Beranda / Fantasi / Kiss for Prince Kouza / 31. Selamat Tinggal

Share

31. Selamat Tinggal

Penulis: Jasmine
last update Terakhir Diperbarui: 2021-09-30 23:59:39

Kouza yang telah terbebas dari mantra pembeku, bergegas menghampiri Myan.

Merengkuh kekasihnya ke dalam pelukannya.

Disampingnya tergeletak Roun yang tak berdaya. Roun pun tampak tak sadarkan diri.

Berbeda dengan Kouza yang menerima kekuatan healing dari Mera selama Myan menarik semua roh, Kouza tampak lebih bertenaga dan dapat bergerak biasa.

Kouza dan Roun kini sama-sama telah menjadi manusia biasa. Normal.

Baik Roh Murni, maupun Makhluk Malam tak lagi mengambil alih tubuh mereka. Myan telah membebaskan keduanya. Membawanya dan memerangkapnya ke dalam tubuhnya sendiri.

"Myan...." panggil Kouza perlahan.

Myan terkulai lemas, tidak bergerak sedikit pun. Kouza mulai menatap cemas mata Myan yang terpejam.

Tak ingin berprasangka buruk, Kouza mengelus pipi Myan perlahan. Membelai lembut wajahnya.

Myan yang tak sadarkan diri masih tidak merespon panggilan Kouza. Matanya yang terpejam tidak menunjukkan reaksi apa pun.

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (1)
goodnovel comment avatar
Falea
kog gini ........
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

  • Kiss for Prince Kouza   32. Terbangun

    Kedamaian yang menenangkan ... aroma samar familier yang merasuk perlahan, mulai membangkitkan sensitivitas indra penciuman yang semakin menguat ... Suara yang monoton, teratur dari berbagai macam alat modern yang begitu umum, terdengar silih berganti, sayup, saling mengisi dan mulai berirama ... Monitor ... Ventilator ... Air Conditioner ... Jam dinding ... Suara sepatu bertumit ... Dering telepon ... Sentakan pintu kamar yang terbuka, menjadi titik balik kesadaran yang tiba-tiba terbangkitkan. Seketika itu juga, detik itu juga, seluruh indra serempak saling bersinkronisasi, seperti berkumpul pada satu titik cahaya. Hingga akhirnya ... Sepasang mata terbuka. "Oh Ya Tuhan! ... Ma ... Marry ... Oh Marry!! ... cepatlah! Telepon Dokter Raymond sekarang juga...! Pasien Myana Frederica Jones telah membuka matanya ...! Hubungi keluarganya juga ... cepat!" Seorang perawat yang sedang bertugas memeriksa

    Terakhir Diperbarui : 2021-10-04
  • Kiss for Prince Kouza   33. Devon Green Carlisle

    Devon Green Carlisle Sekali lagi Myan membaca nama pasien yang tertera pada papan informasi. Menatap lekat-lekat lelaki yang terbaring di atas ranjang dengan alat bantu ventilator yang terpasang pada hidung dan mulutnya. Tangan kiri Myan yang bebas bergetar saat mencoba menyentuh lengan lelaki itu. Myan memejamkan matanya sesaat. Menahan bibirnya yang ikut bergetar. Dikuatkannya dirinya, melawan serangan jantung yang seolah sedang memburunya. Myan menelan ludahnya beberapa kali. Tenggorokan yang kering dan terasa tercekat, menjadi tanda bahwa ia berusaha mati-matian untuk menekan perasaannya. Belum sampai ia menyentuhnya, kakinya tiba-tiba melemas, tubuhnya serasa ringan dan tak berdaya. Myan ambruk di atas lantai yang dingin. Stevie yang terkejut segera menghampirinya. "Myan ... tenanglah ... apa yang terjadi?" Stevie menopang lembut tubuh Myan yang tampak lemas. Stevie menatap sahabatnya itu dengan cemas. Pasalnya setengah jam ya

    Terakhir Diperbarui : 2021-10-05
  • Kiss for Prince Kouza   34. Tersadar

    Myan meletakkan gelas berisi air minumnya di atas meja di samping ranjangnya, sebagai tanda berakhirnya makan paginya kali ini. Perawat jaga telah memeriksa dan melaporkan kondisinya hari ini. Jika semua tetap berjalan baik dan normal, dirinya diperbolehkan untuk kembali ke rumah keesokan harinya. "Berita yang bagus bukan, Sayang?" Milia ibunya menyambut berita tersebut dengan gembira. "Ya Ma ..." Myan tersenyum melihat wajah bahagia Milia. "Morning, Girl...!" Stevie dan July tiba-tiba menyeruak masuk membawa bingkisan pada masing-masing tangan mereka. "Kalian ingin membuat berat badanku bertambah ya ...?" Myan sedikit membelalakkan matanya ketika melihat kedua sahabatnya meletakkan beberapa bingkisan yang mereka bawa di atas meja. "Tak masalah ... yang penting kau cepat pulih." "Kalian mengobrollah ... Mama akan ke bagian administrasi dulu, Sayang ..." Myan mengangguk, kembali menatap kedua sahaba

    Terakhir Diperbarui : 2021-10-11
  • Kiss for Prince Kouza   35. Menanti Jawaban

    Keheningan kembali menyelimuti mereka. Devon dan Myan saling tatap dengan sorot mata yang begitu dalam. Jantung Myan berdegup begitu kencang menanti jawaban Devon. Setiap detik dalam keheningan membuatnya begitu gugup. Perasaan tersebut mengirimkan sinyal kuat di dasar hatinya. Seolah tak mampu lagi menunggu, Myan mendekat ke arah Devon. Myan menatap lengan kuat yang kokoh milik Devon yang bebas dari gips. Perlahan jemarinya mulai terangkat. Myan tergerak untuk meraih tangan itu. Selanjutnya, tanpa sadar jemarinya telah mendarat di atas punggung tangan Devon. Sejenak mereka sedikit tersentak. Saat kulit mereka saling bersentuhan, aliran listrik seolah menghubungkan keduanya dan seolah memberi sengatan kecil yang mengejutkan. Sontak, pandangan mereka saling bertemu kembali. Mata Myan sedikit bergetar, bibir kecilnya sedikit terbuka seperti hendak mengucapkan sesuatu. Bersamaan dengan itu, seketika pintu kamar pun terbuka ...

    Terakhir Diperbarui : 2021-10-12
  • Kiss for Prince Kouza   36. Selamat Tinggal Devon

    Myan dan Milia berencana untuk berkunjung ke kamar Devon sebelum kepergian mereka dari rumah sakit. Dengan sedikit gugup Myan mengetuk perlahan pintu kamar Devon. Pintu terbuka beberapa saat setelah dirinya menunggu. Ternyata Greg yang menyambut mereka begitu pintu terbuka. "Halo Tuan, selamat pagi," sapa Myan. "Selamat pagi, panggil Greg saja, Manis," balas Greg kembali mengingatkan. Myan tersenyum oleh keramahan Greg. "Halo selamat pagi, perkenalkan aku Milia, ibu dari Myan" Milia turut memperkenalkan diri. Greg tersenyum cerah pada Milia yang berada di belakang kursi roda untuk membantu Myan, putrinya bergerak. "Selamat pagi, aku Greg ayah dari Devon. Mari silakan masuk untuk kalian para wanita cantik." Lagi-lagi Greg melontarkan pujian ramahnya untuk kedua tamunya yang pagi ini berkunjung. Milia mendorong kursi roda Myan untuk masuk. Mendekatkan putrinya ke arah ranjang Devon. Ia kemudian menyerahkan bingkisan yang berada d

    Terakhir Diperbarui : 2021-10-15
  • Kiss for Prince Kouza   37. Pemulihan

    Sudah sejak tiga bulan yang lalu sejak dirinya meninggalkan rumah sakit. Kini Myan hampir pulih sepenuhnya dari semua luka-luka yang dialaminya. Termasuk patah tulangnya.Setelah meninggalkan rumah sakit, Myan memutuskan untuk tinggal bersama bibinya yang bernama Marrie, yang memiliki usaha perkebunan, peternakan dan penginapan yang nyaman yang jauh dari hiruk-pikuk dan kebisingan kota. Di daerah tenang New South Wales, Myan merasa dapat bernapas dengan lega dan bisa memulihkan dirinya dengan cepat.Sehari setelah dirinya meninggalkan rumah sakit, Myan dengan bantuan Milia membuat surat pengunduran diri dari pekerjaannya di Shine Advertising.Setelah pilu yang ia curahkan ke hadapan Milia, Myan merasa lega. Setidaknya bebannya sedikit berkurang dan Milia dengan penuh pengertian dan kesabarannya selalu memberikan jawaban-jawaban yang menenangkan jiwanya.Entah pengalaman

    Terakhir Diperbarui : 2021-10-20
  • Kiss for Prince Kouza   38. Bantuan Valerie

    ___Sehari sebelumnya___ Devon meletakkan garpunya dengan lesu, tak ingin lagi melanjutkan sarapannya setelah terapi fisiknya berakhir tadi. Ia kembali menatap ponselnya sembari mengamati sebuah foto yang amat dikaguminya. Foto seorang gadis cantik dengan senyum secerah mentari, dengan rambut halus yang terurai lembut sedang menggenggam sebuah gelas kopi disalah satu tangannya, sementara tangan yang lain menggenggam buku kecil. Ia tampak paling bercahaya diantara gadis-gadis yang lain yang berada di sebelahnya. "Kau tak menghabiskan makananmu lagi?" teguran dari Valerie membuyarkan lamunannya. Buru-buru ia matikan ponselnya. Valerie mengambil tempat duduk di seberangnya. "Yah ... aku sudah kenyang," "Bagaimana fisioterapimu hari ini?" "Bagus ..." jawab Devon. "Kau memang tampak membaik. Apa kau akan memutuskan untuk kembali bekerja setelah kau bisa berjalan sendiri seperti sekarang?" "Entahlah ..." Valerie menghe

    Terakhir Diperbarui : 2021-10-21
  • Kiss for Prince Kouza   39. Menemukanmu

    "Hai ..." sapa Devon lembut dengan senyum penuh makna. Dipandangnya Myan lekat-lekat. Gadis yang sebelumnya ia kejar seperti orang kehilangan akal, akhirnya dapat ia temukan. Devon begitu lega melihat gadis itu. Jika beberapa bulan yang lalu merupakan siksaan berat baginya, sekarang ia merasa seolah telah menemukan rumah yang nyaman saat menatap mata gadis itu. Myan yang tertempa sinar matahari tampak begitu menyilaukan di mata Devon. Rambutnya yang ia jalin menjadi satu, menyisakan anak rambut yang halus yang saling berterbangan di kanan kiri pelipisnya ketika angin berhembus melewatinya. Aroma bunga dan manis yang samar dapat Devon rasakan saat dirinya berada di dekat gadis itu. "Bagaimana kau ... bisa mengetahui keberadaanku di sini?" Myan bergetar menatap Devon yang berada tak jauh darinya. Jantungnya seolah berhenti mendapati Devon di sana. Myan mengerjap sekali lagi untuk memastikan penglihatannya. Devon yang masih berdiri di tem

    Terakhir Diperbarui : 2021-10-25

Bab terbaru

  • Kiss for Prince Kouza   57. Penutup

    Lima bulan kemudian ... "Bagus ... lihatlah sekarang aku tampak begitu aneh saat difoto!" Valerie tampak kesal mengamati foto-foto yang baru saja diambilnya dari ponselnya. "Menurutku tak ada yang aneh, kau tampak menawan, Sayang," Jordan mengusap lembut pucuk kepala istrinya tersebut. Valerie kembali cemberut, ia mengusap perutnya yang sudah tampak membesar. "Aku tampak seperti sedang mengantungi bola" keluhnya lagi. "Bukan bola, tapi anak kita ... anak cantik kita yang akan mempesona sepertimu." jawab Jordan menenangkan. "Tak ada yang buruk dengan itu, setiap wanita yang sedang mengandung pasti akan mengalami perubahan bentuk tubuh," Milia ikut menengahi. "Aku iri denganmu, mengapa hanya perutmu saja yang berubah, tapi tidak dengan badanmu?" Valerie merujuk pada Myan yang sedang duduk berhadapan dengannya di samping Devon. Myan tersenyum menanggapi ucapan Valerie, "Mungkin karena kandunganku masih belum begitu besar dan masih

  • Kiss for Prince Kouza   56. Pelepasan Hasrat

    Devon membopong Myan memasuki kediamannya yang telah rapi dan bersih. Sejak pemulihan kecelakaannya kemarin, ia belum pernah menginjakkan kaki lagi ke tempatnya sendiri. "Pelan-pelan Sayang, kau seperti banteng yang siap menerjang tanpa ampun. Turunkan aku, aku bisa jalan sendiri!" Myan tersenyum geli sambil memukul ringan bahu suaminya. "Jangan menyuruhku untuk bergerak perlahan, kakimu terlalu kecil untuk mengikuti langkahku ... lagipula aku tak ingin membuat kaki mungilmu itu kelelahan sebelum aku melakukan apa-apa." Myan tergelak, ia mendekap leher Devon dengan lebih erat. "Kalau begitu, cepatlah ..." bisiknya menggoda suaminya. Mengirimkan sinyal untuk segera melepaskan hasrat mereka. Seperti dikomando, Devon membuat langkahnya dua kali lebih cepat dari sebelumnya. Ia menerobos pintu masuk setelah membuka kuncinya. Menendang daun pintu begitu saja dengan kakinya dan segera menghujani Myan dengan ciuman lembut begitu mereka masuk ke dalam tempatny

  • Kiss for Prince Kouza   55. Godaan Manis

    "Hentikan Devon, masih ada yang harus aku lakukan," Myan berusaha melepaskan diri dari cumbuan suaminya yang berbadan kekar itu. "Apakah ada yang lebih penting selain menghabiskan waktu dengan suamimu ini, Nyonya Devon?" Devon bergumam sembari mengecup bibir dan leher Myan secara bergantian. Myan sedikit menggeliat kegelian, "Kita akan punya banyak waktu nanti, beri aku waktu beberapa menit saja, oke?" balas Myan lagi. "Ck...! Aku sudah menunggu selama hampir 4 minggu untuk dapat memilikimu dan sekarang kau memintaku untuk menunggu lagi?" erang Devon tersiksa. "Tenang , Sayang ... kau dapat memilikiku semaumu setelah ini, berikan gelangmu." Myan melepaskan gelang dari pergelangan tangan Devon dan melakukan hal yang sama dengan miliknya sendiri. "Apa yang akan kau lakukan, Sayang? Berhentilah menyibukkan dirimu sendiri." Devon memeluk Myan dengan manja. "Aku akan menemui Lilian. Hanya sebentar saja, beri aku waktu sepuluh menit ya,"

  • Kiss for Prince Kouza   54. Pernikahan

    Suasana riuh menghiasi tempat acara pernikahan yang akan berlangsung siang ini. Milia dan Myan tengah sibuk bersiap untuk acara yang akan digelar dengan sederhana dan tertutup. Staf pernikahan yang bertugas mempersiapkan mereka berias dan berganti gaun, telah selesai membantu pengantin dan ibunya. Myan dan Milia tampak menakjubkan dengan gaunnya masing-masing. "Oh ya Tuhan ... kau menakjubkan!" July dan Stevie memasuki ruangan tempat pengantin wanita bersiap. Mereka begitu takjub dengan gaun dan riasan yang Myan pakai. Myan tampak sangat bersinar dalam baju pernikahannya. Sudah semenjak 4 minggu yang lalu Myan mengumumkan acara pernikahannya kepada kedua sahabatnya, dan dengan histeris mereka menerima kabar gembira itu. Mereka turut berbahagia saat mengetahui Myan akan menikah dengan pria yang dicintainya. "Jadi ... akhirnya ia ternyata memang benar-benar suamimu ya," ledek Stevie pada Myan. Myan tertawa, "Sudah kubilang sebelumnya bukan, Devo

  • Kiss for Prince Kouza   53. Perselisihan

    Jordan menyesap kembali minumannya dengan tenang sambil memperhatikan ponselnya yang tergeletak di sebelah hidangan manis yang sudah ia pesan beberapa menit sebelumnya. Malam ini ia akan berkencan. Ia mengenakan jeans kasual dipadukan dengan sweater rajut putih tulang miliknya yang sepasang dengan milik Valerie. Dan ia sedang menanti Valerie di sebuah kafe. Selang beberapa menit kemudian, seorang wanita ramping muncul dengan sweater rajut yang sama dengan miliknya. Ia berhenti sejenak di ambang pintu masuk untuk mencari teman kencannya. Valerie tersenyum cerah saat dilihatnya Jordan telah menunggunya di salah satu meja kafe. Ia melambaikan tangan sejenak dengan ceria, kemudian mulai berjalan menghampiri meja milik Jordan. Rambut keemasan halus Valerie bergerak-gerak ringan seiring dengan langkah kakinya yang mantap menyongsong Jordan. Ia sedikit tersipu saat terpaku menatap Jordan, pria yang sedang menantinya itu. Valerie tersenyum manis disetiap langkahnya saat ia m

  • Kiss for Prince Kouza   52. Makan Malam

    "Apa yang harus aku katakan?" Myan berjalan mondar-mandir dalam kamar Devon dengan raut cemas. "Katakan saja yang sebenarnya ..." Devon menjawab Myan dengan sabar. "Ma ... aku sudah menikah dan sudah menjadi istri Devon sekarang. Hanya dalam waktu satu hari? Hah ... bisakah kau bayangkan betapa terkejutnya mamaku nanti?" "Oh, ini semua salahmu Devon! Tidak hanya di dunia mimpi mau pun kenyataan, kau selalu bertindak semaumu ..." keluh Myan cemas. Devon menarik lengan Myan, mendudukkannya dipangkuannya sendiri. "Bisakah kau berhenti? Kau membuatku pusing ... hentikan kecemasanmu sekarang juga, tak ada yang perlu kau khawatirkan, Sayang." "Aku akan mengantarmu pulang nanti. Aku akan menghadap mamamu, meminta izin agar diperbolehkan memiliki putri satu-satunya. Walau secara teknis aku sudah memilikinya," Devon tersenyum jahil. "Hm ... sekarang, apa kau sudah bisa tenang?" tanya Devon sambil tersenyum dengan ceria. "Bagaimana dengan ayahmu

  • Kiss for Prince Kouza   51. Lamaran

    Myan melangkahkan kaki keluar dari gedung sendirian setelah semua pembicaraan panjang mengenai acara resepsi, gaun, makanan dan segala macam pernak-pernik tentang pernikahan selesai Devon bicarakan dengan Laura. Myan tak mengerti mengapa Devon melakukan ini. Bahkan ia menyebutnya istri dan menjelaskan bahwa mereka telah menikah. Jelas Myan akan menuntut penjelasan atas semua aksi Devon ini. "Apa kau kesal padaku ...?" Devon yang ia kira masih berada di dalam ternyata telah menghampirinya. Myan kemudian memutuskan untuk duduk di salah satu kursi taman yang bernaungkan pohon rindang. Myan tak menjawab pertanyaan Devon. Ia sedikit memalingkan wajahnya untuk menghindari tatapan menyelidik dari pria itu. "Terima kasih kau tidak menamparku atau meninggalkanku di sana sendirian sementara aku mungkin dapat menanggung malu," ucap Devon sambil duduk di samping Myan yang masih berwajah masam. Myan menghembuskan napasnya perlahan seolah ingin membua

  • Kiss for Prince Kouza   50. Surprise

    Milia menatap kedua anaknya dengan tatapan menyelidik. Baik Jordan mau pun Myan hanya menatap ponselnya masing-masing tanpa menyentuh sedikit pun hidangan yang telah tersaji di hadapan mereka. "Apa perut kalian akan terisi sendiri hanya dengan menatap ponsel?" tanyanya. Jordan dan Myan segera meletakkan ponsel mereka. Mereka tahu betul nada suara Milia saat merasa kesal. "Aku hanya mengecek pekerjaanku saja," jawab Myan kemudian melahap sepotong pancake manis di hadapannya. "Aku juga." Jordan melakukan hal yang sama. Hanya beberapa suap saja sampai Jordan dan Myan kembali sibuk dengan ponsel mereka masing-masing. Mereka tampak terlalu larut untuk mengetik dan kembali fokus untuk membalas beberapa pesan yang masuk. Milia menghela napas panjang. Kedua anaknya sekarang dimatanya tampak begitu mencurigakan. Jika mereka tadi begitu tegang dengan ponsel masing-masing, kini mereka berdua terlihat cerah saat membalas beberapa pesan-pesan yang

  • Kiss for Prince Kouza   49. Siang yang Panjang

    Valerie mengikat jubah mandinya erat-erat sebelum ia keluar dari kamar mandi. Saat itu dilihatnya Jordan sedang bercermin dan telah mengenakan kemeja yang Valerie pesan dari Rebecca sebelumnya. "Cocok untukmu, ukurannya sangat pas bukan?" komentar Valerie saat mengamati Jordan dengan baju barunya. "Benar ... kau memilih ukuran yang tepat dan ..." ucapan Jordan seketika menggantung di udara saat ia menatap Valerie dengan jubah mandinya dan wajah polosnya tanpa make up. Jordan membeku di tempat. Ia menelan ludahnya. Tak menyangka Valerie bisa tampak begitu berbeda ketika tak mengenakan riasan apa pun. Ia tampak segar, muda, polos, cantik dan juga tampak sangat menggoda dalam balutan jubah mandinya ... "Aku bisa memperkirakan ukuran baju seseorang hanya dengan melihatnya. Itu pekerjaanku sehari-hari, dan juga salah satu keahlianku ..." ucapnya. Valerie dengan tenang menghampiri kotak baju miliknya sendiri untuk memeriksa isinya. Ia sesekali menge

DMCA.com Protection Status