Share

119. Acara Malam

Penulis: VERARI
last update Terakhir Diperbarui: 2024-10-29 19:42:56

“Sungguh? Apa kau tahu tempat ini?” Jason balas bertanya.

Tentu saja, Jason menutupi bahwa dia mendengar dari Elena sendiri, bahwa sang istri pernah ingin menghabiskan waktu berdua bersama dengan Johan di tempat itu.

Jason tak khawatir sama sekali jika Elena akan mengingat Johan. Bahkan, dalam mimpi pun, Elena tak akan sudi mengingat Johan. Jason sangat yakin itu.

“Iya ... dulu ... aku pernah melihat tempat ini sewaktu sakit. Maksudku, saat sebelum ... kau tahu maksudku, bukan?”

Jason tersenyum. “Ternyata, kita punya pemikiran yang sama.”

Beruntung, Jason tak mengatakan semua yang terjadi saat Elena sedang sakit di kehidupan pertama. Dan ketika menarik jiwa Elena, Jason terlalu mendalami peran sebagai leluhur Keluarga Wright hingga dia melupakan untuk mengatakannya.

“Tapi, apa kau dulu ingin ke sini bersama Johan?” pancing Jason.

Elena memutar bola mata malas. “Oh!! Kau bisa membahas apa pun asalkan bukan membicarakan Johan!”

“Maaf. Kita istirahat dulu ke sana.” Jason menunjuk
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (3)
goodnovel comment avatar
Yuniarti
siapaaaa lagi hadeeh
goodnovel comment avatar
efc_ceria
haduhhh takut bgt thor
goodnovel comment avatar
lullaby dreamy
thor upnya yg banyakan dong . kalo satu bab perhari, bnr² ga puas .
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

  • Kontrak Cinta Suami Kedua   120. Gangguan Kecil

    “Jason! Kau mengejutkanku!” pekik Elena. Dia sudah sangat takut karena sepatu yang dikenakan Jason bukan miliknya. “Di mana sepatumu?” Jason masuk membawa nampan yang penuh dengan makanan. Bibirnya tak berhenti menyunggingkan senyuman karena wajah lucu Elena yang ketakutan. “Sepatuku terkena bara dan aku meninggalkan di taman. Tuan Jimmy yang meminjamiku sepatu ini.” Jason meletakkan nampan di meja, lalu menyiapkan hidangan untuk sang istri. “Duduklah. Tadi kau hanya makan camilan, bukan?” Elena mendengus kesal sambil menutup pintu. Dia mengempaskan badan di kursi sambil cemberut. “Kau masih lapar? Apa kita akan ke sana lagi?” Elena sudah tak mau lagi ke taman. Dia ingin segera berduaan dengan Jason. “Tidak perlu.” Jason tersenyum sambil menatap Elena sarat makna. “Kita ke sini untuk bulan madu, bukan untuk bersosialisasi.” Elena tersenyum samar. “Makan yang banyak, Jason. Kau harus mengisi tenaga supaya tidak lemas sampai pagi,” ujar Elena sambil mengusap paha Jason naik-turun m

  • Kontrak Cinta Suami Kedua   121. Kecelakaan Biasa

    “Papa kecelakaan?” Dunia Elena seakan berputar. Mendadak kepalanya terasa pusing. “Kapan kecelakaan itu terjadi?” “Tadi waktu kita jalan-jalan keluar ….” Elena seolah kehilangan tenaga. Seharusnya dia tak terlalu menggebu-gebu menyuruh Jason untuk menunda mengangkat panggilan telepon William. Rasa takut dan kesedihan yang dulu kembali terasa. Apakah takdir akan berubah seperti sedia kala? Hanya waktu kejadian saja yang berputar lebih lambat dari yang seharusnya? “Kita berkemas sekarang. Papa William dirawat di rumah sakit.” Jason gegas memasukkan semua barang bawaan mereka. Untung saja, mereka hanya membawa barang-barang sisa perjalanan kemarin yang tidak terlalu banyak. “Papa … dirawat di rumah sakit?” gumam Elena lirih, mengulang kata-kata Jason seolah tak percaya. Elena pikir, William mengalami kecelakaan seperti dulu hingga merenggut nyawa. Rupanya, William selamat dari kecelakaan itu. Namun, Elena masih belum tenang jika tidak memastikan dengan kedua matanya sendiri bahwa

  • Kontrak Cinta Suami Kedua   122. Sekarat

    “Pulanglah, Elena … hanya kaki Papa yang sakit. Kau seharusnya juga masih menghabiskan waktu bulan madu dengan Jason. Ada banyak pengawal di depan kamar. Kau tidak perlu mengkhawatirkan Papa.” Sudah hampir dua hari Elena menginap di rumah sakit untuk menjaga William. Jason juga selalu mendampingi dirinya meski sesekali keluar mengurus kasus kecelakaan William bersama Logan. “Tidak ada hal yang lebih penting dibanding papaku …. Bulan madu bisa di mana dan kapan saja. Lagi pula, aku juga sudah puas jalan-jalan bersama Jason.” Elena tersenyum bahagia. “Jason sepertinya sudah melupakan tentang masalah itu, Papa. Dia jadi semakin manis ….” William ikut tersenyum sambil mengusap puncak kepala Elena. “Baguslah. Sudah Papa duga jika menghabiskan liburan berdua akan memperbaiki sikap Jason. Dia hanya kelelahan mengurus banyak hal, Elena. Ajaklah Jason bepergian seminggu sekali.” Elena mengangguk dengan senyuman. “Karena itu, kau harus pulang dan bersiap menggantikan Papa bekerja di kantor.

  • Kontrak Cinta Suami Kedua   123. Saingan Mesra

    Logan beberapa kali membuka mulut ingin mengatakan sesuatu kepada Elena. Namun, dia kembali menutup rapat mulutnya. Di satu sisi, Logan mencemaskan perubahan Jason yang mengambil risiko berbahaya. Juga akan berakibat buruk pada masa depan Jason jika Anna, Jenna, maupun Johan sampai kehilangan nyawa. Namun, di lain sisi, Logan pun juga merasa bahwa mereka bertiga pantas mendapatkan karma. Selain itu, Logan tak berani mengungkap permainan kotor Jason, di mana akan merusak keharmonisan rumah tangga Elena dan Jason. “Bibirmu sariawan? Kau ingin bicara sesuatu!?” tanya Elena sebal melihat wajah Logan dengan mulut kembang kempis dan mengeluarkan suara lirih yang mengganggu. “Tidak, Nyonya.” Logan mengatupkan gigi rapat-rapat. “Apa yang sedang Jason bicarakan dengan pihak rumah sakit? Lama sekali ...,” gerutu Elena. Jason datang setengah jam kemudian. Elena sudah muak berada di dalam mobil bersama Logan terlalu lama. “Cepat jalan!” titah Elena. “Kau kenapa marah-marah, Elena? Apa Loga

  • Kontrak Cinta Suami Kedua   124. Kantor Panas

    “Elena yang menawarkan pekerjaan di sini. Dan ... apa kita pernah mengenal sebelumnya, Tuan? Anda menuduhku seolah kita saling mengenal baik,” balas wanita di depan Jason.“Jangan berlagak bodoh, Vera! Kau yang memanfaatkanku agar kau bisa ikut kabur dari dunia itu,” geram Jason.Vera tampak benar-benar terkejut sambil menutup mulut dengan telapak tangan. Namun, senyuman kecil di bibirnya tertangkap oleh penglihatan Jason.“Memanfaatkanku? Kau juga mendapatkan keuntungan sendiri.” Vera tak tahan lagi bersandiwara di depan Jason.“Awas saja kalau kau sampai membuat masalah!” ancam Jason.“Wah, ternyata kau yang asli benar-benar kembali! Aku sudah membuang permata dari pusaka keluargamu padahal .... Selamat, Jason Wright!”Ough ... Jason ingin sekali mencekik Vera. Benar jika wanita itu pernah membantu dirinya dengan memberikan penawar yang hanya menunda kematian Elena. Namun, Jason tahu bahwa Vera juga senang memanfaatkan keadaan.Jika bukan karena Elena yang membawa masuk Vera

  • Kontrak Cinta Suami Kedua   125. Mencuri Perhatian Elena

    “Abaikan saja,” bisik Jason tak mau menghentikan aktivitas mereka.Tangan Jason masih meremas-remas seluruh anggota badan Elena yang kenyal dan menggemaskan. Tangan satunya mulai membuka sabuk dan menurunkan zipper celana.“Tunggu ....” Elena mendorong Jason ke samping. “Aku harus bekerja, Jason. Ini hari pertamaku menggantikan Papa.”Melihat manik sang istri yang telah berubah serius, Jason terpaksa melepaskan Elena. Dia membuka pintu setelah merapikan celana.Walaupun Jason sangat ingin mencari kehangatan sang istri, tetapi dia merasa perlu menghargai antusias Elena dalam bekerja.“Aku berangkat dulu, Sayang.” “Hati-hati ... jangan terlalu kelelahan.”“Aku akan menjemputmu nanti ... jangan pulang sendiri. Segera hubungi aku jika kau membutuhkan bantuan, atau terjadi sesuatu yang mendesak dan tidak bisa kau selesaikan,” pesan Jason.Jason mengecup kening Elena selagi Vera masuk ke dalam. Dia melewati Vera yang membawa banyak berkas di pelukannya sambil melirik sinis kepada w

  • Kontrak Cinta Suami Kedua   126. Firasat Jason

    Setelah mendapatkan tubuh barunya, ada satu hal yang Jason lupakan. Dia belum sempat melihat ke ruang bawah tanah atau mencari pusaka peninggalan keluarga Wright. Namun, langkahnya dihentikan oleh Brian yang masih tinggal di rumah itu. “Kau sudah lama tidak ke sini. Aku mengirim pesan berkali-kali, tapi kau tidak membacanya. Telepon pun tidak diangkat.” Jason sengaja tak pernah membalas atau menjawab panggilan itu karena belum sepenuhnya mendapat ingatan dari tubuh baru. Tetapi, Jason di kehidupan pertama pun telah mengenal Brian. Meski dia tak tahu apa yang dikerjakan pria itu di rumahnya. “Aku baru saja bulan madu dan Papa William belum lama ini mengalami kecelakaan.” Brian tampak terkejut. “Aku sudah dengar dari orang-orang di sini tentang bulan madumu. Tetapi, tidak ada yang membicarakan papa mertuamu kecelakaan. Bagaimana kondisi Tuan William sekarang?” “Tulang kakinya retak, tetapi untungnya tidak sampai terluka parah.” “Syukurlah .... Oh, benar! Aku sudah memeriksa cairan

  • Kontrak Cinta Suami Kedua   127. Tatapan Cinta

    “Kenapa kau hanya berdiri di sana, Jason?” panggil Elena dengan raut wajah tak senang. Jason terkesiap dan lekas masuk ke dalam. “Bagaimana kabarmu, Papa?” “Papa sudah jauh lebih baik. Bisakah kau mengurus kepulangan Papa sekarang? Papa tidak betah tidur di rumah sakit, Jason,” pinta William. “Baik, Papa. Aku akan bicara dengan dokter dulu.” Jason tak lupa mencium kening dan puncak kepala Elena dengan mesra. “Mau ikut denganku?” “Vera masih ada di sini,” balas Elena datar. Jason merasakan keanehan pada sikap Elena. Dia pun teringat lagi kemarahan Elena tadi pagi oleh rasa cemburu. “Jam besuk sudah hampir berakhir dan kita akan membawa Papa William pulang.” Jason menyeret kursi ke dekat Elena, lalu merangkul sambil memijat lengannya. “Papa ingin sekalian dibelikan sesuatu?” Jason sesungguhnya sedang mengusir Vera secara halus. Keberadaan Vera sangat mengganggu keluarga mereka, pikir Jason. Namun, Vera tak bergerak dan malah tersenyum menatap dirinya. “Papa hanya ingin pulang, Ja

Bab terbaru

  • Kontrak Cinta Suami Kedua   155. Final

    “Gemma! Kau ada di mana?” Elena sudah berkeliling di kediaman Wright untuk mencari keberadaan Gemma. Anak perempuan yang kini berusia enam tahun itu biasa bersembunyi saat Elena pulang dari kerja. Di belakang Elena, Jason membuntuti sang istri seperti biasa. Jason kini membuka kantor pribadi di kediamannya karena masih enggan menampakkan diri di JG Group jika bukan untuk menghadiri pertemuan penting. “Gemma pasti sedang bermain petak umpet bersama Brian, Elena. Biarkan saja ....” Elena menatap tajam sang suami. “Kenapa kau tidak mengawasi Gemma? Katanya, kau kerja di rumah karena selalu ingin bersama putrimu! Dan kenapa Brian ada di sini?” Jason menghentikan langkah Elena, lalu mengecup bibirnya yang tak berhenti mengomel. “Lucy sedang menghukum Brian sepertinya. Kau juga tahu, Lucy tidak suka saat Brian pulang terlambat walau satu menit.” Benar. Lima tahun lalu, Brian menikahi Lucy dan tinggal di Desa Redwood. Terkadang, Brian bosan dan jalan-jalan ke kota hingga lupa waktu. Keb

  • Kontrak Cinta Suami Kedua   154. Penjara Abadi (2)

    Setelah menghabiskan tiga hari bersama James, Vera pun tahu jika selama ini James hidup di rumah yang terletak di tengah-tengah hutan. Andaikan dirinya tak ke sana malam itu, mereka tak akan pernah bertemu. Vera tak berkutik melawan James Wright. Dia sudah seperti budak yang harus melayani James setiap saat. Meski Vera menginginkan wajah itu. Tetapi, sikap James jauh berbeda dari Jason. Nyaris tak ada kesamaan, selain wajah mereka.‘Dia gila … bagaimana caraku pergi darinya?’ “Ough, ya ampun … wanita di masa depan ternyata sangat pintar melayani pria. Bagus, Sayang, goyangkan tubuhmu lebih kencang.” Vera meliuk-meliuk di atas James sambil menggigit bibir. Dia tak bisa menikmati percintaan panas yang berulang setiap saat. ‘Orang ini benar-benar seperti binatang! Dia bahkan seratus kali lebih buruk dari Andrew,’ maki Vera dalam hati. Selesai menerima puncak kenikmatan, James mendorong Vera dengan kasar hingga tersungkur di lantai. “Ah, aku bosan. Saatnya aku keluar dari tempat meny

  • Kontrak Cinta Suami Kedua   153. Penjara Abadi

    Mentari bersinar sangat terang seperti hari sebelum-sebelumnya. Di kota yang sangat sepi itu, Vera masih berusaha mencari keberadaan makhluk bernyawa selain dirinya. Sayang, bahkan serangga pun tak terlihat di tempat itu. Hanya ada dirinya yang mengulang waktu yang sama … setiap hari. Waktunya diam di tempat. Setiap pukul delapan malam, Vera akan mendengar dentuman keras di arah selatan tempat tinggalnya, dekat dengan tanah milik Keluarga Wright. Benar. Dirinya tinggal di kediaman Wright selama ini. Vera hidup di dunia dengan waktu yang sama dan berulang-ulang terus-menerus. Dia ingin melihat asal dentuman itu terjadi. Akan tetapi, ketika hari mulai gelap, Vera tak berani keluar dari rumah. Kota itu adalah kota yang sama, tetapi terasa asing karena memiliki pemandangan yang berbeda. Tak ada gedung-gedung pencakar langit di sekitarnya. Tak ada pula lampu terang-benderang di setiap pinggiran jalan. Tempat tinggal keluarga Vera pun masih berupa tanah kosong dengan puluhan pohon-poho

  • Kontrak Cinta Suami Kedua   152. Permata

    Dokumen penting yang semula tertumpuk rapi itu jatuh berserakan di lantai saat Jason berlari keluar dari ruangan. Dengan wajah yang terlihat sangat panik, Jason gegas mengikuti Ruby ke kamar. “Elena!” seru Jason dengan napas terengah-engah. Tak seperti bayangan, Elena justru duduk tenang sambil mengelus perutnya meski keningnya berkeringat deras. “Jason, ada sedikit lendir bercampur darah keluar ... Bisakah kau membantuku berjalan sampai mobil? Kita ke rumah sakit sekarang.” Jason panik. Dia malah mondar-mandir sambil sesekali mengusap wajah. Bingung bagaimana caranya menggendong Elena. Bagaimana kalau bayi itu keluar di saat dia menggendong Elena dan lari ke mobil? “Bayiku bisa jatuh,” gumamnya. Tapi, jika dia tak segera membawa Elena ke rumah sakit, bagaimana cara Elena melahirkan? Jason sampai tak kepikiran memanggil dokter kandungan Elena ke rumah. “Tuan!” seru Ruby membangunkan lamunan Jason. “Bisakah Anda lebih cepat membopong Nyonya Elena!?” “Tapi, bagaimana-” “Elena!” W

  • Kontrak Cinta Suami Kedua   151. Berlebihan

    “Apa benar dugaanku kalau Paman Andrew terkena pengaruh ramuan Vera?” tanya Elena begitu Logan pulang.“Betul, Nyonya. Tetapi, kadar ramuan yang ada di tubuh Tuan Andrew tidak begitu banyak,” terang Logan.Logan lantas mengatakan semua yang Tetua Michael pesankan saat dia meninggalkan Andrew. Tak sampai satu minggu, Logan akan menjemput dan memulangkan Andrew. Lalu, pembicaraan tentang Anna muncul saat Jason bertanya, “Bagaimana dengan dua wanita itu? Aku dengar, mereka akan pindah ke tempat lain lagi?”“Ini surat dari Nyonya Anna. Lebih baik Anda membacanya terlebih dulu.”Logan mengeluarkan sebuah amplop putih, lalu menyerahkan kepada Elena. Surat itu ditunjukkan untuk Elena dan William. William pun mendekat dan ikut membaca isinya.Surat itu berisi tentang penyesalan Anna, juga permohonan maaf atas semua yang sudah Anna dan Jenna rencanakan kepada William dan Elena. Karena pesan Brenda yang ingin supaya Anna menjaga suami dan putrinya jika terjadi sesuatu kepada dirinya, Anna jadi

  • Kontrak Cinta Suami Kedua   150. Penyelesaian Mudah

    Elena mengamati sikap Andrew, mulai dari gerakan tubuh, bibir, dan sorot matanya. Rose jelas mengatakan padanya jika Vera tak pernah memberikan ramuan atau mencuci otak Andrew. Tapi, kenapa Elena jadi meragukannya? Andrew terlihat seperti Rose sebelum mendapat pengobatan. Mata pria itu sedikit menggantung, seperti tak fokus bicara atau menatapnya.“Kenapa Paman ingin melihat perempuan itu lagi? Gara-gara Vera, Paman kehilangan perusahaan dan keluarga Paman,” pancing Elena. Kini, Andrew dengan jelas menunjukkan ekspresi yang menahan kemarahan. Sepertinya, Andrew tak suka mendengar Elena menyalahkan Vera. “Paman perlu melihat Vera sekarang.” Andrew masih bersikeras dengan keinginannya. Seolah semua yang telah terjadi tak berpengaruh apa pun padanya.“Tidak bisa, Paman. Maaf … sebaiknya Paman melupakan perempuan itu dan menata hidup Paman yang berantakan karena dirinya.” Saat mengatakan itu, Elena tiba-tiba memikirkan sesuatu. Andrew tak mungkin menyerah dan pasti akan terus mencari

  • Kontrak Cinta Suami Kedua   149. Damai

    “Jadi, sejak tadi Luna diam karena kau, Logan!?” Elena turut memukul punggung Logan dengan bantal. Logan masih meringkuk di kaki Luna selagi menutupi belakang kepala dengan kedua lengan. Dia takut menunjukkan wajahnya. Dua wanita itu menyerang Logan secara membabi-buta. ‘Aku lebih baik dikeroyok selusin berandalan daripada harus berada di situasi seperti ini!’ jerit Logan dalam hati. Ketika Logan melihat ke arah Jason, pria itu justru pura-pura tak melihatnya! Setelah kemarahan Elena dan Luna sedikit mereda, mereka pun duduk dengan tenang dan berhadap-hadapan. Luna melipat tangan di depan dada dan masih menatap Logan penuh amarah. “Sekarang, ceritakan padaku, Luna. Apa yang sudah Logan perbuat padamu? Kenapa kau minta kesucianmu lagi? Apa jangan-jangan, Logan sudah ….” Elena menggantung ucapannya selagi menatap tajam Logan. Dia akan menghukum Logan hingga merasakan penderitaan jika tebakannya benar. Elena pikir, Logan telah merudapaksa Luna sehingga membuat temannya itu sampai

  • Kontrak Cinta Suami Kedua   148. Berakhir

    Jason bersandar lemas di kursi dengan mulut sedikit terbuka. Dia tak menyangka jika Elena lebih cepat mengatasi masalah Vera dibanding dirinya.“Aku hanya beruntung karena Rose mau membantuku.” Elena tampaknya tahu apa yang dipikirkan sang suami.Jason merasa dirinya tak bisa melindungi Elena. Dia seharusnya bergerak cepat, tetapi malah berbaring di sembarang tempat selama beberapa hari ini.“Maaf, Elena, aku seharusnya sadar lebih cepat kalau Logan bergerak sendiri. Bagaimana kalau kau gagal dan perempuan itu membalas perbuatanmu?”Elena menyandarkan kepala di pundak Jason, lalu memeluk perutnya. “Yang penting, semua sudah berakhir sekarang. Dia tidak akan bisa mengganggu hidup kita lagi. Semua musibah yang terjadi juga disebabkan oleh Vera, bukan? Kita tidak perlu mengkhawatirkan apa pun lagi sekarang, kecuali menanti kelahiran bayi kita.”Tak hanya Jason, William juga merasa tak bisa berbuat apa pun. “Lalu, bagaimana dengan perusahaan Andrew yang sekarang diambil alih oleh adik ipa

  • Kontrak Cinta Suami Kedua   147. Jalannya Takdir

    “Elena? Apa yang sudah Elena lakukan? Apa dia tahu aku ada di sini?” Jason tak pernah menduga kemungkinan itu lantaran dirinya pun baru mengetahui dari Logan beberapa jam sebelumnya. Akhir-akhir ini pun, Jason tak bisa berpikir apa-apa. Dia hanya fokus menikmati mual dan pusing yang selalu melanda di pagi hari dan ketika mencium aroma tertentu.“Benar. Elena yang membantuku untuk mendapatkan aset Andrew dengan mudah. Dia juga yang memintaku ke sini untuk membukakan jalan untukmu, Jason. Ayo, pulang sekarang! Bibi akan mengantar kalian sampai di kediaman Forbes.” Jason mengikuti Whitney masih dengan tampang kebingungan. Sementara itu, Logan menggendong Luna sampai masuk ke mobil Whitney. Dia meninggalkan mobil yang digunakan sebelumnya, yang merupakan milik pengawal Andrew. “Tunggu sebentar, Tuan. Ada yang perlu saya lakukan terlebih dulu,” ujar Logan tiba-tiba. “Kenapa lagi?” “Ada orang yang memukul saya dari belakang waktu itu.” Logan menyeringai ke arah Danny. Tanpa aba-aba, Lo

DMCA.com Protection Status