"Ternyata Clara itu gadis yang baik yah!" sahut Alex.
"Iya dong bang kalau sakit gak mungkin kerja lah!" sindir Bella sinis.
"Ya iya lah Bella," sahut Alex terkekeh.
"Bang gue duluan yah udah malam juga lo gak apa-apa kan gue tinggal sendiri!" pamit Bella terpaksa.
"Oh lo mau pamit ya udah hati-hati yah dijalan!" sahut Alex santai.
"Iya bang makasih maaf yah Bella tinggal bukan gak mau nemani nih, Assalamualaikum!" pamit Bella riang.
"Iya Bella Abang ngerti," cicit Alex tersenyum.
Setelah Bella pamit dengan Alex ia masuk hendak pamit sama Clara sang bos.
"Cla gue pamit yah mau pulang lo gak apa-apa kan gue tinggal besok pagi gue jemput yah bos qu!" ungkap Bella.
"Lo mau pulang baru jam berapa Bella gak bareng aja!" ajak Clara.
"Mau bareng gimana lo kan naik mobil sama bang Alex sedangkan gue naik motor kalau gue bareng besok kita naik apa Clara?" sungut Bella kesal.
"Iya juga sih ya udah sana kalau mau pulang hati-hati jangan ngebut yah Bell," sahut Clara masih asyik dengan laptopnya.
"Oke, Assalamualaikum!" pamit Bella.
"Walaikum salam," sahut Clara.
"Gaes gue balik duluan yah sampai ketemu besok, Assalamualaikum!" pamit Bella dengan karyawan lainnya.
"Walaikum salam Bella hati-hati."
"Iya makasih!" jelas Bella.
"Dah bang Alex!" sapa Bella terkekeh.
Setelah selesai semua berkas yang telah Clara kerjakan. Clara menyambar tas dan ponselnya segera menemui Alex yang sudah dari tadi menunggunya.
"Maaf yah bang jadi lama nungguinya!" terang Clara.
"Gak apa-apa sayang buat kamu apa sih yang engga!" seru Alex tersenyum manis.
"Dih so sweet banget sih bang Alex ini!" tukas Clara.
"Iya dong bang Alex so sweet cuma sama kamu aja sayang tenang aja!" ujar Alex terkekeh.
"Yakin bang gak sama cewek lain contohnya Alya gitu!" sindir Clara manyun.
"Dih kok bawa-bawa Alya kamu cemburu yah!" ledek Alex mencubit hidung Clara gemes.
"Aduh sakit bang, siapa juga yang cemburu sama Alya!" gerutu Clara manyun.
"Yakin gak cemburu sama Alya!" goda Alex lagi.
"Gak tuh, gak guna juga ngapain cemburu gak jelas gitu!" gumam Clara mencebik.
"Makin gemes aja Abang jadinya sayang!" gerutu Alex.
"Ya udah yuk bang kita jalan emang gak suntuk apa di sini terus!" ajak Clara menarik tangan Alex agar segera pergi dari Cafenya.
"Gak dong sayang apa lagi nungguin kamu!" seru Alex mesra.
"Gombal terus ih pacar aku!" sindir Clara mencubit balik hidung Alex yang bangir.
"Ish, sakit sayang emang kata siapa aku pacar kamu!" gerutu Alex tersenyum miring.
"Wah minta di kelitikin nih orang!" sahut Clara menggoda Alex tangannya tak henti-hentinya menggelitik pinggang Alex.
"Ampun sayang ampun gak lagi-lagi deh!" Alex kegelian mendapatkan perlakuan dari sang pujaan.
Alex dan Clara tertawa bersama-sama.
Perlahan dengan pasti Alex mengecup kening Clara lama. Clara cukup kaget dibuatnya mendapat kecupan dari Alex membuat jantung bertalu-talu."Maaf kalau kamu gak suka keceplosan, hehehe!" ungkap Alex cengar-cengir.
"Gak apa-apa bang Clara kaget aja!" tukas Clara malu.
"Ya udah maafin abang yah sayang!" seru Alex meraih tangan Clara dan mengecupnya dengan mesra.
"Iya bang gak apa-apa!" terang Clara gugup.
"Ya udah yuk kita jalan gak enak dilihatin sama orang-orang lewat!" sahut Alex.
"Iya bang, emang Abang mau bawa Clara kemana sih bang?" tanya Clara.
"Adalah ini kencan kita yang pertama kan sayang setelah kita jadian!" ungkap Alex.
"Emang kita udah jadian bang bukannya belum yah!" sindir Clara tak mengerti.
"Terus kapan dong kamu mau terima Abang?" cecar Alex menatap Clara tak berkedip.
"Hmm, emang mesti yah bilang kalau Clara terima Abang!" gumam Clara tersenyum miring.
"Jadi Abang udah di terima nih jadi pacar kamu sayang!" sahut Alex berbinar-binar.
"menurut ngana! tadi Abang kecup jidat Clara diam aja yah karena Clara udah anggap Abang calon suami Clara kalau Clara gak terima Abang ngapain aku mau di cium Abang!" sungut Clara manyun dan sebel.
"Iya-iya Abang kan gak tau sayang!" sahut Alex terkekeh.
Clara tersenyum melihat Alex yang serba salah dengan sikapnya.
"Maaf bang kalau Clara membuat Abang serba salah karena sikap Clara tapi mulai sekarang kita adalah pasangan kekasih, semoga hubungan kita lancar yah bang!" ungkap Clara.
"Makasih yah sayang udah mau nerima cinta Abang!" sahut Alex senang, meraih tangan Clara dan mengecupnya lama.
"Udah ah bang katanya kita mau dinner kok masih disini aja sih!" sindir Clara terkekeh.
"Iya yah kebawa suasana sih, ya udah yuk kita jalan!" seru Alex tersenyum manis.
"Kenapa senyam senyum lagi inget sama Alya yah!" gumam Clara cemberut.
"Ya Allah sayang kenapa sih bawa-bawa Alya terus pasti karena cemburu yah!" Clara menjawil hidung Clara iseng.
"Abang lagi nyetir juga sempet-sempetnya jahil sama aku!" cibir Clara.
"Iya maaf sayang habis gemes sih! hahaha!" Alex terkikik geli.
"Abaaaaaang...!" teriak Clara sebal.
"Hahaha, gak usah teriak-teriak gitu dong cantik!" goda Alex.
Clara cemberut karena di ledek habis oleh Alex. Alex semakin gemes melihat tingkah Clara.
"Udah dong sayang jangan cemberut aja!" rayu Alex.
"Lagian Abang ngeledekin aku aja!" gumam Clara ngambek.
"Hahaha, gak usah ngambek gitu dong sayang tar cantiknya hilang loh!" ledek Alex memegang tangan Clara lembut.
"Bodo amat!"
"Widih pacar Abang galak banget sih!" gerutu Alex.
"Hmm."
"Jangan ngambek gitu dong sayang, Abang jadi sedih tau kalau kamu ngambek sama Abang!" cicit Alex cemberut tepatnya pura-pura.
"Gak ngaruh bang, oh yah bang emang kapan Dimas mau ngelamar Anti?" tanya Clara.
"Kasih tau gak yah!" ledek Alex garing.
"Kasih tau dong Ferguso!" teriak Clara geram.
"Hahaha, sayang nama Abang Alex bukan Ferguso main ganti aja nama orang!" tukas Alex terkekeh.
"Habis Abang ngeselin!" sungut Clara.
"Ngeselin tapi ngagenin kan sayang!" lanjut Alex.
"Geer banget sih Abang! bang jawab kek pertanyaan Clara tadi!" cerocos Clara.
"Kepo banget sih sayang, belum tau kapannya Dimas mau ketemu sama orang tuanya Anti dulu pedekate!" seru Alex akhirnya.
"Oh gitu jadi sekarang Dimas lagi ke rumah Anti gitu!"
"Mungkin, bukannya kamu sering yah chat-chatan sama Anti pasti atau kan gimana keadaan Meraka!" sindir Alex tersenyum.
"Iya sih bang, tapi aku cuma pengen tau dari mulut Abang aja, masalah buat Abang!" ketus Clara.
"Gak gitu juga sayang pasti boleh lah kita bantu mereka sama-sama yuk!" ajak Alex tersenyum mengerlipkan matanya genit.
"Dasar genit!"
"Nah udah sampai nih kita ke Restoran yang Abang maksud!" ucap Alex memberi kejutan untuk Clara.
"Wah mewah banget bang tapi aku kan pake baju yang menurut aku gak pantas, Abang gak malu apa!" omel Clara.
"Gak apa-apa sayang emang mereka mau protes sama pakaian yang kita pakai apa gak kan?" terang Alex santai.
"Iya sih bang!" bisik Clara pasrah.
"Yuk kita masuk Abang udah pesan kok kita tinggal datang aja Abang mau ngasih kejutan juga buat kamu sayang!" terang Alex.
"Baik lah!"
Alex menggenggam tangan Clara mesra tanpa mau dilepaskan. Sampai di dalam di sambut oleh waitres.
"Mba atas pesanan Alex," sapa Alex kepada waitres.
"Oh dengan pak Alex yah mari saya antar di sebelah sana!"
"Oke makasih mba!" sahut Alex merangkul pundak Clara mesra.
"Silakan pak Alex, ini menu pesanan silakan di pilih!"
"Oke sebentar yah mba saya lihat-lihat dulu!" terang Alex melihat menu yang akan dimakannya.
"Sayang kamu mau makan apa?" tanya Alex.
"Mba saya mau makan menu andalan yang ada di restoran ini apa aja?" tanya Clara antusias.
"Ini menu andalan restoran kami dijamin enak Bu!"
"Oke saya pesan itu 2 yah dan minumnya jus alpukat yah, Abang minumnya apa?" tanya Clara.
"Lemon tes aja sayang!" sahut Alex.
"Minumnya jus alpukat sama lemon tea yah mba, makasih!" terang Clara senang.
"Gimana sayang suasana restoran ini nyaman gak?" tanya Alex ingin tau komentarnya Clara.
"Bagus bang elegan dan cukup nyaman juga!" sahut Clara mengedarkan pandangannya sekeliling sekitarnya.
"Wadaw, Al kita ketemu sama pasangan yang lagi bucin nih!" teriak Herman kaget melihat Alex dan Clara ada disini juga.
"Hai Lex, Clara baru datang yah sayang yah gue sama Herman baru aja mau pulang!" ungkap Alya kaget.
"Alya gimana kalau kita nimbrung aja sama mereka setuju gak?" tantang Herman membuat Alya cemburu.
"Gak usah Herman kita pulang aja yah!" ajak Alya.
"Tapi Al apa salahnya kita nimbrung kan Alex teman kita juga!" ledek Herman membuat Alya muak. "Herman cukup Ayuk kita pulang gak usah ganggu mereka!" hardik Alya. "Hai Clara apa kabar cantik!" sapa Herman basa basi, Alex berdiri menarik kerah baju Herman marah. "Udah bang jangan, bikin keributan disini malu!" bisik Clara meredakan amarah Alex. "Alya tolong bawa ba***gan itu pergi sekarang atau dia mau mati ditangan gue!" hardik Alex marah. "Herman Ayuk kita pergi!" bisik Alya menarik tangan Herman agar menjauh dari Alex. "Awas yah lo Lex gue habisin lo!" maki Herman yang telah keluar dari restoran. "Maafin abang yah sayang membuat kamu takut sama Abang!" bisik Alex mesra. Semua mata melihat ke arah Alex dan Clara yang telah membuat gaduh restoran ini. Alex menenangi Clara yang masih gemetar. "Tenang sayang udah aman kamu yang tenang yah, mba tolong minta air putih yah!" pinta Alex. Clara meminum a
Clara bangun pukul 04.00 pagi ia kaget kenapa bisa ada di kamarnya sedangkan seingatnya ia berada di mobil bersama Alex. Di lihatnya jam yang bertengger di dinding dan tak percaya. Clara bangkit dari tempat tidur ingin ke kamar mandi karena sudah tidak tahan. Naomi sedang sholat tahajud saat Clara mencari maminya. "Mi...mami...mi.. udah bangun belum mi!" teriak Clara mencari Naomi sang mami. "Ups, ternyata mami lagi sholat kirain belum bangun!" gumam Clara malu. "Ada apa sih kak teriak-teriak aja untung ayahmu gak bangun gara-gara keberisikan kamu!" sahut Naomi kesal. Nayla tengak tengok takut ada Handoko dan Nino dengar percakapannya dengan Naomi sang mami. "Kenapa kamu tengak tengok kaya maling aja!" sindir Naomi terkekeh. "Mi, kakak mau nanya semalam yang pindahin kakak ke kasur siapa?" tanya Clara garuk-garuk kepala yang gak gatel. &nb
Pagi ini Bella sengaja menjemput Clara di rumahnya. Namun Clara tidak secerah biasanya seperti ada masalah. "Assalamualaikum," sapa Bella. "Walaikum salam yuk Bella kita berangkat lansung!" titah Clara. "Loh lo kenapa kok kayanya sedih gitu mukanya Tante Naomi kok gak kelihatan biasanya nonggol?" tanya Bella banyak pertanyaan. "Nyokap gue lagi di dapur Bell gak usah lah gue buru-buru!" sahut Clara masam. "Iya tapi gue harus pamit sama mami lo Cla, sebentar ah!" seru Bella langsung kabur ke dapur menemui Naomi. "Assalamualaikum mi," sapa Bella. "Walaikum salam eh Bella mau jemput Clara yah?" tanya Naomi. "Iya mi, Clara kenapa kok kayanya cemberut aja kaya ada masalah gitu mi!" bisik Bella ingin tau. "Masa sih padahal tadi biasa aja atau kamu kena prank kalo Bella!" seru Naomi santai. "Ah mami ini beneran!" "Iya beneran kamu tanya sama si kakak aja sih Bella!" sungut Naomi. "Bella katanya m
Hari ini Clara menyibuk kan diri agar tidak ingat hal-hal yang tidak ia inginkan. Bila ingat hari ini Alex akan bertemu dengan Alya betapa sedihnya ia. Namun ia sadar kalau ia bukan lah prioritas utama bagi Alex. Bip bip bip! Suara ponsel Clara berbunyi ada satu pesan chat masuk di ponselnya. [Mba Clara lagi apa] [Aku lagi sibuk tepatnya sih menyibukkan diri kenapa Anti] [Gak mau sedikit curhat aja boleh] [Hmm, ya udah ngomong aja gak apa-apa Anti] [Aku bete mba Clara masalah Alya aku tuh yah gak suka banget sama dia habis belagu sombong kalau ke sini aja ketua mulu gak pernah ramah sok cantik banget jauh lah sama mba Clara yang cantik dan imut] [Dih bisa aja Anti] [Beneran mba aku yah gak suka lihat Alya tapi mau gimana lagi apa lagi tar malam mas Dimas ku mau ma
Besok akan di adakan briefing dadakan oleh Clara sebelum ia keluar belanja kebutuhan dapur yang sudah hampir habis. Clara memberikan pengumuman di group chat Cafe akan diadakan briefing pagi sebelum mulai bekerja."Jadi mulai sekarang Fira masuk ke bagian pantry yah dan untuk waitres kosong!" papar Clara."Maksud mba Clara ada lowongan kerja gitu?" tanya Fira."Iya ada yang mau masuk cewek apa cowok kalau bisa cowok aja kalau bisa yah!" terang Clara."Ada temen tapi cewek mba boleh gak?" tanya Fira."Kita cari cowok dulu yah, kalau gak ada baru cewek!" lanjut Clara."Ada mba tetangga saya cowok tapi saya tanya dulu yah mau gak kerja di Cafe soalnya dia gak mau sarjana dia mba Clara!" cicit Neta."Boleh Neta kamu tawarin aja dulu kasih tau saya yah!" ucapku."Iya mba Clara oke Fira kamu mulai kerja bagian pantry kalau
"Tapi emang lo gak kasihan sama jomblo di belakang kalian!" Bella memanyunkan bibirnya Naomi terkekeh melihat mereka yang saling balas."Gak ngapain gue kasihan sama lo Bella!" seru Clara terkekeh, Alex pun ikut terkekeh."Makanya Abang kan udah bilang sama lo Bella mau gak sama Anwar biar lo gak jomblo lagi!" ledek Alex."Ogah bang mendingan Bella jomblo dari pada sama Anwar yang gak jelas gitu!" sahut Bella."Gak boleh gitu Bella, tar jadi suka loh!" potong Naomi menasihati."Bukan gitu mi, Bella gak mau aja!" sanggah Bella."Gak maunya kenapa?" tanya Naomi."Yah gimana kalau orang gak suka gak bisa dipaksakan!" elak Bella."Kaya mami sama ayahnya Clara dulu juga mami sama kaya Bella gak suka malah benci tapi pada akhirnya karena kita sering ketemu satu tim kerja mami selalu menghindar tapi ayah Clara kekeh ngejar m
Naomi tersenyum mendengar Alex mulai memangilnya dengan sebutan Mami."Terus kapan kamu mau halalin anak mami ini Lex apa kurang cantik Clara makanya kamu gak halalin dia!" omel Naomi nembak Alex agar mau menikahi Clara."Mau banget mi tapi anak mami yang gak mau aku halalin katanya mau nerusin kuliah dulu!" papar Alex terus terang."Apaan sih bang ngadi-ngadi!" semprot Clara mencibir."Tuh dengerin mi anak mami yang gak mau aku nikahin!" seloroh Alex."Iya mi padahal Bella udah bilang gak apa-apa kuliah setelah nikah terus keburu bang Alexnya tua juga!" ucap Bella terkekeh."Gak usah bawa-bawa tua juga Bella parah lo mah!" cicit Alex gemas."Hahaha, gak usah marah-marah juga kali Lex!" gumam Naomi tertawa."Tau tuh Bella bisa-bisanya bawa-bawa tua segala padahal emang tua!" ledek Clara melirik Alex yang manyun.
[Belum Naura masih nunggu kabar dari lo juga sih][Oh iya yah tapi gue belum bisa ke sana Clara maaf yah][Iya gimana jadi kan lo mau joint di Cafe gue gimana terusannya][Jadi dong Clara tar gue kabarin yah kalau di sini udah ada waktu senggang][Siap bos qu][Salam sama mami, Bella dan bang Alex yah][Insha Allah Naura, salam juga sama Damar yah][Pasti Clara udah dulu yah, Assalamu'alaikum][Walaikum salam]"Mami, Bella dan kamu bang ada salam dari Naura!" seru Clara."Apa katanya sayang?" tanya Naomi."Iya dia belum bisa ke mari katanya terus dia juga mau sih joint di Cafe Clara mi tapi belum ada waktu ke sini masih sibuk!" terang Clara."Oh susah lah kalau wanita karir mah!" sahut Naomi."Iya dia mah semua dia yang pegang ada sih asistennya di tiap Cafe tapi Naura termasuk rajin ngecek tiap Cafe dia orangnya teliti mi!" lanjut Clara."Bagus dong semangat!" timpal Naomi."Kal
[Ya sudah kamu tidur udah malam jangan lupa berdoa minta sama Allah agar masalah kita cepet selsai][Itu mah pasti bang tanpa Abang suruh pun Clara berdoa agar kita bisa bersatu dan mengikat tali cinta kita, ini sebenarnya yang Clara takutin makanya selalu nunda-nunda pernikahan kita bang][Iya sudah Abang ngerti kok][Abang besok ke Cafe yah aku kangen tau sama Abang Naura sama Damar juga besok mau ke Cafe ada yang mau di omongin juga masalah bisnis Cafe yang akan di kelola oleh Bella. Abang datang yah jangan sampai engga][Insha Allah Abang datang ke Cafe soalnya Abang juga kangen sama kamu cantik][Nah gitu dong sampai ketemu besok yah sayang, Assalamualaikum tidur jangan lupa mimpiin aku yah bang][Walaikum salam pasti dong sayang]"Alhamdulillah lega gue bisa tidur dengan nyenyak malam ini walau pun hanya chat mesra saja tapi sudah m
Sore ini Naura dan Damar berkunjung ke rumah Clara. Clara senang karena dapat bertemu dengan Naura sahabatnya itu."Assalamualaikum," sapa Naura begitu turun dari mobil sedangkan Damar sedang memarkirkan mobilnya."Walaikum salam eh Naura kamu datang masuk sayang!" sahut Naomi."Makasih mi, Claranya ada mi?" tanya Naura."Ada dong sayang di kamarnya sebentar yah mami panggilkan dulu kamu duduk dulu yah.""Iya mi makasih!" sahut Naura sembari menunggu Damar untuk masuk.Tok tok tok!"Sayang ada tamu di depan kamu keluar dong sayang!" titah Naomi melihat Clara yang sedang asyik dengan laptopnya walau pun gak ke Cafe tetap harus kerja dari rumah."Siapa mi yang datang?" tanya Clara sambil terus matanya ke arah laptop."Naura sama Damar sayang mereka sengaja datang mau jenguk kamu, keluar gih bi
"Hmm, makasih yah Dim.""Iya sabar yah bos. Takutnya kalau lo ke rumah Clara malah bikin Handoko tambah marah biarin aja dulu. Kasih waktu buat Clara menyelesaikan urusan sama bokapnya itu.""Ya udah semangat gak usah di pikirin. Tadi Anti titip pesan sama gue kan jam 11.00 ada meeting sama pak Bobi di Rasuna Said mau ke sana gak?""Hmm, kalau masalah kerjaan gue gak boleh gegabah harus datang. Bilangin sama Anti kita kesana.""Siap bos qu."Dimas keluar menemui Rianti di ruangannya. Dimas membelai rambut hitam Rianti yang panjang."Sayang kata bos Alex kita meeting ke sana terus kabarin pak Bobi kalau kita ke sana.""Oke mas qu sayang.""Dimas kok ada disini bukan ke ruangan bos Alex malah pacaran lo.""Iri bilang bos.""Bodo amat."Teguh datang dengan me
kamarnya.Kini Handoko seorang diri di meja makan. Ia melamun merenungi kegagalannya sebagai seorang ayah yang tak bertanggung jawab atas utang-utangnya."Maafkan ayah Clara!" batin Handoko lirih.Handoko langsung pergi tanpa pamit kepada Naomi sang istri. Clara masih menangis di kamarnya. Naomi menenangkan Clara yang terus saja menangisi nasibnya."Kak udah dong jangan nangis lagi. Mami kan jadi ikutan sedih kalau kamu nangis terus.""Mi, aku harus bagaimana lagi ayah gak ngerestui hubungan aku sama bang Alex. Aku cinta mi sama dia. Aku gak mau pisah sama dia mi!" ratap Clara pilu."Iya mami tau sayang, udah gak usah di tangisi lagi yah. Pokonya mami janji akan belain kamu di depan ayah.""Mami dukung aku kan mi?""Pasti lah mami dukung kamu. Sampai kapan pun mami akan selalu ada buat kamu ka."*
"Tapi sayang tak satu pun cewek yang Sudi sama lo.""Dim bisa gak lo habis semanagrin gue gak usah lo banting lagi sakit tau Dim."Alex tertawa melihat tingkah konyol dari kedua anak buahnya. Alex berpikir mungkin kalau Dimas tidak menasihatinya ia masih ada di bar terkutuk itu."Kenapa lo bos senyam-senyum kesambet lo yah!" sindir Alex ngeri."Suee lo kagak lah."'Terus kenapa pula bos qu ini."" Makasih yah kalian selalu ada di sisi gue tanpa terkecuali dan mau ngertiin keadaan gue.""Iya bos sama-sama.""Bos sampai kapan pun gue akan selalu ada di sisi lo meski pun mungkin lo gak mau terima gue lagi. Tapi tetep gue akan selalu ada untuk lo bos gue janji!" terang Dimas menegaskannya."Makasih yah Dim!" Alex menghampiri Dimas dan memeluknya."Jadi terharu."
"Iya bang sayang banget coba tadi ikut pasti seru kan.""Iya buat lo seru gue jadi cengo kalau bang Alex datang!" cibir Bella."Iri bilang bos makanya cari pacar move on dong move on.""Dih gitu gue lagi pengen sendiri aja menikmati kejomblohan gue.""Hahaha, dasar aneh ngaku aja sih kalau lo gak bisa move on dari Nino adik gue.""Ada apa nih bawa-bawa Nino?""Ini mi Bella sampai sekarang belum bisa move on dari Nino.""En-engga gak mi bohong jangan di dengerin Clara suka ngadi-ngadi jangan di dengerin.""Emang kamu belum bisa move on sama Nino kenapa Bella?" selidik Naomi ingin tau."Tuh kan lo sih Cla jadi berat kan gue harus jawab apa.""Jadi Bella itu mantan Nino adik kamu sayang.""Betul bang dulu pernah pacaran berapa tahun gitu gak ngerti sampai sek
"Iya bang sayang banget coba tadi ikut pasti seru kan.""Iya buat lo seru gue jadi cengo kalau bang Alex datang!" cibir Bella."Iri bilang bos makanya cari pacar move on dong move on.""Dih gitu gue lagi pengen sendiri aja menikmati kejomblohan gue.""Hahaha, dasar aneh ngaku aja sih kalau lo gak bisa move on dari Nino adik gue.""Ada apa nih bawa-bawa Nino?""Ini mi Bella sampai sekarang belum bisa move on dari Nino.""En-engga gak mi bohong jangan di dengerin Clara suka ngadi-ngadi jangan di dengerin.""Emang kamu belum bisa move on sama Nino kenapa Bella?" selidik Naomi ingin tau."Tuh kan lo sih Cla jadi berat kan gue harus jawab apa.""Jadi Bella itu mantan Nino adik kamu sayang.""Betul bang dulu pernah pacaran berapa tahun gitu gak ngerti sampai sekarang Bella belum juga move on sedangkan Nino udah ke mana tau ceweknya banyak.""Dua tahun bang gue sama Nino pacaran cukup lama juga susah
"Iya bang sayang banget coba tadi ikut pasti seru kan.""Iya buat lo seru gue jadi cengo kalau bang Alex datang!" cibir Bella."Iri bilang bos makanya cari pacar move on dong move on.""Dih gitu gue lagi pengen sendiri aja menikmati kejomblohan gue.""Hahaha, dasar aneh ngaku aja sih kalau lo gak bisa move on dari Nino adik gue.""Ada apa nih bawa-bawa Nino?""Ini mi Bella sampai sekarang belum bisa move on dari Nino.""En-engga gak mi bohong jangan di dengerin Clara suka ngadi-ngadi jangan di dengerin.""Emang kamu belum bisa move on sama Nino kenapa Bella?" selidik Naomi ingin tau."Tuh kan lo sih Cla jadi berat kan gue harus jawab apa.""Jadi Bella itu mantan Nino adik kamu sayang.""Betul bang dulu pernah pacaran berapa tahun gitu gak ngerti sampai sek
"Iya Mar gue di suruh sama bang Alex untuk kuliah di biyain bang Alex.""Oh emang lo bukannya sarjana yah.""Gue sarjana Mar cuma gue mau memperdalam ilmu tata boga gue biar mantab lah.""Terus waktu itu lo kuliah ngambil jurusan apa kalau boleh gue tau.""Hmm, jurusan tata boga juga sih makanya gue berani terjun kerja di sebuah Cafe dulu gue sebagai koki terus diangkat sama bos gue orang Malaysia karena kenalan bokap gue juga akhirnya gue di angkat jadi Manager sampai sekarang.""Oh jadi Cafe itu bukan punya lo Cla.""Bukan punya sahabat bokap gue orang Indonesia sih tapi dia menetap di Malaysia ikut kenegaraan suaminya gak punya anak jadi Cafenya di serahin sama gue.""Oh gitu jadi lo kuliah ngambil S2 gitu Cla.""Yups, seperti itu lah Mar gue ngelanjutin kuliah S2 gue karena dari dulu emang gue mau kuliah lagi jadi