Mungkinkah Jason pernah menjalin asmara dengan Vera demi mendapat penawar ...?
“Kau juga sepertinya sudah lama mengenal Vera. Apa aku salah?” Elena mengungkap semua kecurigaannya. Jason kecewa karena Elena hanya bersandiwara mesra di depan Vera sebelumnya. Elena tak mau terlihat kalah ataupun cemburu di depan wanita lain, bukan karena percaya padanya. “Aku akan menceritakan segalanya di rumah nanti.” Elena berhenti di tempat saat Jason mengajak dirinya berjalan ke ruangan dokter. “Tidak. Katakan sekarang!” desak Elena. Jason menghela napas pelan selagi menarik Elena duduk di bangku koridor. Kemudian dia mulai menjelaskan sosok Vera yang dikenalnya di kehidupan pertama. Juga kecurigaan Jason jika Vera memiliki niat tersembunyi karena terus muncul di sekitar mereka. Dia sengaja tak mengatakan tentang segala macam ramuan yang diberikan Vera untuk menyelamatkan Elena, karena terlalu memakan waktu yang cukup lama untuk menjelaskan. Elena kecewa. “Kenapa kau tidak menceritakan lebih awal?” Jason meraih kedua tangan Elena. “Maaf ... karena dia bukan orang penting
Jason terlentang tak berdaya di atas ranjang. Matanya menerawang ke arah langit-langit saat Elena mempersiapkan permainan itu. Kedua tangan Jason diikat di samping, begitu pula dengan kakinya. Jason pikir, Elena hanya mengikat biasa dan dia dapat mengurai tali itu dengan mudah. Pada kenyataannya, Elena membuat simpul kuat yang tak bisa dilepaskan dengan segenap kekuatan. “Apa kau sedang menghukumku?” gumam Jason. “Elena tersenyum miring. “Kau harus dihukum karena merahasiakan banyak masalah penting dariku.” Jason mengentakkan lengan hingga ranjang berguncang. Namun, kedua tangannya hanya bisa terangkat sekitar lima senti. Kedua kakinya pun terbuka dan tak bisa merapat. “Sejak kapan kau memiliki tali ini?” “Jangan pura-pura bodoh, Jason. Aku menemukan tali ini di dalam tasmu. Kau pasti sangat ingin diikat,” bisik Elena di dekat telinga Jason. Lalu membasahi bawah telinga Jason dengan meliuk-liukkan lidahnya. Tali tersebut adalah sisa tali yang digunakan untuk menyekap Johan dulu.
“Elena! Jangan pergi .... Masih ada yang belum kau tahu! Mendekatlah! Aku akan menceritakan semua!” seru Jason frustasi. Elena tersenyum penuh kemenangan, lalu kembali naik ke ranjang. Jason lantas menceritakan segalanya secara detail, tanpa ada satu pun yang terlewatkan. Jason juga bercerita bahwa dia nyaris membunuh semua orang yang melenyapkan nyawa Elena di kehidupan pertama. “Johan koma karena aku hampir membunuhnya. Jenna dan Anna juga sekarat. Mungkin sudah mati saat aku meninggalkan tempat mereka bersembunyi dariku. Aku dikejar polisi setelahnya.” Elena memandang Jason dengan tatapan ngeri. Suaranya tersekat di tenggorokan dan bibirnya terbungkam rapat. Apakah Jason di hadapannya sungguh Jason yang dikenal Elena? ‘Demi aku, Jason sampai melukai orang lain.’ “Fakta bahwa Anna menyuruh orang mencelakai Papa William juga tidak bisa aku maafkan, Elena ....” Tak hanya itu saja. Jason mengakui bahwa dirinya mengurung dan menghajar Johan habis-habisan belum lama ini. Ditambah l
“Aku tidak mau!” sergah Jason saat mereka dalam perjalanan ke kantor Forbes Group. Elena yang berpikir bahwa Vera menyukai Jason itu akan melempar umpan dengan menggunakan suaminya. Rencana Elena sangat gila menurut Jason. Jason tak akan sanggup melakukannya. Hanya Elena satu-satunya wanita yang boleh dia sentuh sampai mengembuskan napas terakhir.“Apa kau rela tubuh suamimu dijamah wanita lain?” Jason tak habis pikir dengan rencana Elena.“Astaga! Tidak sampai sejauh itu! Kau hanya perlu mendekati Vera untuk mencari tahu niatnya. Tidak mungkin aku membiarkan ada wanita lain yang menyentuh suamiku yang suka menipu!”Jason senang saat mendengar ucapan Elena di awal. Hanya saja, kata terakhir yang Elena katakan seharusnya ditujukan kepada jiwa Jason yang lain.“Lagi pula, pikiranmu berlebihan jika menganggap dia menyukaiku. Dia mungkin hanya berlagak suka padaku untuk mendapatkan sesuatu dariku.”Jason telah mengatakan tempat penyimpanan benda pusaka warisan Keluarga Wright yan
Elena tahu bahwa Luna merasa cemburu oleh kedekatannya dengan Vera yang tiba-tiba muncul jadi karyawan di Forbes Group. Luna selalu bicara sinis ketika menanggapi Vera ketika mereka sedang bertiga. Apabila Vera sungguh berniat melakukan sesuatu pada hubungan Elena dan Jason, besar kemungkinan jika Vera juga mendekati kelompok Luna demi bisa melancarkan aksinya. ‘Luna dulu pernah membenciku. Vera bisa membujuk Luna secara halus untuk melakukan sesuatu padaku. Di saat aku dan Luna berteman, Vera juga bisa menggunakan kesempatan itu agar lebih dekat denganku, lalu dia mulai merayu Jason,’ batin Elena menebak-nebak. Meski terdengar berlebihan, Elena tak akan lengah pada kemungkinan-kemungkinan kecil yang mudah terlewatkan. Dia sudah banyak memiliki kenangan pahit setelah memiliki ibu dan adik tiri jahat, dan tak akan pernah lagi menyepelekan hal-hal kecil yang dapat membahayakan atau merugikan dirinya. “Lupakan saja ... mungkin aku hanya berlebihan,” tutur Elena seraya melanjutkan pe
“Jadi, bukan kau, tapi Tuan Jason yang diincar Vera ... perempuan licik,” geram Luna lirih. Elena segera menarik Luna menjauh dari pintu. Dia telah menemukan lagi ketenangannya, dan tak mau terburu-buru memergoki perbuatan Vera. Vera merupakan orang yang pernah mengalami dua kehidupan seperti dirinya dan Jason. Juga banyak tahu tentang banyak hal sebelum mereka. Elena tak ingin mengacaukan situasi dengan bertindak gegabah. Meski tangannya gemetaran ingin mencakar tangan Vera yang digunakan untuk menyentuh wajah sang suami tercinta. “Kenapa kau malah menyeretku pergi!? Kita tidak bisa membiarkan Vera bertindak semaunya sendiri! Kurang ajar sekali dia, berani menyentuh wajah Tuan Jason! Bahkan, aku pun tidak akan sanggup melakukannya!” “Tenang, Luna. Biar bagaimanapun, dia teman kita, bukan? Mari kita melangkah dengan suara keras agar dia menyadari kedatangan kita.” “Lalu, kau akan diam saja?” Luna ternganga tak percaya. “Tentu saja tidak. Aku ingin tahu bagaimana sifat asli Vera
“Wah, tumben kau memakai gaun, Ver! Cantik sekali,” puji Rose. Luna tersenyum sinis. “Benar, kau cantik sekali! Seperti ingin merayu seseorang. Apa kau akan berkencan setelah ini dan tidak jadi menginap bersama kami?” “Oh, tidak! Aku baru saja menghadiri acara pernikahan saudara jauhku.” Vera tersenyum kecil. “Apa kau membawa baju ganti? Tidak nyaman kalau tidur seperti itu nanti ...,” kata Elena setelah tak menemukan tas besar yang muat membawa pakaian. “Bolehkah aku meminjam pakaianmu?” pinta Vera. “Tentu saja ....” Elena tersenyum manis. “Aku akan memilihkan pakaian tidur untukmu nanti ....” Para wanita pun membuat pesta kecil setelah Elena mengusir William dari sana. Mereka bercengkrama seolah tak ada yang terjadi antara Elena dan Vera meski Luna sesekali mencibir Vera. Hingga para wanita itu terlelap di tempat yang sama. Hanya ada seorang wanita yang terjaga. Vera mengguncang badan teman-temannya satu persatu, memastikan tak ada yang terbangun. Kemudian berjalan keluar rua
Elena menutup mulut dengan kedua telapak tangan karena terkejut. Dia bingung di tempat. Jason seperti benar-benar akan membunuh Vera. Cengkeraman tangan Jason di leher Vera semakin mengetat. Manik Vera menggantung hingga mengeluarkan air mata. Wajahnya pun sampai membiru karena tak bisa bernapas. Sebentar lagi, wanita itu bisa pingsan atau mati karena kehabisan pasokan oksigen di paru-parunya. Saat Elena akan menghentikannya, Jason menyentak leher Vera hingga wanita itu terdorong mundur dan jatuh di lantai. “Ini peringatan terakhir dariku. Jika kau berani berpikir akan menyakiti Elena maupun Papa William, aku akan membunuhmu dengan kedua tanganku sendiri!” ancam Jason tegas. Vera terbatuk-batuk sambil memegangi lehernya. Setelah menyeka air liur yang sedikit keluar dari sudut bibirnya, Vera justru tertawa terbahak-bahak. Vera berdiri menegakkan badan, lalu menatap tajam Jason. “Kalaupun aku akan melakukan sesuatu, kau tetap tidak akan bisa mencegahku, Jason Wright.” Jason mengep
“Gemma! Kau ada di mana?” Elena sudah berkeliling di kediaman Wright untuk mencari keberadaan Gemma. Anak perempuan yang kini berusia enam tahun itu biasa bersembunyi saat Elena pulang dari kerja. Di belakang Elena, Jason membuntuti sang istri seperti biasa. Jason kini membuka kantor pribadi di kediamannya karena masih enggan menampakkan diri di JG Group jika bukan untuk menghadiri pertemuan penting. “Gemma pasti sedang bermain petak umpet bersama Brian, Elena. Biarkan saja ....” Elena menatap tajam sang suami. “Kenapa kau tidak mengawasi Gemma? Katanya, kau kerja di rumah karena selalu ingin bersama putrimu! Dan kenapa Brian ada di sini?” Jason menghentikan langkah Elena, lalu mengecup bibirnya yang tak berhenti mengomel. “Lucy sedang menghukum Brian sepertinya. Kau juga tahu, Lucy tidak suka saat Brian pulang terlambat walau satu menit.” Benar. Lima tahun lalu, Brian menikahi Lucy dan tinggal di Desa Redwood. Terkadang, Brian bosan dan jalan-jalan ke kota hingga lupa waktu. Keb
Setelah menghabiskan tiga hari bersama James, Vera pun tahu jika selama ini James hidup di rumah yang terletak di tengah-tengah hutan. Andaikan dirinya tak ke sana malam itu, mereka tak akan pernah bertemu. Vera tak berkutik melawan James Wright. Dia sudah seperti budak yang harus melayani James setiap saat. Meski Vera menginginkan wajah itu. Tetapi, sikap James jauh berbeda dari Jason. Nyaris tak ada kesamaan, selain wajah mereka.‘Dia gila … bagaimana caraku pergi darinya?’ “Ough, ya ampun … wanita di masa depan ternyata sangat pintar melayani pria. Bagus, Sayang, goyangkan tubuhmu lebih kencang.” Vera meliuk-meliuk di atas James sambil menggigit bibir. Dia tak bisa menikmati percintaan panas yang berulang setiap saat. ‘Orang ini benar-benar seperti binatang! Dia bahkan seratus kali lebih buruk dari Andrew,’ maki Vera dalam hati. Selesai menerima puncak kenikmatan, James mendorong Vera dengan kasar hingga tersungkur di lantai. “Ah, aku bosan. Saatnya aku keluar dari tempat meny
Mentari bersinar sangat terang seperti hari sebelum-sebelumnya. Di kota yang sangat sepi itu, Vera masih berusaha mencari keberadaan makhluk bernyawa selain dirinya. Sayang, bahkan serangga pun tak terlihat di tempat itu. Hanya ada dirinya yang mengulang waktu yang sama … setiap hari. Waktunya diam di tempat. Setiap pukul delapan malam, Vera akan mendengar dentuman keras di arah selatan tempat tinggalnya, dekat dengan tanah milik Keluarga Wright. Benar. Dirinya tinggal di kediaman Wright selama ini. Vera hidup di dunia dengan waktu yang sama dan berulang-ulang terus-menerus. Dia ingin melihat asal dentuman itu terjadi. Akan tetapi, ketika hari mulai gelap, Vera tak berani keluar dari rumah. Kota itu adalah kota yang sama, tetapi terasa asing karena memiliki pemandangan yang berbeda. Tak ada gedung-gedung pencakar langit di sekitarnya. Tak ada pula lampu terang-benderang di setiap pinggiran jalan. Tempat tinggal keluarga Vera pun masih berupa tanah kosong dengan puluhan pohon-poho
Dokumen penting yang semula tertumpuk rapi itu jatuh berserakan di lantai saat Jason berlari keluar dari ruangan. Dengan wajah yang terlihat sangat panik, Jason gegas mengikuti Ruby ke kamar. “Elena!” seru Jason dengan napas terengah-engah. Tak seperti bayangan, Elena justru duduk tenang sambil mengelus perutnya meski keningnya berkeringat deras. “Jason, ada sedikit lendir bercampur darah keluar ... Bisakah kau membantuku berjalan sampai mobil? Kita ke rumah sakit sekarang.” Jason panik. Dia malah mondar-mandir sambil sesekali mengusap wajah. Bingung bagaimana caranya menggendong Elena. Bagaimana kalau bayi itu keluar di saat dia menggendong Elena dan lari ke mobil? “Bayiku bisa jatuh,” gumamnya. Tapi, jika dia tak segera membawa Elena ke rumah sakit, bagaimana cara Elena melahirkan? Jason sampai tak kepikiran memanggil dokter kandungan Elena ke rumah. “Tuan!” seru Ruby membangunkan lamunan Jason. “Bisakah Anda lebih cepat membopong Nyonya Elena!?” “Tapi, bagaimana-” “Elena!” W
“Apa benar dugaanku kalau Paman Andrew terkena pengaruh ramuan Vera?” tanya Elena begitu Logan pulang.“Betul, Nyonya. Tetapi, kadar ramuan yang ada di tubuh Tuan Andrew tidak begitu banyak,” terang Logan.Logan lantas mengatakan semua yang Tetua Michael pesankan saat dia meninggalkan Andrew. Tak sampai satu minggu, Logan akan menjemput dan memulangkan Andrew. Lalu, pembicaraan tentang Anna muncul saat Jason bertanya, “Bagaimana dengan dua wanita itu? Aku dengar, mereka akan pindah ke tempat lain lagi?”“Ini surat dari Nyonya Anna. Lebih baik Anda membacanya terlebih dulu.”Logan mengeluarkan sebuah amplop putih, lalu menyerahkan kepada Elena. Surat itu ditunjukkan untuk Elena dan William. William pun mendekat dan ikut membaca isinya.Surat itu berisi tentang penyesalan Anna, juga permohonan maaf atas semua yang sudah Anna dan Jenna rencanakan kepada William dan Elena. Karena pesan Brenda yang ingin supaya Anna menjaga suami dan putrinya jika terjadi sesuatu kepada dirinya, Anna jadi
Elena mengamati sikap Andrew, mulai dari gerakan tubuh, bibir, dan sorot matanya. Rose jelas mengatakan padanya jika Vera tak pernah memberikan ramuan atau mencuci otak Andrew. Tapi, kenapa Elena jadi meragukannya? Andrew terlihat seperti Rose sebelum mendapat pengobatan. Mata pria itu sedikit menggantung, seperti tak fokus bicara atau menatapnya.“Kenapa Paman ingin melihat perempuan itu lagi? Gara-gara Vera, Paman kehilangan perusahaan dan keluarga Paman,” pancing Elena. Kini, Andrew dengan jelas menunjukkan ekspresi yang menahan kemarahan. Sepertinya, Andrew tak suka mendengar Elena menyalahkan Vera. “Paman perlu melihat Vera sekarang.” Andrew masih bersikeras dengan keinginannya. Seolah semua yang telah terjadi tak berpengaruh apa pun padanya.“Tidak bisa, Paman. Maaf … sebaiknya Paman melupakan perempuan itu dan menata hidup Paman yang berantakan karena dirinya.” Saat mengatakan itu, Elena tiba-tiba memikirkan sesuatu. Andrew tak mungkin menyerah dan pasti akan terus mencari
“Jadi, sejak tadi Luna diam karena kau, Logan!?” Elena turut memukul punggung Logan dengan bantal. Logan masih meringkuk di kaki Luna selagi menutupi belakang kepala dengan kedua lengan. Dia takut menunjukkan wajahnya. Dua wanita itu menyerang Logan secara membabi-buta. ‘Aku lebih baik dikeroyok selusin berandalan daripada harus berada di situasi seperti ini!’ jerit Logan dalam hati. Ketika Logan melihat ke arah Jason, pria itu justru pura-pura tak melihatnya! Setelah kemarahan Elena dan Luna sedikit mereda, mereka pun duduk dengan tenang dan berhadap-hadapan. Luna melipat tangan di depan dada dan masih menatap Logan penuh amarah. “Sekarang, ceritakan padaku, Luna. Apa yang sudah Logan perbuat padamu? Kenapa kau minta kesucianmu lagi? Apa jangan-jangan, Logan sudah ….” Elena menggantung ucapannya selagi menatap tajam Logan. Dia akan menghukum Logan hingga merasakan penderitaan jika tebakannya benar. Elena pikir, Logan telah merudapaksa Luna sehingga membuat temannya itu sampai
Jason bersandar lemas di kursi dengan mulut sedikit terbuka. Dia tak menyangka jika Elena lebih cepat mengatasi masalah Vera dibanding dirinya.“Aku hanya beruntung karena Rose mau membantuku.” Elena tampaknya tahu apa yang dipikirkan sang suami.Jason merasa dirinya tak bisa melindungi Elena. Dia seharusnya bergerak cepat, tetapi malah berbaring di sembarang tempat selama beberapa hari ini.“Maaf, Elena, aku seharusnya sadar lebih cepat kalau Logan bergerak sendiri. Bagaimana kalau kau gagal dan perempuan itu membalas perbuatanmu?”Elena menyandarkan kepala di pundak Jason, lalu memeluk perutnya. “Yang penting, semua sudah berakhir sekarang. Dia tidak akan bisa mengganggu hidup kita lagi. Semua musibah yang terjadi juga disebabkan oleh Vera, bukan? Kita tidak perlu mengkhawatirkan apa pun lagi sekarang, kecuali menanti kelahiran bayi kita.”Tak hanya Jason, William juga merasa tak bisa berbuat apa pun. “Lalu, bagaimana dengan perusahaan Andrew yang sekarang diambil alih oleh adik ipa
“Elena? Apa yang sudah Elena lakukan? Apa dia tahu aku ada di sini?” Jason tak pernah menduga kemungkinan itu lantaran dirinya pun baru mengetahui dari Logan beberapa jam sebelumnya. Akhir-akhir ini pun, Jason tak bisa berpikir apa-apa. Dia hanya fokus menikmati mual dan pusing yang selalu melanda di pagi hari dan ketika mencium aroma tertentu.“Benar. Elena yang membantuku untuk mendapatkan aset Andrew dengan mudah. Dia juga yang memintaku ke sini untuk membukakan jalan untukmu, Jason. Ayo, pulang sekarang! Bibi akan mengantar kalian sampai di kediaman Forbes.” Jason mengikuti Whitney masih dengan tampang kebingungan. Sementara itu, Logan menggendong Luna sampai masuk ke mobil Whitney. Dia meninggalkan mobil yang digunakan sebelumnya, yang merupakan milik pengawal Andrew. “Tunggu sebentar, Tuan. Ada yang perlu saya lakukan terlebih dulu,” ujar Logan tiba-tiba. “Kenapa lagi?” “Ada orang yang memukul saya dari belakang waktu itu.” Logan menyeringai ke arah Danny. Tanpa aba-aba, Lo