Pagi ini Bella sengaja menjemput Clara di rumahnya. Namun Clara tidak secerah biasanya seperti ada masalah.
"Assalamualaikum," sapa Bella.
"Walaikum salam yuk Bella kita berangkat lansung!" titah Clara.
"Loh lo kenapa kok kayanya sedih gitu mukanya Tante Naomi kok gak kelihatan biasanya nonggol?" tanya Bella banyak pertanyaan.
"Nyokap gue lagi di dapur Bell gak usah lah gue buru-buru!" sahut Clara masam.
"Iya tapi gue harus pamit sama mami lo Cla, sebentar ah!" seru Bella langsung kabur ke dapur menemui Naomi.
"Assalamualaikum mi," sapa Bella.
"Walaikum salam eh Bella mau jemput Clara yah?" tanya Naomi.
"Iya mi, Clara kenapa kok kayanya cemberut aja kaya ada masalah gitu mi!" bisik Bella ingin tau.
"Masa sih padahal tadi biasa aja atau kamu kena prank kalo Bella!" seru Naomi santai.
"Ah mami ini beneran!"
"Iya beneran kamu tanya sama si kakak aja sih Bella!" sungut Naomi.
"Bella katanya mau pamit tapi malah ngeghibah gimana sih!" maki Clara sewot.
"Maaf keasyikan ngerumpi, hehehe!"
"Dasar lo Marimar!" sentak Clara.
"Iya-iya yuk mami Bella pamit dulu yah, dah mami, Assalamualaikum!" pamit Bella.
"Walaikum salam hati-hati jangan ngebut!" teriak Naomi.
"Oke mi."
"Mami kakak pamit yah, Assalamualaikum!" pamit Clara.
"Ayah lo kemana Cla kok gue gak lihat?" tanya Bella.
"Ayah gue udah pergi pagi-pagi sekali katanya mau belanja beberapa buku!" terang Clara.
"Lo kenapa dah kayanya mukanya gak ceria seperti biasanya?" tanya Bella menyelidiki.
"Gak apa-apa kepo lo!" sahut Clara manyun.
"Dih gitu ya udah kalau gak mau cerita juga gue mah gak masalah!"
"Ya udah jalan tar keburu macet!" seru Clara.
"Iya siap bos qu!"
Bella mengendarai motornya dengan kecepatan maksimal agar segera sampai di Cafe. Suasana Cafe ini lenggang karena belum ada yang datang terpaksa Bella membuka pintu Cafe karena kunci selalu ia dan Faris bawa.
"Kok tumben Faris belum datang?" tanya Clara tak mengerti.
"Mungkin kena macet kali di jalan jadi kita yang duluan datang!" sahut Bella.
"Ya udah buka aja pintunya lo bawa kan kuncinya?" tanya Clara.
"Bawa dong selalu!"
Bella membuka pintu Cafe yang masih tertutup. Faris dan Neta baru sampai Cafe setelah pintu selesai dibuka.
"Maaf mba Clara kalau saya telat buka pintunya!" terang Faris merasa bersalah.
"Gak apa-apa Bella bawa kunci juga kok!" sahut Clara dingin.
Clara langsung masuk ke ruangannya. Faris dan Neta menuju loker masing-masing. Bella menghidupkan komputer. Clara merapikan beberapa berkas yang berceceran di meja. Neta masuk ke ruangannya Clara untuk membersihkannya.
Tok tok tok!
"Masuk."
Ceklek!
"Maaf mba Clara saya mau membersihkan ruangannya!"
"Oh iya Neta silakan, saya keluar dulu!" sahut Clara.
Clara menghampiri Bella yang sedang merapikan meja kasir.
"Bella lo udah sarapan belum?" tanya Clara.
"Astaghfirullah, lo yah ngagetin gue aja!" sentak Bella terkejut.
"Yeh, lonya aja yang serius sampai gue di sini aja lo gak tau!" maki Clara terkekeh.
"Gue lagi serius Cla lo mah gitu!"
"Gue tadi sih udah makan bala-bala satu!" lanjut Bella.
"Kasihan amat baru makan bala-bala satu!" ledek Clara.
"Dih, gitu kenapa lo mau beli gorengan ya!" sindir Bella.
"Gak juga sih tapi boleh lah!" sahut Clara malu-malu.
"Dasar bos gak ada akhlak!" gumam Bella.
"Buaaammbaaang, ngomong apa lo barusan!" maki Clara.
"Gak ada salah denger kali lo!" sahut Bella santai.
"S**lan lo, lo kira gue budeg apa!" sindir Clara geram.
"Kepo lo!"
"Dih, bisa gitu!" seru Clara menjitak kepala Bella.
"Aduh, sakit tau!" seru Bella meringis kesakitan.
"Bodo amat!"
"Woy jadi gak beli gorengan!" teriak Bella.
"Iya gue ambil uang dulu!" sahut Clara.
Clara beranjak masuk ke ruangannya untuk mengambil uang yang dibutuhkan.
Neta masih di ruangan Clara saat Clara masuk ia sedang menyapu."Neta tolong ambilkan tas saya dong!" titah Clara.
"Oh, ini mba tasnya!"
"Makasih," sahut Clara mengambil dompet di dalam tasnya.
"Maaf Net ini tas saya tolong taruh lagi!" seru Clara.
"Iya mba."
Clara keluar lagi menemui Bella yang masih menunggunya.
"Bella ayo kita keluar!" ajak Clara.
"Lah lo juga ikutan gak gue aja!" ledek Bella.
"Gak gue juga mau keluar, kepo lo!" seru Clara.
"Oh ya udah bagus dong jadi lo bisa milih-milih sesuka hati lo!" sahut Bella mencebik.
"Bawel lo!" maki Clara sebal.
Bella dan Clara keluar mencari sesuatu yang bisa dimakannya.
"Clara si Naura ada chat lo gak?" tanya Bella.
"Gak ada Bell tau tuh orang menghilang lagi aja!" sahut Clara.
"Gue sih belum nanya-nanya dia lagi sibuk Mak!" lanjut Clara.
"Tar gue coba hubungi dia deh Cla!"
"Lo kenapa tadi pagi cemberut aja kagak ada senyumnya!" celetuk Bella.
"Gue lagi suntuk Bella!" sahut Clara asal.
"Lah suntuk kenapa bukannya lo happy yah kemarin habis ngedate sama bang Alex kenapa lagi sih?" tanya Bella bingung.
"Malam ini bang Alex mau makan-makan sama Alya gimana gue gak suntuk lo!" ungkap Clara sebal.
"Oh jadi lo cemburu gitu!" ledek Bella.
"Gak juga sih Bella tapi bete aja gue semalam gue dinner sama bang Alex eh ketemu sama Alya dan Herman sempet ribut sih gara-gara Herman berusaha nowel gue jadi bang Alex marah kena tonjok juga Herman itu yah gue syok lah Alya melerainya dia narik Herman agar keluar tapi tetep aja sorot matanya Alya gak suka banget sama gue, pokonya gue bete lah!" papar Clara sembari meninggalkan tempat gorengan yang dia beli tadi.
"Eh bentar Bella gue mau mampir dulu ke Indoapril ada yang gue cari!" ajak Clara.
Clara dan Bella masuk ke Indoapril untuk mencari yang Clara inginkan. Bella juga akhirnya lihat-lihat.
"Ada lagi yang lebih memalukan tau dari pada itu Bella gue jamin pasti lo ketawa senang mami gue aja sampai ketawanya ngakak habis gue kesel banget!" seru Clara.
"Apaan tuh!"
"Semalam habis dinner bang Alex nganterin gue pulang dong, habis becanda-becanda gue nyender di bahunya bang Alex tidur lah gue pules bang Alex juga nyuruh gue tidur ya udah ambyar kan gue tidur pules sampai bang Alex panik gara-gara gue gak mau bangun otomatis nyokap keluar doang lantaran ada mobil parkir depan rumah malam-malam pula nyokap samperin di situ akhirnya bang Alex kaget juga lantaran gue gak bisa dibangunin, terus nyokap maklum dan nyuruh bang Alex gendong gue sampai kamar, gila gak tuh nyokap gue bilang kalau gue udah tidur emang kaya gitu kebluk!" papar Clara menutup mata sangking malu Sontan Bella tertawa terbahak-bahak.
"Hahaha, itu tuh salah satu kebiasaan lo kalau tidur kaya orang mati tau gak, sumpah kalau gue jadi lo malunya minta ampun sama bang Alex! emang lo gak berasa sama sekali gitu!" cerocos Bella.
"Sumpah Bella gue gak berasa sama sekali bangun-bangun gue jam 04.00 pagi gue kaget dong terus gue inget-inget semalam gue habis ngapain aja terus pas gue inget masih di mobil bareng bang Alex tapi ini kok udah di kamar aja, gue bangun cari nyokap tanya apa yang tejadi sama gue semalam nyokap malah ngeledekin gue habis sampai keluar air mata sangking ketawanya ampun deh Bella gue beneran gak berasa sama sekali mungkin karena capek kali yah!" terang Clara membela diri.
"Ah ngeles aja lo! terus apa kata bang Alex Cla!"
"Gue malu lah jadi gue gak chat dia biar dia duluan maksud gue, tapi akhirnya dia chat gue yah udah praktis gue di ledekkin habis-habisan deh sama dia!" sahut Clara sewot.
"Hahaha, emang enak!" celetuk Bella terkekeh.
"Sumpah gue malu banget Bella!" pungkas Clara santai.
"Salah lo lah Cla Sampai segitunya, gue juga gak habis pikir sama lo!" sahut Bella menahan tawa.
"Ya gue mesti gimana coba Bella untung bang Alex gak masalah gendong gue yang katanya nyokap gue berat!" tukas Clara.
"Amit-amit deh!"
"Ya udah yuk lo mau beli apa lagi Bella?" tanya Clara.
"Udah ini aja Cla!"
Bella dan Clara kembali ke Cafe. Sampai Cafe sudah ramai yang lain.
"Neta kamu udah bersihkan ruangan saya?" tanya Clara karena hendak ke ruangannya.
"Udah mba Clara!"
"Oh makasih yah!" sahut Clara melenggang masuk ke ruangannya menyalakan laptop dan mulai mengerjakan tugasnya.
Hari ini Clara menyibuk kan diri agar tidak ingat hal-hal yang tidak ia inginkan. Bila ingat hari ini Alex akan bertemu dengan Alya betapa sedihnya ia. Namun ia sadar kalau ia bukan lah prioritas utama bagi Alex. Bip bip bip! Suara ponsel Clara berbunyi ada satu pesan chat masuk di ponselnya. [Mba Clara lagi apa] [Aku lagi sibuk tepatnya sih menyibukkan diri kenapa Anti] [Gak mau sedikit curhat aja boleh] [Hmm, ya udah ngomong aja gak apa-apa Anti] [Aku bete mba Clara masalah Alya aku tuh yah gak suka banget sama dia habis belagu sombong kalau ke sini aja ketua mulu gak pernah ramah sok cantik banget jauh lah sama mba Clara yang cantik dan imut] [Dih bisa aja Anti] [Beneran mba aku yah gak suka lihat Alya tapi mau gimana lagi apa lagi tar malam mas Dimas ku mau ma
Besok akan di adakan briefing dadakan oleh Clara sebelum ia keluar belanja kebutuhan dapur yang sudah hampir habis. Clara memberikan pengumuman di group chat Cafe akan diadakan briefing pagi sebelum mulai bekerja."Jadi mulai sekarang Fira masuk ke bagian pantry yah dan untuk waitres kosong!" papar Clara."Maksud mba Clara ada lowongan kerja gitu?" tanya Fira."Iya ada yang mau masuk cewek apa cowok kalau bisa cowok aja kalau bisa yah!" terang Clara."Ada temen tapi cewek mba boleh gak?" tanya Fira."Kita cari cowok dulu yah, kalau gak ada baru cewek!" lanjut Clara."Ada mba tetangga saya cowok tapi saya tanya dulu yah mau gak kerja di Cafe soalnya dia gak mau sarjana dia mba Clara!" cicit Neta."Boleh Neta kamu tawarin aja dulu kasih tau saya yah!" ucapku."Iya mba Clara oke Fira kamu mulai kerja bagian pantry kalau
"Tapi emang lo gak kasihan sama jomblo di belakang kalian!" Bella memanyunkan bibirnya Naomi terkekeh melihat mereka yang saling balas."Gak ngapain gue kasihan sama lo Bella!" seru Clara terkekeh, Alex pun ikut terkekeh."Makanya Abang kan udah bilang sama lo Bella mau gak sama Anwar biar lo gak jomblo lagi!" ledek Alex."Ogah bang mendingan Bella jomblo dari pada sama Anwar yang gak jelas gitu!" sahut Bella."Gak boleh gitu Bella, tar jadi suka loh!" potong Naomi menasihati."Bukan gitu mi, Bella gak mau aja!" sanggah Bella."Gak maunya kenapa?" tanya Naomi."Yah gimana kalau orang gak suka gak bisa dipaksakan!" elak Bella."Kaya mami sama ayahnya Clara dulu juga mami sama kaya Bella gak suka malah benci tapi pada akhirnya karena kita sering ketemu satu tim kerja mami selalu menghindar tapi ayah Clara kekeh ngejar m
Naomi tersenyum mendengar Alex mulai memangilnya dengan sebutan Mami."Terus kapan kamu mau halalin anak mami ini Lex apa kurang cantik Clara makanya kamu gak halalin dia!" omel Naomi nembak Alex agar mau menikahi Clara."Mau banget mi tapi anak mami yang gak mau aku halalin katanya mau nerusin kuliah dulu!" papar Alex terus terang."Apaan sih bang ngadi-ngadi!" semprot Clara mencibir."Tuh dengerin mi anak mami yang gak mau aku nikahin!" seloroh Alex."Iya mi padahal Bella udah bilang gak apa-apa kuliah setelah nikah terus keburu bang Alexnya tua juga!" ucap Bella terkekeh."Gak usah bawa-bawa tua juga Bella parah lo mah!" cicit Alex gemas."Hahaha, gak usah marah-marah juga kali Lex!" gumam Naomi tertawa."Tau tuh Bella bisa-bisanya bawa-bawa tua segala padahal emang tua!" ledek Clara melirik Alex yang manyun.
[Belum Naura masih nunggu kabar dari lo juga sih][Oh iya yah tapi gue belum bisa ke sana Clara maaf yah][Iya gimana jadi kan lo mau joint di Cafe gue gimana terusannya][Jadi dong Clara tar gue kabarin yah kalau di sini udah ada waktu senggang][Siap bos qu][Salam sama mami, Bella dan bang Alex yah][Insha Allah Naura, salam juga sama Damar yah][Pasti Clara udah dulu yah, Assalamu'alaikum][Walaikum salam]"Mami, Bella dan kamu bang ada salam dari Naura!" seru Clara."Apa katanya sayang?" tanya Naomi."Iya dia belum bisa ke mari katanya terus dia juga mau sih joint di Cafe Clara mi tapi belum ada waktu ke sini masih sibuk!" terang Clara."Oh susah lah kalau wanita karir mah!" sahut Naomi."Iya dia mah semua dia yang pegang ada sih asistennya di tiap Cafe tapi Naura termasuk rajin ngecek tiap Cafe dia orangnya teliti mi!" lanjut Clara."Bagus dong semangat!" timpal Naomi."Kal
"Wah asyik dong kita bisa jalan-jalan lagi, Alhamdulillah yah akhirnya Naura bisa nikah juga!" ungkap Bella senang banget."Iya kapan lo nyusul Naura, Bella?" sindir Clara."Lah kok gue ada juga lo kelleuss kalau gue mah gak buru-buru lagian gak ada yang nungguin juga emang lo noh yang di luar keburu tuwir, hahaha!" ledek Bella berlalu keluar meninggalkan Clara yang sudah mencak-mencak."Bawel lo dasar karyawan gak ada akhlak!" maki Clara.Bella masih terus tertawa walau pun sudah di luar. Alex bingung melihat Bella tertawa puas setelah keluar dari ruangan Clara."Kenapa lo Bel ketawa-ketawa sendiri sakit lo yah?" tanya Alex menyelidik ingin tau."Itu di dalam ada yang mencak-mencak sama gue bang!" sahut Bella santai."Mencak-mencak kenapa Clara Bel?" lanjut Alex menunggu Bella cerita yang sebenarnya."Tanya Clara aja bang tar juga tau!" Bella ngeloyor pergi."Dasar lo yah bikin gue kepo aja!" oceh Alex terkekeh.
Pagi ini Clara sangat ceria pasalnya ia akan bertemu dengan Naura."Kak tumben kamu udah rapi aja mau kemana sih?" tanya Naomi Antusias ingin tau."Clara pamit yah mi, hati-hati di rumah, Assalamualaikum!" pamit Clara."Mami Alex juga pamit yah, Assalamualaikum!" pamit Alex."Walaikum salam hati-hati jangan ngebut-ngebut yah Lex!" tegur Naomi.Alex dan Clara berangkat menuju Cafe karena menjemput Naura sekita jam 10.00 mereka menuju bandara."Bang gak sabar deh mau ketemu sama Naura kangen banget tau bang!" ucap Clara antusias banget akan kedatangan Naura dan Damar."Masa sih sayang, Abang juga kangen sama kelucuan Naura!" sahut Alex."Dih Abang ikut-ikutan gak punya pendirian banget sih jadi orang!" oceh Clara ketus."Emang gak boleh yah Abang kangen sama Naura dan Damar jadi bolehnya kangen sama
"Lah pada kemana bos cewek-cewek?" tanya Dimas."Lo berdua doang sama Anti Dim, Anwar di mana?" tanya Alex."Iya gue sendiri bos tadi si Anwar gue ajakin gak mau ikut katanya lagi di rumah temannya baru sampe gak enak kalau pulang lagi!" terang Dimas."Oh gitu tuh cewek-cewek lagi di ruangan Clara biasa lah ngobrol!" cicit Alex."Hmm, haus ih mau pesen minum ah!" kata Dimas."Neta sini!" panggil Alex."Iya bos!""Tolong bikinin minum buat Dimas, lo mau minum apa Dim?" tanya Alex."Jus Mangga aja mba Neta makasih yah!" sahut Dimas."Iya bos.""Lo tadi dari rumah Anti apa di apartemen Dim?" tanya Alex."Gue dari rumah Anti bos biasa lah main dari pada suntuk juga di apartemen, ada nyokap dan bokapnya juga sih!" jelas Alex."Ciee, yang la
[Ya sudah kamu tidur udah malam jangan lupa berdoa minta sama Allah agar masalah kita cepet selsai][Itu mah pasti bang tanpa Abang suruh pun Clara berdoa agar kita bisa bersatu dan mengikat tali cinta kita, ini sebenarnya yang Clara takutin makanya selalu nunda-nunda pernikahan kita bang][Iya sudah Abang ngerti kok][Abang besok ke Cafe yah aku kangen tau sama Abang Naura sama Damar juga besok mau ke Cafe ada yang mau di omongin juga masalah bisnis Cafe yang akan di kelola oleh Bella. Abang datang yah jangan sampai engga][Insha Allah Abang datang ke Cafe soalnya Abang juga kangen sama kamu cantik][Nah gitu dong sampai ketemu besok yah sayang, Assalamualaikum tidur jangan lupa mimpiin aku yah bang][Walaikum salam pasti dong sayang]"Alhamdulillah lega gue bisa tidur dengan nyenyak malam ini walau pun hanya chat mesra saja tapi sudah m
Sore ini Naura dan Damar berkunjung ke rumah Clara. Clara senang karena dapat bertemu dengan Naura sahabatnya itu."Assalamualaikum," sapa Naura begitu turun dari mobil sedangkan Damar sedang memarkirkan mobilnya."Walaikum salam eh Naura kamu datang masuk sayang!" sahut Naomi."Makasih mi, Claranya ada mi?" tanya Naura."Ada dong sayang di kamarnya sebentar yah mami panggilkan dulu kamu duduk dulu yah.""Iya mi makasih!" sahut Naura sembari menunggu Damar untuk masuk.Tok tok tok!"Sayang ada tamu di depan kamu keluar dong sayang!" titah Naomi melihat Clara yang sedang asyik dengan laptopnya walau pun gak ke Cafe tetap harus kerja dari rumah."Siapa mi yang datang?" tanya Clara sambil terus matanya ke arah laptop."Naura sama Damar sayang mereka sengaja datang mau jenguk kamu, keluar gih bi
"Hmm, makasih yah Dim.""Iya sabar yah bos. Takutnya kalau lo ke rumah Clara malah bikin Handoko tambah marah biarin aja dulu. Kasih waktu buat Clara menyelesaikan urusan sama bokapnya itu.""Ya udah semangat gak usah di pikirin. Tadi Anti titip pesan sama gue kan jam 11.00 ada meeting sama pak Bobi di Rasuna Said mau ke sana gak?""Hmm, kalau masalah kerjaan gue gak boleh gegabah harus datang. Bilangin sama Anti kita kesana.""Siap bos qu."Dimas keluar menemui Rianti di ruangannya. Dimas membelai rambut hitam Rianti yang panjang."Sayang kata bos Alex kita meeting ke sana terus kabarin pak Bobi kalau kita ke sana.""Oke mas qu sayang.""Dimas kok ada disini bukan ke ruangan bos Alex malah pacaran lo.""Iri bilang bos.""Bodo amat."Teguh datang dengan me
kamarnya.Kini Handoko seorang diri di meja makan. Ia melamun merenungi kegagalannya sebagai seorang ayah yang tak bertanggung jawab atas utang-utangnya."Maafkan ayah Clara!" batin Handoko lirih.Handoko langsung pergi tanpa pamit kepada Naomi sang istri. Clara masih menangis di kamarnya. Naomi menenangkan Clara yang terus saja menangisi nasibnya."Kak udah dong jangan nangis lagi. Mami kan jadi ikutan sedih kalau kamu nangis terus.""Mi, aku harus bagaimana lagi ayah gak ngerestui hubungan aku sama bang Alex. Aku cinta mi sama dia. Aku gak mau pisah sama dia mi!" ratap Clara pilu."Iya mami tau sayang, udah gak usah di tangisi lagi yah. Pokonya mami janji akan belain kamu di depan ayah.""Mami dukung aku kan mi?""Pasti lah mami dukung kamu. Sampai kapan pun mami akan selalu ada buat kamu ka."*
"Tapi sayang tak satu pun cewek yang Sudi sama lo.""Dim bisa gak lo habis semanagrin gue gak usah lo banting lagi sakit tau Dim."Alex tertawa melihat tingkah konyol dari kedua anak buahnya. Alex berpikir mungkin kalau Dimas tidak menasihatinya ia masih ada di bar terkutuk itu."Kenapa lo bos senyam-senyum kesambet lo yah!" sindir Alex ngeri."Suee lo kagak lah."'Terus kenapa pula bos qu ini."" Makasih yah kalian selalu ada di sisi gue tanpa terkecuali dan mau ngertiin keadaan gue.""Iya bos sama-sama.""Bos sampai kapan pun gue akan selalu ada di sisi lo meski pun mungkin lo gak mau terima gue lagi. Tapi tetep gue akan selalu ada untuk lo bos gue janji!" terang Dimas menegaskannya."Makasih yah Dim!" Alex menghampiri Dimas dan memeluknya."Jadi terharu."
"Iya bang sayang banget coba tadi ikut pasti seru kan.""Iya buat lo seru gue jadi cengo kalau bang Alex datang!" cibir Bella."Iri bilang bos makanya cari pacar move on dong move on.""Dih gitu gue lagi pengen sendiri aja menikmati kejomblohan gue.""Hahaha, dasar aneh ngaku aja sih kalau lo gak bisa move on dari Nino adik gue.""Ada apa nih bawa-bawa Nino?""Ini mi Bella sampai sekarang belum bisa move on dari Nino.""En-engga gak mi bohong jangan di dengerin Clara suka ngadi-ngadi jangan di dengerin.""Emang kamu belum bisa move on sama Nino kenapa Bella?" selidik Naomi ingin tau."Tuh kan lo sih Cla jadi berat kan gue harus jawab apa.""Jadi Bella itu mantan Nino adik kamu sayang.""Betul bang dulu pernah pacaran berapa tahun gitu gak ngerti sampai sek
"Iya bang sayang banget coba tadi ikut pasti seru kan.""Iya buat lo seru gue jadi cengo kalau bang Alex datang!" cibir Bella."Iri bilang bos makanya cari pacar move on dong move on.""Dih gitu gue lagi pengen sendiri aja menikmati kejomblohan gue.""Hahaha, dasar aneh ngaku aja sih kalau lo gak bisa move on dari Nino adik gue.""Ada apa nih bawa-bawa Nino?""Ini mi Bella sampai sekarang belum bisa move on dari Nino.""En-engga gak mi bohong jangan di dengerin Clara suka ngadi-ngadi jangan di dengerin.""Emang kamu belum bisa move on sama Nino kenapa Bella?" selidik Naomi ingin tau."Tuh kan lo sih Cla jadi berat kan gue harus jawab apa.""Jadi Bella itu mantan Nino adik kamu sayang.""Betul bang dulu pernah pacaran berapa tahun gitu gak ngerti sampai sekarang Bella belum juga move on sedangkan Nino udah ke mana tau ceweknya banyak.""Dua tahun bang gue sama Nino pacaran cukup lama juga susah
"Iya bang sayang banget coba tadi ikut pasti seru kan.""Iya buat lo seru gue jadi cengo kalau bang Alex datang!" cibir Bella."Iri bilang bos makanya cari pacar move on dong move on.""Dih gitu gue lagi pengen sendiri aja menikmati kejomblohan gue.""Hahaha, dasar aneh ngaku aja sih kalau lo gak bisa move on dari Nino adik gue.""Ada apa nih bawa-bawa Nino?""Ini mi Bella sampai sekarang belum bisa move on dari Nino.""En-engga gak mi bohong jangan di dengerin Clara suka ngadi-ngadi jangan di dengerin.""Emang kamu belum bisa move on sama Nino kenapa Bella?" selidik Naomi ingin tau."Tuh kan lo sih Cla jadi berat kan gue harus jawab apa.""Jadi Bella itu mantan Nino adik kamu sayang.""Betul bang dulu pernah pacaran berapa tahun gitu gak ngerti sampai sek
"Iya Mar gue di suruh sama bang Alex untuk kuliah di biyain bang Alex.""Oh emang lo bukannya sarjana yah.""Gue sarjana Mar cuma gue mau memperdalam ilmu tata boga gue biar mantab lah.""Terus waktu itu lo kuliah ngambil jurusan apa kalau boleh gue tau.""Hmm, jurusan tata boga juga sih makanya gue berani terjun kerja di sebuah Cafe dulu gue sebagai koki terus diangkat sama bos gue orang Malaysia karena kenalan bokap gue juga akhirnya gue di angkat jadi Manager sampai sekarang.""Oh jadi Cafe itu bukan punya lo Cla.""Bukan punya sahabat bokap gue orang Indonesia sih tapi dia menetap di Malaysia ikut kenegaraan suaminya gak punya anak jadi Cafenya di serahin sama gue.""Oh gitu jadi lo kuliah ngambil S2 gitu Cla.""Yups, seperti itu lah Mar gue ngelanjutin kuliah S2 gue karena dari dulu emang gue mau kuliah lagi jadi