Juan mematikan televisi yang baru menampilkan berita infotainment dimana isinya tentang rumor yang menimpa Aleena. Ia berpikir keras, bagaimana hal tersebut bisa terendus begitu cepat sedangkan dirinya dan Aleena menutup rapat-rapat hubungan mereka.
Juan terdiam, tidak tahu harus melakukan apa. Hubungannya dengan Aleena sedang kacau balau, dan dirinya tak ingin muncul di depan publik hanya untuk mengklarifikasi rumor tersebut. Juan takut Aleena semakin membenci dirinya.Tiba-tiba ponselnya bergetar dan membuat Juan terhenyak dari lamunannya. Pria itu meraih ponsel yang ada di atas meja lalu menekan tombol hijau. Itu adalah panggilan dari Bryan."Ada apa?""Anda sudah tahu beritanya?""Ya, aku baru saja melihatnya.""Aku harus bagaimana? Apa yang harus aku ucapkan pada mereka?"Juan terdiam memikirkan langkah apa yang akan ia ambil dalam menenangkan kehebohan itu."BantAlexa sadar betul jika Juan adalah orang kaya yang sangat berpengaruh di kota besar ini. Tapi anehnya wanita itu tidak memiliki keraguan sama sekali dengan beraninya menyeret nama Juan bersama skandal Aleena.Bahkan saat kini keduanya saling bertatap muka pun, Alexa seolah tidak gentar sama sekali dengan keputusannya. Juan menatap wanita yang merupakan salah satu aktris milik agensinya, dengan nama Alexa Williams.“Alexa Williams putri dari seorang wanita simpanan dokter ternama bernama Edward Ricardo—” Juan bergumam pelan seraya membaca data diri milik Alexa. Alexa menatap Juan terkejut tatkala pria itu menyinggung latar belakang dirinya yang sebenarnya. Dan hal tersebut memercikan ketakutan dalam diri Alexa.“Apa maumu?” tanya Juan enggan basa-basi.“Kau mau marah karena ketidakadilanku padamu?” katanya lagi.Alexa yang tadinya hanya menundukkan wajah sontak saja mendongak dan menatap Juan.“Dia tidak pantas
Aleena memposisikan tubuhnya untuk tengkurap sambil memeluk bantal. setelahnya Ia menyampingkan wajahnya menatap lampu yang menyala di atas nakas. Sementara itu Juan berdiri di ujung ranjang dalam keadaan bertelanjang dada, ia menyunggingkan seringai tipisnya lalu merangkak perlahan mendekati tubuh Aleena. pria itu menyentuh beberapa helai rambut Aleena yang menutupi telinga wanita itu dan menyingkirkannya. Juan juga mengusap daun telinga milik Aleena dengan ibu jarinya hingga beberapa kali. Aleena memejamkan matanya tatkala sensasi geli itu ia rasakan, belum lagi saat ibu jari milik Juan menelusuri area belakang telinga hingga leher dan membuat bulu kuduknya meremang seketika. Juan, pria itu selalu tahu cara untuk memancing hasrat Aleena lewat bagian-bagian tubuh wanita itu yang sensitif. Juan kemudian mendekatkan wajahnya pada belakang kepala Aleena, ia mengecup belakang telinga wanita itu lalu berbisik, "Aku merasakan kerinduan yang sama terhada
Lima hari lagi ada ajang penghargaan tahunan untuk para aktor film maupun series yang diadakan di LA. dan untuk pertama kalinya Aleena masuk ke dalam nominasi aktris pendatang baru terbaik berkat akting dan popularitasnya di series yang kemarin ia bintangi. karena hal tersebut membuat Aleena harus pergi ke Los Angeles. Aleena memeluk punggung Juan yang tengah duduk di ujung ranjang miliknya. wanita itu tengah merajuk lantaran Juan berhalangan untuk menemani dirinya di sana. “Aku akan sendirian.” ucap Aleena. “Ada Lizzy bersamamu. disana juga akan ada banyak orang, kamu tidak akan kesepian.” balas Juan lembut. “Tapi aku tidak mengenal mereka semua.” Aleena kembali menimpali perkataan Juan. Pria itu tersenyum tipis, ia harus banyak bersabar jika Aleena sedang dalam mode manjanya. “Nanti kalian bisa kenalan di waiting room.” balas Juan lagi terkesan asal-asalan. Aleena mencebikkan bibirnya kesal, wanita itu kemudian melepaskan
Setelah Aleena memenangkan dua penghargaan di acara award tahunan kemarin, job wanita itu semakin banyak. Banyak orang yang sudah mengakui kemampuan wanita itu beserta popularitasnya.Karena jadwalnya yang padat, membuat waktu istirahat Aleena semakin menipis. waktu kebersamaannya dengan Juan juga semakin berkurang. bahkan untuk minggu ini, Aleena belum bertemu dengan Juan. sepertinya pria itu tahu kalau dirinya tengah sibuk.Dan malam ini tepat pukul 10 malam, Aleena baru saja pulang ke penthousenya setelah menyelesaikan syuting untuk iklan produk pakaian olahraga.Aleena menjatuhkan diri di atas sofa, ia memegangi keningnya yang terasa pening. Aleena juga dalam keadaan kelaparan, namun selera makannya akhir-akhir ini begitu buruk. ia menduga jika semua itu terjadi dikarenakan kurangnya waktu istirahat yang dirinya dapatkan membuat nafsu makannya menurun.“Ah lapar!” Aleena berseru sambil memegangi perutnya yang keroncongan.Tiba-tiba wanita itu berkeinginan untuk menelepon Juan, ia
"Singkirkan itu!" Juan menyuruh Aleena untuk membuang potongan perut babi yang tersaji di meja makan. Wanita itu dibuat bingung, biasanya menu itu adalah kesukaan Juan, namun kenapa kini pria itu tiba-tiba terlihat tidak menyukainya?Karena tidak ingin membuat Juan marah, Aleena pun langsung menuruti perintah Juan dan membawa kembali menu tersebut ke dapur."Aku merasa mual melihat perut babi tadi." ucap Juan saat setelah Aleena kembali ke meja makan. "Tapi bukannya dulu kamu suka ya?" tanya Aleena membuat Juan bungkam.Dulu dirinya memang menyukainya, tapi akhir-akhir ini ia malah membenci makanan itu."Entahlah." respon Juan. Pria itu kembali fokus memakan sarapannya dengan lahap, bahkan porsi makan pria itu jadi lebih banyak dari biasanya."Kamu yang memasak semua ini?" tanya Juan dan Aleena pun langsung mengangguk. "Selama liburan Natal berlangsung aku akan terus memasak." ucap Aleena.Juan yang mendengarnya hanya tersenyum, ia senang Aleena mendapatkan waktu istirahat akhir tahun
Juan berlarian dengan panik di sepanjang koridor rumah sakit menuju kamar inap khusus vip. Ia tidak bisa lagi berpikir jernih saat mendengar kabar jika Aleena terjatuh dari ketinggian sekitar tiga meter saat syuting.Aleena sempat masuk UGD selama beberapa jam, hingga kemudian dipindahkan ke ruang inap atas permintaan dari wali pasien.Juan diberitahu oleh Lizzy sekitar 7 jam yang lalu, namun sialnya pada saat itu Juan tengah berada di luar Las Vegas. sehingga dirinya tak bisa cepat untuk melihat keadaan Aleena.Kini dirinya telah sampai di depan ruang inap dimana kekasihnya dirawat. Pria itu menarik nafasnya perlahan sebelum membuka pintu ruangan tersebut. Saat ia membukanya, Juan disambut oleh Lizzy sedangkan Aleena masih tertidur setelah efek dari obat biusnya hilang setengah jam yang lalu.“Bagaimana keadaannya?” tanya Juan pada Lizzy. Gadis itu terdiam, ia bingung harus menjelaskan apa perihal kondisi Aleena pada Juan.“Dia baru saja meminum obat, dan untuk kondisinya sa-saya kur
Juan menutup panggilan teleponnya dengan Bryan. keduanya telah mencapai kesepakatan perihal Aleena. Juan meminta pada Bryan untuk mengatakan pada media jika Aleena hiatus untuk sementara waktu karena kondisinya.Pria itu kemudian menyimpan kembali ponselnya ke dalam saku. ia menoleh menatap Aleena yang tengah berbaring di atas ranjang dengan posisi tidur menyamping. Semenjak kepulangannya dari Rumah sakit, Aleena memang jadi banyak diam. dan Juan paham apa yang dirasakan wanita itu.Juan mendekati Aleena dan berjongkok di depan wanita itu, dielusnya pelipis Aleena dengan penuh kelembutan.“Aku sudah beli makanan kesukaanmu. bangun lalu kita makan.. “ ucap Juan lembut.Aleena memejamkan kedua kelopak matanya, satu bulir air mata merembes lewat sudut matanya.“Aku tidak ingin makan.” jawab Aleena pelan.Juan terdiam, perasaannya benar-benar kacau balau melihat keadaan Alena saat ini. “Aku suapin, mau?” tawar pria itu lagi dengan kesabaran penuh.Aleena melirik pria itu, “Kamu peduli pad
Aleena membeku mendengarnya, seharusnya ia senang karena Juan menyetujui keinginannya untuk menyingkirkan bayi dalam kandungannya. Tapi kenapa dirinya justru tidak bisa merasakan itu? yang ada, Aleena merasakan sakit luar biasa tepat di ulu hatinya.“Kamu boleh melepaskannya dan juga diriku. aku tidak apa-apa.” kata Juan sekaligus menutup pembicaraannya dengan Aleena.Setelah itu, Juan menyuruh Lizzy untuk menemani Aleena saat dirinya tidak ada di samping wanita itu.Juan pergi meninggalkan Rumah sakit untuk menemui seseorang, ia harus mencari tahu di mana tempat Aleena bisa melakukan aborsi secara legal.Setelah Aleena menjalankan aborsi, Juan juga dengan kesadaran penuh akan melepaskan Aleena. Ia tidak ingin menjadi penghalang bagi wanita itu untuk meraih mimpinya. Karena begitu menyakitkan baginya saat melihat wanita yang dicintainya seolah-olah telah kehilangan cahaya hidup. maka dari itu Juan benar-benar akan melepaskan Aleena dan tidak ingin