Share

Bab 22 Pertama Kali Tidur Bareng

Refleks aku menghentikan kegiatanku membuat adonan kue.

"Kan, kan, apa saya bilang. Nggak boleh suudzonan sama laki," celetuk Neli.

"Emang kenapa tadi Alara?" Tanyanya serius.

"Oh, tadi Mbak Alara bilang kalau_hmmt!" Bergegas aku membekap mulut Nila.

"Nggak ada apa-apa." Aku nyengir tiga jari.

"Ngomong-ngomong kok, dadakan? Aku, kan butuh persiapan. Danadan, pakaian, tas, sepatu?"

"Untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan," terang Arga.

"Saya sudah mengantisipasi semuanya. Jadi... Mari kita belanja hari ini.

***

Aku kehilangan kata untuk menggambarkan sosok Arga. Dia nyaris tak ada celah, dan sulit sekali mencari kekurangannya.

Bagaimana bisa membawaku ke acara besar seperti ini hanya beberapa jam sebelum dilaksanakan? Semua serba dadakan, tapi hasil yang didapatkan tak terlalu mengecewakan.

Kami tampil layaknya pasangan pada umumnya.

pakain couple berwarna senada, jas dan kaftan, bergandeng tangan menyalami kerumunan orang-orang yang sebagian besar menatapku penasaran tak he
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status