Share

102. Lamaran?

Author: Intan SR
last update Last Updated: 2023-05-17 14:48:05

“Besok aku ke sini lagi pokoknya! Sampai kamu mau makan siang denganku!” decak Lordes. Dia kemudian meninggalkan ruangan Lucio.

Setelah Lordes sudah benar-benar pergi. Delicia melepaskan tangannya, kemudian kembali duduk dan menyantap makanan seolah tidak terjadi apa-apa sebelumnya.

“Kamu pasti cemburu,” kata Lucio dengan nada mengejek. “dilihat dari matamu itu, aku bisa melihatnya.” Lucio lantas duduk dan ikut makan dengan Delicia.

“Dia masih kecil, untuk apa aku cemburu dengan gadis itu?”

“Lalu barusan untuk apa kamu memegang bahuku? Kupikir karena kamu ingin menunjukkan kalau aku milikmu.”

“Memangnya kamu menyukainya?”

“Tidak, tentu saja tidak.”

“Kalau begitu itu sudah cukup.”

Kemudian hening, hanya terdengar bunyi sendok yang beradu dengan piring. Sesekali Lucio melirik Delicia yang sepertinya nafsu makannya sejak dulu tidak pernah berubah.

Wajahnya masih mungil dan cantik seperti dulu, meski ada beberapa hal yang berubah darinya. Yaitu lebih berani dan galak padanya tidak seperti
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

  • Kontrak Cinta Seribu Hari   Bab 103. Jose Hilang

    Setelah mengalami kejadian yang cukup menyebalkan tadi, akhirnya Delicia sudah tiba di tempat tinggalnya. Dia memasuki unit apartemennya, akan tetapi tidak menemukan siapa-siapa di sana, Diego dan Jose. Padahal biasanya mereka berdua sudah ada di rumah sebelum dirinya pulang.“Diego! Jose!” panggil Delicia. Dia menyalakan lampu apartemen. Dan terlihat bahwa baik Diego maupun Jose belum kembali sejak tadi pagi.“Mereka ke mana sih,” gumam Delicia. Dia mengambil ponsel yang ada di dalam tasnya, lalu melihat ternyata ponselnya sudah mati karena kehabisan batrei. Tanpa menunggu lama, dia langsung menyambungkan daya. Hingga setelah beberapa menit kemudian ponselnya menyala, panggilan dari Diego mengejutkannya.“Kakak di mana! Kenapa tidak bisa dihubungi!” tanya Diego dengan nada yang panik.“Ada apa sih, aku baru pulang dan ponselku mati.”“Jose.. Jose tidak menemui kakak ke kantor kan?”Delicia diam untuk sesaat.“Kak!”“Aku tidak bertemu dengan Jose hari ini!”Keduanya pun diam.“Jose… w

    Last Updated : 2023-11-06
  • Kontrak Cinta Seribu Hari   Bab 104. Pertemuan yang mendebarkan

    Delicia pulang tanpa hasil, di apartemen dia menunggu Lucio dengan gusar. Kini, Delicia telah mengatakan semuanya pada Lucio, rahasia terbesarnya yang selama ini dia simpan rapat-rapat, akhirnya dia bongkar sendiri setelah Jose tiba-tiba menghilang.Suara pintu terdengar dibuka, Delicia seketika menoleh berharap jika Lucio yang datang. Akan tetapi adiknya Diego yang muncul dengan wajah yang lesu.“Bagaimana?” tanya Delicia. “Apa kamu menemukan Jose?”Diego menggeleng. “Aku sudah melihat CCTV di sekitar sekolah. Jose berjalan sendirian. Jadi, dia tidak mungkin diculik, kan?”“Bukan masalah diculik atau tidak. Tapi dia masih kecil, Diego!”“Aku tahu Kak!”Keduanya kemudian diam.“Lucio mau membantuku mencari Jose.” Delicia berkata begitu pelan hingga hampir tidak terdengar.“Benarkah? Kakak bilang apa mengenai Jose?”“Aku bilang apa adanya pada Lucio. Barangkali, dia akan mengusahakannya dengan maksimal jika aku mengatakan kalau Jose adalah anaknya.”“Keputusan yang bagus,” desah Diego d

    Last Updated : 2023-11-08
  • Kontrak Cinta Seribu Hari   Bab 105. Reaksi Delicia

    Setelah mengetahui jika Jose ternyata berada di rumahnya selama semalaman. Lucio akhirnya memberikan kabar itu kepada Delicia. Segera setelah mendengar hal itu, Delicia segera bergegas ke rumah Lucio.Pagi itu, Jose terlihat sedang sarapan bersama dengan anak Lucio. Jose tidak berani melihat ke arah Delicia terlalu lama. Dia hanya melihatnya sekilas, terkejut kemudian menunduk lagi.Lucio yang tau bahwa Jose ketakutan mencoba menengankan Delicia.“Kita bicara dulu sebentar. Berdua,” ajak Lucio, membawa Delicia ke ruang tamu.Delicia masih memandang Jose sampai dia berada di ruang tamu.“Jangan marah pada Jose,” kata Lucio. “Mungkin kemarin dia hanya ingin main ke sini.”“Tapi setidaknya beritahu aku kan bisa, Lucio?!”“Bagaimana caranya memberitahumu? Memberitahu padamu kalau sebenarnya dia sedang sedih karena teman-temannya mengatai dirinya tidak punya ayah? Jose mengatakan pada Martin kalau dia tidak mau membuatmu bersedih. Setidaknya dengan alasan seperti itu, kamu bisa memahaminya

    Last Updated : 2023-11-09
  • Kontrak Cinta Seribu Hari   Bab 106. Menemukan Cinta yang pernah Hilang

    “Kamu sudah tidak bisa menolakku lagi Delicia,” bisik Lucio dengan wajah yang serius. “Aku akan memberitahu Martin dan kamu harus memberitahu Jose.”Delicia menelan ludahnya sendiri. Dia merasakan debaran jantungnya seakan tidak normal. Apakah beninh cinta itu mulai tumbuh kembali? Apakah seharusnya dia menerima Lucio setelah semua yang telah mereka alami?Lima tahun lebih terpisah karena kesalahpahaman, bukankah saat ini sudah waktunya dia dan Lucio untuk bahagia?“Bagaimana?” desak Lucio tak sabar.“Kamu yakin akan menikahiku?”Mendengar pertanyaan itu membuat mata Lucio membulat. Seperti ada harapan untuk lamarannya barusan.“Tentu saja! Aku sangat yakin!”“Baiklah kalau begitu,” kata Delicia. “Aku mau menikah denganmu. Tapi tunggu aku mengatakan yang sebenarnya pada Jose.”Tangan Delicia diraih oleh Lucio. Dia genggam begitu erat seakan tak ingin melepaskannya lagi. “Kamu sudah berjanji, dan kamu tidak bisa mengingkarinya, oke.”Delicia mengangguk. “Iya, aku sudah berjanji jadi a

    Last Updated : 2023-11-09
  • Kontrak Cinta Seribu Hari   Bab 107. Wanita Gila

    Kabar pernikahan antara Delicia dan Lucio pun akhirnya menyebar. Semua orang terdekat Lucio tahu termasuk Lordes yang juga menerima undangan pernikahan dari lelaki yang sudah menjadi incarannya.“Sial! Dia benar benar melakukannya!” umpat Lordes dengan kesal. Baru pertama kali ini dia ditolak dengan mentah-mentah oleh seorang lelaki/“Memangnya siapa calon pengantinnya?” tanya ibunya yang saat itu menyadari kegusaran anaknya.“Aku juga tidak tahu. Dia sepertinya bukan dari keluarga yang berada. Aku harus bagaimana Bu.”“Lupakan Lucio. Lagi pula dia adalah lelaki yang sudah memiliki satu anak tanpa ikatan pernikahan. Waktu pertama kali mendengar berita itu sebenarnya ibu sudah tidak menyukainya, Lordes.”“Bu! Apa ibu tidak tahu apa artinya cinta?” Mata Lordes melebar karena sebal ibunya malah menjelekkan Lucio.“Ibu tahu apa itu cinta, karena jika tidak mana mungkin ibu menikah dengan ayahmu. Tapi ini beda Lordes. Dia memiliki anak kecil. Apa kamu bisa mengatasi anak Lucio?”“Lordes ak

    Last Updated : 2023-11-09
  • Kontrak Cinta Seribu Hari   Bab 108. Pertarungan antara Harapan dan kenyataan

    Hari H pernikahan Lucio dan Delicia akhirnya tiba. Lordes dengan gusar berjalan ke sana ke sini di dalam kamarnya. Pasalnya sejak tadi malam ayahnya sudah memberitahu agar anaknya itu tidak usah datang ke acara pernikahan Lucio daripada membuat masalah keluarganya.Tapi tentu saja Lordes menolaknya. Dia sudah merencanakan hal besar untuk membatalkan pernikahan Lucio dan Delicia.Suara pintu diketuk, Lordes menoleh dan segera menghampiri pintu kamarnya. Akan tetapi, pembantu yang muncul dengan dua pengawal di belakangnya.“Kenapa kalian ke sini?” Lordes bertanya pada kedua pengawal itu.“Kalian ingin mencegahku kan? Jangan harap itu terjadi!” Lordes melangkah maju tapi dihalangi oleh kedua lelaki tersebut.“Nona, saya diminta untuk mengantar sarapan untuk Anda.”“Sarapan?” Lordes melirik segelas jus dan roti panggang di nampan yang dibawa oleh pembantu.“Aku tidak akan memakannya.”“Tapi kata Tuan, nona bisa pergi setelah sarapan.”Lordes terkejut dengan pikiran ayahnya yang tiba-tiba

    Last Updated : 2023-11-09
  • Kontrak Cinta Seribu Hari   Bab 109. Tragedi

    Sudah berhari hari sejak kejadian saat itu, Lordes mengurung dirinya di dalam kamar. Dia enggan makan membuat tubuhnya yang kecil semakin kurus. Dia tidak mau berbicara pada siapapun dan bertingkah seolah dunianya sudah berakhir sejak kejadian pernikahan Lucio.“Lordes, makanlah sesuatu. Kalau kamu sampai sakit bagaimana?” tanya ibunya saat masuk membawa makanan untuk anaknya.Lordes diam saja.“Ibu akan mengenalkan pria yang setara dengan Lucio, bagaimana?”Lordes hanya bergerak sedikit kemudian menutupi tubuhnya dengan selimut.“Mau sampai kapan kamu begini? Sementara Lucio sudah bahagia dengan keluarga barunya!” Karena tidak tahan ibunya pun membentak Lordes.Lordes bangkit, dengan mata yang cekung menatap ibunya dengan sinis.“Harusnya ibu membantuku, bukan memihak ayah waktu itu.”“Lordes… ““Ibu sama saja dengan ayah. Ibu menyuruhku untuk berkenalan dengan pria baru. Lalu bagaimana jika laki laki itu menolakku seperti Lucio?”Ibunya tidak dapat berkata apa apa.“Makanlah kalau b

    Last Updated : 2023-11-09
  • Kontrak Cinta Seribu Hari   Bab 110. KEADAAN Delicia

    “Di rumah sakit mana dia sekarang!” Lucio bergegas meninggalkan rumah setelah Khaleed memberitahu kabar buruk tersebut.“Rumah sakit Y. Dia sudah ada di sana satu jam lalu.”Khaleed mengatakan bahwa yang mengalami kecelakaan tak hanya Delicia tapi juga Lordes. Dari rekaman CCTV terlihat jika Lordes yang membuat masalah dan menghalangi jalan Delicia.Akan tetapi sebuah truk muncul dari arah berlawanan dan menabrak pembatas jalan lalu menghantam mobil Lordes dengan keras.“Apa? Jadi, maksudmu Lordes terlibat dalam kecelakaan ini?”Khaleed mengangguk.Selama di perjalanan pikiran Lucio menjadi tidak tenang. Ia khawatir jika terjadi sesuatu pada wanitanya itu. Karena dia berpikir semua itu terjadi karena dirinya belum menyelesaikan masalahnya dengan Lordes.“Tapi Lucio, sepertinya kamu tidak perlu khawatir,” kata Khaleed memecahkan keheningan.“Mana mungkin aku tidak khawatir.”“Lordes yang lebih parah, dan kondisinya saat ini kritis.”“Lalu Delicia?”“Delicia tidak begitu parah. Mungkin

    Last Updated : 2023-11-09

Latest chapter

  • Kontrak Cinta Seribu Hari   bab 121. lelaki yang aku kenal

    Lordes mendengar pertengkaran antara ayah dan ibunya. Dan secara tidak langsung dia tahu bagaimana sifatnya selama ini yang memang kurang baik.Setengah jam berlalu, ibu Lordes membawa makanan bersama dengan pelayan di belakangnya.Ada banyak makanan yang terhidang hingga membuat Lordes bingung.“Kamu sebelumnya tidak mau makan selama lima hari, makanya ibu khawatir,” kata ibu Lordes.“Kenapa? Kenapa aku tidak mau makan?”Ibunya diam saja.“Sudahlah, itu sudah berlalu, yang penting kamu mau makan sekarang,” kata ibu Lordes.Lordes pun menelan makanannya pelan pelan, setiap sendok makanan yang masuk ke dalam mulutnya membuat ibu Lordes merasa tenang dan lega.“Ibu tidak makan?”“Tidak, melihatmu makan sudah membuat ibu kenyang.”Lordes tersenyum.“Bu, kenapa aku asing berada di kamar ini?” tanya Lordes.“Itu karena kamu kehilangan ingatan kamu, Lordes. Tapi kata dokter ingatan itu akan kembali, karena bukan amnesia permanen.”“Begitu?”“Setidaknya, kamu bisa melupakan hal yang menyakit

  • Kontrak Cinta Seribu Hari   bab 120. hidup yang baru

    “Bagaimana dengan urusanmu? Sudah selesai?” tanya Lucio ketika melihat Khaleed menyusulnya ke kantin di kantor.“Sebentar lagi akan selesai,” desahnya kemudian duduk.“Kenapa wajahmu murung?”Khaleed menggeleng.“Harusnya yang murung sekarang bukan kamu tapi aku,” keluh Lucio.“Kenapa? Masalah Delicia bukankah sudah selesai? Dia sudah pulang dan kesehatannya semakin membaik.”“Bukan seperti itu.”Lucio kemudian menceritakan semuanya kepada Khaleed, bahwa sejak kecelakaan Delicia menjadi sedikit berbeda. Delicia seperti jauh dari anaknya tapi perasaan untuk dirinya sama saja.“Bukannya kamu bilang kalau dia mengalami hilang ingatan sebagian? Mungkin karena itu, kan?”“Tapi, kenapa sifatnya bisa berubah? Aku sempat memergokinya berteriak pada Jose. Apakah Delicia seperti itu sebelum menikah denganku? Aku bertanya pada Jose, dan Delicia tidak pernah membentaknya meskipun sangat marah.”“Apakah karena efek kecelakaan?” tanya Khaleed.“Aku tidak tahu, aku bingung,” jawab Lucio yang dia sen

  • Kontrak Cinta Seribu Hari   Bab 119. Aku menyukaimu Om

    Sudah bermenit menit yang lalu, Nina hanya diam saja. Dia duduk di kursi sofa dengan tubuh menghadap ke arah jendela.Khaleed sudah memesan pizza, tapi sampai pizza itu dingin, Nina tak mau menyentuhnya sama sekali.“Aku sudah menghubungi ibumu, dan mengatakan untuk sementara kamu ada di sini,” kata Khaleed.Nina hanya mengangguk.“Kamu kenapa?”Khaleed duduk di sebelah Nina, tapi yang dia lihat hanyalah punggung Nina yang menyedihkan.Belum ada satu hari, Nina sudah berubah menjadi murung begitu.“Besok pagi, aku akan temani kamu ke kantor polisi,” kata Khaleed.“Pekerjaanmu bagaimana?”“Aku akan datang sedikit terlambat, aku sudah izin pada bosku.”Nina kemudian diam.“Kalau kamu diam, aku tidak tahu harus berkata apa lagi padamu. Aku tidak pandai menghibur, katakan padaku. Aku harus bagaimana?”“Terima kasih,” kata Nina pelan.Mata Khaleed melebar.“Karena sudah mau menolongku dan berkorban untuk gadis hina sepertiku.” Nina menenggelamkan wajahnya di antara kedua kakinya. “Aku malu

  • Kontrak Cinta Seribu Hari   Bab 118. Antara hidup dan mati

    Khaleed berlari menuju rumah Nina, tahu bahwa pasti akan ada hal yang buruk akan terjadi.Dengan napas yang tersengal, Khaleed terus berlari agar tidak terlambat untuk menyelamatkan Nina.**Nina mendengar suara bel pintu berbunyi berkali-kali. Ia pikir Khaleed kembali karena ketinggalan barangnya.Akan tetapi, ketika Nina membuka pintu. Dia melihat suaminya sudah berada di depan pintu dengan senyum menyeringai.Nina mencoba untuk menutup pintu, tapi tenaganya tidak lebih besar daripada suaminya.“Biarkan aku masuk!” ujarnya dengan geram. “Kamu sudah membuatku menjadi bulan bulanan oleh rentenir!”Suami Nina masuk kemudian mendorong gadis itu sampai terjatuh di atas sofa.“Harusnya kamu menurutiku! Tak ada yang salah karena kamu membantu suamimu!”Suami Nina menamparnya membuat gadis itu takut gemetaran. Bayangan bayangan buruk itu telah terhempas sejak dia bersama dengan Khaleed. Sejak dia mengenal lelaki itu, dia merasa bahwa dirinya berharga.Namun, kini… saat dia bersama dengan su

  • Kontrak Cinta Seribu Hari   Bab 117. Dalam bahaya

    Lima hari berlalu, Delicia yang tak lain adalah Lordes akhirnya bisa pulang ke rumah Lucio yang selama ini begitu dia inginkan.Pagi pagi sekali Lucio sudah menjemput istrinya dari rumah sakit.“Akhirnya aku bisa pulang,” kata Lordes dengan senang.“Pasti sangat membosankan di sini, kan?”Lordes mengangguk.“Oh ya, Lordes… dia sudah siuman. Tapi dia belum bisa banyak bergerak.”Bibir Lordes tiba tiba berkedut. Ia pikir Delicia akan koma untuk waktu yang lama agar dia bisa menikmati waktunya bersama dengan Lucio. Jika Delicia sadar, bagaimana jika wanita itu mengaku sebagai Delicia?Lucio yang melihat istrinya berhenti menoleh ke belakang.“Ada apa?”Lordes dengan tangan gemetar mencoba meraih tangan Lucio.“Aku tahu, kamu pasti takut dengan Lordes. Dia sangat nekat,” kata Lucio menambahkan.“Ya… ya.. aku sangat takut setelah tahu penyebab kecelakaanku adalah dia.”“Tak apa apa, ada aku di sini,” kata Lucio menenangkan.Ketika mereka melewati koridor. Tanpa sengaja melihat ibunya dari

  • Kontrak Cinta Seribu Hari   Bab 116. Seperti keponakan

    Saat ini Lucio sedang berada di atas ranjang rumah sakit bersama dengan Delicia di mana jiwanya adalah milik Lordes. Lordes meminta Lucio agar menemaninya sampai dia pulang dari rumah sakit.“Bagaimana dengan anak anak tadi? Apakah mereka kecewa padaku?” tanya Lordes.“Tidak, mereka mengerti keadaanmu. Mereka mungkin masih kecil, tapi sifat mereka sudah dewasa,” jelas Lucio. “Jangan khawatir.” Lucio mengusap kepala Lordes dengan lembut.“Setelah keluar dari rumah sakit. Aku ingin kita berbulan madu,” ajak Lordes.Lucio diam.“Apa ada yang salah?”Lucio menggeleng. “Kamu kemarin menolak ajakanku berbulan madu karena ingin bersama dengan anak anak.”“Benarkah?”“Tapi kalau kamu ingin kita berbulan madu tak masalah.”“Aku ingin menghabiskan waktu berdua denganmu.”Lucio tersenyum.“Aku akan mengaturnya nanti.”Lordes tidur memeluk Lucio. Dia merasa sangat bahagia karena setidaknya dia bersama dengan lelaki yang sangat dia inginkan selama ini.Meski berada di dalam tubuh Delicia, tapi dia

  • Kontrak Cinta Seribu Hari   Bab 115. Jangan panggil aku om

    Khaleed membuka matanya perlahan. Kepalanya terasa sakit ketika dia mencoba untuk memegangnya.Kamar yang dia tempati tidak mirip seperti kamarnya. Apalagi ada sosok bayangan yang membuatnya terkejut.“Lucio? Kenapa kamu ada di sini?” tanya Khaleed bingung.“Harusnya aku yang bertanya padamu. Kenapa kamu ada di sini. Bukankah seharusnya kamu pulang ke rumah?”Khaleed diam.“Aku langsung datang ke sini waktu perawat menemukan nomor kontakku sebagai nomor darurat.”Khaleed tersenyum.“Jadi, siapa yang sudah membuatmu begini?” tanya Lucio.“Orang gila,” jawab Khaleed. “Dia memukulku dengan tongkat, di mana dia sekarang?”Lucio menaikkan bahunya. “Aku tidak tahu siapa yang kamu maksud. Tapi tadi di sini ada gadis yang menemanimu, saat aku datang dia langsung pergi. Dia siapa?”“Oh dia, dia istri dari laki laki yang memukulku.”Lucio membulatkan matanya. “Jangan berurusan dengan istri orang lagi, Khaleed. Aku sudah memperingatkanmu.”“Ini beda.”“Bagaimana jika kamu ditipu lagi?”“Sepertin

  • Kontrak Cinta Seribu Hari   Bab 114. Wanita Pilihan

    Suara ribut berasal dari bangsal yang dilewati oleh Khaleed. Awalnya dia ingin mengabaikannya dan terus berjalan saja. Akan tetapi dia tidak bisa diam saja ketika melihat seorang perempuan menjadi sandera seorang pasien menggunakan pisau buah.“Jangan mendekat atau kubunuh wanita ini!” ujarnya.Khaleed yang melihatnya menjadi jengkel. Apalagi lelaki itu hanya berani terhadap perempuan saja.“Jangan mendekat!” Bahkan petugas keamanan seakan tak mampu menangani preman tengik tersebut.Khaleed menggulung kemejanya sampai ke siku. Dia memutar jalan kemudian menjegal kaki lelaki tersebut hingga terjatuh. Pisau yang ia bawa terpental jauh darinya. Khaleed langsung meringkus lelaki yang ternyata tak ada apa apanya itu.Kepala dengan perban dan juga wajah penuh memar. Khaleed yakin jika lelaki itu bisa jadi baru saja dipukuli oleh orang orang yang membencinya.“Siapa kamu!” bentaknya sambil berusaha melarikan diri.“Aku? Aku manusia yang membenci laki laki sepertimu.”“Sialan! Lepaskan!”“Co

  • Kontrak Cinta Seribu Hari   Bab 113. Sikap aneh Delicia

    Delicia benar benar tidak senang melihat kedatangan Martin dan Jose. Karena dia sendiri bukanlah Delicia yang asli. Diam diam Lordes memikirkan cara bagaimana caranya agar tidak mengurus anak anak itu. Karena baginya yang terpenting adalah bersama dengan Lucio.“Sapa mama kalian,” kata Lucio.Martin dan Jose langsung menghampiri Delicia kemudian memeluknya.“Mama gak apa apa kan Pa?” tanya Martin.“Mama kapan bisa pulang?” kali ini Jose yang bertanya.Lucio pun menjelaskan pada mereka berdua bahwa mama mereka akan berada di sana selama lima hari.Lordes hanya diam saja, merasa asing dengan pemandangan itu. Dia benar benar tidak memikirkan jauh ke belakang bahwa Lucio dan Delicia sudah memiliki anak.“Mama masih sakit?” tanya Martin.Lordes memandang Lucio seakan meminta bantuan pada lelaki itu.“Apa kamu tidak ingat siapa mereka, Delicia?Lordes menggeleng pelan. Lucio terkejut.“Dia adalah Martin, dan sebelah Martin Jose. Kamu lupa?”Lordes tanpa ragu mengingat.“Tapi kamu ingat aku?

DMCA.com Protection Status