Share

26. Permainan Kekuasaan

Arash tersentak, matanya membelalak sebelum akhirnya menghela napas panjang ketika mengenali sekretarisnya.

“Kenapa masuk tanpa mengetuk?” tanyanya dengan tatapan mengintimidasi.

Ekspresi terganggu terlihat jelas di wajah Arash yang menegang.

Sekretaris itu langsung menyesali perbuatannya.

“Saya benar-benar minta maaf, Pak. Saya tahu seharusnya mengetuk, tapi ini sangat mendesak,” katanya dengan nada penuh penyesalan, berharap Arash bisa memahami urgensi situasinya.

Arash mengerutkan kening. “Bicara!”

Meskipun sedikit gugup, sekretaris lelaki itu tetap berdiri tegak, “Saya datang membawa berita penting yang harus Anda ketahui segera.”

“Ini tentang Nyonya Ilona dan transaksi yang baru beliau lakukan.”

“Saham perusahaan Tuan Haka anjlok drastis setelah transaksi besar yang dilakukan oleh Nyonya Ilona,” jelas sekretaris itu.

Mendengarnya, raut yang semula mengintimidasi bak elang yang siap menerkam, perlahan melunak. Untuk kemudian, sebuah smirk muncul di sudut bibirnya, dan Arash terk
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status