Clara langsung masuk ke ruangan. Sementara Bella ke pantry melihat siapa yang sudah datang ternyata ada Faris disana. Bella menuju meja Kasir dan mulai merapikannya.
"Ish Shinta jorok banget sih bekas makannya berantakan gini!" gerutu Bella kesal.
Clara keluar langsung menegur Bella yang sedang ngedumel sendiri.
"Lo kenapa ngomel-ngomel gak jelas gitu!" tegur Clara.
"Biasa lah Shinta kalau bekas makannya geletak aja jorok mana udah disemutin lagi!" sungut Bella kesal.
"Ya udah bersihin aja sih tar kalau ada orangnya baru lo tegur dia!" usul Clara.
"Pasti lah bos qu kebiasaan dia mah!" seru Bella.
"Bella keluar yuk cari makanan iseng gue!" ajak Bella.
"Oke yuk."
Clara dan Bella keluar cari makanan. Alex telah sampai di kantor namun tidak biasanya Rianti belum datang. Alya datang berkunjung ke kantor Alex dengan Kipli dan Aji.
"Loh masih sepi Anti mana tumben belum datang!" gumam Alex segera membuka pintu ruangannya
"Gue percaya kok Dimas tenang aja yang jadi pertanyaan gue sekarang Herman pergi begitu aja setelah dia menghasut Kevin agar lo bawa Clara di hadapannya itu yang Herman bilang sama gue Lex!" cicit Alya."Apaaa jadi Herman udah berniat menghancurkan gue lewat Clara!" hardik Alex marah."Kenapa lo gak bilang sama Alex Al?" tanya Anwar tiba-tiba."Belum sempat gue bilang ke Alex dia udah pergi jemput Clara lo ingat gak, gue telpon lo kalau gue suruh buntutin Alex Dim itu karena Herman ingin jebak Alex!" terang Alya."Iya Al gue langsung cari Alex saat itu juga dan akhirnya seperti ini Kevin tewas!""Herman selalu iri dan cemburu sama lo Lex, karena dia suka sama gue, makanya dia berusaha menghancurkan lo dan menghasut Kevin agar lo di singkirkan!" cetus Alya."Kenapa lo gak pernah bilang sama gue Al," timpal Alex."Gue terlambat mengetahuinya Lex maaf jadi membuat lo selalu punya pikiran jahat sama gue!" terang Alya men
Mendengar kabar kalau Rianti di lamar Dimas membuat Clara dan Bella cukup terkejut dan kaget. "Lo tau dari mana Bella kalau Anti di lamar sama Dimas?" tanya Clara penasaran. "Dari Anti sendiri Cla, masa gue hoax sih!" sahut Bella tersenyum kecil. "Bella coba chat Anti lagi bener gak?" selidik Clara kurang yakin. "Iya-iya bos, gue coba hubungi yah!" [Assalamualaikum Anti lo lagi sibuk gak] [Walaikum salam gue lagi ngerapihkan berkas-berkas yang akan dibawa buat meeting nanti Bell ada apa yah] [Oh gitu gak Clara cuma mau mastiin kamu bener kan mau di lamar sama Dimas] [Iya Bella tenang aja nanti gue kabarin kapannya yang pasti kalian berdua gue undang apa lagi Naura pasti gue kabarin] [Oke gue tunggu kabar lo yah Anti] [Siip] "Tuh lo baca sendiri chat dari Anti, tar dia kabarin kita kapannya!" seru Bella. "Ya udah lah gue mau nerusin kerjaan gue dulu tar lo ke ruangan gue yah ada yang
[Oke bye, suruh bang Alex chat gue Anti] [Siap bos cantik] Alex, Dimas dan Anwar keluar dari lift menuju ruangan Alex. Dimas berhenti di depan meja Rianti. "Sayang udah sana sholat keburu habis waktunya!" seru Dimas. "Iya aku sholat dulu yah mas kamu jaga di sini dulu oh iya tolong bilangin bos Alex kata Clara chat dia gitu, aku pergi dulu yah mas, bye!" pamit Rianti. "Iya mas bilangin tar sama mas ke bos Alex, kamu hati-hati yah!" seru Dimas. "Iya mas." "Bos katanya Anti tadi bos suruh chat Clara!" seru Dimas. "Oh baik lah!" sahut Alex langsung menyambar ponselnya. [Kenapa sayang tadi katanya Dimas kamu minta di chat] [Abang udah selesai sholat yah] [Iya kenapa Clara] [Hmm, gak jadi deh tar sore aja Abang jadi kan jemput aku] [Ya jadi dong sayang emang kenapa] [Tadi mami chat aku dia pengen banget ketemu sama kamu] [Yah boleh dong kapan] [Abang bisanya kap
"Ternyata Clara itu gadis yang baik yah!" sahut Alex. "Iya dong bang kalau sakit gak mungkin kerja lah!" sindir Bella sinis. "Ya iya lah Bella," sahut Alex terkekeh. "Bang gue duluan yah udah malam juga lo gak apa-apa kan gue tinggal sendiri!" pamit Bella terpaksa. "Oh lo mau pamit ya udah hati-hati yah dijalan!" sahut Alex santai. "Iya bang makasih maaf yah Bella tinggal bukan gak mau nemani nih, Assalamualaikum!" pamit Bella riang. "Iya Bella Abang ngerti," cicit Alex tersenyum. Setelah Bella pamit dengan Alex ia masuk hendak pamit sama Clara sang bos. "Cla gue pamit yah mau pulang lo gak apa-apa kan gue tinggal besok pagi gue jemput yah bos qu!" ungkap Bella. "Lo mau pulang baru jam berapa Bella gak bareng aja!" ajak Clara. "Mau bareng gimana lo kan naik mobil sama bang Alex sedangkan gue naik motor kalau gue bareng besok kita naik apa Clara?" sungut Bella kesal. "Iya juga sih ya udah sana kal
"Tapi Al apa salahnya kita nimbrung kan Alex teman kita juga!" ledek Herman membuat Alya muak. "Herman cukup Ayuk kita pulang gak usah ganggu mereka!" hardik Alya. "Hai Clara apa kabar cantik!" sapa Herman basa basi, Alex berdiri menarik kerah baju Herman marah. "Udah bang jangan, bikin keributan disini malu!" bisik Clara meredakan amarah Alex. "Alya tolong bawa ba***gan itu pergi sekarang atau dia mau mati ditangan gue!" hardik Alex marah. "Herman Ayuk kita pergi!" bisik Alya menarik tangan Herman agar menjauh dari Alex. "Awas yah lo Lex gue habisin lo!" maki Herman yang telah keluar dari restoran. "Maafin abang yah sayang membuat kamu takut sama Abang!" bisik Alex mesra. Semua mata melihat ke arah Alex dan Clara yang telah membuat gaduh restoran ini. Alex menenangi Clara yang masih gemetar. "Tenang sayang udah aman kamu yang tenang yah, mba tolong minta air putih yah!" pinta Alex. Clara meminum a
Clara bangun pukul 04.00 pagi ia kaget kenapa bisa ada di kamarnya sedangkan seingatnya ia berada di mobil bersama Alex. Di lihatnya jam yang bertengger di dinding dan tak percaya. Clara bangkit dari tempat tidur ingin ke kamar mandi karena sudah tidak tahan. Naomi sedang sholat tahajud saat Clara mencari maminya. "Mi...mami...mi.. udah bangun belum mi!" teriak Clara mencari Naomi sang mami. "Ups, ternyata mami lagi sholat kirain belum bangun!" gumam Clara malu. "Ada apa sih kak teriak-teriak aja untung ayahmu gak bangun gara-gara keberisikan kamu!" sahut Naomi kesal. Nayla tengak tengok takut ada Handoko dan Nino dengar percakapannya dengan Naomi sang mami. "Kenapa kamu tengak tengok kaya maling aja!" sindir Naomi terkekeh. "Mi, kakak mau nanya semalam yang pindahin kakak ke kasur siapa?" tanya Clara garuk-garuk kepala yang gak gatel. &nb
Pagi ini Bella sengaja menjemput Clara di rumahnya. Namun Clara tidak secerah biasanya seperti ada masalah. "Assalamualaikum," sapa Bella. "Walaikum salam yuk Bella kita berangkat lansung!" titah Clara. "Loh lo kenapa kok kayanya sedih gitu mukanya Tante Naomi kok gak kelihatan biasanya nonggol?" tanya Bella banyak pertanyaan. "Nyokap gue lagi di dapur Bell gak usah lah gue buru-buru!" sahut Clara masam. "Iya tapi gue harus pamit sama mami lo Cla, sebentar ah!" seru Bella langsung kabur ke dapur menemui Naomi. "Assalamualaikum mi," sapa Bella. "Walaikum salam eh Bella mau jemput Clara yah?" tanya Naomi. "Iya mi, Clara kenapa kok kayanya cemberut aja kaya ada masalah gitu mi!" bisik Bella ingin tau. "Masa sih padahal tadi biasa aja atau kamu kena prank kalo Bella!" seru Naomi santai. "Ah mami ini beneran!" "Iya beneran kamu tanya sama si kakak aja sih Bella!" sungut Naomi. "Bella katanya m
Hari ini Clara menyibuk kan diri agar tidak ingat hal-hal yang tidak ia inginkan. Bila ingat hari ini Alex akan bertemu dengan Alya betapa sedihnya ia. Namun ia sadar kalau ia bukan lah prioritas utama bagi Alex. Bip bip bip! Suara ponsel Clara berbunyi ada satu pesan chat masuk di ponselnya. [Mba Clara lagi apa] [Aku lagi sibuk tepatnya sih menyibukkan diri kenapa Anti] [Gak mau sedikit curhat aja boleh] [Hmm, ya udah ngomong aja gak apa-apa Anti] [Aku bete mba Clara masalah Alya aku tuh yah gak suka banget sama dia habis belagu sombong kalau ke sini aja ketua mulu gak pernah ramah sok cantik banget jauh lah sama mba Clara yang cantik dan imut] [Dih bisa aja Anti] [Beneran mba aku yah gak suka lihat Alya tapi mau gimana lagi apa lagi tar malam mas Dimas ku mau ma
[Ya sudah kamu tidur udah malam jangan lupa berdoa minta sama Allah agar masalah kita cepet selsai][Itu mah pasti bang tanpa Abang suruh pun Clara berdoa agar kita bisa bersatu dan mengikat tali cinta kita, ini sebenarnya yang Clara takutin makanya selalu nunda-nunda pernikahan kita bang][Iya sudah Abang ngerti kok][Abang besok ke Cafe yah aku kangen tau sama Abang Naura sama Damar juga besok mau ke Cafe ada yang mau di omongin juga masalah bisnis Cafe yang akan di kelola oleh Bella. Abang datang yah jangan sampai engga][Insha Allah Abang datang ke Cafe soalnya Abang juga kangen sama kamu cantik][Nah gitu dong sampai ketemu besok yah sayang, Assalamualaikum tidur jangan lupa mimpiin aku yah bang][Walaikum salam pasti dong sayang]"Alhamdulillah lega gue bisa tidur dengan nyenyak malam ini walau pun hanya chat mesra saja tapi sudah m
Sore ini Naura dan Damar berkunjung ke rumah Clara. Clara senang karena dapat bertemu dengan Naura sahabatnya itu."Assalamualaikum," sapa Naura begitu turun dari mobil sedangkan Damar sedang memarkirkan mobilnya."Walaikum salam eh Naura kamu datang masuk sayang!" sahut Naomi."Makasih mi, Claranya ada mi?" tanya Naura."Ada dong sayang di kamarnya sebentar yah mami panggilkan dulu kamu duduk dulu yah.""Iya mi makasih!" sahut Naura sembari menunggu Damar untuk masuk.Tok tok tok!"Sayang ada tamu di depan kamu keluar dong sayang!" titah Naomi melihat Clara yang sedang asyik dengan laptopnya walau pun gak ke Cafe tetap harus kerja dari rumah."Siapa mi yang datang?" tanya Clara sambil terus matanya ke arah laptop."Naura sama Damar sayang mereka sengaja datang mau jenguk kamu, keluar gih bi
"Hmm, makasih yah Dim.""Iya sabar yah bos. Takutnya kalau lo ke rumah Clara malah bikin Handoko tambah marah biarin aja dulu. Kasih waktu buat Clara menyelesaikan urusan sama bokapnya itu.""Ya udah semangat gak usah di pikirin. Tadi Anti titip pesan sama gue kan jam 11.00 ada meeting sama pak Bobi di Rasuna Said mau ke sana gak?""Hmm, kalau masalah kerjaan gue gak boleh gegabah harus datang. Bilangin sama Anti kita kesana.""Siap bos qu."Dimas keluar menemui Rianti di ruangannya. Dimas membelai rambut hitam Rianti yang panjang."Sayang kata bos Alex kita meeting ke sana terus kabarin pak Bobi kalau kita ke sana.""Oke mas qu sayang.""Dimas kok ada disini bukan ke ruangan bos Alex malah pacaran lo.""Iri bilang bos.""Bodo amat."Teguh datang dengan me
kamarnya.Kini Handoko seorang diri di meja makan. Ia melamun merenungi kegagalannya sebagai seorang ayah yang tak bertanggung jawab atas utang-utangnya."Maafkan ayah Clara!" batin Handoko lirih.Handoko langsung pergi tanpa pamit kepada Naomi sang istri. Clara masih menangis di kamarnya. Naomi menenangkan Clara yang terus saja menangisi nasibnya."Kak udah dong jangan nangis lagi. Mami kan jadi ikutan sedih kalau kamu nangis terus.""Mi, aku harus bagaimana lagi ayah gak ngerestui hubungan aku sama bang Alex. Aku cinta mi sama dia. Aku gak mau pisah sama dia mi!" ratap Clara pilu."Iya mami tau sayang, udah gak usah di tangisi lagi yah. Pokonya mami janji akan belain kamu di depan ayah.""Mami dukung aku kan mi?""Pasti lah mami dukung kamu. Sampai kapan pun mami akan selalu ada buat kamu ka."*
"Tapi sayang tak satu pun cewek yang Sudi sama lo.""Dim bisa gak lo habis semanagrin gue gak usah lo banting lagi sakit tau Dim."Alex tertawa melihat tingkah konyol dari kedua anak buahnya. Alex berpikir mungkin kalau Dimas tidak menasihatinya ia masih ada di bar terkutuk itu."Kenapa lo bos senyam-senyum kesambet lo yah!" sindir Alex ngeri."Suee lo kagak lah."'Terus kenapa pula bos qu ini."" Makasih yah kalian selalu ada di sisi gue tanpa terkecuali dan mau ngertiin keadaan gue.""Iya bos sama-sama.""Bos sampai kapan pun gue akan selalu ada di sisi lo meski pun mungkin lo gak mau terima gue lagi. Tapi tetep gue akan selalu ada untuk lo bos gue janji!" terang Dimas menegaskannya."Makasih yah Dim!" Alex menghampiri Dimas dan memeluknya."Jadi terharu."
"Iya bang sayang banget coba tadi ikut pasti seru kan.""Iya buat lo seru gue jadi cengo kalau bang Alex datang!" cibir Bella."Iri bilang bos makanya cari pacar move on dong move on.""Dih gitu gue lagi pengen sendiri aja menikmati kejomblohan gue.""Hahaha, dasar aneh ngaku aja sih kalau lo gak bisa move on dari Nino adik gue.""Ada apa nih bawa-bawa Nino?""Ini mi Bella sampai sekarang belum bisa move on dari Nino.""En-engga gak mi bohong jangan di dengerin Clara suka ngadi-ngadi jangan di dengerin.""Emang kamu belum bisa move on sama Nino kenapa Bella?" selidik Naomi ingin tau."Tuh kan lo sih Cla jadi berat kan gue harus jawab apa.""Jadi Bella itu mantan Nino adik kamu sayang.""Betul bang dulu pernah pacaran berapa tahun gitu gak ngerti sampai sek
"Iya bang sayang banget coba tadi ikut pasti seru kan.""Iya buat lo seru gue jadi cengo kalau bang Alex datang!" cibir Bella."Iri bilang bos makanya cari pacar move on dong move on.""Dih gitu gue lagi pengen sendiri aja menikmati kejomblohan gue.""Hahaha, dasar aneh ngaku aja sih kalau lo gak bisa move on dari Nino adik gue.""Ada apa nih bawa-bawa Nino?""Ini mi Bella sampai sekarang belum bisa move on dari Nino.""En-engga gak mi bohong jangan di dengerin Clara suka ngadi-ngadi jangan di dengerin.""Emang kamu belum bisa move on sama Nino kenapa Bella?" selidik Naomi ingin tau."Tuh kan lo sih Cla jadi berat kan gue harus jawab apa.""Jadi Bella itu mantan Nino adik kamu sayang.""Betul bang dulu pernah pacaran berapa tahun gitu gak ngerti sampai sekarang Bella belum juga move on sedangkan Nino udah ke mana tau ceweknya banyak.""Dua tahun bang gue sama Nino pacaran cukup lama juga susah
"Iya bang sayang banget coba tadi ikut pasti seru kan.""Iya buat lo seru gue jadi cengo kalau bang Alex datang!" cibir Bella."Iri bilang bos makanya cari pacar move on dong move on.""Dih gitu gue lagi pengen sendiri aja menikmati kejomblohan gue.""Hahaha, dasar aneh ngaku aja sih kalau lo gak bisa move on dari Nino adik gue.""Ada apa nih bawa-bawa Nino?""Ini mi Bella sampai sekarang belum bisa move on dari Nino.""En-engga gak mi bohong jangan di dengerin Clara suka ngadi-ngadi jangan di dengerin.""Emang kamu belum bisa move on sama Nino kenapa Bella?" selidik Naomi ingin tau."Tuh kan lo sih Cla jadi berat kan gue harus jawab apa.""Jadi Bella itu mantan Nino adik kamu sayang.""Betul bang dulu pernah pacaran berapa tahun gitu gak ngerti sampai sek
"Iya Mar gue di suruh sama bang Alex untuk kuliah di biyain bang Alex.""Oh emang lo bukannya sarjana yah.""Gue sarjana Mar cuma gue mau memperdalam ilmu tata boga gue biar mantab lah.""Terus waktu itu lo kuliah ngambil jurusan apa kalau boleh gue tau.""Hmm, jurusan tata boga juga sih makanya gue berani terjun kerja di sebuah Cafe dulu gue sebagai koki terus diangkat sama bos gue orang Malaysia karena kenalan bokap gue juga akhirnya gue di angkat jadi Manager sampai sekarang.""Oh jadi Cafe itu bukan punya lo Cla.""Bukan punya sahabat bokap gue orang Indonesia sih tapi dia menetap di Malaysia ikut kenegaraan suaminya gak punya anak jadi Cafenya di serahin sama gue.""Oh gitu jadi lo kuliah ngambil S2 gitu Cla.""Yups, seperti itu lah Mar gue ngelanjutin kuliah S2 gue karena dari dulu emang gue mau kuliah lagi jadi