Share

102. Lamaran?

“Besok aku ke sini lagi pokoknya! Sampai kamu mau makan siang denganku!” decak Lordes. Dia kemudian meninggalkan ruangan Lucio.

Setelah Lordes sudah benar-benar pergi. Delicia melepaskan tangannya, kemudian kembali duduk dan menyantap makanan seolah tidak terjadi apa-apa sebelumnya.

“Kamu pasti cemburu,” kata Lucio dengan nada mengejek. “dilihat dari matamu itu, aku bisa melihatnya.” Lucio lantas duduk dan ikut makan dengan Delicia.

“Dia masih kecil, untuk apa aku cemburu dengan gadis itu?”

“Lalu barusan untuk apa kamu memegang bahuku? Kupikir karena kamu ingin menunjukkan kalau aku milikmu.”

“Memangnya kamu menyukainya?”

“Tidak, tentu saja tidak.”

“Kalau begitu itu sudah cukup.”

Kemudian hening, hanya terdengar bunyi sendok yang beradu dengan piring. Sesekali Lucio melirik Delicia yang sepertinya nafsu makannya sejak dulu tidak pernah berubah.

Wajahnya masih mungil dan cantik seperti dulu, meski ada beberapa hal yang berubah darinya. Yaitu lebih berani dan galak padanya tidak seperti
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status