Apa yang akan dilakukan Elena?
Jason terlentang tak berdaya di atas ranjang. Matanya menerawang ke arah langit-langit saat Elena mempersiapkan permainan itu. Kedua tangan Jason diikat di samping, begitu pula dengan kakinya. Jason pikir, Elena hanya mengikat biasa dan dia dapat mengurai tali itu dengan mudah. Pada kenyataannya, Elena membuat simpul kuat yang tak bisa dilepaskan dengan segenap kekuatan. “Apa kau sedang menghukumku?” gumam Jason. “Elena tersenyum miring. “Kau harus dihukum karena merahasiakan banyak masalah penting dariku.” Jason mengentakkan lengan hingga ranjang berguncang. Namun, kedua tangannya hanya bisa terangkat sekitar lima senti. Kedua kakinya pun terbuka dan tak bisa merapat. “Sejak kapan kau memiliki tali ini?” “Jangan pura-pura bodoh, Jason. Aku menemukan tali ini di dalam tasmu. Kau pasti sangat ingin diikat,” bisik Elena di dekat telinga Jason. Lalu membasahi bawah telinga Jason dengan meliuk-liukkan lidahnya. Tali tersebut adalah sisa tali yang digunakan untuk menyekap Johan dulu.
“Elena! Jangan pergi .... Masih ada yang belum kau tahu! Mendekatlah! Aku akan menceritakan semua!” seru Jason frustasi. Elena tersenyum penuh kemenangan, lalu kembali naik ke ranjang. Jason lantas menceritakan segalanya secara detail, tanpa ada satu pun yang terlewatkan. Jason juga bercerita bahwa dia nyaris membunuh semua orang yang melenyapkan nyawa Elena di kehidupan pertama. “Johan koma karena aku hampir membunuhnya. Jenna dan Anna juga sekarat. Mungkin sudah mati saat aku meninggalkan tempat mereka bersembunyi dariku. Aku dikejar polisi setelahnya.” Elena memandang Jason dengan tatapan ngeri. Suaranya tersekat di tenggorokan dan bibirnya terbungkam rapat. Apakah Jason di hadapannya sungguh Jason yang dikenal Elena? ‘Demi aku, Jason sampai melukai orang lain.’ “Fakta bahwa Anna menyuruh orang mencelakai Papa William juga tidak bisa aku maafkan, Elena ....” Tak hanya itu saja. Jason mengakui bahwa dirinya mengurung dan menghajar Johan habis-habisan belum lama ini. Ditambah l
“Aku tidak mau!” sergah Jason saat mereka dalam perjalanan ke kantor Forbes Group. Elena yang berpikir bahwa Vera menyukai Jason itu akan melempar umpan dengan menggunakan suaminya. Rencana Elena sangat gila menurut Jason. Jason tak akan sanggup melakukannya. Hanya Elena satu-satunya wanita yang boleh dia sentuh sampai mengembuskan napas terakhir.“Apa kau rela tubuh suamimu dijamah wanita lain?” Jason tak habis pikir dengan rencana Elena.“Astaga! Tidak sampai sejauh itu! Kau hanya perlu mendekati Vera untuk mencari tahu niatnya. Tidak mungkin aku membiarkan ada wanita lain yang menyentuh suamiku yang suka menipu!”Jason senang saat mendengar ucapan Elena di awal. Hanya saja, kata terakhir yang Elena katakan seharusnya ditujukan kepada jiwa Jason yang lain.“Lagi pula, pikiranmu berlebihan jika menganggap dia menyukaiku. Dia mungkin hanya berlagak suka padaku untuk mendapatkan sesuatu dariku.”Jason telah mengatakan tempat penyimpanan benda pusaka warisan Keluarga Wright yan
Elena tahu bahwa Luna merasa cemburu oleh kedekatannya dengan Vera yang tiba-tiba muncul jadi karyawan di Forbes Group. Luna selalu bicara sinis ketika menanggapi Vera ketika mereka sedang bertiga. Apabila Vera sungguh berniat melakukan sesuatu pada hubungan Elena dan Jason, besar kemungkinan jika Vera juga mendekati kelompok Luna demi bisa melancarkan aksinya. ‘Luna dulu pernah membenciku. Vera bisa membujuk Luna secara halus untuk melakukan sesuatu padaku. Di saat aku dan Luna berteman, Vera juga bisa menggunakan kesempatan itu agar lebih dekat denganku, lalu dia mulai merayu Jason,’ batin Elena menebak-nebak. Meski terdengar berlebihan, Elena tak akan lengah pada kemungkinan-kemungkinan kecil yang mudah terlewatkan. Dia sudah banyak memiliki kenangan pahit setelah memiliki ibu dan adik tiri jahat, dan tak akan pernah lagi menyepelekan hal-hal kecil yang dapat membahayakan atau merugikan dirinya. “Lupakan saja ... mungkin aku hanya berlebihan,” tutur Elena seraya melanjutkan pe
“Jadi, bukan kau, tapi Tuan Jason yang diincar Vera ... perempuan licik,” geram Luna lirih. Elena segera menarik Luna menjauh dari pintu. Dia telah menemukan lagi ketenangannya, dan tak mau terburu-buru memergoki perbuatan Vera. Vera merupakan orang yang pernah mengalami dua kehidupan seperti dirinya dan Jason. Juga banyak tahu tentang banyak hal sebelum mereka. Elena tak ingin mengacaukan situasi dengan bertindak gegabah. Meski tangannya gemetaran ingin mencakar tangan Vera yang digunakan untuk menyentuh wajah sang suami tercinta. “Kenapa kau malah menyeretku pergi!? Kita tidak bisa membiarkan Vera bertindak semaunya sendiri! Kurang ajar sekali dia, berani menyentuh wajah Tuan Jason! Bahkan, aku pun tidak akan sanggup melakukannya!” “Tenang, Luna. Biar bagaimanapun, dia teman kita, bukan? Mari kita melangkah dengan suara keras agar dia menyadari kedatangan kita.” “Lalu, kau akan diam saja?” Luna ternganga tak percaya. “Tentu saja tidak. Aku ingin tahu bagaimana sifat asli Vera
“Wah, tumben kau memakai gaun, Ver! Cantik sekali,” puji Rose. Luna tersenyum sinis. “Benar, kau cantik sekali! Seperti ingin merayu seseorang. Apa kau akan berkencan setelah ini dan tidak jadi menginap bersama kami?” “Oh, tidak! Aku baru saja menghadiri acara pernikahan saudara jauhku.” Vera tersenyum kecil. “Apa kau membawa baju ganti? Tidak nyaman kalau tidur seperti itu nanti ...,” kata Elena setelah tak menemukan tas besar yang muat membawa pakaian. “Bolehkah aku meminjam pakaianmu?” pinta Vera. “Tentu saja ....” Elena tersenyum manis. “Aku akan memilihkan pakaian tidur untukmu nanti ....” Para wanita pun membuat pesta kecil setelah Elena mengusir William dari sana. Mereka bercengkrama seolah tak ada yang terjadi antara Elena dan Vera meski Luna sesekali mencibir Vera. Hingga para wanita itu terlelap di tempat yang sama. Hanya ada seorang wanita yang terjaga. Vera mengguncang badan teman-temannya satu persatu, memastikan tak ada yang terbangun. Kemudian berjalan keluar rua
Elena menutup mulut dengan kedua telapak tangan karena terkejut. Dia bingung di tempat. Jason seperti benar-benar akan membunuh Vera. Cengkeraman tangan Jason di leher Vera semakin mengetat. Manik Vera menggantung hingga mengeluarkan air mata. Wajahnya pun sampai membiru karena tak bisa bernapas. Sebentar lagi, wanita itu bisa pingsan atau mati karena kehabisan pasokan oksigen di paru-parunya. Saat Elena akan menghentikannya, Jason menyentak leher Vera hingga wanita itu terdorong mundur dan jatuh di lantai. “Ini peringatan terakhir dariku. Jika kau berani berpikir akan menyakiti Elena maupun Papa William, aku akan membunuhmu dengan kedua tanganku sendiri!” ancam Jason tegas. Vera terbatuk-batuk sambil memegangi lehernya. Setelah menyeka air liur yang sedikit keluar dari sudut bibirnya, Vera justru tertawa terbahak-bahak. Vera berdiri menegakkan badan, lalu menatap tajam Jason. “Kalaupun aku akan melakukan sesuatu, kau tetap tidak akan bisa mencegahku, Jason Wright.” Jason mengep
Jason sekarang mengerti penyebab Vera tahu banyak tentang masalah Keluarga Wright. Namun, dia tak khawatir atau berusaha merebut belati itu. Terakhir kali, Jason menyimpan belati itu di brankas kediaman Wright. Tak mungkin Elena mengambil dari kediaman Wright karena Jason tak mendengar kabar apa pun dari Logan. Sangat jelas jika Elena merencanakan sesuatu tanpa sepengetahuannya. Yang pasti, belati itu bukan yang ditemukannya di gudang bawah tanah. Jason yakin akan satu hal itu. “Sial, apa Elena juga minum obat tidur itu?” Jason mendadak teringat kondisi Elena. Dia meninggalkan Vera tanpa kata. “Jason!” seru Vera. “Aku belum selesai bicara!” Elena masih mematung di tempatnya. Mencerna semua cerita Vera seakan sedang mendengarkan sesuatu yang tak nyata. Rupanya semua kesialan yang terjadi pada kehidupannya bukan hanya ulah Johan, Anna, dan Jenna semata. Vera yang baru dikenal Elena ternyata merencanakan hal buruk padanya sejak lama. Elena tak menyalahkan Jason karena perbuatan Ver