Home / Rumah Tangga / Kita Bertemu di Korea / Luka yang Kembali Terasa

Share

Luka yang Kembali Terasa

Author: LeeNaGie
last update Last Updated: 2021-09-17 11:00:20

Satu bulan akhirnya berlalu, tibalah saatnya untuk Tae Ho mengadakan tour concert. Dalam waktu seminggu ini, pria itu dan tim manajemen melakukan perjalanan dari satu negara ke negara lain. Dan saat ini, tibalah jadwal konser di Malaysia.

Perjalanan selama 6 jam 30 menit telah dilalui tim manajemen Kim Tae Ho dan juga Samiya. Akhirnya mereka tiba di Kuala Lumpur International Airport, Malaysia, dengan menggunakan pesawat Korean Air.

Setelah mengambil barang di tempat pengambilan bagasi, mereka segera melangkah ke luar. Rupanya para fans Kim Tae Ho telah menunggu di pintu kedatangan. Terlihat begitu banyak spanduk dan banner dengan berbagai tulisan yang dibuat oleh penggemarnya.

Mereka bersorak memanggil nama Kim Tae Ho sambil melambaikan tangan. Setelah melihat sang artis keluar, mereka berteriak dengan histeris. Ada yang menangis dan ada juga yang mencoba menerobos keamanan.

Kim Tae Ho kemudian terlihat melambaikan tangan kepada para penggemar. Dia mencoba untuk mendekat ke arah fans dan membiarkan mereka berfoto-foto dengannya. Sesekali ia membubuhkan tanda tangan di buku maupun poster yang mereka bawa.

Sepuluh menit kemudian, Tae Ho dan para kru segera menaiki bus yang telah disediakan. Bus rombongan langsung melaju ke hotel, karena pukul 02:00 pm waktu setempat akan diadakan jumpa fans di salah satu ruangan pertemuan hotel.

Sesampainya di hotel, rombongan langsung menuju kamar masing-masing untuk beristirahat. Masih ada waktu dua jam bagi mereka untuk beristirahat.

Samiya tidak bisa beristirahat, karena merasa senang akan pulang kampung dua hari lagi. Perempuan itu memutuskan untuk jalan-jalan di sekitar hotel. Dia menikmati pemandangan indah kota Kuala Lumpur dari balkon lobi hotel lantai sepuluh. Dari kejauhan terlihat dua buah gedung menjulang tinggi berdiri berdekatan. Gedung itu yang menjadi ikon kota Kuala Lumpur; Twin Towers atau Petronas Towers.

“Kuala Lumpur indah ya? Tidak heran kota ini menjadi magnet para wisatawan asing.” Tiba-tiba Kim Tae Ho telah berada di sebelah Samiya.

Samiya segera menolehkan kepala ke arah suara yang dikenalnya.

“Sejak kapan kamu di sini?” tanya Samiya terkejut.

“Sejak kamu tidak berhenti memandangi Petronas Twin Towers itu,” jawab Tae Ho sambil memandang Twin Towers.

Pemuda itu ternyata telah mengikutinya dari tadi.

“Suatu saat aku ingin membawa wanita yang kucintai ke sana. Tempat itu menurutku romantis.” Kim Tae Ho menunjuk ke arah Twin Towers.

“Kapan? Sejauh ini aku tidak melihat kamu dekat dengan wanita.” Samiya tertawa meledek Tae Ho.

“Kalau begitu kamu bukan wanita ya?!” balas Tae Ho sambil tertawa.

“Bukan. Maksudku wanita spesial di hatimu. Atau kamu menjalin hubungan dengan artis wanita, tanpa sepengetahuanku dan Mr. Park?” Samiya melihat Kim Tae Ho dengan menyipitkan mata sambil mengibaskan tangan.

Kim Tae Ho tidak merespons dan hanya memberikan sebuah senyuman di ujung bibir.

“Ya ampun Tae Ho, di usia 33 tahun kamu masih belum punya calon Istri?” Samiya kembali meledek.

Tae Ho tertawa dan menoleh ke arah Samiya.

“Kamu juga. Usia 28 tahun masih belum punya kekasih.”

Kim Tae Ho merubah posisinya menghadap Samiya. Mata sipitnya kini sedang menatap mata cokelat milik wanita itu. Dia lama terdiam memerhatikan wajah cantik yang ada di depannya.

“Bagaimana jika kita menikah saja?” tanya Kim Tae Ho dengan raut wajah serius, masih menatap mata indah Samiya.

Deg-deg-deg!

Samiya mengalihkan pandangan ke arah Tae Ho. Sklera matanya terlihat memerah dengan genangan air mata. Tubuh wanita itu bergetar dengan tangan meremas ujung blus yang digunakan.

Dia memejamkan mata dan menghela napas, kemudian pergi meninggalkan Kim Tae Ho sendirian di sana.

Pria itu hanya bisa memandangi punggung Samiya yang kini menjauh meninggalkannya. Tae Ho menyadari, wanita itu pasti marah dengan perkataannya tadi.

Kim Tae Ho terdiam berdiri di posisinya, larut dengan pikiran sendiri. Merenungi kata-kata yang ia ucapkan. Ada apa dengan dirinya? Kenapa perkataan itu bisa terucap begitu saja? Bahkan jika bermaksud candaan, ia pasti sudah keterlaluan.

Waktu sudah menunjukkan pukul 01:00 pm. Kim Tae Ho segera kembali ke kamar, mempersiapkan diri untuk acara jumpa fans dan pers conference. Tak lama kemudian, ia keluar dari kamar dengan menggunakan pakaian yang telah disediakan Samiya sebelumnya.

Sang Aktor terlihat mengenakan baju kemeja berwarna biru muda, dipadu dengan celana katun berwarna hitam. Rambut yang berwarna cokelat terang disisir ke arah depan menutupi sebagian keningnya.

Perwakilan fans dan wartawan telah memadati ruangan. Para penggemar terlihat membawa atribut dengan gambar Kim Tae Ho. Ada juga yang membawa hadiah sebagai kenang-kenangan, yang nanti akan mereka kumpulkan, lalu diserahkan kepada panitia penyelenggara.

Pukul 01:50 pm, Kim Tae Ho, Mr. Park, dan beberapa anggota manajemen terlihat memasuki ruangan. Penggemar menjadi histeris, ketika melihat sang idola duduk di hadapan mereka. Kim Tae Ho tersenyum dan melambaikan tangan kepada semua fans dan wartawan.

Kim Tae Ho mengedarkan pandangan ke seluruh ruangan. Dia mencari keberadaan asistennya di antara kursi penyelenggara, namun wanita itu belum terlihat di sana. Saat ia ingin bertanya kepada Mr. Park, terdengar suara presenter membuka acara.

Setelah presenter membuka acara, para penggemar dipersilakan mengajukan pertanyaan kepada Kim Tae Ho. Mereka mengajukan berbagai pertanyaan, mulai dari hal-hal yang disenangi, proyek film serial atau album lagunya ke depan hingga kekasih.

Tae Ho-ssi, do you have a girlfriend?” tanya salah seorang penggemar dengan menggunakan bahasa Inggris.

Kim Tae Ho tersenyum dan menggelengkan kepala.

No, I don’t have,” jawab Tae Ho.

Terdengar teriakan histeris dari para penggemar yang hadir di ruangan itu. Mereka merasa senang mengetahui sang idola masih single. Ada juga beberapa di antara mereka yang berharap agar Tae Ho mau mencintai mereka dan bisa memiliki pria tampan itu.

Tae Ho-ssi, narang gyeolhonhaejullae (Maukah kamu menikah denganku)?” teriak seorang penggemar yang diiringi sorakan dari penggemar lainnya.

Kim Tae Ho hanya tertawa mendengarkan pertanyaan itu.

“Kriteria gadis seperti apa yang Anda inginkan?” tanya yang lain.

“Gadis baik-baik, pintar, bermata indah, dan bukan dari kalangan artis. Karena aku ingin seseorang yang menjadi teman hidupku nanti adalah orang yang tepat. Aku ingin dia menemaniku dalam segala keadaan, termasuk saat pamorku turun nanti,” jawabnya penuh keyakinan.

Dia kembali melemparkan pandangan ke arah kursi fans dan wartawan. Tatapannya berhenti setelah melihat sosok wanita muda berjilbab yang sedang berdiri di dekat kursi wartawan.

Kim Tae Ho memerhatikannya dengan saksama. Hatinya menjadi tenang ketika melihat wanita itu berada di sana. Samiya hanya terdiam menyaksikan acara jumpa fans dan pers conference yang berlangsung.

Pertemuan berlangsung selama dua jam dan diakhiri sesi foto bersama dengan Kim Tae Ho. Setelah itu rombongan kembali beristirahat, karena keesokan harinya harus geladi resik untuk konser di Stadium Bukit Jalil.

***

Setelah selesai makan malam bersama dengan tim manajemen dan panitia penyelenggara, Kim Tae Ho berusaha untuk mendekati Samita. Namun wanita itu terlihat menghindarinya.

“Samiya, tunggu dulu. Kenapa kamu menghindariku?” tanya Tae Ho.

Samiya tetap diam dan mencoba menjauh darinya, tapi Tae Ho berhasil mencegatnya. Pemandangan itu menarik perhatian orang-orang yang berada di sana, termasuk tim manajemen dan panitia penyelenggara.

“Apa mereka sedang bertengkar?” bisik salah seorang tim manajemen.

“Entah lah. Ini baru pertama kalinya mereka seperti itu,” balas yang lainnya.

Langkah Samia terkunci ketika tubuh Kim Tae Ho menghalanginya untuk kembali ke kamar.

“Aku lelah, ingin tidur,” jawab Samiya mencari alasan sambil mengurut bahu dan leher.

Langkah wanita itu terus berlanjut menuju kamar yang ada di lantai sepuluh. Samiya membulatkan mata kepada Kim Tae Ho, agar pria itu bisa memberikan jalan untuknya. Setelah pintu lift terbuka, Samiya segera melangkah ke dalam lift.

Kim Tae Ho masih terus mengejar dan kini berada di lift yang sama dengannya. Pria itu melihat reaksi Samiya yang terlihat berlebihan. Salahkah jika yang diucapkannya tadi siang merupakan hal yang sebenarnya? Apakah salah jika mereka menikah? Bukankah mereka sama-sama single dan tidak terikat pernikahan dengan siapapun?

“Kamu marah dengan ucapanku tadi siang?” tanya Tae Ho masih dengan tatapan ke arah Samiya yang sedang menyandarkan tubuh di dinding lift.

Kepala wanita itu tertunduk, tidak berani melihat ke arah Kim Tae Ho. Dia hanya terdiam, tidak merespons pertanyaannya.

Ting!

Pintu lift terbuka, Samiya melangkahkan kaki ke luar lift dan bergegas menuju kamar.

“Miya, kenapa kamu seperti ini?”

Pria itu berusaha menahan pintu kamar dengan tangan, saat Samiya ingin menutupnya.

Samiya berusaha mendorong pintu sekuat tenaga agar pintu itu tertutup.

“Apa salahnya jika kita menikah?” desak Tae Ho, “kamu dan aku sama-sama bebas. Kita tidak terikat dengan siapapun!”

Samiya mengerahkan seluruh tenaga, agar pintu itu bisa tertutup. Saat ini pikirannya sedang kacau dan suasana hatinya sedang tidak baik.

Braaak! Pintu tertutup.

“Kamu tidak tahu masa laluku, Kim Tae Ho. Kamu tidak tahu itu,” lirih Samiya dari balik pintu yang sudah tertutup.

Tubuhnya tersandar di balik pintu dan merosot hingga terduduk di lantai. Samiya menekuk kaki, melipat tangan di atas lutut dengan menundukkan kepala. Dia menangis dan terisak di sana. Tubuhnya bergetar, bahunya terlihat naik turun karena tangisan.

Malam semakin larut, ia pun kemudian tertidur sejenak sebelum akhirnya terbangun kembali. Sekelebat bayangan masa lalu muncul di pikirannya, kenangan yang sangat menyakitkan. Samiya lalu bangkit dari tempat tidur dan pergi mengambil air wudu dan menunaikan salat Isya, kemudian dilanjutkan dengan salat Tahajud.

Doa demi doa dipanjatkan kepada Sang Maha Kuasa yang Maha Mengetahui apa-apa yang tidak diketahui oleh manusia. Dia hanya meminta rahmat dan rahman dari yang Maha Penggenggam Jiwanya, karena dengan rahmat dan rahman dari Allah, ia bisa menjalani hidup dalam penuh berkah. Selalu bersyukur atas nikmat hidup dan kesehatan yang telah diberikan-Nya, bersyukur karena Allah telah menjaga dirinya hingga saat ini.

Setelah bermunajat kepada Allah, hatinya kembali tenang. Sesaat setelah itu Samiya pun kembali tertidur dengan pulas.

Zzzzzz...

Bersambung....

Related chapters

  • Kita Bertemu di Korea   Maaf

    Keesokan pagi setelah sarapan, para rombongan bersiap menuju Stadium Bukit Jalil untuk geladi resik konser nanti malam. Sepanjang perjalanan Samiya hanya terdiam memandangi indahnya tatanan kota Kuala Lumpur, sedangkan Kim Tae Ho terlihat sedang menghafal lagu-lagu yang akan dinyanyikannya nanti malam.Pria itu sesekali melihat ke arah Samiya yang duduk di kursi seberang. Dia mencoba menerka-nerka, kenapa asistennya menjadi seperti itu? Semakin lama rasa penasaran di hati semakin dalam, meski begitu ia harus kembali fokus karena nanti malam adalah rangkaian konser terakhirnya tahun ini.Sampai di stadium, rombongan langsung mempersiapkan segala kebutuhan untuk konser nanti. Samiya terlihat sedang menyusun baju-baju yang akan digunakan sang bintang malam ini. Dia tetap profesional walau sekarang seperti ada jarak antara dirinya dan Kim Tae Ho. Jarak yang telah dibuatnya sendiri, sejak pria itu mengatakan tentang pernikahan tadi malam. Entah hanya sebuah gurauan atau ser

    Last Updated : 2021-09-17
  • Kita Bertemu di Korea   Alam Minangkabau

    Tiga puluh menit kemudian, pesawat bersiap mendarat di Bandara Internasional Minangkabau. Terlihat gedung dengan atap bergonjong semakin mendekat.“Selamat datang di Ranah Minang,” sambut Samiya dalam bahasa Indonesia kepada Tae Ho.Kim Tae Ho mengernyitkan dahi karena tidak mengerti dengan apa yang baru dikatakan Samiya.“Minangkabau-e eoseo Oseyo.” Samiya mengulangi kalimat yang sama dengan menggunakan bahasa Korea.Terlihat sebuah senyuman mengambang di bibirnya. Kim Tae Ho merasa lega ketika melihat wanita itu tersenyum kembali padanya. Senyuman itu terlihat begitu manis di matanya. Dia bahkan kini menyadari, Samiya telah bersemayam di sebuah tempat terindah di hati.Seorang wanita sederhana yang berhasil memberikannya ketenangan, mengajarkan kepada fitrah sebagai seorang manusia. Sosok yang mampu menghadirkan kehidupan yang berarti dan penuh makna. Samiya kini telah mengambil alih dunianya.Setelah turun

    Last Updated : 2021-09-18
  • Kita Bertemu di Korea   Hidayah

    Setelah ayah Samiya ke masjid, Samiya dan Ibunya juga menunaikan salat Isya di rumah. Kim Tae Ho tinggal seorang diri di ruang tamu. Pria itu sedang dilanda rasa penasaran. Dia memutuskan pergi keluar rumah untuk melihat orang-orang melakukan salat berjemaah di masjid. Rasa penasaran membawanya untuk menyaksikan puluhan umat muslim yang sedang menunaikan ibadah salat Isya.Langkah Kim Tae Ho terhenti ketika berada di dekat gerbang masjid. Tiba-tiba jantungnya terasa berdebar. Ada perasaan damai menyeruak di hatinya, ketika mendengarkan lantunan ayat yang dibacakan oleh imam. Dia belum pernah merasakan perasaan ini sebelumnya, kecuali ketika mendengarkan Samiya mengaji di kamarnya.Kim Tae Ho yang selama ini hanya menganggap agama hanya formalitas semata, kini merasakan sesuatu yang berbeda di hatinya. Tanpa terasa air mata jatuh membasahi pipi satu per satu, tubuhnya bergetar hebat. Apakah kini saatnya hidayah datang menyapa?Pria itu diam terpaku di posisinya h

    Last Updated : 2021-09-18
  • Kita Bertemu di Korea   Sekilas Masa Lalu

    Di sebuah ruangan, terlihat seorang gadis yang begitu cantik dengan balutan gaun pengantin sederhana khas budaya Minangkabau. Gadis yang baru saja menginjak usia 21 tahun itu, telah memantapkan hati untuk menerima lamaran dari seorang pemuda yang merupakan seniornya di kampus.“Maaf, Dek Samiya,” ucap seorang pemuda tiba-tiba mendekatinya, “apa boleh saya datang ke rumahmu pada akhir pekan?”Bayangan percakapan pertama dengan pemuda itu, kembali menghiasi pikirannya.Gadis itu melihat ke arah pemuda berwajah teduh, berkulit hitam manis dengan kacamata menghiasi wajahnya.“Untuk apa?” tanya gadis itu mengerutkan kening.Pemuda itu menatap lekat wajah cantik yang berdiri di depannya. Dia mencoba mengendalikan diri setelah merasakan debaran di dada.“Saya ingin melamarmu,” ujar pemuda bernama Khairul memberanikan diri.Samiya membulatkan mata, tidak percaya dengan apa yang baru saja didenga

    Last Updated : 2021-09-18
  • Kita Bertemu di Korea   Jadilah Asisten Seumur Hidupku

    Sebelum pulang, ayah Samiya meminta Tae Ho untuk mengganti pakaian dengan busana muslim yang diberikan pengurus masjid. Pak Mul ingin memberikan kejutan kepada Samiya atas hijrahnya seorang pria yang menjadi atasannya selama hampir dua tahun ini.Kim Tae Ho terlihat begitu gagah dengan baju muslim, setelan berwarna putih. Sebuah peci berwarna putih terlihat menutupi sebagian rambut berwarna cokelat terang miliknya. Walau baju itu terlihat kekecilan baginya, tapi tidak menyurutkan niat di hati pria itu, untuk mengenakannya dengan bangga.Di rumah, Samiya terlihat cemas saat mendapati Tae Ho tidak berada di ruang tamu. Perempuan itu berusaha mencari di luar rumah, tapi tidak ketemu. Dia merasa khawatir jika pria itu tersasar atau diculik paparazzi yang tahu Tae Ho itu artis.Berbagai pikiran negatif berkelebat dalam pikirannya. Dia juga tidak bisa menelepon Kim Tae Ho karena lupa membeli kartu sementara untuk digunakan selama berada di Indonesia.Samiya ter

    Last Updated : 2021-09-18
  • Kita Bertemu di Korea   Restu

    Keesokan hari, ayah Samiya menjemput Kim Tae Ho ke hotel, tempatnya menginap. Pria paruh baya itu mengajak calon menantunya ke rumah mamak (paman / saudara kandung Ibu) Samiya, meminta izin untuk menikahi keponakannya.Selain izin dari kedua orang tua, sebelum menikah wanita Minangkabau juga harus mendapatkan izin dari niniak mamak dan sanak saudara. Pak Mul memperkenalkan Kim Tae Ho kepada mamak Samiya.“Uda (abang), perkenalkan ini Kim Tae Ho. Dia atasan Samiya saat bekerja di Korea.”Kim Tae Ho mengulurkan tangan, bersalaman dengan paman Samiya. Pria paruh baya itu memerhatikan pria itu dengan saksama.“Syamsuddin,” ucap Syamsuddin seraya menyambut uluran tangan Kim Tae Ho dan mempersilakannya untuk duduk.Pak Syamsuddin menoleh ke arah ayah Samiya dan bertanya, “Siapo ko, Mul (siapa ini, Mul)?”“Begini, uda. Maksud kedatangan saya ke sini ingin meminta

    Last Updated : 2021-09-18
  • Kita Bertemu di Korea   Menjadi Halal

    Hari Jumat, empat hari setelah kedatangan Samiya dan Tae Ho di kampung halamannya. Akad nikah pun dilaksanakan. Samiya terlihat cantik dengan balutan kebaya longdress putih gading, dipadu dengan kerudung berwarna senada. Terlihat bordiran halus menutup hingga ke dada. Sedangkan Kim Tae Ho terlihat gagah dengan baju pengantin berwarna sama dengan kebaya Samiya.Pernikahan diadakan di sebuah hall sederhana di sebuah kampus dekat tempat tinggal Samiya. Sesuai dengan permintaan calon pengantin wanita yang tidak ingin mengadakan pesta pernikahan besar-besaran. Selain karena ini adalah pernikahan kedua baginya, wanita itu juga tidak ingin wartawan tahu Kim Tae Ho menikah dengannya.Penghulu yang akan menikahkan mereka terlihat memasuki ruangan. Setelah dua orang saksi duduk di tempat masing-masing, pengantin pria pun memasuki ruangan diiringi keluarganya. Tuan dan Nyonya Kim terlihat berjalan di samping Kim Tae Ho, sedangkan Kim So Eun berjalan di belakang.

    Last Updated : 2021-09-19
  • Kita Bertemu di Korea   Saat Mendebarkan

    Pada sore hari, Kim Tae Ho kembali ke hotel bersama dengan Samiya. Mereka terlihat canggung ketika berada dalam sebuah ruangan kecil berdua. Sebelumnya mereka tidak pernah berada berdua saja di dalam ruangan seperti ini.Deg! Deg!Samiya melihat ke arah suaminya, namun kemudian menundukkan pandangan. Jantungnya kembali terpacu ketika melihat sosok tampan dengan tubuh atletis yang duduk di sampingnya.Kim Tae Ho tertawa geli melihat ekspresi menggemaskan dari Samiya. Dia membiarkannya seperti itu, tanpa mengucapkan sepatah kata pun.Tak lama, pria itu meraih tangan Samiya yang berada di atas pahanya. Dia menariknya ke arah bibir dan mengecupnya perlahan. Matanya mulai menjelajahi paras cantik istrinya yang masih dihiasi make-up.Ah, wajah Samiya terlihat begitu cantik dan sempurna di matanya.Deg!Seketika jantungnya berdebar ketika menyelami mata bulat indah berwarna cokelat terang milik istrinya.“Matamu begitu

    Last Updated : 2021-09-19

Latest chapter

  • Kita Bertemu di Korea   Kita Bertemu di Korea

    Satu tahun sudah Kim Tae Ho dan Samiya melalui indahnya masa-masa menjadi orang tua. Mereka tidak melewatkan sedikit pun perkembangan buah hati yang kini sudah berusia satu tahun. Suka duka dilewati bersama. Apalagi merawat bayi kembar, tidak mudah dijalani. Perlu tenaga ekstra untuk mengawasi perkembangan mereka.Meski kembar, Kim Ha Neul dan Kim Ha Na terlihat sedikit berbeda karena Ha Neul lebih mirip Samiya dengan mata bulat, hidung lancip yang diwarisi dari ayahnya dan senyum manis yang diwarisi dari ibunya.Sedangkan Ha Na lebih mirip Tae Ho dengan mata sipit, hidung lancip, dan senyum manis seperti ayahnya.Orang tua Samiya telah kembali ke kampung halaman. Sesekali mereka melakukan video call untuk melihat perkembangan cucu-cucu mereka yang setiap hari semakin menggemaskan.“Apakah kamu benar-benar menerima tawaran tahun lalu?” tanya Samiya sembari bermain dengan Ha Na.“Ya, aku tidak ingin mengecewakan penulisnya. Selain

  • Kita Bertemu di Korea   Welcome Twins Baby

    Samiya mengikuti instruksi yang diberikan dokter. Tae Ho menahan tubuh istrinya dengan tangan kanan dan menggenggam tangan Samiya dengan tangan kiri untuk memberikan tenaga ekstra kepadanya.Sampai di embusan napas ketiga, lahirlah seorang bayi berjenis kelamin laki-laki.“Selamat, anak pertama Anda seorang laki-laki.” Dokter tersenyum dan memberikan bayi itu ke perawat untuk dibersihkan.Beberapa menit kemudian, lahirlah bayi kedua berjenis kelamin perempuan.“Bayi kedua perempuan,” ucap dokter memandang Samiya dan Tae Ho.Tae Ho kemudian mengembuskan napas lega dan mengecup kening Samiya, sebagai tanda terima kasih, karena telah memberikan sepasang anak sekaligus. Dia tidak peduli dengan keringat yang membasahi kening istrinya.Setelah bayi mereka dibersihkan, Tae Ho bersiap untuk mengazankan dan mengikamahkan kedua buah hatinya. Pria itu berwudu terlebih dahulu. Setelah diazankan dan diikamahkan, kedua bayi dibawa

  • Kita Bertemu di Korea   Perjuangan Antara Hidup dan Mati

    Setelah memutuskan untuk beristirahat panjang dan fokus pada keluarga kecilnya, Tae Ho dan Samiya tetap berada di Seoul. Sesekali Mr. Park datang ke rumah itu untuk melihat keadaan mereka berdua. Kedua orang tua Kim Tae Ho juga datang berkunjung setiap bulan untuk melihat kondisi menantu mereka yang sedang hamil.Samiya tidak lagi tinggal di paviliun seperti sebelumnya. Dia sudah tinggal bersama dengan Kim Tae Ho di rumah utama, setelah pernikahan mereka diketahui banyak orang.Pada awalnya Tae Ho sering mendapat komentar kasar dari fans yang kecewa padanya di media sosial, tapi ia menghadapinya dengan sabar. Sifat sabar pria itulah yang membuat mereka berubah haluan dari semula menyerang menjadi mendukungnya. Mereka tidak sabar menunggu Tae Ho untuk kembali ke layar kaca lagi.Tidak sedikit juga dari para fans mengagumi Samiya. Mereka terpikat dengan kesederhanaan wanita itu. Setiap kali Tae Ho memposting foto kebersamaannya dengan istrinya me

  • Kita Bertemu di Korea   Bahagia Bersamamu

    Setelah memutuskan untuk beristirahat panjang dan fokus pada keluarga kecilnya, Tae Ho dan Samiya tetap berada di Seoul. Sesekali Mr. Park datang ke rumah itu untuk melihat keadaan mereka berdua. Kedua orang tua Kim Tae Ho juga datang berkunjung setiap bulan untuk melihat kondisi menantu mereka yang sedang hamil.Samiya tidak lagi tinggal di paviliun seperti sebelumnya. Dia sudah tinggal bersama dengan Kim Tae Ho di rumah utama, setelah pernikahan mereka diketahui banyak orang.Pada awalnya Tae Ho sering mendapat komentar kasar dari fans yang kecewa padanya di media sosial, tapi ia menghadapinya dengan sabar. Sifat sabar pria itulah yang membuat mereka berubah haluan dari semula menyerang menjadi mendukungnya. Mereka tidak sabar menunggu Tae Ho untuk kembali ke layar kaca lagi.Tidak sedikit juga dari para fans mengagumi Samiya. Mereka terpikat dengan kesederhanaan wanita itu. Setiap kali Tae Ho memposting foto kebersamaannya dengan istrinya me

  • Kita Bertemu di Korea   Kisah Cinta Samiya dan Kim Tae Ho

    “Anda berasal dari mana, Samiya-ssi?” tanya salah seorang wartawan.“Saya berasal dari Indonesia,” jawab Samiya singkat.“Apakah Anda sebelumnya seorang artis juga?” Pertanyaan konyol terlontar dari seorang wartawan yang terbius dengan kecantikan Samiya.Wanita itu tersenyum dan menggelengkan kepala.“Tidak, saya bukan artis.”“Bisa ceritakan bagaimana bisa Anda berada di Korea?” tanya yang lain.Samiya melihat ke arah Kim Tae Ho.Pria itu mengangguk dan menggenggam tangannya erat. Mengizinkan Samiya menceritakan semua perjalanan hidupnya.“Saya ke Korea dengan niat ingin bekerja. Saat itu kondisi keuangan keluarga saya tidak stabil. Jadi saya memutuskan untuk bekerja ke Korea.” Samiya menarik napas. “Tiga bulan bekerja, saya tidak mendapatkan ketenangan. Kemudian saya putuskan untuk berhenti bekerja.”“Apakah Anda sudah tahu bahwa

  • Kita Bertemu di Korea   The Truth

    Keesokan hari, kejadian saat di konferensi pers menjadi berita di mana-mana. Semua orang menjadi penasaran, seperti apa sosok Samiya. Seorang wanita hebat yang bisa membuat Kim Tae Ho jatuh cinta kepadanya dan siap mundur dari dunia hiburan. Terlebih selama berkarir di dunia entertainment, pria itu tidak pernah dekat dengan wanita manapun.Meski ada beberapa foto saat Tae Ho menggendong Samiya, tapi wajah Samiya tidak terlihat jelas.Reaksi fans pada saat itu beragam, ada yang kecewa, menangis histeris dan ada juga yang menunggu penjelasan dari sang aktor. Meski pria itu telah mengumumkannya tadi malam, tetap saja mereka ingin sang idola melakukan konferensi pers agar semuanya jelas. Selain itu mereka ingin melihat istri Tae Ho. Wanita seperti apa dia? Sehebat apa ia sehingga bisa menaklukkan hati seorang Kim Tae Ho?Setelah kembali dari Daegu, Kim Tae Ho dan Samiya beristirahat terlebih dahulu. Pria itu tidak melepaskan wanita itu sedetik pun dari geng

  • Kita Bertemu di Korea   Skandal

    Mr. Park segera mengambil alih mikrofon yang berada di depan Kim Tae Ho.“Maaf, sepertinya Tae Ho sedikit lelah. Jadi konsentrasinya berkurang.” Pria bertubuh tambun itu berusaha mengontrol emosinya.“Samiya? Siapa Samiya?” tanya seorang wartawan.Wartawan lainnya terlihat saling pandang satu sama lain. Mencoba menerka siapa Samiya. Tidak banyak yang tahu bahwa Samiya adalah asisten Kim Tae Ho, termasuk wartawan. Karena wanita itu sering berada di belakang layar dan tidak mau berada di depan kamera.“Apakah dia adalah asisten pribadi Anda?” tanya wartawan yang tahu dengan Samiya.Tae Ho kembali meraih mikrofon dan diarahkan tepat ke bibirnya.“Dia adalah istriku. Dulu dia adalah asistenku dan sekarang dia telah menjadi asisten seumur hidupku.” Tae Ho berhenti sejenak, kemudian menghela napas panjang.“Kami berdua saling mencintai. Dia begitu mencintaiku dengan tulus. Tanpa lelah Sa

  • Kita Bertemu di Korea   Pers Conference

    Hari konferensi pers pun tiba. Pagi hari sebelum konferensi pers diadakan, Kim Tae Ho pergi ke kantor manajemen. Rencananya sebelum konferensi pers dimulai, mereka akan diberikan pengarahan terlebih dahulu oleh tim kreatif dari label musik. Tujuannya agar jawaban yang mereka berikan sama.Pihak label musik tidak berani mengambil resiko jika media mengetahui hubungan mereka hanyalah setting-an belaka. Tim manajemen juga telah mengatur pakaian yang akan mereka gunakan saat konferensi pers nanti. Pakaian dirancang sedemikian rupa, agar mereka terlihat seperti pasangan sungguhan.“Ingat, kalian berdua harus mengatakan sesuai dengan yang diarahkan tadi. Jangan sampai melakukan kesalahan, karena bisa berakibat fatal,” ujar salah satu Tim Kreatif.Choi In Hyeong segera menganggukkan kepala.“Tae Ho-ssi, apakah Anda sudah paham dengan apa yang kujelaskan tadi?” tanya seorang dari tim kreatif.Kim Tae Ho hanya memberikan seb

  • Kita Bertemu di Korea   Gimmick

    Sejak menghadiri malam penyerahan awards waktu itu, berita tentang hubungan Tae Ho dengan In Hyeong mulai beredar. Hampir di semua headline berita media cetak, online, dan televisi mempertanyakan kebenaran berita itu.Keesokan harinya, Kim Tae Ho dan Mr. Park mengadakan pertemuan dengan Choi In Hyeong juga managernya di sebuah restoran saat makan malam. Mereka berempat berada di sebuah ruangan khusus tamu VIP yang hanya terdapat sebuah meja berukuran besar dengan empat buah kursi tersusun di masing-masing sisi. Sebuah kaca transparan membatasi ruangan itu, sehingga masih terlihat jelas dari arah luar ruangan.Kim Tae Ho duduk berdampingan dengan Manajer Park, sedangkan Choi In Hyeong dan manajernya duduk di depan mereka. Mereka membahas tentang konsep lagu duet yang akan dibawakan kedua artis yang sedang naik daun itu.Selain memiliki paras yang cantik, Choi In Hyeong juga memiliki kemampuan olah vokal yang luar biasa. Suara lembut dan tinggi miliknya t

DMCA.com Protection Status