Lima hari lagi ada ajang penghargaan tahunan untuk para aktor film maupun series yang diadakan di LA. dan untuk pertama kalinya Aleena masuk ke dalam nominasi aktris pendatang baru terbaik berkat akting dan popularitasnya di series yang kemarin ia bintangi. karena hal tersebut membuat Aleena harus pergi ke Los Angeles.
Aleena memeluk punggung Juan yang tengah duduk di ujung ranjang miliknya. wanita itu tengah merajuk lantaran Juan berhalangan untuk menemani dirinya di sana.“Aku akan sendirian.” ucap Aleena.“Ada Lizzy bersamamu. disana juga akan ada banyak orang, kamu tidak akan kesepian.” balas Juan lembut.“Tapi aku tidak mengenal mereka semua.” Aleena kembali menimpali perkataan Juan. Pria itu tersenyum tipis, ia harus banyak bersabar jika Aleena sedang dalam mode manjanya.“Nanti kalian bisa kenalan di waiting room.” balas Juan lagi terkesan asal-asalan.Aleena mencebikkan bibirnya kesal, wanita itu kemudian melepaskanSetelah Aleena memenangkan dua penghargaan di acara award tahunan kemarin, job wanita itu semakin banyak. Banyak orang yang sudah mengakui kemampuan wanita itu beserta popularitasnya.Karena jadwalnya yang padat, membuat waktu istirahat Aleena semakin menipis. waktu kebersamaannya dengan Juan juga semakin berkurang. bahkan untuk minggu ini, Aleena belum bertemu dengan Juan. sepertinya pria itu tahu kalau dirinya tengah sibuk.Dan malam ini tepat pukul 10 malam, Aleena baru saja pulang ke penthousenya setelah menyelesaikan syuting untuk iklan produk pakaian olahraga.Aleena menjatuhkan diri di atas sofa, ia memegangi keningnya yang terasa pening. Aleena juga dalam keadaan kelaparan, namun selera makannya akhir-akhir ini begitu buruk. ia menduga jika semua itu terjadi dikarenakan kurangnya waktu istirahat yang dirinya dapatkan membuat nafsu makannya menurun.“Ah lapar!” Aleena berseru sambil memegangi perutnya yang keroncongan.Tiba-tiba wanita itu berkeinginan untuk menelepon Juan, ia
"Singkirkan itu!" Juan menyuruh Aleena untuk membuang potongan perut babi yang tersaji di meja makan. Wanita itu dibuat bingung, biasanya menu itu adalah kesukaan Juan, namun kenapa kini pria itu tiba-tiba terlihat tidak menyukainya?Karena tidak ingin membuat Juan marah, Aleena pun langsung menuruti perintah Juan dan membawa kembali menu tersebut ke dapur."Aku merasa mual melihat perut babi tadi." ucap Juan saat setelah Aleena kembali ke meja makan. "Tapi bukannya dulu kamu suka ya?" tanya Aleena membuat Juan bungkam.Dulu dirinya memang menyukainya, tapi akhir-akhir ini ia malah membenci makanan itu."Entahlah." respon Juan. Pria itu kembali fokus memakan sarapannya dengan lahap, bahkan porsi makan pria itu jadi lebih banyak dari biasanya."Kamu yang memasak semua ini?" tanya Juan dan Aleena pun langsung mengangguk. "Selama liburan Natal berlangsung aku akan terus memasak." ucap Aleena.Juan yang mendengarnya hanya tersenyum, ia senang Aleena mendapatkan waktu istirahat akhir tahun
Juan berlarian dengan panik di sepanjang koridor rumah sakit menuju kamar inap khusus vip. Ia tidak bisa lagi berpikir jernih saat mendengar kabar jika Aleena terjatuh dari ketinggian sekitar tiga meter saat syuting.Aleena sempat masuk UGD selama beberapa jam, hingga kemudian dipindahkan ke ruang inap atas permintaan dari wali pasien.Juan diberitahu oleh Lizzy sekitar 7 jam yang lalu, namun sialnya pada saat itu Juan tengah berada di luar Las Vegas. sehingga dirinya tak bisa cepat untuk melihat keadaan Aleena.Kini dirinya telah sampai di depan ruang inap dimana kekasihnya dirawat. Pria itu menarik nafasnya perlahan sebelum membuka pintu ruangan tersebut. Saat ia membukanya, Juan disambut oleh Lizzy sedangkan Aleena masih tertidur setelah efek dari obat biusnya hilang setengah jam yang lalu.“Bagaimana keadaannya?” tanya Juan pada Lizzy. Gadis itu terdiam, ia bingung harus menjelaskan apa perihal kondisi Aleena pada Juan.“Dia baru saja meminum obat, dan untuk kondisinya sa-saya kur
Juan menutup panggilan teleponnya dengan Bryan. keduanya telah mencapai kesepakatan perihal Aleena. Juan meminta pada Bryan untuk mengatakan pada media jika Aleena hiatus untuk sementara waktu karena kondisinya.Pria itu kemudian menyimpan kembali ponselnya ke dalam saku. ia menoleh menatap Aleena yang tengah berbaring di atas ranjang dengan posisi tidur menyamping. Semenjak kepulangannya dari Rumah sakit, Aleena memang jadi banyak diam. dan Juan paham apa yang dirasakan wanita itu.Juan mendekati Aleena dan berjongkok di depan wanita itu, dielusnya pelipis Aleena dengan penuh kelembutan.“Aku sudah beli makanan kesukaanmu. bangun lalu kita makan.. “ ucap Juan lembut.Aleena memejamkan kedua kelopak matanya, satu bulir air mata merembes lewat sudut matanya.“Aku tidak ingin makan.” jawab Aleena pelan.Juan terdiam, perasaannya benar-benar kacau balau melihat keadaan Alena saat ini. “Aku suapin, mau?” tawar pria itu lagi dengan kesabaran penuh.Aleena melirik pria itu, “Kamu peduli pad
Aleena membeku mendengarnya, seharusnya ia senang karena Juan menyetujui keinginannya untuk menyingkirkan bayi dalam kandungannya. Tapi kenapa dirinya justru tidak bisa merasakan itu? yang ada, Aleena merasakan sakit luar biasa tepat di ulu hatinya.“Kamu boleh melepaskannya dan juga diriku. aku tidak apa-apa.” kata Juan sekaligus menutup pembicaraannya dengan Aleena.Setelah itu, Juan menyuruh Lizzy untuk menemani Aleena saat dirinya tidak ada di samping wanita itu.Juan pergi meninggalkan Rumah sakit untuk menemui seseorang, ia harus mencari tahu di mana tempat Aleena bisa melakukan aborsi secara legal.Setelah Aleena menjalankan aborsi, Juan juga dengan kesadaran penuh akan melepaskan Aleena. Ia tidak ingin menjadi penghalang bagi wanita itu untuk meraih mimpinya. Karena begitu menyakitkan baginya saat melihat wanita yang dicintainya seolah-olah telah kehilangan cahaya hidup. maka dari itu Juan benar-benar akan melepaskan Aleena dan tidak ingin
“Bisa diam tidak?!” Aleena berteriak di depan wajah Juan dan membuat pria itu terkejut.“Dari kemarin yang kau bahas hanya aborsi, aborsi, dan aborsi! Kau pikir aku tidak muak mendengarnya?” ungkap Aleena tanpa menyembunyikan rasa jengahnya.Juan terpekur di tempat, pria itu bingung dengan Aleena yang tiba-tiba marah seperti itu. Padahal kan dirinya hanya membicarakan hal yang sangat diinginkan wanita itu.Aleena menjambak surainya sarat akan rasa frustrasi, ia pun menangis histeris karena rasa sesak di dadanya yang tidak kunjung membaik.Juan segera memeluk wanita itu dan berusaha untuk menenangkannya, tapi tangisan Aleena makin terdengar keras.“Kenapa kau begitu bersemangat sekali ingin mengaborsi anak kita?” tanya Aleena kembali membuat Juan bingung.“Bukannya itu adalah keinginanmu?” balas Juan.“Kamu sendiri yang bilang tidak ingin memilikinya. Dan aku hanya berusaha untuk mengabulkan keinginanmu.” ungkap pria itu dengan sorot mata yang penuh luka. Aleena terdiam kaku, ia lanta
Portal berita di media sosial dikejutkan dengan kabar pernikahan Aktris Aleena dengan seorang pengusaha bernama Juan Scherbakov. Kedua nama itu tidaklah asing di telinga publik, karena keduanya sempat terlibat rumor asmara sebelumnya yang kemudian dibantah oleh pihak dari Aleena.Namun siapa sangka dari yang tadinya sekadar rumor, malah berakhir menjadi berita pernikahan yang asli kebenarannya.Komentar netizen tentang berita tersebut tentu saja beragam, namun kebanyakan dari mereka terutama penggemar Aleena sendiri memberikan dukungan. “Apa ini?” tanya Aleena dibuat kebingungan ketika Juan menyodorkan sebuah dokumen padanya.Aleena menerima dokumen tersebut dan kemudian membacanya perlahan dengan serius.“Kontrak eksklusif di antara kita dengan versi terbaru.” ujar Juan diiringi seringai tipis.Aleena menatap suaminya itu dengan perasaan jengkel luar biasa, “Kamu tidak lupa kan kalau kita sudah menikah?” tanya Aleena dan kemudi
Aleena merasa jika hidupnya sudah sangat sempurna saat ini. Ia diberi suami yang begitu mencintai dirinya dan menjadikannya ratu. Rasanya terasa seperti mimpi, bahkan ini merupakan jenis mimpi yang tidak pernah ia bayangkan.Juan selalu menempatkan dirinya di atas segala kesibukan yang pria itu kerjakan. Membuatnya benar-benar merasa dicintai sepenuh hati.“Juan, terima kasih banyak.” Aleena memeluk pria itu saat keduanya baru sampai di hotel mewah yang ada di Kyoto. “Kamu benar-benar memberikan apa yang kumau.” ungkapnya lagi.Juan tersenyum tipis lalu balas memeluk wanita itu, dikecupnya pelipis Aleena dengan mesra.“Apapun demi istriku.” balasnya membuat hati Aleena semakin berbunga-bunga.Ia selalu menyukai saat Juan memanggilnya dengan sebutan istri. Terdengar romantis dan membuatnya bangga juga. Bodoh sekali dirinya di masa lalu karena meragukan cinta pria itu.“Sekarang kamu mandi dulu, selepas itu istirahat.” ucap Juan memberi saran. Aleena tersenyum penuh arti, ia kemudian