata. Keluarga turut hadir untuk menemani pernikahan Dya.Tadinya, Dya mau menunggu kuliahnya selesai, tetapi sang oma memaksa untuk segera Dya menikah agar oma tenang ketika Dya di luar negeri. Alhasil, akhirnya Dya pun menuruti.Mengingat Dya dan Dave saling mencintai, jadi tak ada masalah bagi mereka menikah kapan pun. Mungkin lebih cepat justru lebih baik.โIya-iya, sebentar.โ Nerissa segera keluar dari kamar mandi.โAyo, semua sudah siap.โ Naven segera mengayunkan langkah keluar dari kamar hotel sambil menggendong Naresh di dadanya.Nerissa mengekor sang suami di belakang. Sebenarnya, tadi ada yang ingin dikatakan oleh Nerissa, tetapi sepertinya, dia akan mengatakan pada suaminya nanti saja.Acara pesta pernikahan Dya dan Dave d
โKi, pastikan pria itu mendapatkan hukuman yang setimpal. Aku tidak mau sampai dia bebas dengan mudah setelah apa yang dilakukan pada Nerissa!โ Naven memberikan perintah pada Kiki untuk mengurus semuanya. Memastikan jika Harry akan mendapatkan ganjaran yang setimpal atas apa yang dilakukannya.โBaik, Pak. Saya akan pastikan jika Harry akan mendapatkan balasan setimpal atas apa yang dilakukannya.โโBaiklah, aku titip kantor beberapa hari padamu. Jika tidak ada urusan mendesak jangan hubungi aku.โ Hari ini rencananya Naven dan Nerissa akan pergi ke pulau dewata untuk menikmati liburan. Sejujurnya kejutan yang akan diberikan Naven adalah mengajak Nerissa berlibur. Namun, ternyata semua berantakan karena ulah Harry.โBaik, Pak.โ Kiki mengangguk. โKalau begitu saya permisi dulu.โ Kiki segera keluar dari ruang kerja Naven.Setelah Kiki pergi, Naven segera keluar dari ruang kerjanya dan beralih ke kamarnya. Karena hari ini dia berangkat ke Bali, jadi dia tidak ke kantor dan memilih meminta
Harry langsung mempercepat langkahnya. Meraih tangan Nerissa.Nerissa yang ditarik Harry berusaha untuk melepaskan diri. Sayangnya, tangan Harry cukup kuat saat mencengkeram tangan Nerissa.โKali ini kamu tidak akan bisa lari.โโLepaskan aku.โ Nerissa memukul Harry. Sayangnya, pukulan itu tak seberapa. Jadi tangan Nerissa masih terus dicengkeram. Karena tak bisa lepas dengan memukul, Nerissa beralih menggigit tangan Harry.โAchhh โฆ.โ Harry kesakitan ketika digigit, dengan segera dia melepaskan tangannya yang mencengkeram tangan Nerissa.Nerissa yang mendapatkan kesempatan itu segera berlari ke arah pintu.Harry yang melihat Nerissa berlari, segera mengejar. Dia menarik rambut Nerissa hingga Nerissa terjatuh. Tubuh Nerissa terjatuh ke lantai cukup keras. Hingga membuatnya kesakitan.Tak membuang waktu Kiki menarik kedua tangan Nerissa. Menyeret tubuh Nerissa dan membawa tubuh wanita itu ke tempat tidur.Nerissa terus meronta-ronta. โTolong โฆ tolong โฆ tolong โฆ.โ Teriakan Nerissa terus b
Satu jam sebelumnya. Tepatnya saat Nerissa tengah berangkat, di tempat lain Arumi mengerutkan dahinya ketika melihat Harry sedang memesan kamar hotel dengan kartu debit miliknya.โUntuk apa dia memesan hotel?โ Arumi pun bertanya-tanya akan hal itu.Sejenak Arumi teringat pertengkaran dengan Harry kemarin. Kemarin Harry masih berpikir untuk balas dendam atas apa yang dilakukan Nerissa. Sekuat tenaga Arumi mencegah itu. Memberitahu jika selama kehamilan dibantu oleh Nerissa. Sayangnya, Harry seolah tak peduli sama sekali dengan apa yang dikatakan oleh Arumi.โJangan-jangan dia mau menjebak Nerissa.โTak mau hal itu terjadi, Arumi segera menghubungi Nerissa. Sayangnya, ponsel Nerissa tak kunjung diangkat. Berulang kali dia mencoba menghubungi, tapi tidak kunjung diangkat.โSa, ayo angkat.โ Arumi benar-benar panik ketika Nerissa tidak kunjung mengangkat sambungan telepon.โHalo.โAkhirnya setelah sekian lama, sambungan telepon diangkat juga. โSa. Ini aku Arumi.โโMaaf, Bu, Bu Nerissa tida
โSebentar lagi ulang tahun pernikahan kita. Apa kamu akan memberikan kejutan padaku?โ tanya Nerissa yang sedang memasangkan dasi pada sang suami.Usia pernikahan Nerissa dan Naven sudah memasuki dua tahun. Nerissa ingin setiap momen selalu mengesankan.Naven hanya tersenyum mendengar ucapan sang istri. โJika kejutan diberitahu, namanya bukan kejutan.โNerissa menekuk bibirnya. Ternyata sang suami tidak akan memberitahunya. Tetap mau merahasiakannya.Melihat sang istri yang menggemaskan, membuat Naven mendaratkan kecupan di bibir sang istri.โTunggu saja kejutan dari aku.โ Naven mengedipkan matanya.Nerissa tentu saja penasaran sekali dengan kejutan apa yang akan diberikan oleh sang suami. Namun, dia harus bersabar.Mereka segera keluar setelah rapi. Di luar sudah ada Naresh dengan babysitter. Selama di rumah memang ada babysitter yang menemani Nerissa merawat Navesh. Namun, hanya sekedar membantu saja. Karena semua masih dikerjakan oleh Nerissa sendiri.โAnak Papa.โ Naven segera merai
Pesta berakhir juga. Kiki dan Ana segera kembali ke kamar hotel untuk beristirahat. Perasan Ana begitu berdebar karena menyadari jika setelah pernikahan usai, pastinya kini akan ada malam pertama.Saat masuk ke kamar, rasa berdebar itu semakin bertambah karena melihat kamar yang didekorasi untuk pengantin baru. Bunga-bunga yang berbentuk love di atas tempat tidur tampak begitu cantik. Aromanya semerbak menghiasi kamar.โAku dulu atau kamu dulu yang mau membersihkan diri?โ Kiki langsung bertanya ketika baru masuk ke kamar. Dia sendiri sebenarnya juga berdebar-debar. Jadi memilih untuk mengalihkan perhatian.โKamu dulu saja. Aku masih mau membersihkan wajahku.โโBaiklah.โKiki segera masuk ke kamar mandi, sedangkan Ana langsung membersihkan wajahnya yang masih memakai make up. Jantung Ana begitu berdegup kencang. Membayangkan apa yang akan terjadi nanti setelah ini.Setengah jam berlalu, akhirnya Kiki selesai juga. Pria itu keluar hanya memakai celana panjang saja dan membiarkan dadanya
Mendapati jawaban Ana itu, Kiki senang sekali. Ternyata tidak sia-sia dirinya membuat kejutan ini untuk Ana.Segera menyematkan cincin pada jemari Ana. Kemudian langsung berdiri. Sebuah kecupan pun diberikan oleh Kiki di dahi Ana.โTerima kasih sudah menerima aku.โ Kiki benar-benar bahagia.โSama-sama.โ Ana mengulas senyuman.Beberapa saat kemudian petugas hotel datang. Mereka menyajikan makan di meja yang berada di balkon. Ternyata Kiki memesan makan di kamar hotel sekalian.โSejak kapan kamu menyiapkan ini semua?โ Ana masih belum menyangka jika Kiki akan mempersiapkan semua ini.โAku mempersiapkan ini kemarin.โโDapat ide dari mana kamu menyiapkan semua di kamar hotel?โ Ana begitu penasaran.โTidak dapat ide dari mana-mana. Aku merasa di sini akan lebih leluasa dan tidak dilihat oleh banyak orang.โ Kiki merasa jika di restoran biasa, akan banyak orang di sana. Jadi sengaja dia menyiapkan ini semua di kamar hotel.โDasar, aku sudah berpikir yang tidak-tidak, ternyata kamu hanya membe
Sepanjang jalan Ana memilih diam. Dia merasa tidak nyaman dengan apa yang dilakukan Kiki.โKenapa diam saja?โ tanya Kiki.โAku kesal, kenapa kamu mengajak aku pulang. Mereka akan tahu jika kita ada hubungan jika seperti itu.โ Ana meluapkan rasa kesalnya pada Kiki.โAku sudah tidak mau menutupi semua. Ini sudah saatnya orang-orang tahu hubungan kita.โ Kiki merasa jika yang dikatakan Dya ada benarnya. Semakin dirinya menyembunyikan hubungan dengan Ana. Orang-orang justru akan membuat Ana seperti pelakor yang merusak rumah tangganya.Ana merasa memang sudah saatnya hubungan mereka diketahui oleh semua orang. Apalagi tadi Ana melihat Dya sudah menggandeng pria lain. Namun, tetap saja ada rasa berdebar. Sedikit takut dengan tanggapan orang tentang hubungannya.โAku sudah tidak mau sembunyi-sembunyi lagi. Aku mau semua orang tahu jika kita menjalin hubungan.โโBaiklah, biarkan semua orang tahu hubungan kita.โ Ana pun setuju dengan apa yang dikatakan Kiki.****Pagi-pagi Kiki sudah datang ke
Ana tadinya hendak keluar dari bilik toilet. Namun, urung melakukannya ketika mendengar rekan-rekannya membicarakan dirinya. Namun, saat keluar, dia tidak menyangka jika akan bertemu dengan Dya.โIya.โ Ana mengangguk.โKamu dengar apa yang mereka bicarakan tadi?โ tanya Dya, walaupun sejujurnya Dya yakin jika Ana mendengar.โDengar.โ Ana mengangguk.โKamu dan Kiki sudah menjalin hubungan?โ Dya kembali menelisik, ingin tahu tentang apa yang terjadi pada Kiki dan Ana setelah perceraian mereka.โKami sudah menjalin hubungan lagi setelah dua bulan perceraian kalian.โ Ana mencoba menjelaskan, walaupun merasa tidak enak karena langsung menjalin hubungan dengan Kiki pasca bercerai.Mendengar itu sejujurnya Dya tidak masalah. Lagi pula Dya sudah move on. Mau Kiki menjalin hubungan lagi dengan Ana secepat apa pun, bukan masalah baginya. โApa di kantor belum ada yang tahu perceraian kami?โ Dya tampak penasaran lagi.โBelum. Kiki masih merahasiakan semua.โDya merasa jika ada alasan yang dilak