Share

Kelembutan hati Alen

Author: Suzy Ru
last update Last Updated: 2022-06-19 07:41:55

"Apa seserius itu?" tanya Alen mengernyit saat anggukan Diego kepadanya.

Jangan-jangan, keinginan aneh yang dilakukan naya karena pengaruh rasa sakitnya ini. Dan bukan karena hamil. Ya Tuhan, padahal aku sangat bermimpi menjadi seorang ayah! gumam Alen menghela nafas panjang.

"Mas!" Jentikan tangan Diego membuyarkan lamunannya.

Alen mengecap bibirnya yang sexy seraya menopangkan kedua tangan di pinggang.

Kedua matanya melirik ke arah sopir sekaligus bodyguard yang berdiri tepat di hadapannya.

"Apa jangan-jangan mbak naya keracunan, ya, Mas?" tanya Diego yang membuat Alen mengernyitkan dahi.

"Maksud kamu?"

"Waktu di mall, saya melihat cewek tadi memasukkan sesuatu ke dalam minuman mbak Naya, Mas. Dan untungnya ada saya, jadi mbak Naya tak sampai meminumnya. Tapi, takutnya, sebelum kedatangan saya, mbak naya memakan sesuatu dari cewek itu," tutur Diego menjelaskan.

"Cewek itu? Siapa yang kamu maksud?" tanya Alen penasaran.

"Saya kurang tau, Mas. Yang jelas, mbak Naya memanggil wanita s
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

  • Kontrak Eksklusif untuk KANAYA   Bingung

    "Suaminya sangat pintar dan cerdas. Jika anda memiliki kesalahan padanya, dia akan pastikan akan membawa anda ke dalam jeruji besi!" Perkataan Roy yang mulai terlintas dalam benak mama Dina.Apa mereka seorang polisi? Apa mereka datang karena suruhan dari suami kanaya? Kan, hanya kanaya yang memanggilku dengan sebutan mama Dina? tanya batin Mama Dina mengira. Ia seakan tak mampu menegak salivanya sendiri saat salah satu orang tersebut menyodorkan berkas untuknya."Bacalah dengan teliti. Jika anda mau menanda tangani surat perjanjian ini, anda bisa menerima uang yang ada di koper ini!" tunjuk orang tersebut membuka koper yang berisikan tumpukan uang.Seketika, dua bola mata indah mama Dina mengerling menatap uang yang berwarna merah berada di hadapannya. Uang yang sudah lama tak ia dapatkan selama ini.Uang? Ya Tuhan, apa aku sedang bermimpi? batin Mama Dina bertanya."Mama Dina?" tanya orang itu mengagetkan mama Dina."Ya," jawab Mama Dina mendongak menatap mereka yang terlihat menun

    Last Updated : 2022-06-20
  • Kontrak Eksklusif untuk KANAYA   Pindah rumah lagi

    "Heem," lirih Naya terkejut saat Alen tiba-tiba membopong tubuh ala bridal milik istrinya tersebut."Mas, kenapa menggendongku?" tanya Naya bingung."Aku yang akan mengantarmu!" ucap Alen mengejutkan istrinya itu."Tapi, Mas!" ucap Naya terhenti saat tatapan mata tajam mengarah padanya."Bukankah aku ini suami kamu? Apa kamu malu pada suami kamu sendiri?" Pertanyaan Alen benar-benar membuat Naya tak mampu menegak salivanya sendiri. Bibirnya merapat dan mulai menenggelamkan wajahnya tepat di dada milik suaminya."Tak mungkin aku malu, Mas. Tubuhku ini sepenuhnya sudah menjadi milikmu. Justru, aku berpikir mas Alenlah yang ...," kata Naya terhenti."Diamlah! Semakin kamu bicara, tubuhmu terasa sangat berat," ucap Alen seraya menggeret infus milik istrinya itu."Iya," jawab Naya yang tersenyum senang.****Di rumah, bunda Elena tak sabar menunggu kabar dari adik iparnya. Kabar yang mampu menjawab rasa penasaran yang selalu menaungi pikirannya."Kenapa Ana tak kunjung memberi kabar? Bukan

    Last Updated : 2022-06-21
  • Kontrak Eksklusif untuk KANAYA   Takut kenapa-kenapa

    Alen melirik. Bibirnya merapat saat melihat istrinya tersenyum ke arahnya."Jangan GR! Sudah cukup kemarin kamu membuatku kehilangan waktu menemanimu di rumah sakit!" tutur Alen memicing menatap Naya yang seketika senyumnya memudar."Iya, Mas!" lirih Naya melas.Bibirnya merapat. Kedua tangannya dengan erat merangkul leher suaminya.Apapun alasanmu, Mas. Entah kenapa, hatiku merasa nyaman dengan perlakuan istimewamu ini! gumam batin Naya menyandarkan kepalanya tepat di dada bidang yang di miliki suaminya itu.Alen menyeringai. Aroma wangi rambut naya yang begitu khas membuatnya tak berhenti menciumnya.Perlahan, Alen mulai merebahkan tubuh naya dengan hati-hati."Makasih, Mas!" ucap Kanaya seraya mengembangkan senyum manisnya."Untuk hari ini, kamu tak perlu melakukan aktivitas apapun. Dan jangan turun ke bawah meskipun ada orang yang datang ke mari. Mengerti!" tegas Alen mengingatkan."Tapi, Mas. Jika aku tak melakukan apa-apa. Trus, bagaimana dengan mas Alen? Apa mas Alen tak kelap

    Last Updated : 2022-06-22
  • Kontrak Eksklusif untuk KANAYA   Tak mau Menunda lagi

    "Iya, Mas. Aku tau! Tapi, beneran aku sudah baik-baik saja, Mas. Perutku, tubuhku sehat semua," protes Naya."Menurutlah! Aku tak mau terjadi sesuatu pada anak kita!" Perkataan Alen yang membuat Naya mengernyit mendengarnya."Anak kita?" tanya Naya terkejut setengah mati. Sebuah perkataan yang sangat bertentangan dengan isi surat perjanjian kontrak pernikahan mereka."Kamu hamil! Jadi, mulai sekarang jangan pikirkan diri kamu sendiri. Pikirkan juga keselamatan dan kesehatan anak kita," kata Alen menatap Naya dengan senyum manisnya."Anak kita? Apa itu artinya mas Alen mau menerimanya? Mas Alen mau mengakuinya?" tanya Naya memastikan.Perlahan, Alen menurunkan tubuh istrinya itu. Dengan lembut dan perhatian, jari jemari tangannya membelai rambut indah yang di miliki istrinya."Ya, aku akan menerimanya dan juga menerimamu, istriku!" Perkataan Alen yang manis membuat naya seakan tak mampu menegak salivanya sendiri. Apa ini kenyataan? batin Naya bertanya. Lentik indah bulu matanya tak be

    Last Updated : 2022-06-23
  • Kontrak Eksklusif untuk KANAYA   Masa lalu kanaya

    Degupan jantung Naya berdetak begitu kencang. Tatapan mata Alen, tubuhnya yang begitu mendekat membuat Naya tak mampu menegak salivanya sendiri."Mas, aku ambil ...," kata Naya terkejut saat Alen mulai mendaratkan ciuman tepat di bibir mungilnya. Perlahan, Alen melepas ciumannya. Senyumnya tertoreh menatap wanita yang kini telah menjadi bagian dari dirinya."Ijinkan aku melakukannya!" ucap Alen seraya menyapu sehelai rambut yang menutupi wajah cantik istrinya itu.Naya tersenyum. Lentik indah bulu matanya tak berhenti mengerjap menatap lelaki tampan yang kini berada di atasnya."Mas, bukankah aku pernah bilang, sejak mas Alen mengikat janji suci untukku. Aku sudah merelakan dan menyerahkan tubuhku ini sepenuhnya untuk, Mas!" kata Naya menyatukan kedua tangan tepat di leher suaminya."Mulai sekarang, jika mas ingin melakukannya, Mas Alen tak perlu meminta ijin dulu padaku. Llakukanlah! Dengan senang hati aku akan menerimanya."Perkataan Naya benar-benar membuat Alen tak mau menahannya

    Last Updated : 2022-06-24
  • Kontrak Eksklusif untuk KANAYA   Kerjasama antar musuh

    Perlahan, Naya mendongak. Tegakkan salivanya mengalir dengan paksa saat melihat ekspresi wajah suaminya mulai memperlihatkan sikap kasarnya kembali.Ya Tuhan, bagaimana kalo mas Alen berubah perasaan setelah mengetahui kalo aku ini adalah orang yang pernah mengecewakan dirinya? Padahal, aku baru saja merasakan kasih sayang tulus darinya. Apa lebih baik aku tak mengatakannya saja? gumam batin Naya seraya mendongak menatap sang suami yang telah menanti jawaban darinya."Jadi bercerita tentang masa lalu kamu?" tanya Alen mengeryit. Kedua alisnya seakan bertaut mengimbangi dua mata yang mulai menyipit.Bibir Naya melipat. Perlahan, ia mulai berdiri sembari meraih jari jemari tangan Alen."Mas, apa mas akan meninggalkanku jika masa laluku begitu menyakiti hatimu?" tanya Naya hati-hati."Tergantung!" jawab Alen menatap naya yang seakan tak mampu menegak salivanya sendiri. Dua bola mata indahnya berbinar seperti menyimpan rasa takut yang begitu mendalam.Bagaimana ini? Bagaimana kalo mas Ale

    Last Updated : 2022-06-26
  • Kontrak Eksklusif untuk KANAYA   Ngidam

    "Ok! Deal, ya, Om?" Arga mengulurkan tangan dan menjabat tangan pak Lukman yang lebih kekar darinya.Tak anak tak ibunya, ternyata sama serakahnya jadi orang! Lihat saja, aku akan membalas rasa sakit yang dulu pernah mereka tujukan padaku! gumam batin Pak Lukman mencoba untuk tersenyum di hadapan Arga."Secepatnya, saya akan menyusun rencana buat kita!" ujar Arga dengan penuh keyakinan.Di rumah, Alen tersenyum menatap kedua bodyguardnya yang makan dengan lahapnya."Kalian ini, makan sebegitu banyaknya tapi kenapa badan kalian tak gemuk-gemuk?" tanya Alen memicing seraya menopangkan kedua tangan di dada.Mereka mendongak dan tersenyum menatap satu sama lain."Nggak apa, Mas. Yang penting kami sehat dan bisa mendampingi mas Alen kemanapun mas pergi! Ya kan, Niel?" ujar Diego menaikkan alisnya yang tebal."Heem. Tapi, bukankah masakan ini buat mbak Naya, Mas. Kenapa mas Alen menyuruh kami memakannya? Apa ini tidak akan menjadi masalah besar jika bunda tau?" tanya Dhaniel mengingatkan.S

    Last Updated : 2022-06-28
  • Kontrak Eksklusif untuk KANAYA   Terjebak Macet

    Spontan, Alen melindungi tubuh istrinya saat Diego menghentikan mobil secara mendadak."Apa yang terjadi?" tanya Alen mengeryit menatap kedua bodyguardnya keluar menghampiri beberapa orang yang seperti mencari masalah.Siapa lagi mereka? tanya batin Alen mengernyit memandang ke arah mereka yang terlihat sedang berbicara sesuatu. Tak sampai dua menit, mereka berjabat tangan dan seakan menyudahi pembicaraan mereka.KlekDiego dan Dhaniel masuk mobil secara bersamaan. "Siapa mereka? Apa kalian kenal?" tanya Alen penasaran."Iya, Mas. Mereka tadi temanku di kampung, mereka bilang kalo jembatan menuju kampung rusak dan tak bisa di lewati oleh mobil!" tutur Diego melajukan mobilnya kembali."Trus, bagaimana kita bisa sampai ke kampung?" tanya Alen seraya merapatkan bibirnya seraya perlahan."Tenang saja, Mas. Mereka akan menunjukkan tempat di mana keinginan mbak Naya akan terpenuhi. Tempatnya sebelum menuju ke kampung halamanku, Mas!" sahut Dhaniel yang membuat Alen bernafas lega.Setenga

    Last Updated : 2022-06-30

Latest chapter

  • Kontrak Eksklusif untuk KANAYA   Kebahagiaan yang sesungguhnya

    Aroma parfum Diego juga tercium jelas olehnya. Ia mendongak dan terkejut saat dirinya juga tak sadar akan tingkahnya yang dengan mudahnya bersandar di bahu bodyguard sang kakak.Oh my God! Apa yang aku lakukan? Bisa-bisanya aku bersandar di bahu Diego? batin Rania seakan tak mampu menegak salivanya sendiri. Lentik bulu matanya tak berhenti mengerjap. Dengan perlahan, ia mengangkat kepala dan mencoba menjauh dari pelukan Diego."Hush hush, Sayang. Kamu ingin cepat pulang, ya? Yuk! Kita ke mobil duluan. Tunggu papa dan mama di sana saja, ya!" ucap Rania mencoba menenangkan bayi yang ia gendong. Sebuah trik untuk menjauh dari Diego tanpa mengeluarkan kata-kata. Diego mengernyit. Jemari tangannya menggaruk kepalanya yang tak gatal seraya menatap wanita yang telah membuat perasaannya tak karuan."Rania, tunggu!" gegas Diego mengikuti langkah Rania.Alen melepas pelukannya. Ia menyeringai seraya membelai rambut indah istrinya yang terikat."Siapa yang mengikat rambutmu?" tanya Alen menyapu

  • Kontrak Eksklusif untuk KANAYA   Perubahan Arga

    "Aku sangat merindukan kakak. Aku akan memeluk tubuh kakak yang hangat itu sebagai pengobat rinduku selama dua tahun ini!" Naya terperangah dan tak percaya mengingat kembali sebuah pesan yang membuat dirinya cemburu buta dan mengharuskan pergi dari rumah.Ya Tuhan, apa iya dia Rania yang mengirim pesan pada suamiku itu? batin Naya bertanya. Bibirnya merapat, ia seakan tak mampu menegak salivanya sendiri saat pikiran itu terus menaungi dirinya."Kamu mengenal suami saya?" tanya Naya penasaran.Rania tersenyum senang. Mungkin waktu ini sangat tepat untuk meminta maaf pada Naya dengan apa yang ia perbuat. Sebuah pesan yang seharusnya tak ia lakukan di saat Alen sudah mempunyai istri.***Ana Towsar seakan tak percaya dengan keputusan putranya itu. Meninggalkan rumah mewah yang sudah ia tempati beberapa puluh tahun lamanya."Sebenarnya apa sih yang ada di otak kamu, Ga? Bagaimana mungkin kita tinggal di rumah seperti ini? Kamu kan tau, penyakit mama akan kambuh jika hidup kekurangan seper

  • Kontrak Eksklusif untuk KANAYA   Kecurigaan Kanaya

    Alen menoleh. Alisnya bertaut saat mendengar nama Rania terlontar dari percakapan pengendara lain.Rania, apa yang mereka maksud adalah Rania adikku? batin Alen bertanya.Tanpa pikir panjang. Alen mengambil ponsel miliknya yang berada di dalam saku celana. Dua bola matanya mengerling saat membuka pesan dari Rania."Kak, sampai mana? Kak Naya membutuhkan donor darah secepatnya." Pesan singkat yang membuat Alen seakan tak mampu menegak salivanya sendiri.Ya Tuhan, apa naya dalam bahaya? Alen buru-buru memasukkan ponselnya dan segera meluncurkan motor balapnya dengan cepat saat lampu merah berganti hijau.Di tengah perjalanan, Alen menghentikan laju kendaraannya lagi. Ia mendesah sebal saat beberapa orang membuat keributan di jalan menuju arah vila.Alen membuka helm. Sudut matanya mengerut melihat para petani yang terlihat begitu melas dan lelah.Apa yang mereka lakukan pada para petani itu? batin Alen mulai melangkah. Tanpa merapikan rambutnya yang sedikit berantakan, ia melangkah men

  • Kontrak Eksklusif untuk KANAYA   Rencana Ana Towsar

    Apa iya Naya yang di maksud Rania? Mana mungkin dia akan melahirkan. Usia kandungannya kan baru tujuh bulan dan .... kata batin Alen terhenti saat melihat naya terbaring kesakitan seraya memegang perut besarnya.Naya! kata Alen seakan tak mampu menegak salivanya sendiri."Kak, cepetan ke sini!" kata Rania membuyarkan lamunan Alen."Aku akan segera ke sana!" gegas Alen mematikan ponselnya seketika.Naya menoleh saat mendengar suara yang tak asing baginya. Suara khas yang selalu membekas dalam benaknya."Hah, syukurlah! Akhirnya Kak A ...," kata Rania terhenti."Maaf, apa boleh saya pinjam ponselnya?" Naya beralih posisi untuk berbaring ke kanan. Ia mencoba untuk tersenyum meski dirinya merasakan sakit akan kontraksi yang terus melanda."Oh, tentu saja. Silahkan!" Rania melangkah menghampiri dan menyodorkan ponsel miliknya. "Terimakasih!" jawab Naya dengan cepat mengetik nomor milik Alen. Namun, jemari tangannya terhenti saat ia lupa akan nomor milik suaminya.Senyum manisnya mengemban

  • Kontrak Eksklusif untuk KANAYA   Pertolongan Rania

    Saking penasarannya, ia menyentuh air tersebut. Naya terperangah dan terkejut saat meyakini air itu adalah air ketuban."Ya Tuhan, apa aku akan melahirkan sekarang?" Naya duduk seraya memegang perutnya. Ia menoleh ke arah jalan yang sama sekali sepi dari kendaraan. Dahinya mengernyit, bibirnya merapat menahan rasa sakit yang semakin menjadi.Mas Alen, bagaimana ini? Aku tak mau terjadi sesuatu pada anak kita!" ucap batin naya mengatur nafasnya secara perlahan.Naya menoleh saat mendengar suara hentakan kaki mengarah padanya. Senyumnya mengembang dan dengan sekuat tenaga mencoba bangkit untuk meminta pertolongan. Sosok wanita berambut pendek berlari ke arahnya."Kakak, Kakak baik-baik saja?" tanya Rania memegang tangan Naya yang penuh dengan keringat."Tolong saya! Tolong bawa saya ke rumah sakit sekarang!" pinta Naya menahan sakit sembari memegang perutnya.Alis Rania bertaut melihat kaki Rania mengalir sebuah air ketuban.Apa kakak ipar mau melahirkan? Bukankah Kak Alen bilang kalo

  • Kontrak Eksklusif untuk KANAYA   Sepeda

    Mau kemana dia? Kenapa dia pergi begitu saja?" tanya Naya memanyunkan bibirnya.Tubuhnya lemas dan kecewa akan sikap Alen yang mengacuhkan dirinya. Kedua matanya menatap makanan yang sudah ia tata dengan rapi. "Setidaknya ia memakannya sedikit saja sebelum pergi. Tak tau apa, betapa kerasnya aku menyiapkan semua ini! Pasti dia pergi untuk menemui Rania itu," gerutu Naya mendesah sebal.Beberapa menit kemudianCeklekNaya menoleh menatap ke arah pintu tersebut. Senyum manisnya tertoreh dan berharap Alen kembali untuk makan dengannya.Dia kembali! gegas Naya beranjak dari duduknya. Namun, harapannya sirna. Naya terkejut. Ia tersenyum tipis saat melihat orang yang menjadi tempat curhat saat ia ada masalah datang menghampiri dirinya."Naya, maaf! Ibu lancang masuk ke sini. Habisnya pintunya tak teekunci," kata Bu Angel berjalan menghampiri."Tak apa, Bu. Memang pintu itu terbuka lebar untuk menyambut kedatangan Bu Angel," tutur Naya tersenyum.Bu Angel menoleh menatap beraneka mgakanan

  • Kontrak Eksklusif untuk KANAYA   Mencoba bersabar

    Ya Tuhan, siapa orang itu? Kenapa dia masuk dalam villa ini? Apa yang harus aku lakukan? Mas Alen, aku takut!"Mbak Naya, jika mbak tidak mau pulang. Jangan lupa kunci semua pintu ya, Mbak. Dan jangan keluar di waktu malam hari!" Perkataan Diego yang kembali melintas dalam benaknya. Bibir Naya merapat. Jemari tangannya menggenggam erat selimut yang menutupi tubuhnya. Keringat dingin mulai keluar mengimbangi rasa takut yang menguasai dirinya.Perlahan, tangannya turun memegang perut yang terasa menggetarkan tubuhnya.Sayang, maafkan mama, ya? Tak seharusnya mama membiarkanmu ikut cemas seperti ini! gumam batin Naya menghela nafas panjang.Apa orang ini adalah orang yang akan mencelakaiku? batin Naya bertanya. Jantungnya kian berdegup kencang saat hentakan kaki terdengar mengarah padanya. Mas Alen, bagaimana ini? Apa aku benar-benar berpisah sebelum aku bertemu denganmu? Mas Alen, aku ....DegSudut mata Naya mengernyit. Ada sedikit cahaya yang menembus di antara kegelapan yang berad

  • Kontrak Eksklusif untuk KANAYA   Ketakutan Kanaya

    "Sekarang kamu tau kan, siapa orang yang membuat istri kakak ngambek?" tanya Alen."Jadi, ini semua karena aku?" tanya Rania seakan tak percaya jika dirinya adalah penyebab kaburnya kanaya."Ya Tuhan, Kak Alen! Aku minta maaf, ya?" "Sudahlah! Kamu tak perlu merasa bersalah. Kakak akan mengatasi kesalah pahaman yang terjadi ini," tutur Alen mematikan rokoknya."Tapi, Kak. Aku merasa bersalah banget membuat kakak ipar salah paham gegara pesanku itu." Bibir Rania memanyun. Raut wajahnya yang biasanya selalu ceria mendadak suram akan masalah yang terjadi.Alen menghela nafas panjang. Tangannya dengan lembut mengusap rambut pirang yang dimiliki Rania. "Percayalah! Kakak akan menyelesaikan ini semua dengan cepat. Kakak juga tak sabar memperkenalkan kamu dengan dia. Memperkenalkan adikku yang belum dia ketahui," ujar Alen mencoba menenangkan hati Rania.Drt ... Drt. ...Diego calling ...Tanpa banyak buang waktu, Alen mengangkat telepon dari bodyguard tersebut. Berharap apa yang ia rencanak

  • Kontrak Eksklusif untuk KANAYA   Salah paham

    Alen mengeryit dan terbelalak kaget saat melihat chat dari Diego."Mas, Mbak Naya keluar dari rumah!"Pesan dari Diego yang membuat Alen terkejut setengah mati. Spontan, Alen menghubungi Diego. Jari jemari tangannya meraih jas yang ia letakkan di bahu kursi putarnya."Diego, kamu di mana?" tanya Alen begitu panik. Suaranya yang lantang membuat Rania terbangun dari tidurnya. Mata yang masih sayu menoleh menatap Alen yang terlihat begitu panik. "Apa yang terjadi, Kak?" tanya Rania menghampiri Alen."Rania, Kakak harus pulang sekarang. Istri kakak keluar dari rumah," gegas Alen pergi meninggalkan Rania seorang diri."Keluar dari rumah?" tanya Rania mengernyitkan keningnya. Jari jemari tangannya mulai menggaruk-garuk kepalanya yang tidak gatal."Apa emang begitu ya, kalo hidup berumah tangga?"Di mobil, Naya terdiam seribu bahasa. Dua bola matanya tak berhenti menatap ke arah jendela mobil yang memperlihatkan pemandangan indah di sepanjang perjalanan.Bisa-bisanya mas Alen bermain di bel

DMCA.com Protection Status