Hari ini Clara menyibuk kan diri agar tidak ingat hal-hal yang tidak ia inginkan.
Bila ingat hari ini Alex akan bertemu dengan Alya betapa sedihnya ia.
Namun ia sadar kalau ia bukan lah prioritas utama bagi Alex.
Bip bip bip!
Suara ponsel Clara berbunyi ada satu pesan chat masuk di ponselnya.
[Mba Clara lagi apa]
[Aku lagi sibuk tepatnya sih menyibukkan diri kenapa Anti]
[Gak mau sedikit curhat aja boleh]
[Hmm, ya udah ngomong aja gak apa-apa Anti]
[Aku bete mba Clara masalah Alya aku tuh yah gak suka banget sama dia habis belagu sombong kalau ke sini aja ketua mulu gak pernah ramah sok cantik banget jauh lah sama mba Clara yang cantik dan imut]
[Dih bisa aja Anti]
[Beneran mba aku yah gak suka lihat Alya tapi mau gimana lagi apa lagi tar malam mas Dimas ku mau makan-makan sama dia, ih jijay lah mba]
[Memang kamu gak di ajak Anti]
[Gak mba Clara mas Dimas gak ngomong suruh aku ikut]
[Kamu sama Dimas gimana hubungannya udah ketemu sama orang tua kamu belum Dimas]
[Kemarin sih pas nganterin pulang mas Dimas udah kenalan sama nyokap aku mba tapi kalau sama bokap belum karena bokap lagi ke luar kota kerja]
[Oh terus apa komentar nyokap Anti]
[Nyokap mah terserah akunya mba terus mas Dimas juga udah ketemu sama adik-adik aku juga]
[Memang kamu punya adik berapa Anti]
[Adik aku ada dua mba, aku anak pertama]
[Oh sama dong aku juga anak pertama]
[Nyokap suka gak sama Dimas atau malah gak suka maksudnya selain dia setuju sama Dimas]
[Mama suka sama mas Dimas katanya mas Dimas anaknya sopan dan ngemong sayang sama aku dan adik-adikku]
[Oh bagus dong udah lampu hijau]
[Terus hubungan mba Clara sendiri sama bos Alex gimana kalau boleh tau]
[Hubungan aku baik Anti dan mami juga suka sama bang Alex tapi belum ketemu sama ayah gak tau deh apa ayah mau terima bang Alex]
[Wah sama dong kaya aku mba]
[Iya, Anti hari ini sibuk gak bang Alex]
[Hmm, hari ini gak ada meeting keluar mba Clara cuma meeting sama orang kantor doang nanti bsetelah jam makan siang]
[Salam yah sama bang Alex bilangin jangan sampai telat makan gitu]
[Iya siap mbabos]
[Mba maaf udah dulu yah ada tamu gak tau siapa tar Anti kasih tau siapa yang datang]
[Siap tar kabarin yah tamunya siapa]
[Oke]
Clara terhenyak mendengar ada tamu yang datang. Namun ia tak mau ambil pusing dengan semua ini dan berpositif thingking aja. Hari ini tumben masih pagi sudah ramai oleh ibu-ibu yang nongkrong di Cafe. Beberapa karyawan mulai sibuk melayani pengunjung tang datang ke Cafe. Clara keluar menengok keadaan di luar.
"Widih sibuk nih kayanya!" sindir Clara.
"Alhamdulillah Bu!"
"Clara lo mau ke mana?" tanya Bella.
"Gak mau lihat-lihat aja tadi kedengeran ke dalam rame banget Bella!" sahut Clara.
"Ya udah gue mau ke belakang dulu ada yang perlu gue bantu gak!" lanjut Clara.
"Oke."
Clara menyapa ibu-ibu yang sedang ramai ngobrol.
"Silakan di nikmati hidangannya yah Bu!" sapa Clara ramah.
"Neta tolong di kasih pelayanan yang memuaskan bagi ibu-ibu ini biar pada betah dan balik lagi ke sini!" tegas Clara.
"Iya mba Clara!"
"Ya udah saya ke pantry dulu yah!" terang Clara.
"Faris ada yang bisa saya bantu gak?" tanya Clara turun tangan menyiapkan pesanan yang cukup banyak.
"Alhamdulillah masih bisa ke handel mba!"
"Oke kalau ada perlu bantuan panggil saya atau ada bahan yang udah habis mungkin yang tanggung biar saya bisa beli!" terang Clara.
"Arya, Noval ada yang kurang gak bahan mentahnya yang tanggung gitu biar bisa dibeli dekat indoapril atau pasar gitu!" ungkap Faris.
"Kalau untuk hari ini sih masih banyak mba Clara tapi kalau untuk besok gak ada sama sekali ya udah yang kira-kira bahan yang gak cukup tulis aja biar saya bisa belanjaanin nanti sore!" papar Clara.
"Siap mba Clara!"
Faris dan Arya mengerjakan pesanan yang ada. Noval mengecek bahan-bahan yang hampir habis.
Tok tok tok!
"Masuk aja!"
"Permisi mba Clara ini catatannya yang mba Clara minta!"
"Oh ya Noval makasih yah!" sahut Clara.
"Sama-sama mba Clara saya permisi!"
Clara memeriksa apa saja yang akan di belinya nanti.
"Ternyata banyak juga yang mau dibeli yah buat kebutuhan 1 bulan kebetulan besok hari Sabtu bisa ajak mami ke mall!" gumam Clara.
[Hallo Assalamualaikum, sayang lagi ngapain]
[Walaikum salam lagi ngecek yang mau di belanjakan besok, oh yah bang besok Abang ada acara gak]
[Kenapa emangnya]
[Kita jalan yuk ajak mami biar Abang sama mami dekat lah tar kalau perlu aja ayah juga kalau mau dia gimana bang mau gak]
[Abang sih terserah kamu aja deh sayang katanya Anti tadi kamu nitip salam buat Abang kangen yah]
[Geer banget sih bang]
[Ya udah besok kabarin aja jam berapanya emang kamu gak ke Cafe sayang]
[Ke Cafe si bang tapi mungkin agak siang kita perginya paling aku juga ngajak Bella gak apa-apa kan bang]
[Ya gak apa-apa lah]
[Ya udah sampai besok yah]
[Iya I love you]
[I love you more]
Clara masih memegang ponselnya di telinga. Ia senang Alex mau di ajak jalan olehnya. Clara keluar dari ruangannya untuk mengecek suasana Cafe.
"Gimana Bella rame yah!" tukas Clara.
"Iya Cla rame banget tuh anak-anak pada kewalahan!" cicit Bella.
"Alhamdulillah yah Bella, oh iya Bella besok gue sama mami mau keluar belanja kebutuhan Cafe juga gitu kami ikut yah nanti bang Alex juga ada kok!" papar Bella.
"Siap bos qu!"
"Tar masalah kasir biar gue bilang sama Shinta yah!" terang Clara.
"Iya bos qu!"
"Ya udah gue ke pantry dulu bantu-bantu!" seru Clara.
"Oke."
Arya dan Noval ternyata kerepotan juga. Clara masuk dapur dan membantu memasak.
"Ada yang perlu saya bantu?" tanya Clara.
"Bisa mba Clara maaf kalau ngerepotin!"
"Oke sini sayang yang goreng kamu yang kasih tau yah apa aja yang mau digoreng!" seru Clara.
"Baik mba Clara, ini mau saya goreng!"
"Oke!" sahut Clara sembari menggoreng daging untuk burger.
Mereka sudah terbiasa melihat Clara turun tangan bila banyak pengunjung yang datang sehingga membuat bagian pantry kewalahan.
"Kira-kira kalian masih butuh karyawan lagi gak satu?" tanya Clara memberikan pendapat agar mereka tidak kewalahan.
"Kalau di tanya butuh gak yah gimana si bilang butuh pasti tapi takutnya malah kebanyakan!" terang Faris terus terang.
"Hmm, kalian lihat sendiri kan kalau lagi rame pasti kalian kewalahan makanya saya selalu datang ke sini! papar Clara.
"Ya udah saya akan tambah satu karyawan lagi untuk masak, kira-kira kalau yang bagian waitres masuk di sini gimana biar yang nambah waitres aja!" ucap Clara.
"Ya udah boleh tuh mba Clara biar kita gak ngajarin yang baru lagi, ya udah tar kita briefing kalau kita udah senggang yah!" jelas Clara.
"Oke mba Clara!"
"Ya udah saya kembali ke ruangan dulu!" pamit Clara.
"Untung kita punya bos baik kaya mba Clara mana cantik lagi!" seru Arya.
"Sstt, gak boleh ngomong gitu tar ada bang bos lagi gawat kan!" tegur Faris.
"Ups! maaf tapi emang itu realitanya!" sahut Arya membela diri.
Clara masuk ruangannya segera mengecek email yang masuk. Clara memanggil Bella untuk meeting.
"Bella kamu ke ruangan saya yah!" panggil Bella.
"Oke bos qu!"
"Permisi lo manggil gue ada apa?" tanya Bella.
"Duduk dulu ngapa!" sahut Clara santai.
"Iya udah ada apa!"
"Jadi gini gue mau nambah karyawan buat bagian pantry kira-kira kalau gue ambil karyawan bagian waitres itu siapa kira-kira Bella?" tanya Clara minta pendapat.
"Hmm, jadi gitu yah Cla emang harus yah nambah karyawan buat di dapur gak bisa di akalin gitu Clara!" sahut Bella.
"Gak bisa Bella karena gue lihat mereka selalu keteteran dan selalu gue turun tangan!" terang Clara.
"Hmm, gitu yah masalahnya kalau menurut gue bisa aja sih kita gak nambah karyawan dengan cara kamu harus turun tangan itu juga bila rame yah kalau lagi gak kan rugi juga Clara tapi kalau kamu lagi ada tamu terus di Cafe rame itu yang bikin repot lo gak bisa bantu, oke gue ambil alternatif yang kedua menurut gue Fira bisa masuk bagian dapur karena dia udah lama juga terus nilai plusnya dia bisa masak dan berkreasi di dapur! keputusannya gue setuju nambah di bagian waitres Clara!" papar Bella panjang lebar.
Bersambung...
Besok akan di adakan briefing dadakan oleh Clara sebelum ia keluar belanja kebutuhan dapur yang sudah hampir habis. Clara memberikan pengumuman di group chat Cafe akan diadakan briefing pagi sebelum mulai bekerja."Jadi mulai sekarang Fira masuk ke bagian pantry yah dan untuk waitres kosong!" papar Clara."Maksud mba Clara ada lowongan kerja gitu?" tanya Fira."Iya ada yang mau masuk cewek apa cowok kalau bisa cowok aja kalau bisa yah!" terang Clara."Ada temen tapi cewek mba boleh gak?" tanya Fira."Kita cari cowok dulu yah, kalau gak ada baru cewek!" lanjut Clara."Ada mba tetangga saya cowok tapi saya tanya dulu yah mau gak kerja di Cafe soalnya dia gak mau sarjana dia mba Clara!" cicit Neta."Boleh Neta kamu tawarin aja dulu kasih tau saya yah!" ucapku."Iya mba Clara oke Fira kamu mulai kerja bagian pantry kalau
"Tapi emang lo gak kasihan sama jomblo di belakang kalian!" Bella memanyunkan bibirnya Naomi terkekeh melihat mereka yang saling balas."Gak ngapain gue kasihan sama lo Bella!" seru Clara terkekeh, Alex pun ikut terkekeh."Makanya Abang kan udah bilang sama lo Bella mau gak sama Anwar biar lo gak jomblo lagi!" ledek Alex."Ogah bang mendingan Bella jomblo dari pada sama Anwar yang gak jelas gitu!" sahut Bella."Gak boleh gitu Bella, tar jadi suka loh!" potong Naomi menasihati."Bukan gitu mi, Bella gak mau aja!" sanggah Bella."Gak maunya kenapa?" tanya Naomi."Yah gimana kalau orang gak suka gak bisa dipaksakan!" elak Bella."Kaya mami sama ayahnya Clara dulu juga mami sama kaya Bella gak suka malah benci tapi pada akhirnya karena kita sering ketemu satu tim kerja mami selalu menghindar tapi ayah Clara kekeh ngejar m
Naomi tersenyum mendengar Alex mulai memangilnya dengan sebutan Mami."Terus kapan kamu mau halalin anak mami ini Lex apa kurang cantik Clara makanya kamu gak halalin dia!" omel Naomi nembak Alex agar mau menikahi Clara."Mau banget mi tapi anak mami yang gak mau aku halalin katanya mau nerusin kuliah dulu!" papar Alex terus terang."Apaan sih bang ngadi-ngadi!" semprot Clara mencibir."Tuh dengerin mi anak mami yang gak mau aku nikahin!" seloroh Alex."Iya mi padahal Bella udah bilang gak apa-apa kuliah setelah nikah terus keburu bang Alexnya tua juga!" ucap Bella terkekeh."Gak usah bawa-bawa tua juga Bella parah lo mah!" cicit Alex gemas."Hahaha, gak usah marah-marah juga kali Lex!" gumam Naomi tertawa."Tau tuh Bella bisa-bisanya bawa-bawa tua segala padahal emang tua!" ledek Clara melirik Alex yang manyun.
[Belum Naura masih nunggu kabar dari lo juga sih][Oh iya yah tapi gue belum bisa ke sana Clara maaf yah][Iya gimana jadi kan lo mau joint di Cafe gue gimana terusannya][Jadi dong Clara tar gue kabarin yah kalau di sini udah ada waktu senggang][Siap bos qu][Salam sama mami, Bella dan bang Alex yah][Insha Allah Naura, salam juga sama Damar yah][Pasti Clara udah dulu yah, Assalamu'alaikum][Walaikum salam]"Mami, Bella dan kamu bang ada salam dari Naura!" seru Clara."Apa katanya sayang?" tanya Naomi."Iya dia belum bisa ke mari katanya terus dia juga mau sih joint di Cafe Clara mi tapi belum ada waktu ke sini masih sibuk!" terang Clara."Oh susah lah kalau wanita karir mah!" sahut Naomi."Iya dia mah semua dia yang pegang ada sih asistennya di tiap Cafe tapi Naura termasuk rajin ngecek tiap Cafe dia orangnya teliti mi!" lanjut Clara."Bagus dong semangat!" timpal Naomi."Kal
"Wah asyik dong kita bisa jalan-jalan lagi, Alhamdulillah yah akhirnya Naura bisa nikah juga!" ungkap Bella senang banget."Iya kapan lo nyusul Naura, Bella?" sindir Clara."Lah kok gue ada juga lo kelleuss kalau gue mah gak buru-buru lagian gak ada yang nungguin juga emang lo noh yang di luar keburu tuwir, hahaha!" ledek Bella berlalu keluar meninggalkan Clara yang sudah mencak-mencak."Bawel lo dasar karyawan gak ada akhlak!" maki Clara.Bella masih terus tertawa walau pun sudah di luar. Alex bingung melihat Bella tertawa puas setelah keluar dari ruangan Clara."Kenapa lo Bel ketawa-ketawa sendiri sakit lo yah?" tanya Alex menyelidik ingin tau."Itu di dalam ada yang mencak-mencak sama gue bang!" sahut Bella santai."Mencak-mencak kenapa Clara Bel?" lanjut Alex menunggu Bella cerita yang sebenarnya."Tanya Clara aja bang tar juga tau!" Bella ngeloyor pergi."Dasar lo yah bikin gue kepo aja!" oceh Alex terkekeh.
Pagi ini Clara sangat ceria pasalnya ia akan bertemu dengan Naura."Kak tumben kamu udah rapi aja mau kemana sih?" tanya Naomi Antusias ingin tau."Clara pamit yah mi, hati-hati di rumah, Assalamualaikum!" pamit Clara."Mami Alex juga pamit yah, Assalamualaikum!" pamit Alex."Walaikum salam hati-hati jangan ngebut-ngebut yah Lex!" tegur Naomi.Alex dan Clara berangkat menuju Cafe karena menjemput Naura sekita jam 10.00 mereka menuju bandara."Bang gak sabar deh mau ketemu sama Naura kangen banget tau bang!" ucap Clara antusias banget akan kedatangan Naura dan Damar."Masa sih sayang, Abang juga kangen sama kelucuan Naura!" sahut Alex."Dih Abang ikut-ikutan gak punya pendirian banget sih jadi orang!" oceh Clara ketus."Emang gak boleh yah Abang kangen sama Naura dan Damar jadi bolehnya kangen sama
"Lah pada kemana bos cewek-cewek?" tanya Dimas."Lo berdua doang sama Anti Dim, Anwar di mana?" tanya Alex."Iya gue sendiri bos tadi si Anwar gue ajakin gak mau ikut katanya lagi di rumah temannya baru sampe gak enak kalau pulang lagi!" terang Dimas."Oh gitu tuh cewek-cewek lagi di ruangan Clara biasa lah ngobrol!" cicit Alex."Hmm, haus ih mau pesen minum ah!" kata Dimas."Neta sini!" panggil Alex."Iya bos!""Tolong bikinin minum buat Dimas, lo mau minum apa Dim?" tanya Alex."Jus Mangga aja mba Neta makasih yah!" sahut Dimas."Iya bos.""Lo tadi dari rumah Anti apa di apartemen Dim?" tanya Alex."Gue dari rumah Anti bos biasa lah main dari pada suntuk juga di apartemen, ada nyokap dan bokapnya juga sih!" jelas Alex."Ciee, yang la
Sesampai di Cafe Naura langsung memesan beberapa hidangan yang sangat menggugah selera."Widih lo makan apa gimana sih Naura sampai banyak gini kaya orang gak pernah makan tau!" sindir Bella kaget."Hahaha, bisa aja lo Bella gue laper banget tau!" elak Naura."Ya udah makan aja silakan tar keselek lagi!""Anti lo kok makannya dikit sih yang banyak dong kaya Naura tuh!" lanjut Bella."Iya mba Bella tenang aja!""Bella kamu gak makan sih sini lah makan sama kita!" ajak Alex."Iya bang, gue udah makan tadi sama Neta!" tolak Bella.Shinta datang tergopoh-gopoh karena takut telat. Bella tersenyum senang melihat Shinta sudah datang ia bisa bernapas lega."Huft, hampir aja gue telat!" gumam Shinta."Kenapa lo kaya orang habis di kejar-kejar sama hantu tau gak!" sindir Bel
[Ya sudah kamu tidur udah malam jangan lupa berdoa minta sama Allah agar masalah kita cepet selsai][Itu mah pasti bang tanpa Abang suruh pun Clara berdoa agar kita bisa bersatu dan mengikat tali cinta kita, ini sebenarnya yang Clara takutin makanya selalu nunda-nunda pernikahan kita bang][Iya sudah Abang ngerti kok][Abang besok ke Cafe yah aku kangen tau sama Abang Naura sama Damar juga besok mau ke Cafe ada yang mau di omongin juga masalah bisnis Cafe yang akan di kelola oleh Bella. Abang datang yah jangan sampai engga][Insha Allah Abang datang ke Cafe soalnya Abang juga kangen sama kamu cantik][Nah gitu dong sampai ketemu besok yah sayang, Assalamualaikum tidur jangan lupa mimpiin aku yah bang][Walaikum salam pasti dong sayang]"Alhamdulillah lega gue bisa tidur dengan nyenyak malam ini walau pun hanya chat mesra saja tapi sudah m
Sore ini Naura dan Damar berkunjung ke rumah Clara. Clara senang karena dapat bertemu dengan Naura sahabatnya itu."Assalamualaikum," sapa Naura begitu turun dari mobil sedangkan Damar sedang memarkirkan mobilnya."Walaikum salam eh Naura kamu datang masuk sayang!" sahut Naomi."Makasih mi, Claranya ada mi?" tanya Naura."Ada dong sayang di kamarnya sebentar yah mami panggilkan dulu kamu duduk dulu yah.""Iya mi makasih!" sahut Naura sembari menunggu Damar untuk masuk.Tok tok tok!"Sayang ada tamu di depan kamu keluar dong sayang!" titah Naomi melihat Clara yang sedang asyik dengan laptopnya walau pun gak ke Cafe tetap harus kerja dari rumah."Siapa mi yang datang?" tanya Clara sambil terus matanya ke arah laptop."Naura sama Damar sayang mereka sengaja datang mau jenguk kamu, keluar gih bi
"Hmm, makasih yah Dim.""Iya sabar yah bos. Takutnya kalau lo ke rumah Clara malah bikin Handoko tambah marah biarin aja dulu. Kasih waktu buat Clara menyelesaikan urusan sama bokapnya itu.""Ya udah semangat gak usah di pikirin. Tadi Anti titip pesan sama gue kan jam 11.00 ada meeting sama pak Bobi di Rasuna Said mau ke sana gak?""Hmm, kalau masalah kerjaan gue gak boleh gegabah harus datang. Bilangin sama Anti kita kesana.""Siap bos qu."Dimas keluar menemui Rianti di ruangannya. Dimas membelai rambut hitam Rianti yang panjang."Sayang kata bos Alex kita meeting ke sana terus kabarin pak Bobi kalau kita ke sana.""Oke mas qu sayang.""Dimas kok ada disini bukan ke ruangan bos Alex malah pacaran lo.""Iri bilang bos.""Bodo amat."Teguh datang dengan me
kamarnya.Kini Handoko seorang diri di meja makan. Ia melamun merenungi kegagalannya sebagai seorang ayah yang tak bertanggung jawab atas utang-utangnya."Maafkan ayah Clara!" batin Handoko lirih.Handoko langsung pergi tanpa pamit kepada Naomi sang istri. Clara masih menangis di kamarnya. Naomi menenangkan Clara yang terus saja menangisi nasibnya."Kak udah dong jangan nangis lagi. Mami kan jadi ikutan sedih kalau kamu nangis terus.""Mi, aku harus bagaimana lagi ayah gak ngerestui hubungan aku sama bang Alex. Aku cinta mi sama dia. Aku gak mau pisah sama dia mi!" ratap Clara pilu."Iya mami tau sayang, udah gak usah di tangisi lagi yah. Pokonya mami janji akan belain kamu di depan ayah.""Mami dukung aku kan mi?""Pasti lah mami dukung kamu. Sampai kapan pun mami akan selalu ada buat kamu ka."*
"Tapi sayang tak satu pun cewek yang Sudi sama lo.""Dim bisa gak lo habis semanagrin gue gak usah lo banting lagi sakit tau Dim."Alex tertawa melihat tingkah konyol dari kedua anak buahnya. Alex berpikir mungkin kalau Dimas tidak menasihatinya ia masih ada di bar terkutuk itu."Kenapa lo bos senyam-senyum kesambet lo yah!" sindir Alex ngeri."Suee lo kagak lah."'Terus kenapa pula bos qu ini."" Makasih yah kalian selalu ada di sisi gue tanpa terkecuali dan mau ngertiin keadaan gue.""Iya bos sama-sama.""Bos sampai kapan pun gue akan selalu ada di sisi lo meski pun mungkin lo gak mau terima gue lagi. Tapi tetep gue akan selalu ada untuk lo bos gue janji!" terang Dimas menegaskannya."Makasih yah Dim!" Alex menghampiri Dimas dan memeluknya."Jadi terharu."
"Iya bang sayang banget coba tadi ikut pasti seru kan.""Iya buat lo seru gue jadi cengo kalau bang Alex datang!" cibir Bella."Iri bilang bos makanya cari pacar move on dong move on.""Dih gitu gue lagi pengen sendiri aja menikmati kejomblohan gue.""Hahaha, dasar aneh ngaku aja sih kalau lo gak bisa move on dari Nino adik gue.""Ada apa nih bawa-bawa Nino?""Ini mi Bella sampai sekarang belum bisa move on dari Nino.""En-engga gak mi bohong jangan di dengerin Clara suka ngadi-ngadi jangan di dengerin.""Emang kamu belum bisa move on sama Nino kenapa Bella?" selidik Naomi ingin tau."Tuh kan lo sih Cla jadi berat kan gue harus jawab apa.""Jadi Bella itu mantan Nino adik kamu sayang.""Betul bang dulu pernah pacaran berapa tahun gitu gak ngerti sampai sek
"Iya bang sayang banget coba tadi ikut pasti seru kan.""Iya buat lo seru gue jadi cengo kalau bang Alex datang!" cibir Bella."Iri bilang bos makanya cari pacar move on dong move on.""Dih gitu gue lagi pengen sendiri aja menikmati kejomblohan gue.""Hahaha, dasar aneh ngaku aja sih kalau lo gak bisa move on dari Nino adik gue.""Ada apa nih bawa-bawa Nino?""Ini mi Bella sampai sekarang belum bisa move on dari Nino.""En-engga gak mi bohong jangan di dengerin Clara suka ngadi-ngadi jangan di dengerin.""Emang kamu belum bisa move on sama Nino kenapa Bella?" selidik Naomi ingin tau."Tuh kan lo sih Cla jadi berat kan gue harus jawab apa.""Jadi Bella itu mantan Nino adik kamu sayang.""Betul bang dulu pernah pacaran berapa tahun gitu gak ngerti sampai sekarang Bella belum juga move on sedangkan Nino udah ke mana tau ceweknya banyak.""Dua tahun bang gue sama Nino pacaran cukup lama juga susah
"Iya bang sayang banget coba tadi ikut pasti seru kan.""Iya buat lo seru gue jadi cengo kalau bang Alex datang!" cibir Bella."Iri bilang bos makanya cari pacar move on dong move on.""Dih gitu gue lagi pengen sendiri aja menikmati kejomblohan gue.""Hahaha, dasar aneh ngaku aja sih kalau lo gak bisa move on dari Nino adik gue.""Ada apa nih bawa-bawa Nino?""Ini mi Bella sampai sekarang belum bisa move on dari Nino.""En-engga gak mi bohong jangan di dengerin Clara suka ngadi-ngadi jangan di dengerin.""Emang kamu belum bisa move on sama Nino kenapa Bella?" selidik Naomi ingin tau."Tuh kan lo sih Cla jadi berat kan gue harus jawab apa.""Jadi Bella itu mantan Nino adik kamu sayang.""Betul bang dulu pernah pacaran berapa tahun gitu gak ngerti sampai sek
"Iya Mar gue di suruh sama bang Alex untuk kuliah di biyain bang Alex.""Oh emang lo bukannya sarjana yah.""Gue sarjana Mar cuma gue mau memperdalam ilmu tata boga gue biar mantab lah.""Terus waktu itu lo kuliah ngambil jurusan apa kalau boleh gue tau.""Hmm, jurusan tata boga juga sih makanya gue berani terjun kerja di sebuah Cafe dulu gue sebagai koki terus diangkat sama bos gue orang Malaysia karena kenalan bokap gue juga akhirnya gue di angkat jadi Manager sampai sekarang.""Oh jadi Cafe itu bukan punya lo Cla.""Bukan punya sahabat bokap gue orang Indonesia sih tapi dia menetap di Malaysia ikut kenegaraan suaminya gak punya anak jadi Cafenya di serahin sama gue.""Oh gitu jadi lo kuliah ngambil S2 gitu Cla.""Yups, seperti itu lah Mar gue ngelanjutin kuliah S2 gue karena dari dulu emang gue mau kuliah lagi jadi